Anda di halaman 1dari 9

PLAGIARISM SCAN REPORT

Report Generation Date: October 19,2020 Words: 1988 Characters: 15994


Exclude URL :

54% 46%
Plagiarism Unique

55 47
Plagiarized Sentences Unique Sentences

Content Checked for Plagiarism


PENERAPAN VIDEO PEMBELAJARAN KODE PENYAKIT DALAM MENINGKATKAN PENGETAHUAN
MAHASISWA D3-RMIK POLTEKKES KEMENKES MALANG TAHUN 2021

PROPOSAL LTA

Oleh

GUSMARINDA FAUZIAH
P17410181029

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG


JURUSAN KESEHATAN TERAPAN
PROGRAM STUDI D-3 REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN
TAHUN 2020
PRAKATA
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas berkat limpahan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir yang berjudul “Penerapan Model
Video Pembejaran untuk Materi Kode Penyakit guna Meningkatkan Pengetahuan Mahasiswa RMIK
Poltekkes Kemenkes Malang Tahun 2021” dengan tepat waktu selain itu terimakasih penulis
ucapkan utamanya kepada orang tua dan saudara yang telah memberikan dukungan dan doa yang
memotivasi penulis untuk menyelesaikan laporan tugas akhir ini.
Penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan laporan tugas akhir :
1. Budi Susatia, S.Kp, M.Kes, selaku Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang yang telah
memberikan kesempatan peneliti untuk menjadi mahasiswa prodi DIII Rekam Medis dan Informasi
Kesehatan
2. Diniyah Kholidah, S.ST S.Gz, MPH selaku ketua Jurusan Kesehatan Terapan Politeknik Kesehatan
Kemenkes Malang
3. Achmad Zani Pitoyo, M.Kes.,MMRS, selaku ketua program studi DIII Rekam Medis dan Informasi
Kesehatan serta dosen penguji Laporan Tugas Akhir yang mengarahkan peneliti sehingga menjadi
lebih baik
4. Puguh Priyo Widodo, Amd. RMIK., S.Si., MMRS, selaku dosen pembimbing yang memberikan
bimbingan serta dukungan sehingga Laporan Tugas Akhir dapat diselesaikan tepat waktu
5. Bayu Mahardhika yang telah memberikan banyak dukungan berupa ide maupun doa dan
semangat dalam menyelesaikan Laporan Tugas Akhir secara tepat waktu.
6. Teman-teman yang telah memberikan banyak dukungan serta doa sehingga penulis termotivasi
menyelesaikan Laporan Tugas Akhir secara tepat waktu.
Akhir kata, semoga laporan tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Penulis menyadari
dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini tidak luput dari kesalahan serta kekurangan. Oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan demi perbaikan untuk depanya.

Malang, Januari 2021

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Rumah sakit merupakan suatu sarana kesehatan yang memberikan layanan kesehatan perorangan
secara paripurna dengan menyelenggarakan tiga layanan yakni rawat inap, rawat jalan dan gawat
darurat. Selain berfungsi sebagai tempat pelayanan kesehatan, rumah sakit juga berfungsi sebagai
tempat pendidikan dan penelitian (Depkes RI, 1994:2). Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan
dan teknologi, maka perlu dilakukan peningkatan terhadap mutu pelayanan kesehatan. Salah satu
faktor yang mendukung terciptanya pelayanan yang bermutu ialah perekam medis.
Dalam KepMenKes RI No. 377/ MENKES/SKIII/2007, salah satu kompetensi perekam medis adalah
Klasifikasi dan kodefikasi penyakit, masalah-masalah yang berkaitan dengan kesehatan dan
tindakan medis. Dalam artian perekam medis mampu menetapkan kode penyakit dan tindakan
dengan tepat sesuai klasifikasi yang diberlakukan di Indonesia (ICD 10) tentang penyakit dan
tindakan medis dalam pelayanan dan manajemen kesehatan.
Untuk menunjang kompetensi tersebut maka mata kuliah Klasifikasi dan kodefikasi penyakit terkait
menjadi mata kuliah lanjut dan bersifat wajib pada program studi Rekam Medis dan Informasi
Kesehatan di Poltekkes Kemenkes Malang. Mata kuliah ini perlu dipelajari mahasiswa sebagai
calon perekam medis, karena materi-materi yang terdapat pada mata kuliah ini sangat penting
untuk perekam medis terutama coder. Dalam mempelajari mata kuliah ini, masih banyak mahasiswa
yang kesulitan terutama pada materi kode penyakit. Oleh karena itu perlu adanya suatu media
belajar yang mudah dipahami serta dimengerti oleh mahasiswa.
Namun pembelajaran saat ini masih menggunakan cara menjelaskan konsep dengan ceramah dan
penugasan. Media pembelajaran secara konvensional dinilai kurang efisien, karena kurang adanya
interaksi edukatif antara dosen dengan mahasiswa. Dosen hanya berorientasi pada pencapaian
materi yang padat dan harus diselesaikan dalam waktu yang cukup singkat. Apabila mahasiswa
dipaksa untuk selalu menerima materi secara terus menerus, maka mahasiswa akan merasa jenuh.
Kejenuhan mahasiswa dalam belajar akan berakibat fatal, yaitu rendahnya kemampuan pemahaman
terhadap materi pembelajaran yang disampaikan oleh dosen, sehingga hasil belajar mahasiswa
tidak akan tercapai secara optimal.
Media yang kurang menarik menyebabkan siswa cepat bosan dan jenuh, maka dari itu penggunaan
media yang tepat dalam menyampaikan materi pembelajaran memiliki fungsi yang sangat penting
dalam menentukan tercapai atau tidaknya suatu tujuan pembelajaran.
Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan menggunakan
video pembelajaran, yaitu sebuah alat bantu yang dapat menggambarkan sebuah objek bergerak
disertai dengan efek suara (Azhar Arsyad,2010). Karakteristik dari media video adalah memperjelas
hal-hal yang abstrak dan memberikan gambaran yang lebih realistik. Selain itu, media video sangat
berpotensi dalam menarik minat dan perhatian siswa, karena selain terdapat gambar-gambar
(visual) yang menarik juga terdapat suara (audio) yang membuat mahasiswa lebih semangat untuk
belajar. Menurut Yudhi Munadi, karakteristik lain yang dimiliki media video adalah dapat mengatasi
keterbatasan jarak dan waktu.
Berdasarkan permasalahan tersebut, maka peneliti akan melakukan penelitian tentang “Penerapan
Video Pembelajaran Kode Penyakit dalam Meningkatkan Pengetahuan Mahasiswa D3-RMIK
Poltekkes Kemenkes Malang Tahun 2021”.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana
pengaruh video pembelajaran terhadap pengetahuan mahasiswa RMIK Poltekkes Kemenkes
Malang?
1.3. Tujuan
1.3.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengaruh video pembelajaran terhadap hasil belajar mahasiswa pada kode
penyakit.
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Mengukur kemampuan mahasiswa mengenai materi kode penyakit
2. Mendesain video pembelajaran dengan materi kode penyakit
3. Simulasi video pembelajaran kepada mahasiswa RMIK Poltekkes Kemenkes Malang
4. Mengukur hasil setelah adanya video pembelajaran
1.4. Manfaat
1.4.1. Bagi Akademik Poltekkes Kemenkes Malang
Dengan dilakukannya penelitian ini semoga berguna untuk penelitian selanjutnya, sehingga dapat
memberikan pengetahuan tentang kode penyakit.
1.4.2. Bagi Mahasiswa
Dengan adanya penelitian ini semoga dapat meningkatkan pengetahuan mahasiswa D-3 RMIK
Poltekkes Kemenkes Malang tentang kode penyakit.
1.4.3. Bagi Peneliti
Untuk menambah pengetahuan, wawasan, dan pengalaman dalam melakukan penelitian tentang
merancang video pembelajaran mengenai kode penyakit.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori


2.1.1. Pembelajaran
2.1.1.1. Pengertian Pembelajaran
Pengertian pembelajaran menurut Syaiful Sagala (61: 2009) adalah “membelajarkan siswa
menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar yang merupakan penentu utama keberhasilan
pendidikan”. Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah antara pihak guru sebagai
pendidik dan peserta didik yang diharuskan untuk belajar.
Pada hakikatnya pembelajaran merupakan suatu proses komunikasi atau penyampaian yang terjalin
antara guru dengan siswa melalui alat atau media. Pesan, sumber pesan, saluran atau media, dan
penerima pesan adalah komponen-komponen proses komunikasi. Pesan yang akan
dikomunikasikan adalah isi ajaran ataupun didikan yang terdapat dalam kurikulum, sumber
pesannya adalah guru, siswa, orang lain, penulis buku, salurannya adalah media pembelajaran, dan
penerima pesan adalah pebelajaran.
2.1.1.2. Teori Pembelajaran
Dalam proses belajar mengajar perlu memahami beberapa teori yang memungkinkan dapat
memprediksi hasil belajar serta membuat hipotesis kemauan belajar siswa, menurut Suyanto (2010)
ada tiga teori belajar yaitu :
a. Teori belajar Behaviorisme
Teori behavioristik adalah sebuah teori yang dicetuskan oleh Gage dan Berliner tentang
perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. Teori ini lalu berkembang menjadi aliran
psikologi belajar yang berpengaruh terhadap arah pengembangan teori dan praktik pendidikan
dan pembelajaran yang dikenal sebagai aliran behavioristik. Aliran ini menekankan pada
terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil belajar.
Teori behavioristik dengan model hubungan stimulus-responnya, mendudukkan orang yang
belajar sebagai individu yang pasif. Respon atau perilaku tertentu dengan menggunakan metode
pelatihan atau pembiasaan semata.
b. Teori belajar kognitif
Teori belajar kognitif mulai berkembang pada abad terakhir sebagai protes terhadap teori perilaku
yang yang telah berkembang sebelumnya. Model kognitif ini memiliki perspektif bahwa para
peserta didik memproses informasi dan pelajaran melalui upayanya mengorganisir, menyimpan,
dan kemudian menemukan hubungan antara pengetahuan yang baru dengan pengetahuan yang
telah ada. Model ini menekankan pada bagaimana informasi diproses.
c. Teori Belajar Konstruktivisme
Kontruksi berarti bersifat membangun, dalam konteks filsafat pendidikan dapat diartikan
Konstruktivisme adalah suatu upaya membangun tata susunan hidup yang berbudaya modern.
Konstruktivisme merupakan landasan berfikir (filosofi) pembelajarankonstektual yaitu bahwa
pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, yang hasilnya diperluas melalui konteks
yang terbatas dan tidak sekonyong-konyong.
Pengetahuan bukanlah seperangkat fakta-fakta, konsep, atau kaidah yang siap untuk diambil dan
diingat. Manusia harus mengkontruksi pengetahuan itu dan memberi makna melalui pengalaman
nyata.
Dengan teori konstruktivisme siswa dapat berfikir untuk menyelesaikan masalah, mencari idea dan
membuat keputusan. Siswa akan lebih paham karena mereka terlibat langsung dalam mebina
pengetahuan baru, mereka akan lebih pahamdan mampu mengapliklasikannya dalam semua
situasi. Selian itu siswa terlibat secara langsung dengan aktif, mereka akan ingat lebih lama semua
konsep.
2.1.2. Media Pembelajaran
2.1.2.1. Pengertian Media Pembelajaran
Kata “media” berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata “medium”, yang
secara harfiah berarti “perantara atau pengantar” . Media adalah perantara atau pengantar pesan
dari pengirim ke penerima pesan (Sadiman, 2002).
Rohani (1997: 2) yang dikutip oleh (Rusydiyah) menulis beberapa pengertian media sebagai
berikut.
a. Media adalah semua bentuk perantara yang dipakai orang menyebarkan ide, sehingga ide atau
gagasan itu sampai pada penerima (Santoso S. Hamijaya).
b. Media adalah channel (saluran) karena pada hakikatnya media telah memperluas atau
memperpanjang kemampuan manusia untuk merasakan, mendengar, dan melihat dalam batas-
batas jarak, ruang dan waktu tertentu. Dengan bantuan media batas-batas itu hampir menjadi tidak
ada (McLuahan).
c. Media adalah medium yang digunakan untuk membawa atau menyampaikan sesuatu pesan,
dimana medium ini merupakan jalan atau alat dengan suatu pesan berjalan antara komunikator
dengan komunikan (Blake and Haralsen).
Media pembelajaran diartikan sebagai alat yang digunakan untuk proses belajar mengajar. Segala
sesuatu yang dapat merangsang pikiran perhatian dan kemampuan atau ketrampilan sehingga
dapat mendorong terjadinya proses belajar.
2.1.2.2. Jenis Media Pembelajaran
Media pembelajaran berfungsi diantaranya adalah untuk menarik minat siswa terhadap materi
pembelajaran yang disajikan, meningkatkan pengertian anak didik terhadap materi yang disajikan
serta menyajikan data yang lebih kuat dan terpercaya. Klasifikasi dan pengelompokan media
pembelajaran ini sangat beragam dan berbeda beda antar ahli. Menurut (Djamarah, 2002:40) media
pembelajaran dibagi menjadi tiga jenis yaitu :
a. Media auditif, yaitu media yang mengandalkan kemampuan suara saja (radio, kaset rekorder).
b. Media visual, yaitu media yang hanya mengandalkan indera penglihatan karena hanya
menampilkan gambar diam (bingkai, foto, gambar, atau lukisan).
c. Media audiovisual yaitu media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini
mempunyai kemampuan yang lebih baik. Contoh : televise, film, video.
2.1.3. Video Pembelajaran
2.1.3.1. Pengertian Video Pembelajaran
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, video merupakan rekaman gambar hidup atau program
televisi untuk ditayangkan lewat pesawat televisi,atau dengan kata lain video merupakan tayangan
gambar bergerak yang disertai dengan suara. Video sebenarnya berasal dari bahasa Latin, video-
vidivisum yang artinya melihat (mempunyai daya penglihatan); dapat melihat. Media video
merupakan salah satu jenis media audio visual. Media audio-visual adalah media yang
mengandalkan indera pendengaran dan indera penglihatan. Media audio visual merupakan salah
satu media yang dapat digunakan dalam pembelajaran menyimak. Media ini dapat menambah minat
siswa dalam belajar karena siswa dapat menyimak sekaligus melihat gambar. Azhar Arsyad (2011 :
49) menyatakan bahwa video merupakan gambar-gambar dalam frame, di mana frame demi frame
diproyeksikan melalui lensa proyektor secara mekanis sehingga pada layar terlihat gambar hidup.
Kemampuan video melukiskan gambar hidup dan suara memberikan daya tarik tersendiri. Video
dapat menyajikan informasi, memaparkan proses, menjelaskan konsep konsep yang rumit,
mengajarkan keterampilan, menyingkat atau memperpanjang waktu, dan mempengaruhi sikap.
Berdasarkan pengertian video menurut para ahli dapat disimpulkan bahwa video merupakan
media audio-visual yang memuat objek benda bergerak dengan suara. Isi dari video dapat berupa
penyajian materi, memaparkan proses, menjelaskan konsep yang rumit, mengajarkan ketrampilan.
2.1.3.2. Tujuan Menggunakan Video Pembelajaran
Ronal Anderson, (1987: 104) mengemukakan tentang beberapa tujuan dari pembelajaran
menggunakan media video yaitu mencakup tujuan kognitif, afektif, dan psikomotor. Ketiga tujuan
ini dijelaskan sebagai berikut :
a. Tujuan Kognitif
1) Dapat mengembangkan kemampuan kognitif yang menyangkut kemampuan mengenal kembali
dan kemampuan memberikan rangsangan berupa gerak dan sensasi.
2) Dapat mempertunjukkan serangkaian gambar diam tanpa suara sebagaimana media foto dan film
bingkai meskipun kurang ekonomis.
3) Video dapat digunakan untuk menunjukkan contoh cara bersikap atau berbuat dalam suatu
penampilan, khususnya menyangkut interaksi manusiawi.
b. Tujuan Afektif
Dengan menggunakan efek dan tekhnik, video dapat menjadi media yang sangat baik dalam
mempengaruhi sikap dan emosi.
c. Tujuan Psikomotorik
1) Video merupakan media yang tepat untuk memperlihatkan contoh keterampilan yang
menyangkut gerak. Dengan alat ini diperjelas baik dengan cara memperlambat ataupun
mempercepat gerakan yang ditampilkan.
2) Melalui video siswa langsung mendapat umpan balik secara visual terhadap kemampuan
mereka sehingga mampu mencoba keterampilan yang menyangkut gerakan tadi.
Dari tujuan diatas dapat disimpulkan beberapa manfaat video pembelajaran Video juga bisa
dimanfaatkan untuk hampir semua topik, model - model pembelajaran, dan setiap ranah: kognitif,
afektif, dan psikomotorik. Sebagai bahan ajar non cetak, video kaya akan informasi untuk
diinformasikan dalam proses pembelajaran karena pembelajaran dapat sampai ke peserta didik
secara langsung.

Matched Sources :
Prodi D3 Rekam Medik & Informasi Kesehatan – Politeknik . .
Menjadi Program Studi D-3 Rekam Medis dan Informasi Kesehatan yang unggul d 25%
an terkemuka di Indonesia dalam mengembangkan Tri Dharma Perguruan . .
https://poltekkes-bsi.ac.id/prodi-d3-rekam-medik-informasi-kesehatan/

pernyataan - STIKes Muhammadiyah Ciamis


Pada kesempatan yang baik ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang se
besar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam . . penyusuna 13%
n Laporan tugas Akhir ini, terima kasih atas kerjasamanya. Penulis berharap . .
http://cdn.stikesmucis.ac.id/04.%20KATA%20PENGANTAR%20SILVI%2010DB277117.pdf

PRAKATA Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kepada . .


1. Budi Susatia, S.Kp, M.Kes, selaku Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes. Malang
yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti untuk mengikuti. 13%
http://perpustakaan.poltekkes-malang.ac.id/assets/file/kti/1604000087/3._KATA_PENGANTA
R_.pdf

iii KATA PENGANTAR Puji dan syukur atas . . - repo unpas


Akhir kata, semoga laporan tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi pembaca, pro
gram studi Teknik Informatika Universitas Pasundan Bandung, dan terutama . . 7%
http://repository.unpas.ac.id/32901/9/123040241_kata_pengantar_20152.pdf

tinjauan kompetensi petugas rekam medis pada mutu . . - Neliti


Kompetensi petugas rekam medis yaitu; (1). Klasifikasi dan kodifikasi penyakit dan
masalah-masalah yang berkaitan dengan kesehatan dan tindakan medis, . . 5%
https://media.neliti.com/media/publications/299218-tinjauan-kompetensi-petugas-reka
m-medis-7b2fe81f.pdf

Pengaruh Media Film Animasi terhadap Pemahaman Konsep . .


3 Mar 2019 — Pengaruh Media Film Animasi terhadap Pemahaman Konsep Siswa (
Kuasi Eksperimen di SMA N 2 Cibinong) SKRIPSI Diajukan Kepada . . 4%
https://fdokumen.com/document/pengaruh-media-film-animasi-terhadap-pemaham
an-konsep-media-pembelajaran-digunakan.html

Best Practice Rumah Belajar Pages 1 - 50 - Flip PDF . .


Dec 30, 2019 — Check Pages 1 - 50 of Best Practice Rumah Belajar in the flip PDF ver
sion. . . Belajar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia merupakan . . t
ersebut terdapat delapan fitur utama, salah satunya adalah Kelas Maya. . . tujua 3%
n pembelajaran, jenjang, sasaran siswa, dan guru pengampu. kelas . .
https://fliphtml5.com/npzsv/eqjb/basic

Langkah langkah kegiatan 1 Masing masing kelompok . .


Pesan, sumber pesan, saluran atau media, dan penerima pesan adalah kompon
en-komponen proses komunikasi. Pesan yang akan dikomunikasikan adalah . . 5%
https://www.coursehero.com/file/p6aonpqe/Langkah-langkah-kegiatan-1-Masing-masi
ng-kelompok-diminta-untuk/

Pengertian Teori Belajar Behaviorisme, Kognitivisme, dan..


Pengertian Teori behavioristik adalah sebuah teori yang dicetuskan oleh Gage da
n Berliner tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman.Teori B
ehavioristik menekankan bahwa hasil belajar terbentuk dari adanya stimulus dan 4%
respon – Hasil belajar dapat..
https://karyatulisku.com/pengertian-teori-belajar-behaviorisme/

15 Teori Belajar Menurut Para Ahli Terlengkap - DosenPsikologi.com


Teori ini juga berkembang menjadi aliran psikologi khusus untuk belajar yang nan
tinya akan berpengaruh pada perkembangan baik teori maupun praktek dalam
pendidikan dan pembelajaran, untuk itulah dikenal sebagai aliran yang memben 2%
tuk perilaku sebagai hasil belajar..
https://dosenpsikologi.com/teori-belajar-menurut-para-ahli

Pengertian Teori Behavioristik dan Landasan Filosofinya


Kemudian teori ini berkembang menjadi aliran psikologi belajar yang berpengaru
h terhadap pengembangan teori pendidikan dan pembelajaran yang dikenal de
ngan aliran behavioristik. Aliran ini menekankan pada terbentuknya perilaku yang 4%
tampak sebagai hasil belajar.
http://kuliahkeperawatan9.blogspot.com/2015/07/pengertian-teori-behavioristik-dan.ht
ml

Teori Belajar Behavioristik - Wikipedia bahasa Indonesia..


Teori behavioristik dengan model hubungan stimulus-responnya, mendudukkan o
rang yang belajar sebagai individu yang pasif.Stimulus adalah apa yang meran
gsang terjadinya kegiatan belajar seperti pikiran, perasaan, atau hal-hal lain yan 2%
g dapat ditangkap melalui alat indra.
https://id.wikipedia.org/wiki/Teori_Belajar_Behavioristik

42 Soal Teori Belajar Lengkap Jawaban - balkopites


Teori belajar yang mendudukkan siswa sebagai individu yang pasif. Respons ata
u perilaku tertentu dengan menggunakan metode pelatihan atauTeori belajar ko
gnitif mulai berkembang pada abad terakhir sebagai protes terhadap teori peril 2%
aku yang yang telah berkembang sebelumnya.
https://balkopites.blogspot.com/2019/03/soal-teori-belajar.html

11 Pengertian Belajar dan Teori Belajar Menurut Para Ahli . .


Jan 6, 2016 — Pengertian atau Defenisi Belajar adalah Suatu proses perubahan tin
gkah laku dan pengetahuan akibat adanya stimulus atau input dari . . 2%
https://laodesyamri.net/2016/01/06/11-pengertian-belajar-dan-teori-belajar-menurut-par
a-ahli/

resume ke 6 “TEORI BELAJAR” | yusrin azizah


Nov 3, 2015 — . . huungan antara pengetahuan yang baru dengan pengetahuan y
ang telah ada. Model ini menekankan pada bagaimana informasi diproses. 2%
http://yusrinnur97.blogs.uny.ac.id/2015/11/03/resume-ke-5-teori-belajar/

Teori Belajar Konstruktivisme - Kompasiana.com


Kontruksi berarti bersifat membangun, dalam konteks filsafat pendidikan, Konstru
ktivisme adalah suatu upaya membangun tata susunan hidup yang berbudaya
modern. Konstruktivisme merupakan landasan berfikir (filosofi) pembelajaran kon 2%
stektual yaitu bahwa pengetahuan dibangun..
https://www.kompasiana.com/akmala-04/5508e72e8133118c1cb1e1f4/teori-belajar-konstru
ktivisme

Teori Konstruktivisme - Kompasiana.com


Konstruktivisme merupakan landasan berfikir (filosofi) pembelajaran konstektual
yaitu bahwa pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, yang hasi
lnya diperluas melalui konteks yang terbatas dan tidak sekonyong-konyong. 2%
https://www.kompasiana.com/irul_washaq/557e73b49493739d0be18a5b/teori-konstrukti
visme

Ciri Belajar : Pengertian, Tujuan, Jenis, dan Faktor


Pengetahuan bukanlah seperangkat fakta-fakta, konsep, atau kaidah yang siap u
ntuk diambil dan diingat. Manusia harus mengkontruksi pengetahuan itu dan me 4%
mberi makna melalui pengalaman nyata. Dengan teori konstruktivisme siswa da
pat berfikir untuk menyelesaikan masalah..
https://www.dosenpendidikan.co.id/tujuan-belajar/

KONSTRUKTIVISME
Manusia harus mengkontruksi pengetahuan itu dan memberi makna melalui pen
galaman nyata.3. Pentingnya membina pengetahuan secara aktif oleh pelajar se 2%
ndiri melalui proses saling mempengaruhi antara pembelajaran terbaru.
https://www.scribd.com/doc/92577246/KONSTRUKTIVISME

Teori Belajar dan Pembelajaran - enti-hafizhah - Google Sites


Selian itu siswa terlibat secara langsung dengan aktif, mereka akan ingat lebih la
ma semua konsep. Comments . . 2%
https://sites.google.com/a/unila.ac.id/enti-hafizhah/teori-belajar-dan-pembelajaran

Pengertian Media Pembelajaran Dakon Matematika..


Kata media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata m
edium yang secara harfiah berarti “perantara” atau “pengantar”. Kata kunci medi
a adalah “perantara”. Gagne dalam Musfiqon (2012: 27) menyatakan bahwa medi 2%
a adalah berbagai jenis komponen dalam..
https://fatkhan.web.id/pengertian-media-pembelajaran-dakon-matematika-dakota/

PENGGUNAAN MEDIA SUMBER BELAJAR DALAM PROSES . .


Mar 2, 2013 — Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke pe
nerima pesan (Sadiman, 2002: 6). Menurut EACT yang dikutip oleh Rohani . . 2%
http://zein1819.blogspot.com/2013/03/penggunaan-media-sumber-belajar-dalam_2.html

MAKALAH LINGKUNGAN DAN MEDIA . . - Kadek Kharisma


Apr 20, 2016 — Media dalam proses pembelajaran diartikan sebagai alat-alat gra
fis, fotografis atau elektronis untuk menangkap, memproses dan menyusun . . 2%
http://kharismakdk.blogspot.com/2016/04/makalah-lingkungan-dan-media.html

Kak Yon
Jul 8, 2010 — MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN A. Pengertian Manaj
emen menurut Nanang Fattah (2001:1), dapat diartikan sebagai . . 2%
http://abudaud2010.blogspot.com/2010/07/manajemen-sarana-dan-prasarana.html

Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan . . - OSF


Dengan bantuan media batas-batas itu hampir menjadi tidak ada (Mcluahan). 1
Kasinyo Hartono, Desain Pemalajaran Agama Islam Untuk Sekolah dan . . 2%
https://osf.io/9gdbv/download

Konsep Dasar Media Pembelajaran


Media adalah medium yang digunakan untuk membawa/ menyampaikan sesua
tu pesan, di mana medium ini merupakan jalan atau alat dengan suatu pesan b
erjalan antara komunikator dengan komunikan (Blake and Haralsen). Jadi, media 2%
adalah segala sesuatu yang dapat diindra yang..
https://www.scribd.com/doc/99759047/Konsep-Dasar-Media-Pembelajaran

Laboratorium Media Pembelajaran | Pendidikan Fisika


Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, . . atau kete
rampilan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar. 2%
http://fisika.fkip.unej.ac.id/?page_id=946
Jenis-Jenis Media Pembelajaran Menurut Para Ahli dan . .
Mar 17, 2018 — Jenis-jenis media pembelajaran – Kali ini akan dibahas mengenai
macam macam media pembelajaran lengkap beserta contoh medianya . . 4%
https://www.haruspintar.com/jenis-jenis-media-pembelajaran/

√ Jenis-jenis Media Pembelajaran: Singkat Padat & Jelas


Klasifikasi dan pengelompokan media pembelajaran ini sangat beragam dan be
rbeda-beda antar ahli. Untuk lebih jelasnya simak pembahasan berikut. Menurut 2%
( ..
https://milenialjoss.com/jenis-jenis-media-pembelajaran/

Microsoft Word - Penggunaan Media Audio Visual dalam Menunjang..


b. Media visual, yaitu media yang hanya mengandalkan indra penglihatan dalam
wujud visual. c. Media audiovisual, yaitu media yang mempunyai unsur suara dan
unsur gambar.Media Audio (media dengar) adalah media yang isi pesannya ha 2%
nya diterima melalui indera pendengaran.
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132304807/pengabdian/Penggunaan+Media+Audio+Vis
ual+dalam+Menunjang+Pembelajaran.pdf

Presentation1 - SlideShare
Video Pembelajaran Oleh : Juliarti Sri Rejeki Neng Eka Pebriani Reggy Rachman Sa
ntania Belawati. 2%
https://pt.slideshare.net/reggyrachmanbacharudin/presentation1-41494199?nomobile=tr
ue

Pengertian Video Tujuan Penggunaan Media Video Pembelajaran . .


23 3D St udio Max, Maya, Aut ocad dan lain sebagain ya. http:www.cbs-bogor.net I
I.7. Video II.7.1. Pengertian Video Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, . . 4%
https://text-id.123dok.com/document/8yd2ex91q-pengertian-video-tujuan-penggunaan
-media-video-pembelajaran.html

9 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Media Video Kata media . .


https://eprints.uny.ac.id/9809/3/BAB%202%20-08108244022.pdf
2%
ABSTRAK. Kata Kunci: penggunaan, media audio visual . .
. . dapat disimpulkan bahwa media audio visual merupakan salah satu media ya
ng dapat digunakan dalam pembelajaran menyimak bahasa Jerman di SMA. 2%
https://docplayer.info/57319708-Abstrak-kata-kunci-penggunaan-media-audio-visual-
pembelajaran-menyimak.html

TIK - nihlaizati - Google Sites


Media ini dapat menambah minat siswa dalam belajar karena siswa dapat men
yimak sekaligus melihat gambar. Azhar Arsyad (2011 : 49) menyatakan bahwa . . 7%
https://sites.google.com/site/nihlaizatisiti/artikel/tik

Video sebagai media pembelajaran - SlideShare


Jan 4, 2016 — Video sebagai media pembelajaran. 1. Media ( medium ; latin ) berar
ti perantara / pengantar. Menurut Hamidjojo dan Latuheru, media . . 2%
https://www.slideshare.net/roesabiems/video-sebagai-media-pembelajaran

PENINGKATAN KEMAMPUAN VIDEOGRAFI DAN MOBILE EDITING . .


Sebuah video dapat menyajikan informasi, memaparkan proses, menjelaskan ko
nsep - konsep yang rumit, mengajarkan keterampilan, menyingkat atau . . 2%
https://www.semanticscholar.org/paper/PENINGKATAN-KEMAMPUAN-VIDEOGRAFI-DAN-M
OBILE-EDITING-Satria/067d2ce7da3c43cbd17d5f88974897ac969b277b
RANGKUMAN VIDEO PEMBELAJARN - FITRIANTI . .
Oct 18, 2017 — Pengertian Video Pembelajaran Menurut Cheppy Riyana (2007) med
ia video pembelajaran adalah media yang menyajikan audio dan visual . . 2%
https://mahasiswa.ung.ac.id/431415007/home/2017/10/18/rangkuman-video-pembelajarn.
html

9 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Media Video Kata media . .


afektif, dan psikomotor. Ketiga tujuan ini dijelaskan sebagai berikut : a. Tujuan Kog
nitif. 1) Dapat mengembangkan kemampuan kognitif yang menyangkut. 2%
http://eprints.uny.ac.id/9809/3/BAB%202%20-08108244022.pdf

Membongkar Rahasia Pengembangan Bahan Ajar IPS


. . 1) Dapat mengembangkan kemampuan kognitif yang menyangkut kemampuan
mengenal kembali dan kemampuan memberikan rangsangan berupa gerak . . 2%
https://books.google.com/books?id=hjqnDwAAQBAJ

BAB II KAJIAN PUSTAKA Pengertian Media Pembelajaran . .


Dengan menggunakan efek dan teknik, video dapat menjadi media yang sangat
baik dalam mempengaruhi sikap dan emosi. Tujuan Psikomotorik. 1%
http://sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB214121610722.docx

Anda mungkin juga menyukai