Psikopatologi anak
Mempelajari gangguan psikologis atau tingkahlaku patologis pada anak dan remaja. Berbeda dengan gangguan psikologis pada orang dewasa: penjelasan etiologi, diagnosis dan prognosis dilakukan dengan perspektif perkembangan. penyimpangan dari perkembangan umum (normal)
Psikopatologi perkembangan ?
Cabang psikologi yang mempelajari gangguan tingkahlaku pada anak dengan menggunakan perspektif perkembangan. integrasi perspektif psikologi klinis dan psikologi perkembangan dalam usaha memahami dan menjelaskan gangguan psikologis atau keadaan patologis pada anak. Mengintegrasikan berbagai teori atau pendekatan dalam usaha memahami gangguan psikologis.
Sejarah
Gangguan psikologis/mental pada zaman dulu sering dikaitkan dengan kesurupan, faktor keturunan, karma dll. Treatment: dipasung, dikurung, excorcism, rukyah dll John Locke (1632-1704): anak memiliki hak pribadi sebagai makhluk sensitif yang harus diperlakukan dengan penuh kasih dan kepedulian serta diberi kesempatan untuk memperoleh pendidikan yang layak.
Sejarah
Jean-Marc Itard (1775-1838): berusaha mendidik Victor yang mengalami keterlambatan perkembangan yang amat parah (mental defectives), dan bukan memasukkannya ke semacam RSJ Leta Hollingworth (1886-1939): banyak anak dengan mental defectives menderita masalah emosional mau pun tingkahlaku akibat perlakuan tidak tepat dari orang dewasa dan kurangnya stimulasi intelektual yang diberikan kepada mereka.
Sejarah
Usaha membedakan anak terbelakang mental dan yang mengalami gangguan mental (antara imbeciles dan lunatics ). Pritchard (1837): gangguan psikologis pada anak dianggap sebagai moral insanity gangguan pada kepribadian atau karakter Benjamin Rush (1745-1813): dg istilah moral insanity secara implisit mengakui bahwa gangguan mental bukan gangguan intelektual
Sejarah
Pendekatan biologis memandang gangguan psikologis sebagai penyakit yang harus dicegah perkembangannya dengan cara eugenics dan institusionalisasi. Pendekatan psikoanalitik (Freud): Gangguan berakar pada interaksi antara proses perkembangan dan situasi pengalaman di masa kanak-kanak yang senantiasa berubah. Pendekatan behavioristik: John Watson (18781958) tingkahlaku merupakan hasil conditioning Pendekatan teoretis modern, integratif menuju psikopatologi perkembangan
definisi psikopatologi
Mental illness Fiksasi, regresi Defense mech. Tingkahlaku inappropriate Deficit-excessive Asimilasi dan akomodasi tidak seimbang Tidak mampu atasi masalah tahapan perkembangan Gagal maju dalam perkembangan Inappropriate family structure Perkembangan menyimpang
skemata
Ego strength
Pengalaman gagal/ tidak mampu Affective splitting, internalisasi hubungan yang-buruk Boundary dissolution, triangulation Risk, vulnerabilities, potentiating, transactional, protective processes
Psikopatologi Perkembangan
Pendekatan integratif yang merangkum berbagai pandangan teoretis yang berbeda dalam rangka memahami perkembangan psikopatologi atau kesehatan mental anak secara menyeluruh. Meneliti kontribusi variabel tingkahlaku, kognisi, alam bawah sadar dll. dalam kaitan dengan terbentuknya psikopatologi atau kesehatan emosional seseorang.
Pendekatan integratif
Mengintegrasikan berbagai sudut pandang atau pendekatan, serta keterkaitan antara variabelvariabel tsb dalam mendeskripsikan gangguan, etiologi dan dampak gangguan. Definisi gangguan mengikuti sistem klasifikasi DSM-IV-TR (nosologis, medical model), Keterkaitan antara gejala gangguan dan faktor biologis, serta pengalaman dalam kehidupan relationship-based disorder, trauma-related disorder (abuse, traumatic events)
Definisi psikopatologi
Clinically significant behavioral or psychological
syndrome or pattern that occurs in an individual and that is associated with a present distress (e.g. a painful symptom) or disability (i.e. impairment in one or more areas of functioning) or with a significantly increased risk of suffering death, pain, disability, or an important loss of freedom .must not be merely an expectable and culturally sanctioned response to a particular event . Neither deviant behavior (e.g. political, religious or sexual) nor conflicts that are primarily between individual and society are behavioral or emotional disorders ( DSM-IV-TR, p.xxxi)
6. Komorbiditas: terjadinya dua gangguan atau psikopatologi pada masa yang bersamaan.
Istilah penting psikopatologi perkembangan 3. Potentiating factors (faktor penguat): faktor yang memperparah dampak suatu risiko. mis: Hubungan yang tidak akrab dengan tetangga memperparah dampak situasi lingkungan yang tidak aman.
Vulnerability Potentiating
Temperamen sulit (difficult)
Faktor protektif
Temperamen mudah (easy)
Mekanisme protektif
meliputi semua konteks minimalkan: Dampak risiko Reaksi berantai neg. Self efficacy Coping skills Beri kesempatan
Gender Planning ability Sociability lemah Hub ortu-anak Tak ada kepedulian atau kehangatan Keterampilan sosial rendah
Inteligensi, kompetensi, daya tarik fisik- kepribadian Positive, stable care, model kompeten, pengawasan ortu, hargai anak teman sebaya ok Model dewasa ok
keluarga
Insecure atachment Konflik ortu, violence, Abuse, neglect, batas tak jelas Teman antisosial Kemiskinan, racism, prejudice, community violence
sosial kultural
Karakteristik Nilai budaya positif pribadi tak sesuai Identitas etnik pos. budaya Toleransi perbedaan
7. Developmental course (arah perkembangan): menunjukkan perkembangan psikopatologi atau gangguan yang dialami anak di masa yang akan datang prognosis
biologis
self emosional Gender seksualitas
usia
Achenbach, 1990
psikodinamik
sosiologis
Sistem keluarga
1. Masalah anak sebagai gejala stres keluarga 2. Faktor keluarga sbg penyebab anorexia
kognitif
1. 2. 3. 4.
Perspektif biologis
Gangguan psikologis didasari fungsi otak dan sistem persyarafan. interaksi biokimia dan hormon mempengaruhi pengalaman psikologis individu. Neural plasticity: pengalaman menentukan jejaring hubungan yang terbentuk di otak, berubah sesuai pengalaman dan penggunaan. Transaksi (nature-nurture) antara otak yang sedang berkembang dan pengalaman dalam lingkungan.
Perspektif biologis
Fungsi bagian-bagian otak: thalamus, hypothalamus atur emosi, tindakan. Sistem limbik: hippocampus, cingulate gyrus, septum, amygdala mengatur pengalaman dan ekspresi emosi, kendali dorongan seks, aggresivitas, lapar, haus Sistem endokrin: produksi adrenalin sebagai respons terhadap stres, berkaitan dengan kecemasan, depresi, mood disorder.
Neuro transmiter
Benzodiazepin dopamin
Fungsi normal
Meredakan arousal, respon emosional: marah, agresi, hostility Berkaitan dengan anxiety, discomfort Tuas pengatur neurotransmiter lain menghambat atau perlancar emosi, tindakan. exploratory, extroverted, pleasure-seeking activities. keadaan bahaya, kegawatan. Mengatur emosi dan tindakan
Schizophrenia Mood disorder ADHD Secara umum matur kecenderungan tingkahlaku Gangguan makan, tidur OCD, Schizophrenia, mood disorder
serotonin
Pemrosesan info dan koordinasi gerak Menghambat eksplorasi Mengatur: makan, tidur, ekspresi marah
Perspektif Psikologis
Emosi dan ekspresi afektif merupakan elemen inti dari pengalaman individu. Emosi merupakan bentuk komunikasi yang memungkinkan anak menjelajah dunianya secara semakin mandiri. Reaktivitas emosi: ambang dan intensitas pengalaman emosional indikasi tingkat distres dan kepekaan terhadap lingkungan
Perspektif Psikologis
Regulasi emosi meliputi mengatur peningkatan, mempertahankan, menghambat timbulnya emosi untuk tujuan tertentu. Masalah regulasi: kontrol lemah Masalah disregulasi: kontrol maladaptif Temperamen:
Positive affect & approach: easy Fearful & inhibited: slow to warm up Negative affect & iiritability: difficult
DSM IV TR
(APA, 2000)
Axis II
ICD-10
International Classification of Diseases
Axis I Clinical Psychiatric Syndrome Axis II Specific Disorders of psychological Development Axis III Intellectual level Axis IV Medical condition Axis V Associated Abnormal Psychosocial Situations Axis VI Global Assessment of Psychological Disability
ICDL - DMIC
Axis I Axis II Primary diagnosis Functional Emotional Developmental Capacities Axis III Regulatory-Sensory Processing Capacities Axis IV Language Capacities Axis V Visuospatial Capacities Axis VI Child Caregiver and Family Patterns Axis VII Stress Axis VIII Other Medical and Neurological Disorder