Anda di halaman 1dari 17

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

PENGARUH MEDIA ANIMASI TERHADAP HASIL BELAJAR


SISWA PADA KELAS XI MAN 2 MODEL MEDAN LOK.
HELVETIA

PROPOSAL PENELITIAN

Diajukan Untuk Seminar Proposal Penelitian Dalam Penyusunan Skripsi

Wiardah Kholijah Matondang


NIM 4201141025
Program Studi Pendidikan Biologi

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
MEDAN
OKTOBER 2022
LEMBAR PENGESAHAN

Proposal Penelitian

Pengaruh Media Animasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kelas


XI Man 2 Model Medan Lok. Helvetia

Nama : Wiardah Kholijah Matondang


NIM : 4201141025
Program Studi : Pendidikan Biologi
Jurusan : Biologi

Menyetujui:
Dosen Pembimbing Skripsi,

Widia Ningsih
NIP: 198905312019032019

Mengetahui:

Fakultas MIPA Unimed Jurusan Biologi


Dekan Ketua,

Dra. Martina Restuati,M.Si Dr. Hasruddin,M.Pd


NIP.196303211988032002 NIP.196404241989031027

Tanggal Lulus:
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN .........................................................................................i

DAFTAR ISI .............................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................1


1.1. Latar Belakang Masalah ..............................................................................1
1.2. Identifikasi Masalah .....................................................................................2
1.3. Ruang Lingkup .............................................................................................2
1.4. Batasan Masalah ...........................................................................................2
1.5. Rumusan Masalah ........................................................................................2
1.6. Tujuan Penelitian .........................................................................................3
1.7. Manfaat Penelitian .......................................................................................3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................4


2.1. Media Pembelajaran ....................................................................................4
2.2. Minat Belajar Siswa .....................................................................................9

BAB III METODE PENELITIAN ..........................................................................12


3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................................12
3.2. Jenis Penelitian ...........................................................................................12
3.3. Populasi dan Sampel ..................................................................................12
3.4. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................12
3.5. Analisis Data ...............................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................14


BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Pelaksanaan pembelajaran Biologi haruslah dilakukan dengan
suasana yang kondusif dalam arti kegiatan pembelajaran yang dilakukan
bersifat aktif, efektif dan menyenangkan. Untuk menciptakan suasana
belajar yang kondusif, salah satu hal yang dapat dilakukan guru yaitu
memilih media yang akan digunakan dalam proses pembelajaran,
pemilihan media yang tepat akan membantu tercapainya tujuan
pembelajaran secara optimal. Jika tujuan pembelajaran sudah tercapai
maka akan mempengaruhi hasil belajar dari siswa itu sendiri. Dengan
adanya perkembangan teknologi, media pembelajaran zaman sekarang
menjadi lebih bervariasi, ada beberapa kelompok media yang dapat
digunakan dalam proses pembelajaran. yaitu : media visual, media
audio, dan media audiovisual.
Media animasi adalah media pembelajaran berbasis audiovisual
karena media ini dapat menyajikan informasi yang dapat dilihat,
didengar dilakukan sekaligus. Media pembelajaran berbasis audiovisual
ini dapat menyajikan materi pembelajaran dengan lebih menarik, tidak
monoton dan mempermudah penyampaian materi.
Setelah memperhatikan manfaat media pembelajaran dan jenis-
jenis pembelajaran, maka peneliti akan menggunakan media
pembelajaran audio-visual yang berupa animasi pembelajaran dalam
penelitian ini. Media animasi memiliki banyak manfaat dan keuntungan,
diantaranya adalah media animasi merupakan penggabungan dari
beberapa media seperti audio, teks, gambar, sehingga menjadi satu
kesatuan penyajian, proses pembelajaran menjadi lebih menarik,
menyenangkan, tidak membosankan sehingga membantu proses
penyampaian materi kepada siswa.
Kelebihan media animasi yaitu memberikan informasi yang
baik, dapat diterima secara merata oleh siswa, bermanfaat untuk
menerangkan suatu proses, mengatasi keterbatasan waktu, dapat
diulang-ulang dan diberhentikan sesuai kebutuhan. Media animasi akan
membantu siswa dalam memahami informasi-informasi yang abstrak,
selain itu media animasi juga memberikan hiburan tersendiri bagi siswa,
pesan yang terdapat dalam media animasi dapat tersampaikan sehingga
akan mempengaruhi hasil belajar siswa
Berdasarkan uraian diatas perlu dilakukan penelitian mengenai
“Pengaruh media animasi terhadap hasil belajar siswa pada mata
pelajaran Biologi di MAN 2 MODEL MEDAN LOK. Helvetia”
1.2. Identifikasi Masalah
Dalam penelitian ini yang menjadi permasalahannya adalah:
1.2.1. Hasil belajar siswa masih belum mencapai tahap yang baik.
1.2.2. Belum adanya variasi media pembelajaran yang digunakan
oleh guru.
1.2.3. Belum ada penggunaan media animasi dalam pembelajaran
Biologi
1.2.4. Proses pembelajaran sering kali hanya mendengarkan
penjelasan dari guru, mencatat manual, dan meringkas materi
1.3. Ruang Lingkup
Penelitian ini mengambil data dengan subjek seluruh kelas XI IPA di
Man 2 Model Medan Lok.Helvetia. Data diambil dengan mengisi
formulir tentang minat siswa terhadappembelajaran biologi kemudian
membandingkan dengan data hasil belajar mata pelajaran biologi milik
guru di Man 2 Model Medan Lok.helvetia
1.4. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, penelitian ini di batasi pada :
1. Media animasi (pada materi Sistem Peredaran Darah Manusia).
2. Hasil belajar (dilihat dari hasil ujian dan nilai kuis siswa)
1.5. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah diatas, maka perlu
adanya suatu rumusan masalah yang akan memberikan arah pada
penelitian ini. Adapun rumusan masalah sebagai berikut
“Apakah ada pengaruh media animasi terhadap hasil belajar Biologi
pada siswa kelas XI MAN 2 MODEL MEDAN LOK. HELVETIA?”
1.6. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu untuk
mengetahui pengaruh penggunaan media animasi terhadap hasil belajar
Biologi siswa MAN 2 MODEL MEDAN LOK.Helvetia
1.7. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari hasil penelitian ini adalah:
a. Bagi Siswa
Bagi siswa, dapat memberikan suasana belajar yang menarik dan
menyenangkan, sehingga pembelajaran tidak membosankan dan
membawa dampak pada peningkatan hasil belajar Biologi.
b. Bagi Guru
Bagi guru, dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan mengenai
media animasi dalam pengajaran Biologi sehingga dapat meningkatkan
hasil belajar Biologi siswa, serta menjadikan pembelajaran Biologi lebih
efektif dan menyenangkan.
c. Bagi Sekolah
Penelitian ini diharapkan akan memberikan masukan yang baik pada
sekolah itu sendiri dan sekolah yang lain pada umumnya dalam rangka
meningkatkan mutu pendidikan.
d. Bagi Peneliti
Sebagai wadah untuk menerapkan ilmu yang didapat diperkuliahan dan
membantu memperbaiki kualitas pembelajaran Biologi, serta dapat
menambah wawasan keilmuan peneliti khususnya dalam pembelajaran
Biologi..
BAB II
TINJAUAN TEORITIS

2.1. Media Pembelajaran


2.1.1. Pengertian Media
Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti
tengah, perantara atau pengantar. Dalam bahasa Arab media adalah
perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.
Association for Education and Communication Technology (AECT)
mendefinisikan media adalah segala bentuk yang dipergunakan untuk
suatu proses penyaluran informasi. Menurut Gerlach dan Ely (1971),
media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi dan
kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu
memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap. Disamping sebagai
system penyampai atau pengantar, media yang sering diganti dengan
kata mediator menurut Fleming (1987), adalah penyebab atau alat yang
turut campur tangan dalam dua pihak dan mendamaikannya. Dengan
istilah mediator media menunjukkan fungsi atau perannya, yaitu
mengatur hubungan yang efektif antara dua pihak utama dalam proses
belajar-siswa dan isi pelajaran. Berdasarkan pengertian tersebut maka
dapat disimpulkan pengertian media adalah segala sesuatu yang dapat
digunakan sebagai perantara untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke
penerima.
2.1.2. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran berasal dari kata ajar yang memiliki makna sebuah
petunjuk yang diberikan kepada orang untuk diketahui (dituruti). Belajar
adalah usaha untuk memperoleh kepandaian atau ilmu. Menurut Arsyad
(2013: 1), belajar merupakan suatu proses yang kompleks yang terjadi
pada diri seseorang sepanjang hidupnya. Dalam kamus besar bahasa
Indonesia pembelajaran merupakan suatu proses dan cara perbuatan
menjadikan orang atau makhluk hidup untuk belajar.
Menurut Munandar (dalam Suyono dan Hariyanto, 2011:207) yang
menyatakan bahwa pembelajaran dikondisikan agar mampu mendorong
kreativitas anak secara keseluruhan, membuat peserta didik aktif,
mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan berlangsung dalam
kondisi menyenangkan. Kondisi lingkungan sekitar dari siswa sangat
berpengaruh terhadap kreativitas yang akan diciptakan oleh siswa.
Disaat ketika siswa merasa nyaman, maka tujuan pembelajaran akan
lebih mudah untuk dicapai. Proses belajar dan pembelajaran terjadi
karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya,
sehingga dapat terjadi kapan saja dan dimana saja. Adanya perubahan
tingkah laku seseorang m erupakan salah satu tanda bahwa orang
tersebut telah belajar dan mengalami proses pembelajaran. Perubahan
tingkah laku tersebut bisa disebabkan oleh terjadinya perubahan pada
tingkat ilmu pengetahuan, keterampilan, atau sikapnya.
2.1.3. Pengertian Media Pembelajaran
Dalam dunia pendidikan Sadiman (2008), menyatakan bahwa media
adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan
dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran,
perasaan, minat, serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses
belajar terjadi.
Oemar Hamalik (2011), menyatakan bahwa media adalah alat, metode,
dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan
komunikasi dan interest antara guru dan anak didik dalam proses
pendidikan dan pembelajaran di sekolah.
Komponen media pembelajaran terdiri dari pesan, peralatan dan orang.
Dalam pembuatan media pembelajaran, komponen-komponen tersebut
harus diperhatikan. Kemudian dalam pembuatannya juga harus melalui
beberapa langkah pembuatan agar media tersebut dapat diterima di
lingkungan sekolah. Langkah-langkah pengembangan media
pembelajaran menurut Sadiman dkk (2011) antara lain adalah sebagai
berikut:
1) Analisis kebutuhan dan karakteristik siswa
Kebutuhan dalam proses belajar mengajar adalah kesenjangan antara
apa yang dimiliki siswa dengan apa yang diharapkan. Sebelum media
dibuat, harus meneliti secara seksama pengetahuan awal maupun
pengetahuan prasyarat yang dimiliki dan tingkat kebutuhan siswa yang
menjadi sasaran media yang dibuat. Merumuskan tujuan intruksional
(instructional objective). Untuk dapat merumuskan tujuan instruksional
dengan baik, ada beberapa ketentuan yang harus diperhatikan, pertama
tujuan instruksional harus berorientasi kepada siswa, artinya tujuan
instruksional itu benar-benar harus menyatakan adan ya perilaku siswa
yang dapat dilakukan atau diperoleh setelah proses belajar dilakukan.
kedua tujuan instruksional harus dinyatakan dengan kata kerja yang
operasional, artinya kata kerja itu menunjukkan suatu perilaku atau
perbuatan yang dapat diamati atau diukur.
2) Merumuskan butir-butir materi
Penyusunan rumusan butir-butir materi adalah dilihat dari sub
kemampuan atau keterampilan yang dijelaskan dalam tujuan khusus
pembelajaran, sehingga materi yang disusun adalah dalam rangka
mencapai tujuan yang diharapkan dari kegiatan proses belajar mengajar
tersebut. Setelah daftar butir-butir materi dirinci maka langkah
selanjutnya adalah mengurutkannya dari yang sederhana sampai kepada
tingkatan yang lebih rumit, dan dari hal-hal yang konkrit kepada yang
abstrak.
3) Mengembangkan alat pengukur keberhasilan
Alat pengukur keberhasilan dikembangkan terlebih dahulu sesuai
dengan tujuan yang akan dicapai dan dari materi-materi pembelajaran
yang disajikan. Bentuk alat pengukurnya bisa dengan tes, pengamatan,
penugasan atau cheklist perilaku. Instrumen tersebut akan digunakan
oleh pengembang media, ketika melakukan tes uji coba dari program
media yang dikembangkannya.
4) Menulis naskah media
Naskah media adalah bentuk penyajian materi pembelajaran melalui
media rancangan yang merupakan penjabaran dari pokok- pokok materi
yang telah disusun secara baik seperti yang telah dijelaskan di atas.
Supaya materi pembelajaran itu dapat disampaikan melalui media, maka
materi tersebut perlu dituangkan dalam tulisan atau gambar yang kita
sebut naskah program media. Naskah program media maksudnya adalah
sebagai penuntun kita dalam memproduksi media.
5) Mengadakan tes dan revisi
Tes adalah kegiatan untuk menguji atau mengetahui tingkat efektifitas
dan kesesuaian media pembelajaran yang dirancang dengan tujuan yang
akan diharapkan. Program media yang oleh pembuatnya dianggap
bagus, belum tentu menarik dan dapat dipahami oleh siswa. Hal ini
hanya menghasilkan media pembelajaran yang tidak merangsang proses
belajar bagi siswa yang menggunakan. Tes atau uji coba dapat dilakukan
baik melalui perseorangan atau melalui kelompok kecil atau juga
melalui tes lapangan, yaitu dalam proses pembelajaran yang
sesungguhnya dengan menggunakan media yang dikembangkan.
Sedangkan revisi adalah kegiatan untuk memperbaiki hal-hal yang
dianggap perlu mendapatkan perbaikan atas hasil dari tes.
2.1.4. Pengertian Animasi
Animasi berasal dari bahasa latin yaitu “anima” yang berarti jiwa,
hidup, semangat. Sedangkan karakter adalah orang, hewan maupun
objek nyata lainnya yang dituangkan dalam bentuk gambar 2D maupun
3D. shingga karakter animasi secara dapat diartikan sebagai gambar
yang memuat objek yang seolah-olah hidup, disebabkan oleh kumpulan
gambar itu berubah beraturan dan bergantian ditampilkan. Objek dalam
gambar bisa berupa tulisan, bentuk benda, warna dan spesial efek.
Berdasarkan arti harfiah, Animasi adalah menghidupkan yaitu usaha
untuk menggerakkan sesuatu yang tidak bisa bergerak sendiri. Prinsip
dari animasi adalah mewujudkan ilusi bagi pergerakan dengan
memaparkan atau menampilkan satu urutan gambar yang berubah
sedikit demi sedikit pada kecepatan yang tinggi atau dapat disimpulkan
animasi merupakan objek diam yang diproyeksikan menjadi bergerak
sehingga kelihatan hidup.
Animasi merupakan salah satu media pembelajaran yang berbasis
komputer yang bertujuan untuk memaksimalkan efek visual dan
memberikan interaksi berkelanjutan sehingga pemahaman bahan ajar
meningkat. Utami (2007) menyatakan ada tiga jenis format animasi:
pertama, Animasi tanpa sistem kontrol, animasi ini hanya memberikan
gambaran kejadian sebenarnya (behavioural realism), tanpa ada kontrol
sistem. Misal untuk pause, memperlambat kecepatan pergantian frame,
Zoom in, Zoom Out, bisa jadi animasi terlalu cepat, pengguna tidak
memiliki waktu yang cukup untuk memperhatikan detil tertentu karena
tidak ada fasilitas untuk pause dan zoom in. Kedua, Animasi dengan
sistem kontrol, animasi ini dilengkapi dengan tombol kontrol.
Sebagai media ilmu pengetahuan animasi memiliki kemampuan untuk
dapat memaparkan sesuatu yang rumit atau komplek untuk dijelaskan
dengan hanya gambar dan kata-kata saja. Dengan kemampuan ini maka
animasi dapat digunakan untuk menjelaskan suatu materi yang secara
nyata tidak dapat terlihat oleh mata, dengan cara melakukan visualisasi
maka materi yang dijelaskan dapat tergambarkan. Animasi yang
digunakan baik pada penjelasan konsep maupun contoh-contoh, selain
berupa animasi statis auto-run atau diaktifkan melalui tombol, juga bisa
berupa animasi interaktif dimana pengguna (siswa) diberi kemungkinan
berperan aktif dengan merubah nilai atau posisi bagian tertentu dari
animasi tersebut.
Jenis-jenis Animasi
Terdapat beberapa jenis-jenis animasi adalah :
• Animasi Stop Motion
Stop motion berasal dari dua kata yaitu stop dan motion. Stop (berhenti)
dan motion (bergerak). Jadi, stop motion berarti berhenti dan bergerak.
Satop motion adalah suatu teknik animasi utnuk membuat objek yang
dimanipulasi secara fisik agar terliahat bergerak sendiri.
• Animasi Tradisional
Animasi tradisional merupakan proses yang digunakan untuk film- film
animasi yang paling lama yaitu pada abad ke-20.
• Animasi 3 Dimensi
Animasi 3 Dimensi adalah persembahan grafik yang
dicapai melalui komputer dan digital generator. Animasi 3d sendiri
adalah sebuah model yang mempunyai bentu, volume, dan ruang
sehingga dapat dilihat dari segala arah.
• Animasi Kombinasi
Animasi kombinasi adalah gabungan dari teknik animasi
yang berbeda. Animasi kombinasi dibedakan menjadi 3 yaitu, a)
kombinasi animasi 2D & 3D, b) 2D and Live Shot dan c) 3D and Live
Shot.

2.2 Minat belajar siswa


2.2.1. Pengertian minat belajar
Menurut Gie (2002: 28) minat berarti sibuk, tertarik, dan terlibat
sepenuhnya dengan sesuatu kegiatan, karena menyadari pentingnya
kegiatan itu. Sibuk dan terlibat dengan kegiatan merupakan indikasi
adanya aktivitas. Pernyataan di atas didukung oleh Suryabrata (2002:
14), minat adalah tenaga psikis yang tertuju kepada suatu obyek serta
banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai sesuatu aktivitas yang
dilakukan. Pendapat-pendapat di atas menunjukkan adanya unsur
aktivitas di dalam minat seseorang terhadap sesuatu.
Dari pendapat ahli di atas, dapat diketahui ciri-ciri adanya minat pada
seseorang, antara lain: adanya perasaan senang, adanya perhatian,
adanya aktivitas yang merupakan akibat dari rasa senang dan perhatian.
1) Perasaan senang Menurut Ahmadi (2002: 101), perasaan adalah suatu
kerohanian atau kejiwaan yang kita alami dengan rasa senang atau tidak
senang dalam hubungan peristiwa mengenal dan bersifat subyektif. Jadi
perasaan senang adalah peristiwa kejiwaan yang kita alami dengan
senang dalam hubungan peristiwa mengenal dan bersifat subyektif.
2) Perhatian Menurut Subrata (2002: 14), perhatian adalah pemusatan
tenaga psikis tertuju kepada suatu obyek atau banyak sedikitnya
kesadaran yang menyertai sesuatu aktivitas yang dilakukan.
3) Aktivitas Menurut Ali (1996: 26), aktivitas adalah keaktifan atau
kegiatan aktivitas yang dimaksud adalah keaktifan atau partisipasi
langsung dalam suatu kegiatan. Pendapat ini didukung oleh Suryabrata
(2002: 72), aktivitas adalah banyak sedikitnya orang menyatakan diri,
menjelmakan perasaan dan pikiran-pikirannya dalam tindakan yang
spontan.
4) Ketertarikan Siswa
Berhubungan dengan daya dorong siswa terhadap ketertarikan pada
sesuatu benda, orang, kegiatan atau bias berupa pengalaman afektif yang
dirangsang oleh kegiatan itu sendiri. Contoh: antusias dalam mengikuti
pelajaran, tidak menunda tugas dari guru.
2.2.2 Pentingnya Minat Belajar
Menurut Dalyono (2001: 56-57), minat dapat timbul karena daya tarik
dari luar dan juga datang dari hati nurani. Minat yang besar terhadap
sesuatu meupakan modal yang besar artinya untuk mencapai atau
memperoleh benda atau tujuan yang diminati. Minat belajar yang besar
cenderung menghasilkan prestasi yang tinggi. Menurut Ahmadi dan
Supriyono (1971: 79), tidak adanya minat seseorang terhadap suatu
pelajaran akan timbul kesulitan belajar. Belajar yang tidak ada minatnya
mungkin tidak sesuai 23 dengan kecakapan, tidak sesuai dengan tipe-
tipe anak yang bisa menimbulkan masalah dengan dirinya, karena itu
pelajaran sulit masuk dan diproses dalam otak sehingga menimbulkan
kesulitan. Melihat dari pendapat di atas, maka minat penting untuk
ditingkatkan, karena mempermudah proses belajar siswa dan untuk
mencapai prestasi yang lebih tinggi dari sebelumnya.
2.2.3 Cara meningkatkan minat belajar
Menurut Winkel (1984: 30), perasaan senang akan menimbulkan minat
belajar, yang diperkuat lagi oleh sikap positif. Skema Munculnya Minat
Menurut Dalyono (2001: 56-57), minat dapat timbul karena daya tarik
dari luar dan datang dari hati nurani. Perasaan tidak Senang menghambat
dalam belajar, karena hanya menimbulkan sikap yang tidak positif dan
tidak menunjang minat dalam belajar.
Dari beberapa pendapat di atas menunjukkan bahwa minat dapat
ditingkatkan dengan daya tarik dari luar, perasaan senang, dan sikap
positif yang akan dapat meningkatkan kualitas pencapaian hasil belajar
siswa dalam bidang tertentu.
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1.Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan di MAN 2 Model Lok Helvetia Medan.
Penelitian ini dilakukan pada semester ganjil tahun ajaran 2022/2023
pada bulan Oktober.
3.2.Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian kali ini yaitu
menggunakan metode kuantitatif.
3.3.Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi pada penelitian kali ini adalah seluruh siswa Man 2 Model
Medan Lok Helvetia.
2.Sampel
Sampel pada penelitian kali ini adalah 2 dari 11 kelas XI IPA Man 2
Model Medan
3.4.Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada penelitian kali ini dapat dilakukan
dengan :
1. Observasi atau Pengamatan, yang dilakukan dnegan pengamatan
terhadap kegiatan.
2. Penyebaran angket, dengan mengajukan beberapa pertanyaan
kepada responden mengenai suatu masalah yang diteliti.
3.5.Analisis Data
Analisis data yang dilakukan adalah analisis deskriptif. Analisis
deskriptif merupakan analisis yang dilakukan untuk mendeskripsikan
semua variabel yaitu variabel media pembelajarann (X) dan variabel
minat belajar siswa (Y). Penganalisisan dapat dilakukan dengan
formula:
Keterangan:
P= Persentase
F= Frekuensi
N= Jumlah Sampel
DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Farid dan Hamidullah. 2018. Media Literasi Sekolah (Teori


dan Praktik). Semarang: C.V.Pilar Nusantara.
Al Fasyi, Muhammad Chusnul . 2015. Pengaruh Penggunaan Media
Video Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SD Negeri
Ngoto Bantul Yogyakarta Tahun Ajaran 2014 / 2015. (Skripsi
S1 Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta)
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2010. Strategi Belajar
Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Emzir. 2015. Metodologi penelitian Pendidikan Kuantitatif dan
Kualitatif. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Lestari, Anita Ayu. 2018. Pengaruh Penggunaan Media Film Animasi
Terhadap Motivasi Belajar Mata Pelajaran Fiqih Kelas II Di
MIN 4 Bengkulu Tengah, (Skripsi S1 Fakultas Tarbiyah dan
Tadris Institut Agama Islam Negeri Bengkulu)
Tim pengembang MKDP. 2013. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta:
Rajawali Pers.
Yunita, Liza . 2017. Pengaruh Penggunaan Media Animasi Terhadap
Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Sistem
Pencernaan di SMP 1 Darussalam, (Skripsi S1 Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry
Darussalam-Banda Aceh)
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantiatif, Kualitatif dan R & D.
Bandung: Alfabeta
Tim pengembang MKDP. 2013. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta:
Rajawali Pers.
Yunita, Liza . 2017. Pengaruh Penggunaan Media AnimasiTerhadap
Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Sistem
Pencernaan di SMP 1 Darussalam, (Skripsi S1 Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry
Darussalam-Banda Aceh)

Anda mungkin juga menyukai