Anda di halaman 1dari 28

KONSEP

KREDENSIAL KEPERAWATAN
PERMENKES NO. 49 TAHUN 2013
TENTANG
KOMITE KEPERAWATAN RUMAH SAKIT

DITANDATANGANI MENTERI KESEHATAN RI :


NAFSIAH MBOI , TANGGAL 16 JULI 2013
KOMITE KEPERAWATAN

Wadah non- struktural rumah sakit yang


mempunyai fungsi utama
mempertahankan dan meningkatkan
professionalisme tenaga keperawatan
melalui mekanisme kredensial, penjagaan
mutu profesi dan pemeliharaan etik dan
disiplin profesi.
Komite Keperawatan
• Merupakan kelompok profesi tenaga
keperawatan yang secara struktur fungsional
berada di bawah & bertanggungjawab langsung
pada kepala/direktur Rumah Sakit
• Bekerja sama dan berkoordinasi dengan kepala
bidang/direktur keperawatan
Struktur dan Kedudukan Komite Keperawatan

Kepala /Direktur RS

Komite Komite Direktur Direktur


Direktur Direktur
Medik Keperawatan

Subkomite Subkomite Subkomite Etik


Kredensial Mutu profesi dan Disiplin
Komite Keperawatan di Rumah
Sakit
Tujuan:
• Meningkatkan professionalisme,
• Pembinaan etik dan disiplin
• Menjaga mutu pelayanan kesehatan dan
• Melindungi keselamatan pasien
Ketentuan Umum
• Kewenangan klinis tenaga keperawatan adalah uraian
intervensi keperawatan dan kebidanan yang dilakukan
oleh tenaga keperawatan sesuai area praktiknya.
• Penugasan klinis adalah penugasanDirektur RS kepada
tenaga keperawatan untuk melakukan asuhan
keperawatan atau kebidanan di RS tersebut
berdasarkan daftar kewenangan klinis.
• Kredensial adalah proses evaluasi terhadap tenaga
keperawatan
Ketentuan Umum
• Audit keperawatan adalah upaya evaluasi secara
profesional terhadap mutu pel kept yang diberikan kepd
pasien dgn menggunakan rekam medisnya yg
dilaksanakan oleh profesi perawat.
• Mitra Bestari adalah sekelompok tenaga kept dgn
reputasi dan kompetensi yg baik untuk menelaah segala
hal yg terkait dengan tenaga kept.
• Buku Putih adalah dokumen yang berisi syarat2 yang
dipenuhi oleh tenaga kept, yang digunakan unt
menentukan Kewenangan Klinis.
Fungsi Komite Keperawatan
Meningkatkan professionalisme dengan cara :
1. Melakukan Kredensial
2. Memelihara mutu profesi
3. Menjaga disiplin, etika dan perilaku profesi
Seluruh tenaga keperawatan
Komite keperawatan berwenang
Sub komite kredensial:
1. Rincian kewenangan klinis
2. Perubahan rician kewenangan klinis
3. Penolakan kewenangan klinis tertentu
4. Surat penugasan kewenangan klinis
Sub komite mutu profesi
1. Tindak lanjut audit keperawatan
2. Pendidikan berkelanjutan

Sub komite etik dan disiplin


3. Pendampingan dan merekomendasikan
pemberian tindakan disiplin
Kredensial
• Credentialing diperlukan untuk menjamin kualitas
standar pelayanan praktik seseorang sehingga baik
praktisi atau konsumen mempunyai jaminan yang
secara legal dapat dipertanggung jawabkan oleh
instansi atau organisasi.
• Tujuan utama credentialing adalah untuk melindungi
masyarakat dengan memastikan tingkat kompetensi
tenaga professional kesehatan dalam menjamin
kepedulian terhadap hak-hak pasien (Jean M, 2000).
• Credentialing diperoleh melalui 3 tahapan yaitu:
akreditasi, registrasi dan lisensi (Jean M, 2000).
Hal ini direalisasikan dengan adanya:

a) Pendidikan dan pelatihan yang konsisten dengan


persyaratan hukum dan peraturan yang berlaku
dan rumah sakit (fasilitas) kebijakan.
b) Individu yang berlisensi, disertifikasi atau
terdaftar.
c) Individu pengetahuan dan pengalaman yang tepat
untuk mereka diberi tanggung jawab.
• Kredensial adalah proses evaluasi terhadap
tenaga keperawatan untuk menentukan
kelayakan pemberian kewenangan klinis

Proses kredensial (credentialing) adalah proses


evaluasi suatu RS terhadap seseorang untuk
menentukan apakah yang bersangkutan layak
diberi kewenangan klinis (clinical privilege)
menjalankan tindakan tertentu dalam
lingkungan RS tersebut dan untuk suatu periode
tertentu.
• Proses kredensial adalah proses untuk
memberikan kewenangan klinis (clinical
privilege) bagi tenaga kesehatan untuk
melakukan tindakan klinis tertentu.
• Kewenangan ini diberikan oleh institusi
kesehatan setelah mendapat rekomendasi dari
mitra bestari. Dalam proses ini, jika seorang
tenaga kesehatan dianggap memiliki kompetensi
tertentu, ia akan mendapat penugasan klinis
(clinical appointment) dari Badan Pengampu
(Governing Board) rumah sakit yang dapat saja
didelegasikan kepada Direktur Rumah Sakit.
Proses kredensial bagi perawat
Mitra bestari

Clinical
appointment

White book
Clinical privilege
• Dalam melaksanakan fungsinya Komite Keperawatan
dibantu oleh panitia ad hoc yang terdiri dari Mitra Bestari
sesuai dengan disiplin / spesifikasi dan peminatan tenaga
keperawatan sesuai dengan kebutuhan RS.
Dalam melaksanakan fungsi Kredensial Komite
Keperawatan memiliki tugas sebagai berikut :

• Menyusun daftar rincian kewenangan klinis dan buku putih.


• Melakukan verifikasi persyaratan Kredensial.
• Merekomendasikan kewenangan klinis tenaga keperawatan.
• Merekomendasikan pemulihan kewenangan klinis
• Melakukan Kredensial ulang secara berkala.
• Melaporkan seluruh proses Kredensial kepd Ketua Komite
Keperawatan u/diteruskan ke Dir.RS
Dalam melaksanakan fungsi memelihara mutu
profesi Komite Keperawatan mempunyai tugas
sebagai berikut :

• Menyusun data dasar profil tenaga Keperawatan sesuai


area praktik.
• Merekmendasikan perencanaan pengembangan
professional berkelanjutan tenaga Keperawatan.
• Melakukan audit keperawatan dan kebidanan.
• Memfasilitasi proses pendampingan sesuai kebutuhan
Dalam melaksanakan fungsi menjaga disiplin dan etik
profesi tenaga keperawatan, Komite keperawatan
memiliki tugas :

• Melakukan sosialisasi kode etik profesi tenaga


keperawatan
• Melakukan pembinaan etik dan disiplin profesi tenaga
keperawatan
• Merekomendasikan penyelesaian masalah pelanggaran
disiplin dan etik dalam kehidupan profesi dan pel askep
• Merekomendasikan pencabutan kewenangan klinis
• Memberikan pertimbangan dalam mengambil keputusan
etis dalam askep
Tugas sub komite Kredensial adalah:
1. Menyusun daftar Kewenangan Klinis.
2. Menyusun buku putih (white paper) yang merupakan
dokumen persyaratan terkait kompetensi yang
dibutuhkan setiap jenis pelayanan keperawatan
sesuai standar kompetensi.Disusun oleh komite
keperawatan dengan melibatkan Mitra Bestri (peer
group) yang terdiri dari unsur organisasi
profesi,kolegium dan pendidikan tinggi kept.
Tugas Sub Komite Mutu Profesi
• Menyusun data dasar profil tenaga Keperawatan
sesuai area praktik.
• Merekmendasikan perencanaan pengembangan
professional berkelanjutan tenaga Keperawatan.
• Melakukan audit askep dan askeb.
• Memfasilitasi proses pendampingan sesuai
kebutuhan
Tugas sub komite Etik dan Disiplin:
• Melakukan sosialisasi kode etik profesi tenaga
keperawatan.
• Melakukan pembinaan etik dan disiplin profesi tenaga
keperawatan.
• Melakukan penegakan disiplin profesi tenaga keperawatan.
• Merekomendasikan penyelesaian masalah2 pelanggaran
disiplin dan masalah2 etik dalam kehidupan profesi askep
dan askeb
• Merekomendasikan pencabutan kewenangan klinis dan
/atau surat penugasan klinis(clinical appointment).
• Memberikan pertimbangan dalam mengambil keputusan etis
dalam askep dan askeb
UU NO. 38 TAHUN 2014
TENTANG KEPERAWATAN

LEMBAR NEGARA No. 307


TAMBAHAN LEMBAR NEGARA No. 5612
DITANDATANGANI PRESIDEN RI TANGGAL 17 OKTOBER 2014
KONSIDERAN
Memajukan Kesejahteraan umum

Pembangunan Kesehatan

Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan

Pelayanan Keperawatan

Perawat: Bertanggung jawab, akuntabel, bermutu, aman,


dan terjangkau oleh perawat yang kompeten, berwenang,
beretika dan bermoral yg tinggi

Perlu diatur secara komprehensif Memberi perlindungan


dan kepastian hukum : perawat dan masyarakat
Kesimpulan
 Peraturan per undang2an berguna untuk
memberikan perlindungan dan kepastian hukum
kepada perawat dan masyarakat.
 Pentingnya meningkatkan mutu Pelayanan
Keperawatan; untuk melindungi masyarakat atas
tindakan Perawat yang tidak sesuai dengan
standar.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai