Anda di halaman 1dari 3

Secara umum kognitif diartikan potensi intelektual yang terdiri dari tahapan : pengetahuan

(knowledge), pemahaman (comprehention), penerapan (aplication), analisa (analysis), sintesa


(sinthesis), evaluasi (evaluation). Kognitif berarti persoalan yang menyangkut kemampuan
untuk mengembangkan kemampuan rasional (akal).
Teori kognitif lebih menekankan bagaimana proses atau upaya untuk mengoptimalkan
kemampuan aspek rasional yang dimiliki oleh orang lain.
Bloking pemikiran: 1) mental block 2) emosional barier 3) kebiasaan 4) poverty
Cenderung menyalahkan orang lain
1. Mendapat Cap Tidak Bertanggung Jawa
2. Menghambat Proses Kedewasaan
3. Merusak Hubungan Dengan Orang Lain
4. Tidak Ada Peningkatan Kemampuan
5. Tumbuh sebagai Seorang Pengecut

Gangguan konsentrasi

1. Hipoglikemia atau gula darah rendah.


2. Kelelahan.
3. Gangguan psikis seperti kecemasan berlebih, depresi dll.
4. Gangguan hormonal.
5. Gangguan tiroid.
6. Pola makan buruk.
7. Penyalahgunaan obat atau zat tertentu (abuse).
8. AdHD, sebuah kelainan yang umumnya diketahui sejak dini karena gangguan atensi
yang buruk sejak dari kecil.

Gangguan perhatian
Gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (ADHD) adalah gangguan perkembangan
yang meliputi kesulitan dalam memusatkan perhatian, menjadi terlalu aktif (hiperaktif) dan
berperilaku impulsif.

 Faktor keturunan.
 Lahir prematur sebelum 37 minggu.
 Berat badan pada saat lahir rendah.
 Riwayat epilepsi
 Cedera otak 
 Merokok dan/atau penyalahgunaan alkohol dan/atau narkotika saat mengandung.
 Masalah pada otak saat masa-masa perkembangan yang krusial.
 Terekspos racun-racun atau zat-zat kimia, seperti timah dan sebagainya. 

Konfusi: mengganggu orientasi dalam hal waktu, tempat, atau orang kadang-kadang disertai
oleh gangguan kesadaran.

Penyebab lupa: . Kurang tidur, terutama saat malam; obat-obatan seperti obat penenang,
antidepresan dan tekanan darah; tiroid tang kurang aktif; terlalu banyak mengkonsumsi
alkohol; stres yang berkepanjangan; kecemasan berlebih; kesedihan yang menyesakkan
hingga menunjukkan tanda-tanda depresi
Melamun (Inggris: daydreaming)[1] adalah kondisi sesaat terputusnya pikiran seseorang
dengan lingkungan sekitarnya, di mana kontak seseorang menjadi kabur dan sebagian
digantikan oleh kayalan visual, khususnya tentang hal-hal yang menyenangkan, harapan atau
ambisi, dan dialami dalam kondisi terjaga.

Hereditas atau pewarisan adalah pewarisan watak dari induk ke keturunannya baik secara
biologis melalui gen (DNA) atau secara sosial melalui pewarisan gelar, atau status sosial.

Konflik nilai : Pertentangan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat, seperti adanya perbedaan
adat istiadat antar komunitas dan biasanya konflik akan meruncing jika nilai-nilai itu
menyangkut syara' .

Situasi Krisis

Krisis adalah situasi yang merupakan titik balik yang dapat membuat sesuatu tambah baik
atau tambah buruk. Menurut Djamaluddin Ancok, jika dipandang dari kacamata bisnis suatu
krisis akan menimbulkan hal-hal seperti berikut:

1. Intensitas permasalahan akan bertambah.


2. Masalah akan dibawah sorotan publik baik melalui media masa, atau informasi dari
mulut ke mulut.
3. Masalah akan mengganggu kelancaran bisnis sehari-hari.
4. Masalah mengganggu nama baik perusahaan.
5. Masalah dapat merusak sistem kerja dan menggoncangkan perusahaan secara
keseluruhan.
6. Masalah yang dihadapi disamping membuat perusahaan menjadi panik, juga tidak
jarang membuat masyarakat menjadi panik.
7. Masalah akan membuat pemerintah ikut melakukan intervensi

Ansietas adalah gangguan kecemasan yang ditandai dengan gejala somatik, vegetatif dan
kognitif sebagai respon terhadap tidak adanya rasa aman atau ketidakmampuan dalam
mengatasi suatu masalah.

Tanda dan Gejala

Gejala ansietas kerap berbeda pada setiap individu, bergantung jenis ansietas yang
dialaminya. Berikut beberapa jenis ansietas dan gejala pada umumnya:

1. Fobia. Perasaan takut berlebihan terhadap objek, situasi atau aktivitas tertentu.
2. Gangguan panik (panic disoreder). Suatu kondisi yang ditandai dengan timbulnya
rasa takut/perasaan di teror yang berulang dan tidak terduga.
3. Gangguan kecemasan sosial (social anxiety disorder). Ketakutan akan situasi sosial
dan interaksi dengan orang lain sehingga mengarah pada pemikiran negatif, malu dan
rendah diri.
4. Gangguan obsesif-kompulsif (obsessive-compulsive disorder). Suatu kondisi yang
ditandai dengan tindakan mengulang-ulang sesuatu yang sama sebagai perwujudan
dari ketidakpuasaan atau takut membuat kesalahan.
5. Gangguan kecemasan pemisahan (separation anxiety disorder).Takut berada jauh
dari rumah atau orang yang dicintai.
6. Hypochondriasis. Kecemasan atau ketakutan berlebih yang membuat penderitanya
merasa menderita penyakit serius sekalipun dari hasil pemeriksaan menunjukkan hasil
negatif.
7. Gangguan stres pasca trauma (post-traumatic stress disorder). Gangguan
kecemasan yang di picu oleh peristiwa tragis di masa lalu.

Gejala-gejala umum dari beberapa jenis ansietas tersebut meliputi:

1. Gejala somatik berupa jantung berdebar, mual, pusing, nyeri fisik pada bagian tubuh
tertentu seperti nyeri dada, nyeri otot dan lain sebagainya.
2. Gejala vegetatif berupa gangguan tidur, pola makan dan aktivitas seksual.
3. Gejala kognitif berupa kesulitan berkonsentrasi, tidak bisa tenang dan mudah lupa.

Anda mungkin juga menyukai