Anda di halaman 1dari 4

NAMA :REINILDIS MALA

NPM :19201044

KELAS : KEPERAWATAN 2019 B

Kesehatan dan keselamatan kerja di puskesmas


Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan bagian aplikasi kesehatan masyarakat di
dalam suatu masyarakat pekerja dan masyarakat di lingkungannya. Kesehatan dan keselamatan
kerja bertujuan untuk memperoleh derajat kesehatan yang setinggi- tingginya, baik fisik, mental
dan sosial bagi masyarakat pekerja dan masyarakat lingkungan perusahaan atau organisasi
melalui usaha- usaha preventif, promotif, dan kuratif terhadap gangguan kesehatan akibat kerja
atau lingkungannya (Notoatmodjo, 2003). Budaya k eseh atan d a n keselamatan kerja
merupakan gabungan dari nilai - nilai dan kepercayaan-kepercayaan yang berinteraksi dengan
struktur organisasi dan sistem pengendalian yang membentuk norma-norma perilaku
(Cooper,2000). Upaya menciptakan atau membangun budaya kesehatan dan keselamatan kerja
merupakan langkah utama dalam menciptakan perubahan perilaku kesehatan dan keselamatan
kerja (Uttal 1983). Upaya menciptakan atau membangun budaya kesehatan dan keselamatan
kerja/safety culture merupakan langkah pertama dalam upaya mencapai keamanan pasien
(Patient Safety), yaitu membangun kesadaran akan nilai keamanan pasien, menciptakan
kepemimpinan serta budaya yang terbuka dan adil (Rahmawati 2011
Puskesmas adalah organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan
kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam
bentuk kegiatan pokok.Menurut kepmenkes RI No.128/Menkes /SK/11/2004 puskesmas
merupakan unit pelayanan teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggung jawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan disuatu wilayah kerja.
Upaya Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di Pusksmas menyangkut tenaga kerja,
cara / metode kerja, alat kerja, proses kerja dan lingkungan kerja. Upaya ini meliputi
peningkatan, pencegahan, pengobatan dan pemulihan. Kinerja setiap petugas kesehatan dan non
kesehatan merupakan resultante dari ketiga komponen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
yaitu kapasitas kerja, beban kerja dan lingkungan kerja.

Yang dimaksud dengan :

1. Kapasitas Kerja adalah kemampuan seorang pekerja untuk menyelesaikan pekerjaannya


dengan baik pada suatu tempat kerja dalam waktu tertentu.
2. Beban Kerja adalah suatu kondisi yang membebani pekerja, baik secara fisik maupun non
fisik dalam menyelesaikan pekerjaannya, kondisi tersebut dapat diperberat oleh kondisi
lingkungan yang tidak mendukung secara fisik ataupun non fisik.
3. Lingkungan Kerja adalah kondisi lingkungan tempat kerja yang meliputi faktor fisik,
kimia, biologi, ergonomi dan psikososial yang mempengaruhi pekerja dalam
melaksanakan pekerjaannya. Bahaya potensial di Perusahaan dapat mengakibatkan
Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan Kecelakaan Akibat Kerja (KAK).

Bahaya potensial di Puskesmas dapat mengakibatkan Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan
Kecelakaan Akibat Kerja (KAK). Kedua bahaya potensial tersebut disebabkan oleh beberapa
faktor yang antara lain adalah :

 Faktor Biologi (virus, bakteri dan jamur).


 Faktor Ergonomi (antispetik, gas anestesi).
 Faktor Fisika (cara kerja yang salah).
 Faktor Psikologis  (hubungan sesama karyawan atau atasan).

Bahaya  potensial yang dimungkinkan terjadi di Puskesmas diantaranya adalah


mikrobiologik, desain / fisik, kebakaran, mekanik, kimia / gas / karsinogen, radiasi dan risiko
hukum / keamanan.Penyakit Akibat Kerja (PAK) di Puskesmas umumnya berkaitan dengan
faktor biologik (kuman patogen yang berasal uumnya dari pasien), faktor kimia (pemaparan
dalam dosis kecil namun terus menerus seperti antiseptik pada kulit, gas anestesi pada hati),
faktor ergonomi (cara duduk yang salah, cara mengangkat pasien yang salah), faktor fisik dalam
dosis kecil yang terus menerus (panas pada kulit, tegangan tinggi pada sistem reproduksi, radiasi
pada sistem pemroduksi darah), faktor psikologis (ketegangan dikamar bedah, penerimaan
pasien, gawat darurat dang bangsal penyakit jiwa).Kegawat daruratan dapat terjadi di Puskesmas.
Kegawat daruratan merupakan suatu kejadian yang dapat menimbulkan kematian atau luka
serius bagi pekerja, pengunjung ataupun masyarakat atau dapat menutup kegiatan usaha,
mengganggu operasi, menyebabkan kerusakan fisik lingkungan ataupun mengancam finansial
dan citra Puskesmas. Sehingga Puskesmas memerlukan Sistem Tanggap Darurat sebagai bagin
dari Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Puskesmas.

Sebab-sebab kecelakaan di puskesmas:

a. Tindak perbuatan manusia baik pasien ,pengunjung maupun petugas kesehatan


yang tidak memenuhi standar keselamatan
b. Keadaan-keadaan lingkungan yang tidak aman

Standar Operasional di Puskesmas

Prosedur ini antara lain penggunaan peralatan keselamatan petugas .Fungsi utama
dari peralatan keselamatan kerja adalah melindungi diri dari bahaya kecelakaan kerja dan
mencegah akibat lebih lanjut dari kecelakaan kerja.Pedoman dari ILO (International
Labour Organization) menerangkan bahwa kesehatan kerja sangat penting untuk
mencegah terjadinya kecelakaan kerja.Pedoman itu antara lain:

 Melindungi pekerja dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari
pekerjaan dan lingkungan kerja
 Membantu pekerja menyesuaikan diri dengan pekerjaannya
 Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik,mental,maupun sosial para pekerja
 Alat keselamatan kerja yang biasanya dipakai oleh tenaga kerja dadalah
helm,masker,kacamata,atau alat perlindungan lainnya tergantung profesinya.

Anda mungkin juga menyukai