PEMBAHASAN
A. Pembahasan Penelitian
responden tersebut masuk dalam kategori usia produktif. Usia produktif ini
merupakan usia yang sangat baik untuk bekerja. Responden dapat
melakukan pekerjaan melebihi waktu yang biasa dilakukan oleh orang pada
umumnya untuk bekerja. Pada usia tersebut organ tubuh masih berfungsi
Hasil penelitian tersebut didukung oleh teori dari Ni Putu Sumartini dan
Rheumatoid ini dapat menyerang siapapun di seluruh dunia ini dari berbagai
suku bangsa. Menurut Price dalam Diana (2018), artritis rheumatoid 2,5
kali lebih sering terjadi pada perempuan dibandingkan laki-laki. Insiden ini
perempuan.
Ini menunjukkan bahwa wanita berisiko lebih tinggi terkena
oleh kelainan pada sistem kekebalan tubuh. Sistem ini salah mengenali
jaringan tubuh sendiri, dan jaringan itu malah diserang oleh sistem
kekebalan tubuh. Contoh penyakit ini adalah rheumatoid arthritis dan lupus.
Pada rheumatoid arthritis, rasio wanita dan pria adalah 4:1. Artinya ada
empat wanita yang menderita rheumatoid arthritis dan hanya satu pria yang
lebih banyak terjadi pada wanita, dengan 60% peserta penelitian rheumatoid
tiga kali lebih tinggi pada wanita dibandingkan pada pria. Prevalensi
.
Hormon estrogen dapat menyebabkan penurunan imunitas, sehingga
sendiri adalah kondisi dimana sistem imun secara keliru mengenali jaringan
Banyaknya sel yang terlibat juga menyebabkan demam dan kesulitan dalam
pergerakan sendi. Oleh karena itu, diharapkan para wanita menerapkan gaya
rheumatoid.
(52%).
oleh Lestari dan Utomo (2007) bahwa pekerja dengan pengalaman akan
alergen lebih sedikit. Berlaku sebaliknya pada pekerja dengan lama bekerja
bahan iritan maupun alergen. Untuk itu pekerja dengan masa kerja lebih dari
2 tahun lebih sedikit yang mengalami dermatitis kontak. Masa kerja terkait
dengan nyeri pada sendi-sendi besar, seperti bahu dan lutut, sering menjadi
nyeri punggung dan sendi dikarenakan berbagai sebab antara lain, umur,
dan posisi kerja. Petani menghabiskan waktu disawah untuk bercocok tanam