Nursing Arts
Arts, Vol. XIV, Nomor 1, Juni 2020
Vol XIV, No 01, Juni 2020
ISSN : 1978-6298 (Print), ISSN : 2686-133X (Online)
Artikel history
Dikirim, Mei 26, 2020
Ditinjau, Juni 7, 2020
Diterima, Juni 29, 2020
ABSTRACT
Introduction: Rheumatoid Arthritis (RA) is an autoimmune disease, characterized by a
systematic, chronic inflammatory process. One type of rheumatism that is often seen in old age is
rheumatoid arthritis. Objective: this study was to determine the factors that influence rheumatoid
arthritis in the elderly based on Literature Review (LitRef). Method: Literature review is taken
from journal articles published online consisting of Indonesian and English journals. The criteria
for retrieving articles are those that are in accordance with the keywords and published at least
2004-2019. Results: LitRef shows that the factors that influence Rheumatoid Aretitis in the
elderly are (consumption of drugs, menopause, fractures, age, lifestyle, obesity, heredity,
knowledge, alcohol, nutrition)
Keywords: Literature revew, Rheumatoid Arthritis, Elderly
ABSTRAK
Pendahuluan : Rheumatoid Artritis (RA) merupakan suatu penyakit autoimun, ditandai dengan
adanya proses peradangan kronis, bersifat sistematik. Salah satu jenis rematik yang sering tampak
pada usia lanjut adalah arthritis rheumatoid. Tujuan : penelitian ini adalah untuk mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi Remuatoid Artritis pada lansia berdasarkan Literature Review
(LitRef). Metode : Literature Review diambil dari artikel jurnal yang dipublikasikan secara
online yang terdiri dari jurnal bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Kriteria pengambilan artikel
adalah yang sesuai dengan kata kunci dan terbit minimal tahun 2004-2019. Hasil : LitRef
menunjukkan bahwa faktor-faktor yang pempengaruhi Reumatoid Aretitis pada lansia adalah
(konsumsi obat-obatan, menopause, fraktur, usia, gaya hidup, obesitas, keturunan, pengetahuan,
alkohol, gizi)
Kata Kunci: Literatur revew, Reumatoid Artritis, Lansia
7
Nursing Arts, Vol. XIV, Nomor 1, Juni 2020
rheumatoid3. Lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun keatas,
Menurut UU RI No.13 Tahun 1998
Bab 1 Pasal 1. Masalah yang sering terjadi berhubungan dengan rheumatoid
pada lansia salah satunya nyeri karena artrits.Tujuan penelitian ini adalah
radang pada persendian yaitu Rheumatoid Menganalisis faktor-faktor yang
Arthritis4. Pada lansia RA biasanya sering berpengaruh rheumatoid artritis pada lansia
terjadi di sendi tangan, siku, kaki,
pergelangan kaki, dan lutut. Nyeri dan METODOLOGI
bengkak pada sendi dapat berlangsung Literature review dilakukan melalui jurnal
secara terus-menerus dan semakin lama yang berbasis elektronik yaitu database
gejala keluhannya terasa semakin berat dan google scholar, Pubmed, Proquest, Portal
menyebabkan terjadinya hambatan mobilitas Garuda. Artikel yang digunakan sesuai
fisik. dengan kata kunci yaitu faktor, Reumatoid
Terdapat beberapa faktor yang Artritis, lansia, Terdapat 33 artikel/jurnal
mempengaruhi terjadinya Rhumatoid yang dianalisis melalui analisis tujuan,
arthritis pada lansia seperti umur, jenis kesesuaian topik, metode yang di gunakan,
kelamin dan obesitas5. Selain menurut hasil dari setiap artikel, dan keterbatasaan
penelitian tersebut masih terdapat penelitian yang terjadi.
lain mengenai faktor-faktor yang
Stadler Kahlow, Marilia Barreto Silva & perawatan tersier selama periode satu
Thelma L. Skare (2017) melakukan tahun (Agustus 2012 hingga
penelitian pasien dengan EORA (n = 62) Agustus2013) untuk mengetahui
dan dengan YORA (n = 111) di klinik Rheumatoid
rheumatologi tunggal dari pusat
5. arthritis pada pasien usia lanjut dan pasien EORA (n = 62) berusia 60-83
muda. Hasil Onset penyakit, pasien (median = 63,0, IQR = 60,7-70,0)
YORA (n = 111) berusia 32-58 (median tahun9
= 45, IQR = 39,0-51,0) tahun; dan
6. Menurut Izabela Romaa, Mariana signifikan dalam 6MWT, di mana orang
Lourenço de Almeidaa, Nair da Silva tua mencapai rata-rata 330,8 dan orang
Mansanoa,Gustavo Arruda Vianib, dewasa, 412,2 m (p = 0,000). Dalam
Marcos Renato de Assisa & Pedro regresi linier, korelasi signifikan (r = -
Marco Karan Barbosaa (2014) 0,31) antara 6MWT dan peningkatan
melakukan penelitian 99 pasien untuk usia dicatat radang sendi9
mengetahui Kualitas hidup pada pasien
dewasa dan lansia. Hasil Perbedaannya
B. Penelitian didalam negeri variabel jenis kelamin11
1. Menurut Zasendy Rehena, Frans 3. Menurut Iqbal Octari Purba, SKM, M.Kes
Romroma, dan Lydia M Ivakdalam & Ns. Julidia Safitri, S.Kep, M.Kes
(2019) yang melakukan penelitian kepada (2018) melakukan penelitian pada lansia
66 lansia di Panti Sosial Tresna Werdha yang berkunjung ke Posyandu lansia.
Inakaka Ambon. penelitian deskriptif Penelitian ini menggunakan pendekatan
analitik dengan menggunakan pendekatan kualitatif yang didefenisikan sebagai
Cross Sectional. Hasil penelitian prosedur penelitian yang menghasilkan
menunjukan ada hubungan Asupan data deskriftif. Informan dalam penelitian
makanan dengan arthritis reumatoid, nilai ini diambil dengan menggunakan teknik
ρ=0,000 dan ada hubungan antara obesitas purposive. Hasil wawancara dengan
dengan arthritis reumatoid, nilai semua informan diperoleh pernyataan
ρ=0,003 10 bahwa keluhan yang sering dirasakan,
2. Menurut Alena Susarti & Muhammad sering terasa nyeri pegal – pegal, rasa
Romadhon (2019) melakukan penelitian kaku, kemerahan disertai bengkak di
pada 284 orang seluruh Lansia di wilayah pergelangan kaki dan tangan, semua
kerja UPTD Puskesmas Sindang Danau informan bisa menjawab keluhan yang
Kabupaten OKU Selatan. Jenis penelitian sering dirasakan penderita Rheumatoid
yang digunakan adalah survey analitik Artritis12
dengan pendekatan Cross Sectional yang 4. Menurut Novita Rany (2018) melakukan
bertujuan untuk menganalisa faktor-faktor penelitian pada Informan utama 10 orang,
yang berhubungan dengan reumatik. informan pendukung 10 orang, dan
Survei cross sectional yaitu menguji informan kunci 2 orang di wilayah kerja
variabel independen ( Makanan, riwayat Puskemas Pangkalan Kasai Kabupaten
trauma, jenis kelamin) dengan variabel Indragiri Hulu . Penelitian ini merupakan
dependen (Rheumatoid arthritis) dimana penelitian kualitatif dengan wawancara
data yang didapatkan sekaligus pada saat mendalam pada subjek penelitian. Hasil
bersamaan. Hasil analisa univariat penelitian menyimpulkan bahwa perilaku
diperoleh sebagaian besar responden lansia masih belum baik, dikarenakan
memiliki pola makan yang kurang baik pengetahuan yang informan miliki masih
berjumlah 42 responden (58,3%). kurang hal tersebut dikarenakan sikap
Jenis kelamin perempuan yang berjumlah informan yang acuh terhadap pelayanan
43 responden (59,7%), dan yang memiliki kesehatan sehingga mengarah ke
riwayat trauma berjumlah 39 pencarian pengobatan sendiri dengan
responden (54,2%) dan Reumatik atritis menggunakan jamu- jamuan yang
44 responden (61,1%) berdasarkan hasil berdasarkan pengaruh budaya yang
analisa bivariat didapatkan hasil p value = dimiliki lansia yang masih
0,000 untuk variabel makanan, 0,006 dipergunakan dalam pengobatan secara
untuk variabel riwayat keluarga dan 0,019 turun- temurun. Sehingga keluarga
9
Nursing Arts, Vol. XIV, Nomor 1, Juni 2020
PEMBAHASAN (2010)
World Health Organization (2016) 4. usia Ariane Carla Horiuchi et al
menyatakan bahwa Penderita reumatoid (2017)
atritis diseluruh dunia sudah mencapai 5. Gaya hidup Menurut Izabela Romaa et
angka 335 juta, dan diperkirakan jumlah al (2014)
penderita Rheumatoid arthritis akan 6. Obesitas Zasendy Rehena et al (2019)
selalu mengalami peningkatan. Angka 7. Penyakit Alena Susarti (2019
Rheumatoid arthritis di Indonesia tahun 8. Pengetahuan Novita Rany (2018)
2011 diperkirakan prevalensinya 9. Alkohol Ni Luh Seri Astiti (2019)
mencapai 29,35%, sedang pada tahun 10. Gizi Astuti Ardi Putri (2018)
2012 prevalensi Rheumatoid arthritis
sebanyak 39,47% dan pada tahun 2013 KESIMPULAN
jumlah prevalensinya sebanyak 45,59%2. Berdasarkan 5 penelitian dari luar
Menjadi tua adalah suatu keadaan yang negeri dan 10 penelitian di Indonesia pada
terjadi di dalam kehidupan manusia. tahun 2010-2019, menunjukan bahwa
Menua merupakan proses sepanjang terdapat beberapa faktor yang berpengaruh
hidup, tidak hanya dimulai dari satu terhadadap Reumatoid Artritis pada lansia
waktu tertentu, tetapi dimulai sejak yaitu (konsumsi obat-obatan, menopause,
waktu permulaan kehidupan. Memasuki fraktur, usia, gaya hidup, obesitas,
usia tua berarti mengalami kemunduran keturunan, pengetahuan, alkohol, gizi).
misalnya kemunduran fisik yang ditandai Diharapkan ada realisasi penelitian
dengan kulit yang mengendur, rambut berdasarkan EBP mengenai faktor-faktor
memutih, gigi mulai ompong, yang mempengaruhi terhadap Reumatoid
pendengaran kurang jelas, penglihatan Artritis pada lansia.
semakin memburuk, gerakan lambat,
figur tubuh yang tidak proporsional14. REFRENSI
Jika proses menua sudah berlangsung, di 1. Da Mota L, Cruz BA, Brenol CV, et
dalam tubuh mulai terjadi perubahan- al. 2011 Consensus of the Brazilian
perubahan struktural yang merupakan Society of Rheumatology for
proses degeneratif. Perubahan-
diagnosis and early assessment of
perubahan itu akan terjadi pada tubuh
manusia sejalan dengan makin
rheumatoid arthritis. Rev Bras
meningkatnya usia. Perubahan tubuh Reumatol. 2011; 51: 199-219.
terjadi sejak awal kehidupan hingga usia 2. Bawarodi F, Rottie J , Malara RT.
lanjut pada semua organ dan jaringan Faktor- faktor yang berhubungan
tubuh. Keadaan itu tampak pula pada dengan kekambuhan penyakit
sistem muskuloskeletal dan jaringan lain rematik di wilayah puskesmas Beo
yang ada kaitannya dengan kemungkinan kabupaten Talaud. Jurnal
timbulnya penyakit rematik. Rematik Keperawatan. 2017; 5.
dapat terjadi pada semua jenjang umur 3. Darmojo RB , Martono HH. Geriatri
dari kanak-kanak sampai usia lanjut atau (ilmu kesehatan usia lanjut). Edisi
sebagai kelanjutan sebelum usia lanjut.
ke-3 Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
Dan gangguan rematik akan meningkat
2004.
dengan meningkatnya umur20. Dari 4. Aspiani RY. Buku Ajar Asuhan
seluruh artikel yang dipublikasikan diatas
Keperawatan Gerontik: Aolikasi
didapatkan informasi bahwa Faktor-
faktor yang mempengaruhi Reumatoid NANDA, NIC dan NOC. 2014.
Artristis pada lansia adalah : 5. Wahyuddin D , Andajani S. Tidak
1. Kebiasaan konsumsi obat- obatan Berolahraga, Obesitas, dan
Matteo Filippini et al (2010) Merokok Pemicu Hipertensi pada
2. Menopause Mitra Pikwer et al (2016) Laki-Laki Usia
3. Fraktur Abdellah El Maghraoui et al
11
Nursing Arts, Vol. XIV, Nomor 1, Juni 2020