Anda di halaman 1dari 7

PERAN PERAWAT PUSKESMAS SEBAGAI PENDIDIK DALAM MENJALANKAN

PROGRAM GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT


(GERMAS)

Suci Amalia Amri1, Ari Pristiana Dewi2, Sofiana Nurchayati3


Fakultas Keperawatan
Universitas Riau
Email: suciamaliaamri16@gmail.com

Abstract

Germas or the movement of a healthy living community is a systematic and planned action carried out jointly by the
community with awareness, willingness and ability to behave in a healthy manner to improve the quality of life. The
implementation of Germas must be carried out by all levels of society, across community organizations, and the
community, to jointly contribute to realize a healthier Indonesian society. Puskesmas nurses in running the Germas
program as educators are carried out through health promotion actions and role models. This study uses a cross
sectional approach with a sample of 71 nurses taken using a cluster sampling technique. Data analysis using univariate
analysis. The results obtained by the role of nurses in running the Germas program played a good role as educators as
much as 52.1%. It is recommended that puskesmas nurses play an active role in the implementation of Germas by
increasing Germas' promotional activities.

Keywords: Educators, Germas, Puskesmas, Role of nurses

PENDAHULUAN
Pembangunan kesehatan adalah investasi dan preventif tanpa mengesampingkan upaya
utama bagi pembangunan sumber daya kuratif dan rehabilitatif. Germas merupakan
manusia Indonesia. Pembangunan kesehatan suatu tindakan yang sistematis dan terencana
pada dasarnya adalah upaya untuk yang dilakukan secara bersama-sama oleh
meningkatkan kesadaran, kemauan, serta seluruh komponen bangsa secara sadar, mau
kemampuan setiap orang untuk dapat dan mampu untuk berperilaku hidup sehat
berperilaku hidup yang sehat untuk mencapai dengan tujuan meningkatkan kualitas hidup
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi- (Kemenkes, 2016).
tingginya. Pembangunan kesehatan yang Germas dapat dilakukan dengan tujuh
semula bersifat kuratif dan rehabilitatif kini cara, yaitu : melakukan aktifitas fisik,
lebih diarahkan pada upaya kesehatan yang mengkonsumsi sayur dan buah, tidak
bersifat promotif dan preventif. Untuk itu, merokok, tidak mengkonsumsi alkohol,
diperlukan upaya penguatan tiga pilar memeriksa kesehatan secara rutin,
pembangunan kesehatan yaitu paradigma membersihkan lingkungan, dan menggunakan
sehat, penguatan pelayanan kesehatan dan jamban. Pada tahap awal, Germas secara
jaminan kesehatan nasional. Utamanya pada nasional dimulai dengan memfokuskan tiga
pilar pertama paradigma sehat kegiatan terlebih dahulu, yaitu: 1) melakukan
diimplementasikan melalui dua pendekatan, aktivitas fisik 30 menit per hari, 2)
yaitu pendekatan keluarga dimana aktivitas mengkonsumsi buah dan sayur; dan 3)
kegiatannya sepenuhnya dilakukan oleh memeriksakan kesehatan secara rutin
jajaran kesehatan khususnya ditingkat (Kemenkes 2016).
Puskesmas dan Gerakan Masyarakat Hidup Data dari Riset Kesehatan Dasar 2018
Sehat (Germas) yang mana kegiatannya tidak didapatkan bahwa 33,5% masyarakat
hanya dilakukan oleh jajaran kesehatan saja, Indonesia memiliki proporsi aktifitas fisik
namun juga lintas sektor (Kementrian kurang dari 150 menit seminggu, 95,5%
Kesehatan, 2017). penduduk usia lebih dari 5 tahun
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat mengkonsumsi sayur dan buah kurang dari
(Germas) merupakan salah satu gerakan lima porsi perhari, 28,8% penduduk Indonesia
nasional yang mengedepankan upaya promotif dengan kategori usia ≥10 tahun yang merokok,
JOM FKp, Vol. 6 No. 1 (Januari-Juni) 2019 280
3,3% penduduk Indonesia dengan kategori tenaga kesehatan lain. Peran tenaga perawat
usia ≥10 tahun yang mengkonsumsi alkohol, dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan
88,2% masyarakat Indonesia dengan kategori sangatlah penting khususnya sebagai tenaga
usia ≥10 tahun sudah memiliki perilaku benar pelaksana pelayanan. Jumlah perawat relatif
dalam buang air besar, persentase pengelolaan lebih banyak dibandingkan dengan tenaga
sampah masyarakat Indonesia dengan cara kesehatan lainnya, sehingga kinerja perawat
dibakar 49,5%, diangkut 34,9%, di buang ke sangat berperan dalam menentukan kualitas
kali/selokan 7,8%, dibuang kesembarang rumah sakit ataupun Puskesmas (Bahri,
tempat 5,9%, ditanam 1,5%, dan dijadikan Bethan, & Haskas, 2013).
kompos 0,4%. Data tersebut menunjukkan Perawat adalah sesorang yang telah lulus
bahwa beberapa komponen Germas masih pendidikan tinggi keperawatan, baik di dalam
belum terjalankan secara optimal oleh maupun di luar negeri yang di akui pemerintah
masyarakat Indonesia. sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
Pusat Kesehatan Masyarakat undangan Dalam Undang-Undang Nomor 38
(Puskesmas) adalah fasilitas pelayanan Tahun 2014 tentang keperawatan dijelaskan
kesehatan yang menyelenggarakan upaya bahwa definisi keperawatan adalah kegiatan
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan pemberian asuhan keperawatan kepada
perseorangan tingkat pertama, dengan lebih individu, keluarga, kelompok baik dalam
mengutamakan upaya promotif dan preventif, keadaan sakit maupun sehat.
untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat Peneliti melakukan studi pendahuluan
yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. melalui wawancara kepada Kepala Bagian
Upaya kesehatan masyarakat merupakan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan
kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru
kesehatan serta mencegah dan menanggulangi pada tanggal 14 Januari 2019. Hasil
timbulnya masalah kesehatan dengan sasaran wawancara menyatakan bahwa Dinas
keluarga, kelompok, dan masyarakat. Kesehatan Kota Pekanbaru sudah memberikan
Sedangkan upaya kesehatan perseorangan arahan kepada seluruh tenaga kesehatan
merupakan suatu kegiatan pelayanan Puskesmas Kota Pekanbaru untuk selalu aktif
kesehatan yang ditujukan untuk peningkatan, dalam mempromosikan Germas terutama
pencegahan, penyembuhan penyakit, perawat sebagai tenaga kesehatan terbesar di
pengurangan penderitaan akibat penyakit dan puskesmas yang sangat berpengaruh dalam
memulihkan kesehatan perseorangan kesuksesan Germas di Kota Pekanbaru.
(Permenkes No. 75 tahun 2014). Evaluasi program Germas belum memiliki
Prinsip penyelenggaraan Puskesmas data secara khusus yang menyebabkan
meliputi paradigma sehat, pelaksanaan program Germas di Pekanbaru
pertanggungjawaban wilayah, kemandirian tidak dapat dilihat secara detail.
masyarakat, pemerataan, teknologi tepat guna, Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
dan keterpaduan dan kesinambungan. melihat gambaran peran perawat Puskesmas
Puskesmas merupakan garda terdepan dari sebagai pendidik dalam menjalankan program
pelayanan kesehatan masyarakat. Puskesmas Germas. Manfaat penelitian ini adalah untuk
dapat mewujudkan perannya dengan maksimal menjadi masukkan dan sumber informasi bagi
apabila di dukung oleh tenaga kesehatan yang Puskesmas dan perawat Puskesmas dalam
handal dan memadai. (Rachmat, 2017) menjalankan program Germas.

Pasal 11 Ayat 1 Undang-Undang METODE PENELITIAN


Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014 Penelitian dilakukan diwilayah kerja
tentang Kesehatan dijelaskan tenaga Puskesmas yang berada di 3 Kecamatan di
Kesehatan dikelompokkan ke dalam tenaga Kota Pekanbaru. Penelitian dimulai bulan
medis, tenaga psikologi klinis, tenaga Januari 2019 sampai bulan Juni 2019.
keperawatan, tenaga kebidanan, tenaga
Penelitian ini menggunakan desain penelitian
kefarmasian, tenaga kesehatan masyarakat,
tenaga kesehatan lingkungan, tenaga gizi dan deskriptif Populasi dalam penelitian ini adalah

JOM FKp, Vol. 6 No. 1 (Januari-Juni) 2019 281


semua perawat Puskesmas di Kota Pekanbaru. kategori kurang dari 10 tahun (<10 tahun)
Pengambilan sampel menggunakan teknik yaitu berjumlah 47 (66.2%).
Cluster sampling dengan 71 responden.
Tabel 2
Kriteria inklusi untuk sampel dalam penelitian
Distribusi peran perawat sebagai pendidik
ini perawat yang melaksanakan Germas, (Educator) dalam menjalankan program
pendidikan terakhir perawat yaitu DIII Germas
Keperawatan dan DIV/S1 Keperawatan,
Pendidik Frekuensi Persentase (%)
bersedia menjadi responden. Alat pengumpul (Educator) (f)
data dari penelitian ini adalah kuesioner yang Baik 40 56,3
di buat oleh peneliti. Kurang baik 31 43,7
Total 71 100
HASIL PENELITIAN Tabel 2 menunjukkan bahwa dari 71
Analisis Univariat responden yang diteliti sebagian besar
reponden berperan baik sebagai pendidik
Analisis univariat digunakan untuk (Educator) dalam menjalankan program
menjelaskan atau mendeskripsikan Germas yaitu sebanyak 40 orang (56,3%).
karakteristik responden yang terdiri dari usia,
jenis kelamin, pendidikan terakhir, lama masa PEMBAHASAN
bekerja dan peran perawat Puskesmas sebagai 1. Karakteristik Responden
pendidik dalam menjalankan program Gerakan a. Umur
Masyarakat Hidup Sehat (Germas). Berdasarkan hasil penelitian yang di
dapatkan oleh peneliti, mayoritas responden
Tabel 1 berusia 26-35 tahun yaitu sebanyak 36
Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden responden (50,7%). Peran dan fungsi perawat
sepenuhnya dapat dipengaruhi oleh
Karakteristik Responden Frekuensi Persentase
(f) (%)
karakteristik demografi responden, dewasa
Umur muda merupakan usia yang produktif dalam
26-35 (dewasa awal) 36 50.7 memasuki dunia kerja, masa mencapai puncak
36-45 (dewasa tengah) 30 42.3 prestasi dengan penuh semangat; penuh
46-55 (lansia awal) 5 7.0 idealism dan kerja keras untuk menunjukkan
Jumlah 100 100
prestasi sehingga dapat melakukan tugasnya
Jenis Kelamin
Laki-laki 2 2.8 dengan kinerja yang baik (Dariyo dalam
Perempuan 69 97.2 Awaluddin, 2017).
Jumlah 100 100 b. Jenis kelamin
Pendidikan Terakhir Penelitian menyatakan bahwa presentase
DIII Keperawatan 51 71.8 responden perempuan lebih banyak
S1 Keperawatan 20 28.2
dibandingkan laki-laki yaitu berjumlah 69
Jumlah 100 100
Lama kerja (97.2%). Hal ini menyatakan bahwa proporsi
<10 tahun 47 66.2 tenaga kerja profesi perawat di Puskesmas di
>10 tahun 24 33.8 Indonesia lebih banyak perempuan. Hal ini
Jumlah 100 100 sejalan dengan Ahmed & Safadi (dalam
Berdasarkan data dari tabel 1 dapat Wildaningsih, 2015), yang menyatakan bahwa
dilihat bahwa lebih dari separuh responden presentase perempuan lebih banyak daripada
berada pada usia 36-45 tahun berjumlah 39 laki-laki. Keadaan tersebut sesuai dengan
orang (54.9%), jenis kelamin responden kondisi yang terjadi di Indonesia di mana
terbanyak adalah perempuan berjumlah 69 perawat mayoritas didominasi oleh
orang (97.2%), tingkat pendidikan terkahir perempuam karena keperawatan identik
responden yang paling dominan yaitu DIII dengan feminisme
Keperawatan berjumlah 51 orang (71.8%), dan c. Tingkat pendidikan
mayoritas lama masa kerja responden adalah Berdasarkan hasil penelitian yang di
dapatkan oleh peneliti mayoritas tingkat
JOM FKp, Vol. 6 No. 1 (Januari-Juni) 2019 282
pendidikan perawat sebagai responden adalah mampu menyampaikan promosi kesehatan
DIII Keperawatan yang berjumlah 51 (71,8%) mengenai Germas dengan baik pula sehingga
sedangkan untuk tingkat pendidikan S1 mudah dipahami oleh masyarakat.
Keperawatan berjumlah 20 (28,2%). Perawat sebagai role model/contoh
Pendidikan seorang perawat yang tinggi akan merupakan salah satu upaya dalam menjadikan
memberikan pelayanan kesehatan yang bukti adanya kesesuaian antara perkataan yang
optimal. Bagi seorang perawat yang dikatakan dengan perbuatan yang dilakukan
menjalankan profesinya sebagai perawat, saat oleh perawat. Role model juga merupakann
menjalankan profesinya harus memiliki upaya dalam mengubah dan meningkatkan
pengetahuan dan pendidikan dalam bidang- profesionalisme perawat dalam menjalankan
bidang tertentu, untuk itu dibutuhkan profesinya (Asmadi, 2008).
pendidikan yang sesuai agar dapat berjalan
dengan baik dan professional (Smet,2004 SIMPULAN
dalam Nurniningsih, 2012). Tujuan penelitian yang dilakukan adalah
d. Lama kerja untuk mengetahui gambaran dari peran
Berdasarkan hasil penelitian yang di perawat Puskesmas sebagai pendidik dalam
dapatkan oleh peneliti mayoritas tingkat menjalankan program Germas. Hasil
pendidikan perawat sebagai responden adalah penelitian menunjukkan bahwa karakteristik
< 10 tahun yang berjumlah 47 (66.2%). Lama responden terbanyak berada pada usia dewasa
bekerja adalah lama seorang perawat yang awal, jenis kelamin responden terbanyak
bekerja di rumah sakit dari mulai awal bekerja adalah perempuan, pendidikan terakhir
sampai saat selesai seorang perawat berhenti responden terbanyak adalah DIII
bekerja. Semakin lama masa kerja seseorang Keperawatan, dan lama kerja responden
dalam bekerja maka semakin banyak terbanyak berada pada rentang < 10 tahun.
pengetahuan dan pengalaman yang Hasil penelitian menuunjukkan bahwa peran
dimilikinya, hal ini dapat membantu dalam perawat dalam menjalankan program Germas
meningkatkan kinerja seorang perawat. Lama sebagai pendidik (Educator) berperan baik
bekerja seseorang dapat diketahui dari mulai (52,1%).
awal perawat bekerja sampai saat berhenti atau
masa sekarang saat masih bekerja di Rumah SARAN
Sakit/Puskesmas (Smet, 2004 dalam Hasil penelitian dapat digunakan sebagai
Nurniningsih, 2012). sumber informasi bagi Puskesmas dan perawat
2. Peran perawat sebagai pendidik dalam Puskesmas dalam menjalankan program
menjalankan program Gerakan Germas. Hasil penelitian juga diharapkan
Masyarakat Hidup Sehat (Germas) dapat menjadi sumber evaluasi dalam
Hasil penelitian yang dilakukan oleh pelaksanaan program Germas.
peneliti di dapatkan bahwa dari 71 responden
yang berperan baik dalam menjalankan UCAPAN TERIMAKASIH
program Gerakan masyarakat hidup sehat Terima kasih kepada pembimbing yang
(Germas) yaitu sebanyak 40 orang (56,3%). telah membimbing mulai dari proposal hingga
Peran perawat sebagai pendidik dalam
hasil. Terima kasih kepada penguji yang telah
menjalankan program Germas dilakukan
melalui dua kegiatan yaitu dengan melakukan memberikan saran dan kritik. Terima kasih
promosi kesehatan melalui pemberian kepada seluruh responden, yang telah
pendidikan kesehatan kepada masyarakat dan memberikan izin penelitian. Terima kasih
menjadi role model dalam pelaksanaan kepada keluarga, rekan peneliti yang telah
Germas sehari-hari. memberikan dukungan kepada peneliti.
Hali ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Putri (2017) yang menyatakan 1Suci Amalia Amri: Mahasiswa Fakultas
bahwa masyarakat memiliki tingkat Keperawatan Universitas Riau, Indonesia
pengetahuan baik tentang Germas dikarenakan 2Ari Pristiana Dewi,: Dosen pada Kelompok

adanya dukungan dari petugas kesehatan yang Jabatan Fungsional Dosen (KJFD)
JOM FKp, Vol. 6 No. 1 (Januari-Juni) 2019 283
Keperawatan Medikal Bedah Fakultas Kesehatan Melalui Germas. Retrieved
Keperawatan Universitas Riau 5 January 2019, from
3Sofiana Nurchayati: Dosen pada Kelompok
www.depkes.go.id:
Jabatan Fungsional Dosen (KJFD)
http://www.depkes.go.id/article/view/1
Keperawatan Medikal Bedah Fakultas
Keperawatan Universitas Riau 6081600003/optimalkan-upaya-
promotif-dan-preventif-kesehatan-
DAFTAR PUSTAKA melalui-Germas.html
Asmadi. (2008). Konsep Dasar Keperawatan. Kementrian Kesehatan. (2017). Kalender
Jakarta: EGC. Kesehatan 2017. Retrieved 5 January
Awaluddin, M. U. (2017). Analisa Peran dan 2019, from www.depkes.go.id:
Fungsi Profesi Tenaga Perawat dan http://www.kesmas.kemkes.go.id/porta
Bidan dalam Mendukung l/download/detail/403
Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak
Kementrian Kesehatan. (2017). Rakerkesnas
di RSUD Labuang Baji Makassar
(Doctoral dissertation, Universitas 2017:: iintegrasii seluruh komponen
Islam Negeri Alauddin Makassar). bangsa mewujudkan iindonesiia sehaT.
Bahri, N. A., Bethan, A. B., & Haskas, Y. Retrieved 5 January 2019, from
(2013). Faktor-faktor yang www.depkes.go.id:
berhubungan dengan kinerja perawat di http://www.depkes.go.id/article/view/1
Puskesmas Cempaka Kabupaten 7022700006/rakerkesnas-2017-
Pinrang. 2 (4). integrasi-seluruh-komponen-bangsa-
Kementrian Kesehatan. (2011). Strategi mewujudkan-indonesia-sehat.html
nasional penerapan pola konsumsi Kementerian Kesehatan. (2018). Hasil Utama
makanan dan aktifitas fisik untuk Riskesdas 2018. Retrieved Januari 10,
mencegah penyakit tidak menular. 2019, from
Retrieved 5 January 2019, from http://www.depkes.go.id/resources/do
www.depkes.go.id: wnload/info-
http://gizi.depkes.go.id/download/pedo terkini/materi_rakorpop_2018/Hasil%2
man%20gizi/stranas%20kt%20pengant 0Riskesdas%202018.pdf
a.pdf-gabung.pdf Nurniningsih, Retno,D . (2012). Hubungan
Kementrian Kesehatan. (2016). GERMAS antara Karakteristik Perawat dengan
Wujudkan Indonesia Sehat. Retrieved 5 Kinerja Perawat di Instalasi Rawat
January 2019, from www.depkes.go.id: Jalan RSUP DR. Kariadi Semarang.
http://www.depkes.go.id/article/view/1 Semarang : Program Studi Ilmu
6111500002/Germas-wujudkan- Keperawatan Fakultas Ilmu
indonesia-sehat.html Keperawatan dan Kesehatan
Kementrian Kesehatan. (2016). Menkes: Mari Universitas Muhammadiyah
Bersama Sukseskan GERMAS dan Semarang
Keluarga Sehat. Retrieved 5 January Rachmat, H. H. (2017). Penguatan upaya
2019, from www.depkes.go.id: kesehatan masyarakat dan
http://www.depkes.go.id/article/view/1 pemberdayaan masyarakat bidang
6040400003/menkes-mari-bersama- kesehatan di indonesia. Yogyakarta:
sukseskan-Germas-dan-keluarga- Gadjah Mada University Press.
sehat.html Putri, Y. W. (2017). Gambaran tingkat
Kementrian Kesehatan. (2016). Optimalkan pengetahuan masyarakat tentang
Upaya Promotif dan Preventif program Germas.

JOM FKp, Vol. 6 No. 1 (Januari-Juni) 2019 284


Wildaningsih. (2016). Pengaruh Karakteristik
Terhadap Kinerja Perawat Pelaksana
di Ruang Perawatan Intensif Rumah
Sakit Kelas A dan B di Indonesia

JOM FKp, Vol. 6 No. 1 (Januari-Juni) 2019 285

Anda mungkin juga menyukai