Anda di halaman 1dari 4

GANGGUAN MENTAL

Pengertian gangguan mental adalah suatu keadaan dimana fungsi mental seseorang
mengalami disfungsi. Yang dimaksud dengan gangguan adalah hal-hal yang menyebabkan
ketidak beresan (ketidakwarasan) atau ketidakwajaran terhadap kesehatan metal atau jiwa.
Dalam terminologi yang lain gangguan mental ialah adanya ketidakseimbangan yang terjadi
dalam diri kita, berpusat pada perasaan, emosional dan dorongan (motif/ nafsu), yang
mengakibatkan pada ketidakharmonisan antara fungsi-fungsi jiwa, yang menyebabkan
kehilangan daya tahan jiwa, pada akhirnya jiwa menjadi labil dan cenderung mudah terpengaruh
pada hal-hal yang negatif, serta dirinya tidak mampu merasakan kebahagiaan serta tidak mampu
mengaktualisasikan potensi-potensi (kemampuan) yang ada dalam dirinya secara wajar.

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia didefinisikan gangguan mental ialah


ketidakseimbangan jiwa yang mengakibatkan terjadinya ketidaknormalan sikap dan tingkah laku
yang dapat menghambat dalam proses penyesuaian diri. Dengan demikian gangguan mental ialah
kondisi kejiwaan yang lemah (sakit), yang bisa merusak kepribadian dengan tingkah lakunya
yang tidak normal (abnormal), serta mengakibatkan seseorang atau individu mengalami kesulitan
bersosialisasi, beraktualisasi, dan beradaptasi, yakni mengalami kesulitan dalam menyesuaikan
diri dengan lingkungannya.

Orang yang terganggu mentalnya biasanya, pikirannya pendek, tidak memiliki pandangan
hidup yang luas, sikap hidupnya penuh perasaan pesimis, dan biasanya suka menunda-nunda
waktu, serta cenderung mengeluh. Apabila telah mengalami kondisi psikologis semacam itu jelas
kondisi psikis kita terganggu. Ciri yang paling mudah dikenali dari kondisi mental yang tidak
sehat yaitu perasaan selalu malas berbuat sesuatu, kondisi tubuh merasa selalu capek, isi pikiran
dan hati diliputi perasaan iri, dengki, curiga, dan pikiran-pikiran aneh lain dan selalu diliputi
keinginan-keinginan yang tidak masuk akal (irrasional).

Kesehatan mental adalah: kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan diri sendiri, dengan
orang lain dan masyarakat sera lingkungan tempat ia hidup.
Kesehatan mental adalah pengetahuan dan perbuatan yang bertujuan untuk mengembangkan
dan memanfaatkan segala potensi, bakat dan pembawaan yang ada semaksimal mungkin,
sehingga membawa kepada kebahagiaan diri dan orang lain, serta terhindar dari gangguan-
gangguan dan penyakit jiwa.

Kesehatan mental adalah terwujudnya keharmonisan yang sungguh-sungguh antara fungsi-


fungsi jiwa, serta mempunyai kesanggupan untuk menghadapi problem-problem yang biasa
terjadi, dan merasakan secara positif  kebahagiaan dan kemampuan dirinya.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya penyakit mental, diantaranya:

1. Faktor genetik (keturunan): di dalam keluarga yang mempunyai sejarah penyakit mental
berisiko lebih tinggi dibanding populasi yang tidak ada sejarah penyakit mental.

2. Gangguan bahan kimia dalam otak: bila bahan kimia dalam otak yang dikenali sebagai
neurotransmitter tidak berfungsi dengan baik gejala penyakit mental akan muncul. Sebagai
contohnya:
-Schizophrenia: Penghasilan dopamin secara berlebihan.
-Kemurungan: Paras serotonin terlalu rendah.
-Mania: Paras serotonin meningkat secara melampau.
-Kebimbangan: terdapat gangguan di dalam pengeluaran dan fungsi noradrenalin.

3. Serangan virus: dalam penelitian ada penyakit akibat virus telah dikaitkan dengan kemunculan
penyakit mental.

4. Sejarah hidup yang getir. Misalnya kehilangan orang tua semasa kecil, terlalu banyak ejekan
dari teman-teman, dibully secara keterlaluan, dll.

5. Keadaan sosio-ekonomi yang rendah: Faktor kemiskinan, dll.


Faktor Faktor Penyebab Gangguan Jiwa

Jadi ternyata faktor penyebab gangguan kejiwaan itu disebabkan oleh 3 faktor yaitu :
1. Faktor Somatogenik (Fisik biologis)
2. Faktor Psikogenik (Psikologis)
3. Faktor Sosiogenik (Sosial-Budaya)

Yang pertama faktor somatogenik ini terdiri dari :


         ►Nerokimia, misal :gangguan pada kromosom no 21 menyebabkan munculnya gangguan
perkembangan Sindrom Down 
          ► Nerofisiologi
          ► Neroanatomi
          ► Tingkat kematangan dan perkembangan organik
          ► Faktor-faktor prenatal dan perinatal

  Kemudian yang kedua faktor psikogenik terdiri dari :


►Interaksi ibu-anak
► Interaksi ayah-anak : peranan ayah
► sibling rivalry
► hubungan dalam keluarga, pekerjaan, permainan, dan masyarakat
► kehilangan : Lossing of love object
► konsep dini : pengertian identitas diri VS peranan yang tidak menentu
► tingkat perkembangan emosi
► pola adaptasi dan pembelaan sebagai reaksi terhadap bahaya : Mekanisme 
 pertahanan diri yang tidak efektif 
►Ketidakmatangan atau terjadinya fiksasi atau regresi pada tahap perkembangannya 
► Traumatic Event 
► Distorsi Kognitif 
► POLA ASUH PATOGENIK : sumber gangguan penyesuaian diri pada anak
 
  Pola Asuh yang termasuk patogenik itu adalah sebagai berikut :
 1. Melindungi anak secara berlebihan karena memanjakannya 
2. Melindungi anak secara berlebihan karena sikap “berkuasa” dan “harus tunduk  saja”
3. Penolakan (rejected child)
4. Menentukan norma-norma etika dan moral yang terlalu tinggi
5. Disiplin yang terlalu keras
6. Disiplin yang tidak teratur atau yang bertentangan
7. Perselisihan antara ayah-ibu
8. Perceraian
9. Persaingan yang kurang sehat diantara para saudaranya
10. Nilai-nilai yang buruk (yang tidak bermoral)
11. Perfeksionisme dan ambisi (cita-cita yang terlalu tinggi bagi si anak)
12. Ayah dan atau ibu mengalami gangguan jiwa (psikotik atau non-psikotik)

Dan yang terakhir faktor sosiogenik yang terdiri dari :


►Tingkat ekonomi
► Lingkungan tempat tinggal : perkotaan VS pedesaan
► Masalah kelompok minoritas yg meliputi prasangka, fasilitas kesehatan, pendidikan, dan
kesejahteraan yang tidak memadai
► pengaruh rasial dan keagamaan
►Nilai-nilai 

Anda mungkin juga menyukai