Hajrawati *)
Guru SMK Negeri 1 Jeneponto
e-mail: hajrawatiajeng@yahoo.co.id
standar sarana dan prasarana adalah WC, gudang, ruang sirkulasi, dan
standar nasional pendidikan yang tempat bermain/ berolahraga.
berkaitan dengan kriteria minimal Pentingnya fungsi sarana dan
tentang ruang belajar, tempat prasarana sekolah dalam pembelajaran,
berolahraga, tempat beribadah, maka perlunya standar minimum
perpustakaan, laboratorium, bengkel mengenai sarana dan prasarana
kerja, tempat bermain, tempat berkreasi sekolah. Hal ini sesuai dengan
dan berekreasi, serta sumber belajar lain, peraturan Menteri Pendidikan
yang diperlukan untuk menunjang proses Nasional No. 40 tahun 2008 tanggal
pembelajaran, termasuk penggunaan 31 Juli 2008 yang isinya membahas
teknologi informasi dan komunikasi. mengenai standarisasi sarana dan
Pengertian kriteria minimal prasarana Sekolah Menengah Kejuruan/
menurut Pasal 1 PP No 19 tahun 2005 Madrasah Aliyah Kejuruan (SMK/
dijabarkan sebagai ketentuan minimal MAK). Dimana dalam UU No. 40
tentang jenis, ukuran, jumlah, mutu, Tahun 2008 mengenai kelengkapan
desain, prosedur, persyaratan administrasi sarana dan prasarana bahwa sebuah
yang berkaitan dengan perencanaan, SMK/ MAK sekurang-kurangnya
pelaksanaan pengadaan dan perawatan, memiliki sarana dan prasarana
serta pengawasan sarana dan yang dikelompokkan dalam ruang
prasarana pendidikan yang diperlukan pembelajaran umum, ruang penunjang
untuk menunjang pembelajaran. dan ruang pembelajaran khusus.
Sisworo (2006:34) mengemukakan Lebih lanjut dalam Peraturan
standar sarana dan prasarana pendidikan Menteri Pendidikan Nasional yang
bertujuan untuk menjamin mutu sarana sesuai dengan UU. No. 40 tahun
dan prasarana pendidikan dalam 2008 bahwa kelompok pembelajaran
rangka mendukung peningkatan mutu umum terutama dengan ruang kelas,
pendidikan. Standar sarana dan ruang perpustakaan, dan ruang
prasarana pendidikan berfungsi sebagai praktik. Oleh karena itulah untuk
acuan dasar yang bersifat nasional bagi menunjang kelengkapan sekolah
semua pihak yang berkepentingan guna sesuai dengan UU No. 40
dalam: (1) perencanaan dan perancangan Tahun 2008 maka perlunya setiap
sarana dan prasarana; (2) pelaksanaan sekolah melakukan standar sarana
pengadaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah. Menurut
dan pra-sarana; dan (3) pengawasan Nusagama (2011: 25) bahwa standar
ketersediaan dan kondisi sarana dan dari prasarana merupakan hal yang
prasarana. penting dan selain itu setiap satuan
Secara umum standar sarana untuk pendidikan wajib memiliki prasarana
SMA/MA/SMK meliputi standar ruang yang meliputi lahan, ruang kelas,
kelas, ruang perpustakaan, ruang ruang pimpinan, satuan pendidikan,
laboratorium biologi, ruang laboratorium ruang pendidikan, ruang tata usaha,
fisika, ruang laboratorium kimia, ruang perpustakaan dan ruang
ruang laboratorium komputer, ruangl praktek. Hal ini diperlukan dalam
aboratorium bahasa, ruang pimpinan, menunjang proses pembelajaran
ruang guru, ruang tata usaha, tempat yang teratur dan berkelanjutan.
beribadah, ruang konseling, ruang Berdasarkan hasil observasi
UKS, ruang organisasi kesiswaan, awal di lapangan, yaitu SMK Negeri
JURNAL EKLEKTIKA, Oktober 2013, Volume 1 Nomor 2 139
Ketersediaan lahan yang tidak begitu Dengan izin pemanfaatan tanah maka
luas sehingga lokasi sekolah terlihat lahan tersebut dibangun gedung
padat karena kebanyakan dari lahan sekolah yang terdiri dari beberapa
sekolah telah dibanguni gedung sekolah. ruang belajar dan ruang penunjang
Berdasarkan Permendiknas Nomor yang mendukung proses belajar
40 Tahun 2008 mengenai standar mengajar. Keadaan lahan yang sempit,
sarana dan prasarana Sekolah sehingga keadaan bangunan terlihat
Menengah Kejuruan (SMK), ketentuan padat. Letak lahan sekolah berada di
lahan harus memiliki persyaratan jalan poros yang mudah dijangkau dan
sebagai berikut: 1) Luas lahan dilewati oleh kendaraan umum.
minimum dapat menampung sarana
Bangunan
dan prasarana untuk melayani 3
rombongan belajar. 2) Lahan efektif Bangunan adalah gedung yang
adalah lahan yang digunakan untuk digunakan untuk menjalankan fungsi
mendirikan bangunan, infrastruktur, sekolah. Bangunan menyediakan
tempat bermain/berolahraga/upacara, fasilitas dan aksebilitas yang mudah,
dan praktik. 3) Lahan terhindar dari aman, dan nyaman sesuai dengan
potensi bahaya yang mengancam kebutuhan pembelajaran agar tercapai
kesehatan dan keselamatan jiwa, serta suasana belajar yang kondusif sehingga
memiliki akses untuk penyelamatan menghasilkan keluaran yang berkualitas.
dalam keadaan darurat. 4) Kemiringan Bangunan gedung yang nyaman dan
lahan rata-rata kurang dari 15%, tidak aman menjadi pertimbangan bagi
berada di dalam garis sempadan sungai orang tua siswa untuk menyekolahkan
dan jalur ketera api, dan tidak memiliki anaknya pada sekolah yang memenuhi
potensi merusak sarana dan prasarana. kriteria tersebut.
5) Lahan terhindar dari gangguan- Hasil penelitian menunjukkan bahwa
gangguan pencemaran air, kebisingan, bangunan yang ada di SMK Negeri 1
dan pencemaran udara. 6) Lahan sesuai Jeneponto terdiri dari jumlah ruang
dengan peruntukan lokasi yang diatur belajar sebanyak 17 ruang, sementara
dalam Perda tentang Rencana Tata jumlah rombongan belajar adalah 26,
Ruang Wilayah Kabupaten/Kota, jadi untuk mengantisipasi kekurangan
peraturan zonasi, atau rencana lain ruang belajar rombongan belajar dibagi
yang lebih rinci dan mengikat, serta atas 2 waktu, yakni jam pagi dan siang.
mendapat izin pemanfaatan tanah dari Sementara bangunan lain yang dianggap
Pemerintah Daerah setempat. 7) Status perlu sudah tersedia, tetapi ada beberapa
kepemilikan/ pemanfaatan hak atas jenis ruang yang dianggap kurang,
tanah tidak dalam sengketa dan memiliki seperti ruang pembelajaran khusus yang
izin pemanfaatan dari pemegang hak hanya tersedia 3 ruang sementara ada 5
atas tanah sesuai dengan ketentuan jurusan. Hal lain dari bangunan SMK
perundang-undangan yang berlaku Negeri 1 Jeneponto seperti konstruksi
untuk jangka waktu minimal 20 tahun. bangunan yang layak digunakan, ruangan
Merujuk pada hasil penelitian dan memiliki ventilasi udara, bangunan
Peraturan Pemerintah yang berlaku dilengkapi dengan instalasi listrik,
maka dapat disimpulkan bahwa lahan telah dilakukan pemeliharaan bangunan
yang ada di SMK Negeri 1 Jeneponto seperti pemeliharaan ringan dan
telah dibangun sesuai dengan kebutuhan. pemeliharaan berat.
JURNAL EKLEKTIKA, Oktober 2013, Volume 1 Nomor 2 147
tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Pengadaan sarana dan prasarana telah
Pada hakikatnya, sarana dan prasarana dilakukan sesuai dengan ketersediaan
pada sekolah kejuruan memiliki ciri dana, hal tersebut dilakukan bertujuan
spesifik, yang berbeda dengan sekolah untuk memperoleh sarana pendidikan
umum, terutama terkait dengan fasilitas yang diperlukan guna kelancaran
pembelajaran praktik akuntansi, proses pendidikan dan pengajaran.
perkantoran, penjualan, tata busana c). Penyimpanan sarana dan prasarana
dan teknik komputer dan jaringan pendidikan, bahwa dalam proses
(TKJ).Sekolah Menengah Kejuruan penyimpanan barang disekolah
(SMK) merupakan sekolah lanjutan berdasarkan prosedur, mulai dari
tingkat atas yang khas atau spesifik mencatat barang yang masuk,
karena memiliki kekhususan menurut menyimpan barang-barang ketempat
bidangnya masing-masing dan lulusannya yang membuat barang terhindar dari
diharapkan dapat memasuki dunia kerusakan dan disimpan ketempat
kerja sebagai tenaga terampil tingkat yang mudah didapat sampai pada
menengah. Karena sekolah kejuruan pembuatan daftar penyimpanan barang.
berorientasi pada keterampilan (skill) d). Proses inventarisasi telah dilakukan
maka dalam proses pembelajarannya secara maksimal. Kegiatan inventarisasi
dibutuhkan praktik dan pelatihan yang dilakukan sesuai dengan mekanisme
memerlukan sarana dan prasarana yang ada yakni dengan mencatat
yang memadai. danmenyusun daftar inventarisasi
Berdasarkan atas kebutuhan peserta barang-barang milik instansi/unit
didik di atas maka dapat di spesifikasikan kerja secara teratur secara tertib. e).
mengenai Faktor pendukung dalam Pemeliharaan sarana dan prasarana
pelaksanaan manajemen di SMK telah dilakukan sesuai dengan prosedur,
Negeri 1 Jeneponto, adalah ketersediaan bahwa dalam proses pemeliharaan
siswa yang memadai sehingga barang dilakukan pengecekan secara
memungkinkan untuk pengadaan dan berkala agar terhindar dari kerusakan. f).
pemanfaatan sarana dan prasarana Penghapusan sarana dan prasarana di
yang optimal. Selain itu dana juga berdasarkan syarat-syarat dan kategori
menjadi salah satu faktor pendukung penghapusan barang-barang milik
dalam pengadaan sarana dan prasarana, lembaga atau milik negara dari daftar
faktor pendukung ini dapat dijadikan inventaris dengan berdasarkan perundang-
alasan mengapa sarana dan prasarana undangan yang berlaku. g). Pengawasan
perlu diadakan. manajemen sarana dan prasarana
yang dilakukan telah dilaksanakan
SIMPULAN sesuai dengan standar.
Manajemen sarana dan prasaran Standarisasi sarana dan prasarana
di SMK Negeri 1 Jeneponto telah belum sesuai dalam menunjang
dilakukan sesuai dengan mekanisme proses pembelajaran yang lebih
yang ada, dengan indikator bahwa: baik, dengan indikator bahwa:
a). Perencanaan sarana dan prasarana Keadaan lahan yang sempit,
tidak sesuai dengan hasil yang sehingga keadaan bangunan terlihat
diharapkan. Perencanaan sarana dan padat. Letak lahan sekolah berada
prasarana yang dibuat tidak disesuaikan di jalan poros yang mudah
dengan kapasitas peserta didik. b). dijangkau dan dilewati oleh
152 Hajrawati, Manajemen Sarana & Prasarana Pembelajaran