Anda di halaman 1dari 12

PEDOMAN SUBKOMITE

ETIKA DAN DISIPLIN KOMITE TENAGA


KESEHATAN LAINNYA

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BUKITTINGGI


KATA PENGANTAR PENYUSUN

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala

nikmat dan anugerah yang telah diberikan kepada penyusun, sehingga

Panduan Etik Tenaga Kesehatan Profesional Lainnya RSUD Bukittinggi ini

dapat selesai disusun. Tidak lupa penyusun menyampaikan terimakasih

sebesar-besarnya atas bantuan semua pihak yang telah membantu dalam

menyelesaikan Panduan ini.

Panduan ini masih akan ditinjau secara berkala dan berkelanjutan

untuk disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan pelayanan

kesehatan yang ada. Akhirnya disampaikan terimakasih kepada semua pihak

yang telah memberikan bantuan sehingga penerbitan Buku Panduan Etik dan

Disiplin Tenaga Kesehatan Profsional Lainnya ini dapat terlaksana. Panduan

ini tidak terlepas dari adanya kekurangan dan kelemahan. Adanya masukan

dari para pengguna buku ini sangat bermanfaat bagi untuk perbaikan

selanjutnya.

Bukittinggi, Oktober 2023

Ketua Subkomite Etika & Disiplin


Tenaga Kesehatan Lainnya
KATA SAMBUTAN KETUA SUBKOMITE
ETIKA DAN DISIPLIN

Assalammu’alaikum Wr. Wb.


Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kepada Allah
SWT bahwa kita dapat menyelesaikan Buku Pedoman Subkomite Etika dan
Disiplin Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bukittinggi ini.
Saya ucapkan terima kasih dan penghargaan sebesar-besarnya kepada
segenap anggota Subkomite etika dan disiplin yang melalui segenap rangkaian
rapat berhasil merumuskan buku pedoman ini.
Tujuan disusunya buku pedoman subkomite etika dan disiplin ini
adalah untuk melindungi pasien dari pelayanan yang tidak memenuhi serta
memelihara dan meingkatkan mutu profesionalisme staf di rumah sakit.
Buku “PEDOMAN ETIKA DAN DISIPLIN TENAGA KESEHATAAN
LAINNYA DI RUMAH SAKIT” ini diharapkan dapat dijadikan acuan dasar
dalam meningkatkan mutu pelayanan di Rumah Sakit. Sudah tentu masih
diperlukan pedoman pelaksanaan teknis yang lebih detil lagi. Oleh karena itu
buku pedoman ini bersifat dinamis yang akan selalu direview, dan diperlukan
masukan dari berbagai pihak guna penyempurnaanya.
Akhirnya saya ucapkan selamat dan terimakasih atas hasil karya dari
tim penyusun ini, mudah-mudahan niat baik kita bersama mendapat ridho
dan bimbingan dari Allah SWT dalam rangka pengabdian kita kepada rumah
sakit.

Bukittinggi, Oktober 2023

Ketua Subkomite Etika & Disiplin


Tenaga Kesehatan Lainnya
TIM PENYUSUN

Penasehat : Direktur RSUD Kota Bukittinggi


Ketua Komite Tenaga Kesehatan lainya
Ketua Subkomite Kredensial
Ketua Subkomite Mutu Profesi
Ketua Subkomite Etika & Disiplin: Yusda Wirma, S.S.T
Sekretaris : Rahmi.K
Anggota Subkomite Mutu Profesi : drg. Afnelita
dr. Al Fath Kautsar
dr. Lathifah Huda
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR PENYUSUN.......................................................i


KATA SAMBUTAN KETUA SUBKOMITE ETIKA & DISIPLIN ………… ii
TIM PENYUSUN ……………………………………………………………….. iii
DAFTAR ISI.....................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN....................................................................1
A. LATAR BELAKANG .........................................................1
B. MAKSUD DAN TUJUAN ..................................................1
C. RUANG LINGKUP............................................................2
D. LANDASAN.....................................................................3

BAB II KEANGGOTAAN………………………………………………………. 4

BAB III MEKANISME ……………………………………….………………… 5


BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam rangka menjamin kualitas pelayanan di fasilitas kesehatan RSUD

Bukittinggi, tidak terlepas dari peran tenaga profesional lainnya yang

sebagai pemberi pelayanan juga harus memiliki kompetensi, etik dan

disiplin kepekaan terhadap budaya kerja. Penerapaan mutu dan etik

disiplin profesi tenaga kesehatan lainnya harus selalu ditingkatkan

melalui program pengembangan profesional berkelanjutan yang disusun

secara sistematis, terarah dan terpola/terstruktur.

Mutu dan pelaksanaan etik profesi tenaga kesehatan profesional

lainnya harus selalu ditingkatkan secara terus menerus sesuai

perkembangan masalah kesehatan, ilmu pengetahuan dan teknologi,

perubahan standar profesi, standar pelayanan serta hasil - hasil penelitian

terbaru. Kemampuan dan keinginan untuk meningkatkan mutu dan etik

profesi tenaga kesehatan profesional lainnya di rumah sakit terkadang

masih belum maksimal dikarenakan tidak semua tenaga kesehatan

profesional lainnya terbiasa melatih berpikir kritis dan reflektif, beban

kerja berat sehingga tidak memiliki waktu, fasilitas - sarana terbatas,

belum berkembangnya sistem pendidikan berkelanjutan bagi tenaga

kesehatan profesional lainnya.

B. MAKSUD DAN TUJUAN


1. MAKSUD
Sebagai panduan etik dan disiplin profesi tenaga kesehatan
lainnya yang berorientasi kepada keselamatan pasien sesuai
kewenangannya di pelayanan penunjang medik dan tenaga non medis.

2. TUJUAN
Subkomite etika dan disiplin tenaga kesehatan lainnya berperan
dalam menjaga mutu layanan dengan tujuan :
1) Tujuan Umum
a. Memberikan perlindungan terhadap pasien agar senantiasa ditangani
oleh staf yang bermutu, kompeten, etis dan profesional
b. Memberikan asas keadilan untuk memperoleh kesempatan
memelihara kompetensi (maintaining competence) dan kewenangan
klinis (clinical privilege)
c. Mencegah terjadinya kejadian yang tak diharapkan (medical mishaps)
d. Memastikan kualitas pelayanan yang diberikan melalui upaya
pemberdayaan, evaluasi kinerja profesi yang berkesinambungan (on
going profesional practice evaluation), maupun evaluasi kinerja profesi
yang terfokus (focused profesional practice evaluation)
2) Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui penerapan standar dan evaluasi pelayanan
b. Untuk melakukan perbaikan-perbaikan pelayanan sesuai kebutuhan
pasien dan standar pelayanan .

C. RUANG LINGKUP
Setiap staf Tenaga Kesehatan lainya dalam melaksanakan pelayanan di
rumah sakit harus menerapkan prinsip profesionalisme kinerja profesional
yang baik sehingga dapat memperlihatkan kinerja profesi yang baik. Dengan
kinerja profesional yang baik tersebut pasien akan memperoleh pelayanan
yang aman dan efektif.
Upaya peningkatan profesionalisme dilakukan dengan melaksanakan
program pembinaan profesionalisme dan upaya pendisiplinan berperilaku
profesional staf tenaga Kesehatan lainya di lingkungan rumah sakit.
Dalam penanganan Pelayaanan tidak jarang dijumpai kesulitan dalam
pengambilan keputusan memberikan pertimbangan dalam pengambilan
keputusan etis tersebut.
Pelaksanaan keputusan subkomite etika dan disiplin di rumah sakit
merupakan upaya pendisiplinan oleh komite Tenaga Kesehatan Lainya
terhadap staf Tenaga Kesehatan Lainya di rumah sakit yang bersangkutan
sehingga pelaksanaan dan keputusan ini tidak terkait atau tidak ada
hubungannya dengan proses penegakan disiplin profesi di lembaga
pemerintah, penegakan etika di organisasi profesi, maupun penegakan
hukum.
Pengaturan dan penerapan penegakan disiplin profesi bukanlah sebuah
penegakan disiplin kepegawaian yang diatur dalam tata tertib kepegawaian
pada umumnya. Subkomite ini memiliki semangat yang berlandaskan, antara
lain :
1) Peraturan internal rumah sakit;
2) Peraturan internal staf tenaga Kesehatan Lainya;
3) Etik rumah sakit
4) Norma etika
Tolak ukur dalam upaya pendisiplinan perilaku profesional staf Tenaga
Kesehatan Lainya antara lain :
1) Prosedur kerja pelayanan di rumah sakit;
2) Daftar kewenangan klinis di rumah sakit;
3) Pedoman syarat-syarat kualifikasi untuk melakukan pelayanan di
rumah sakit;

D. LANDASAN
1. Permenkes No. 755/MenKes/PER/IV/2011 tentang Penyelenggaraan
Komite Medik di Rumah Sakit, perlu dibuat suatu Program Panduan
Kerja dari Subkomite Mutu Komite Medik.
2. Keputusan Direktur RSUD Kota Bukittinggi No. 188.45.020. RSUD-
BKT/III/2021 tentang Pembentukan Komite Medik RSUD Kota
Bukittinggi Tahun 2021.
BAB II
KEANGGOTAAN

Subkomite etika dan disiplin profesi di rumah sakit terdiri atas


sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang staf tenaga Kesehatan Lainya yang memiliki
surat penugasan klinis (clinical appointment) di rumah sakit tersebut dan
berasal dari disiplin ilmu yang berbeda. Pengorganisasian subkomite etika
dan disiplin profesi sekurang-kurangnya terdiri dari ketua, sekretaris dan
anggota yang ditetapkan oleh dan bertanggung jawab kepada Ketua Komite
Tenaga Kesehatan Lainya.

Tenaga kesehatan profesional lain adalah tenaga kesehatan

profesional non medis dan non keperawatan yang bekerja di RSUD

Bukittinggi serta memiliki pengetahuan dan ketrampilan melalui

pendidikan serta mempunyai kewenagan untuk melakukan pelayanan

penunjang dalam upaya kesehatan. Tenaga kesehatan profesional lain

yang dimaksud adalah :

1. Tenaga kefarmasian : apoteker dan tenaga teknis kefarmasian

2. Tenaga Nutrisionis,

3. Tenaga Fisioterapi,

4. Tenaga elektromedis

5. Tenaga Radiografer

6. Tenaga Penata Anestesi

7. Tenaga Ahli Teknologi Laboratorium Medik

8. Tenaga Perekam medis

9. Tenaga Bidan

10. Tenaga Perawat Gigi

11. Tenaga Sanitarian


BAB III
MEKANISME KERJA

Direktur rumah sakit menetapkan kebijakan dan prosedur seluruh


mekanisme kerja subkomite disiplin dan etika profesi berdasarkan masukan
komite Tenaga Kesehatan Lainya. Selain itu direktur rumah sakit bertanggung
jawab atas tersedianya berbagai sumber daya yang dibutuhkan agar kegiatan
ini dapat terselenggara.
Penegakan disiplin profesi dilakukan oleh sebuah panel yang dibentuk
oleh ketua subkomite etika dan disiplin profesi. Panel terdiri 3 (tiga) orang staf
Tenaga Kesehatan Lainya atau lebih dalam jumlah ganjil dengan susunan
sebagai berikut.
1) 1 (satu) orang dari subkomite etik dan disiplin profesi yang memiliki
disiplin ilmu yang berbeda dari yang diperiksa
2) 2 (dua) orang atau lebih staf Tenaga Kesehatan Lainya dari disiplin ilmu
yang sama dengan yang diperiksa dapat berasal dari dalam rumah sakit
atau luar rumah sakit, baik atas permintaan komite Tenaga Kesehatan
Lainya dengan persetujuan kepala/ direktur rumah sakit atau kepala/
direktur rumah sakit terlapor

Melakukan prosedur penegakan disiplin terkait etik dan disiplin profesi

tenaga kesehatan lainnya dengan tahapan sebagai berikut :

a. Melakukan identifikasi sumber laporan dari manajemen rumah sakit,

dokter atau tenaga kesehatan lain serta pasien dan keluarganya, juga

dapat berasal dari laporan hasil konferensi atau audit klinis dan

kematian.

b. Melakukan pemeriksaan didahulukan oleh Tim/ Panel disiplin profesi

melalui proses pembuktian.

c. Bekerjasama dengan Tim/ panel tertentu dapat menggunakan

keterangan saksi ahli sesuai kebutuhan, seluruh pemeriksaan

dilakukan tertutup dan rahasia.

d. Keputusan panel dilakukan berdasarkan suara terbanyak. Bila tenaga

kesehatan merasa keberatan terhadap keputusan maka yang

bersangkutan dapat mengajukan bukti - bukti baru yang kemudian sub


komite disiplin membetuk panel baru. Akhirnya keputusan dilaporkan

kepada direktur rumah sakit melalui komite tenaga kesehatan lain.

e. Laporan dan evaluasi dari hasil kegiatan penegakkan disiplin etik profesi

tenaga kesehatan profesional lainnya.

Memberikan nasehat pertimbangan dalam mengambil keputusan tindakan

disiplin etik dalam asuhan penunjang medis diantaranya :

a. Memberikan tindakan disiplin etik profesi tenaga kesehatan lainnya

berupa :

1) Teguran;

2) peringatan tertulis;

3) pembatasan sampai pencabutan wewenang klinis sementara atau

selamanya, serta bekerja dibawah supervisi dari penunjang medis

yang memiliki kewenangan.

b. Memberikan keputusan tindakan disiplin etik profesi untuk

dilaksanakan, keputusan sub komite etik dan disiplin profesi kemudian

diserahkan kepada pemimpin/ direktur rumah sakit dalam bentuk

rekomendasi komite tenaga kesehatan lainnya untuk selanjutnya

disampaikan kepada bagian penunjang medis oleh pemimpin/ direktur

RS untuk dilaksanakan dan ditegakkan.

Melakukan audit pelanggaran disiplin terkait etik tenaga kesehatan

lainnya

1. Bekerjasama dengan unit SDM dan sub komite kredensial untuk dapat

mengaudit pelaksanaan pelanggaran disiplin etik tenaga kesehatan

lainnya.

2. Bekerjasama dengan sub komite kredensial dan sub komite mutu tenaga

kesehatan profesional lain untuk melaporkan kepada direktur terkait

indikator mutu pelayanan unit sebagai bahan evaluasi mutu

pelaksanaan etik tenaga kesehatan profesional lainnya


3. Berkoordinasi dengan sub komite lain membuat laporan dan evaluasi

dari hasil kegiatan audit profesi tenaga kesehatan profesional lain

Melakukan pembinaan profesionalisme tenaga kesehatan lainnya.

Pembinaan profesionalisme merupakan bagian penting dari tahapan

sosialisasi profesionalisme tenaga kesehatan lainnya untuk mencapai

profesionalisme. Beberapa hal terkait pembinaan profesionalisme untuk

meminimalisasi masalah - masalah pelanggaran disiplin dan masalah -

masalah etik dalam pelayanan asuhan penunjang medis dan pelasksanaan

tugas lainya antara lain :

a) Pembinaan ini dilakukan secara terus menerus melekat dalam

pelaksanaan praktik tenaga kesehatan sehari - hari.

b) Menyusun program pembinaan, mencakup jadwal, materi/topic dan

metode serta evaluasi.

c) Metode pembinaan dapat berupa diskusi, ceramah, lokakarya, seminar/

workshop, refleksi diskusi kasus dan lain - lain disesuaikan dengan

lingkup pembinaan dan sumber yang tersedia bekerjasama dengan Sub

Mutu dan Sub Kredensial.

d) Melakukan kerjasama dan koordinasi dengan bidang penunjang medis,

diklat dan kelompok fungsional tenaga kesehatan lainnya untuk

melakukan pembinaan

e) Membuat laporan dan evaluasi dari hasil kegiatan pembinaan

profesioalisme tenaga profesional lainnya.

Subkomite etika dan disiplin profesi mengadakan pertemuan pembahasan

kasus dengan mengikutsertakan pihak-pihak terkait yang kompeten untuk

memberikan pertimbangan keputusan etik tersebut.

Direktur Rumah Sakit Umum Daerah


Kota Bukittinggi

Dr. Muryani Dhatri, M.Kes


NIP. 19760111 200604 2 012

Anda mungkin juga menyukai