Anda di halaman 1dari 47

• Manajemen merupakan proses pelaksanaan

kegiatan organisasi melalui upaya orang lain untuk


mencapai tujuan bersama.
• Sedangkan manajemen keperawatan dapat
diartikan sebagai pelaksanaan pelayanan
keperawatan melalui staf keperawatan untuk
memberikan asuhan keperawatan, pengobatan dan
rasa aman, kepada individu, keluarga, kelompok
dan masyarakat.
• Pengorganisasian merupakan fungsi manajemen
kedua yang penting dilaksanakan oleh setiap unit
kerja sehingga tujuan organisasi dapat dicapai
dengan berdaya guna dan berhasil guna.
▪Organisasi dan tata kerja di Rumah
Sakit masing masing ditetapkan
berdasarkan peraturan yang berlaku
Di Setiap Rumah Sakit terdapat 2
(dua) komponen :
1. Organisasi keperawatan Struktural
: Direktur/ Kepala Bidang
2. Keperawatan Fungsional: Komite
keperawatan dan Staf Fungsional
Keperawatan
NO STRUKTURAL NO FUNGSIONAL
Suatu wadah struktural 1 ▪Komite Keperawatan adalah wadah non
1
struktural Rumah Sakit yang terdiri dari
berfungsi mengelola tenaga ahli atau profesi
kelancaran pelayanan ▪Dibentuk untuk memberikan pertimbangan
strategis pd Direktur RS u/ peningkatan dan
keperawatan di rumah sakit, pengembangan pelayanan kesehatan RS.

2 Dipimpin oleh seorang perawat 2 1. Mempertahankan & meningkatkan


profesionalisme tenaga kep. melalui
profesional yang memiliki
mekanisme Kredensial,
kemampuan manajerial 2. Penjagaan mutu profesi .
keperawatan. 3. Pemeliharaan etika & disiplin profesi

3 Pimpinan Direktorat Kep 3 Pengembangan profesional


1.Ka Bid Kep : bid perencanaan berkelanjutan termasuk memberi
2.Pengembangan keperawatan masukan guna pengembangan
standar pelayanan dan standar
3.Bidang pengendalian dan
asuhan keperawatan dan
evaluasi pelayanan kep.
kebidanan pada Ditrektur dan
Kepala Bidang Keperawatan
1. Pengurus Komite Keperawatan RS
2. Perawat Klinik level 3,
3. Calon Pengurus Komite Keperawatan
4. Jajaran Perawat Manajer
5. Mempunyai Semangat Profesionalisme
6. Mampu mengoperasionalkan Microsof
Office
7. Reputasi Baik
8. Mengikuti seluruh kegiatan pelatihan
9. Menyelesaikan tugas – tugas sesuai
ketentuan
1. Menerapkan konsep profesi dan
profesional dalam penyelenggaraan
komite keperawatan.
2. Menyusun program kerja komite
keperawatan.
3. Dapat melakukan kredensial pemberian
kewenangan perawat.
4. Dapat melakukan audit keperawatan
dalam meningkatkan profesionalisme
keperawatan.
5. Dapat menyelesaikan masalah etik
keperawatan di RS.
•Kualitas pelayanan keperawatan yang
bermutu dan profesional akan sangat
menentukan kualitas pelayanan
kesehatan secara keseluruhan
•Tenaga perawat profesional mempunyai
kontribusi yang tinggi dalam menentukan
mutu bahkan citra pelayanan kesehatan.
•Mutu pelayanan kesehatan khususnya
pelayanan keperawatan menjadi tuntutan
masyarakat.
▪Tenaga keperawatan di Rumah Sakit
merupakan jenis tenaga kesehatan terbesar
(jumlahnya antara 50–60%).
▪ Memiliki jam kerja 24 jam melalui
penugasan shift, serta merupakan tenaga
kes. yg paling dekat dg pasien melalui
hubungan profesional.
▪Sehingga diperlukan tenaga keperawatan yg
1.kompeten,
2mampu berpikir kritis,
3. selalu berkembang serta
4. memiliki etika profesi
▪ Sehingga Yan keperawatan dan kebidanan
dapat diberikan dengan baik, berkualitas dan
aman bagi pasien dan keluarganya.
Pertumbuhan tenaga keperawatan di
Rumah Sakit masih belum optimal, karena
kurangnya :
1. Komitmen terhadap pertumbuhan profesi,
2. Keinginan belajar terus-menerus, dan
3. Pengembangan diri belum menjadi
perhatian utama bagi individu tenaga
keperawatan dan rumah sakit,
4. Memiliki motivasi yang rendah
5. Kesempatan yang terbatas untuk
meningkatkan kemampuan profesinya.
• Agar profesionalisme dan pertumbuhan profesi tenaga
keperawatan dapat terjadi dan terus berkembang.
• Diperlukan suatu mekanisme dan sistem pengorganisasian
yang terencana dan terarah yang diatur oleh suatu wadah
keprofesian yang sarat dengan aturan dan tata norma
profesi.
• Menjamin sistem pemberian pelayanan dan asuhan
keperawatan dan kebidanan yang diterima oleh pasien,
diberikan oleh tenaga keperawatan dari berbagai jenjang
kemampuan atau kompetensi dengan benar (scientific)
dan baik (ethical) serta dituntun oleh etika profesi
keperawatan dan kebidanan.
• Mekanisme dan sistem pengorganisasian tersebut adalah
•“ KOMITE KEPERAWATAN.”
▪Seseorang yg menerapkan
standar etik dan menjunjung
tinggi pengetahuan dan
keterampilan yg dimiliki sehingga
dapat diterima oleh publik dan
diakui memiliki tubuh
pengetahuan yg kuat melalui
penelitian dan pelatihan.
1. Kegiatan pemberian asuhan kepada individu, keluarga,
kelompok, atau masyarakat, baik dalam keadaan sakit
maupun sehat.
2. Falsafah praktik keperawatan professional yaitu :
perawatan merupakan bantuan, diberikan karena adanya
kelemahan fisik, mental, keterbatasan pengetahuan,
serta kurangnya kemauan menuju kpd kemampuan
melaksanakan kegiatan hidup seharihari.
3. Fokus praktik keperawatan meliputi, peningkatan,
pemeliharaan, pemulihan kesehatan dan perawatan
orang menjelang ajal.
4. Model pemberian asuhan keperawatan, meliputi : metode
kasus, metode fungsional, metode keperawatan tim,
metode keperawatan primer, sistem manajemen kasus,
dan MPKP
▪Nursing as an intellectual activity :
memerlukan clinical judgment dan keterampilan
dalam memberikan pelayanan kepada pasen
melalui proses keperawatan.
▪Nursing as an academic discipline.
▪Nursing as a practice science:
mempergunakan basic science untuk praktik.
▪Nursing as a human science :
mempergunakan pengetahuan behavior, culture
dalam praktik.
▪Kebijakan Direktorat Keperawatan ( 2013)
▪Pelayanan keperawatan profesional adalah
pelayanan komprehensif secara terpadu
sesuai standar (praktek, kerja, SAK, SOP,
standar komunikasi) dan etika profesi serta
kepuasan customer.
▪Dengan mengembangkan MPKP dan
melakanakan akreditasi pelayanan.
▪Kemampuan intelektual, Technical dan
Interpersonal 17
Pemberi pelayanan kep. professional,
1. Menerapkan standar pelayanan yang
berkembang sesuai kebutuhan
masyarakat dan iptek.
2. Memiliki pengetahuan dan ilmu
keperawatan yang berkembang.
3. Menerapkan etika keperawatan dan
disiplin profesi
4. Memiliki lingkup praktik yang jelas
sesuai kualifikasinya. 18
1.Kompetensi : Menerapkan konsep profesi dan
profesionalisme dalam penyelenggaraan komite keperawatan.
2.Tujuan : Peserta Pelatihan Dapat :
▪ Menjelaskan konsep profesi dan profesionalisme kep.
▪ Mengidentifikasi substansi UU Kep terkait profesionalisme
perawat.
▪ Mengidentifikasi substansi UU Nakes No 36/2014 terkait
profesionalisme dan kewenangan klinik.
▪ Mengidentifikasi substansi Perpres No. 77 tentang SOTK
RS. Terkait Komite Keperawatan
▪ Menjelaskan kebijakan akreditasi RS terkait Stdr staf RS.
▪ Menjelaskan Permenkes No 49 / 2003 tentang komite kep.
20

▪ Menjelaskan peraturan internal staf kep. RS (NSBL)


▪Konsep profesi dan profesionalisme keperawatan
▪Peraturan dan kebijakan tentang komite kep.
▪ UU No 44/ 2009 tentang Rumah sakit
▪UU No 38 / 2014 tentang keperawatan
▪UU No 36 / 2014 tentang kesehatan
▪Perpres 77 / 2015 tentang SOTK RS
▪Permenkes 49 / 2013 tentang komite kep.
▪Standar akreditasi RS 2012
▪Nursing staff by law
▪Pedoman Etik Profesi Keperawatan (PPNI
Pusat)
21
Pasal 23 : ayat (1) Tenaga kesehatan
berwenang untuk menyelenggarakan pelayanan
kesehatan; ayat (2) Kewenangan untuk
menyelenggarakan pelayanan kesehatan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
sesuai dengan bidang keahlian yang dimiliki

Pasal 30 : ayat (1) Pengembangan Tenaga


Kesehatan diarahkan untuk meningkatkan mutu
dan karier Tenaga Kesehatan.

22
Pasal 36
Setiap RS harus menyelenggarakan tata kelola
RS dan tata kelola klinis yang baik.

1. Melindungi pasien dari tindakan


keperawatan yang bisa merugikan,
2. Menjaga agar perawat dan petugas
kesehatan bersikap profesional,
3. Selalu mengup-date ilmu dan
kemampuan klinik,
4. Punya perencanaan kinerja yang baik.
23
Pasal 40
Dalam upaya peningkatan mutu
pelayanan Rumah Sakit wajib
dilakukan akreditasi secara berkala
menimal 3(tiga) tahun sekali

REGULASI
RUMAH SAKIT
Pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan
setiap pemakai jasa serta
penyelenggaraannya sesuai dengan standar
dan kode etik profesi (Azrul Azwar, 1996) 24
• Pasal 28 : ayat (3) Praktik Keperawatan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus
didasarkan pada kode etik,standar pelayanan,
standar profesi, dan standar prosedur
operasional
• Pasal 53 : ayat (2) Pengembangan Praktik
Keperawatan bertujuan untuk
mempertahankan atau meningkatkan
keprofesionalan Perawat; ayat (4) Dalam hal
meningkatkan keprofesionalan Perawat
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan
dalam memenuhi kebutuhan pelayanan,
pemilik atau pengelola Fasilitas Pelayanan
Kesehatan harus memfasilitasi Perawat untuk
mengikuti pendidikan berkelanjutan

• Pasal 4 : ayat (2) Untuk mewujudkan tata kelola


klinis yang baik sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 2, semua asuhan keperawatan dan asuhan
kebidanan yang dilakukan oleh setiap tenaga
keperawatan di Rumah Sakitdilakukan atas
Penugasan Klinis dari kepala/direktur Rumah
Sakit

25
26
27
28
29
30
▪ Meningkatkan
Pasal: profesionalisme
Setiap RS tenaga
harus keperawatan
membentuk
▪ Mengatur tata
Komite
Keperawatan kelola klinis yang
baik berorientasi
pada keselamatan
pasien di RS

31
RUMAH (Nursing HOSPITAL
SAKIT Staf By Law) BY LAW

32
KOMITE KEPERAWATAN DENGAN
AKREDITASI RS VERSI 2012 P
▪ TERINTEGRASI
▪ APK ▪ HPK ▪ SERAGAM
▪ AP ▪ KE C
▪ PP ▪ SKP
▪ PAB ▪ PKPO C
Process
Struktur Outcome
M Transform
Resource Product
A ation
Input Output
N Proses
A ▪ TKP
J ▪ KPS
E
M
▪ PMKP Standar
▪ MFK LAPORAN
E Evaluasi BULANAN
▪ PPI Standar ▪ SDM
n Kinerja
▪ MKI ▪ Fasilitas
Profesi ▪ Indikator
Mutu
▪ Keselamata
SPK Kompetensi FUNGSI KOMITE n Pasien

RKK KEPERAWATAN
Kewenangan 33
Standar KPS 1.1.
Tanggung jawab staf dideskripsikan dalam uraian tugas

Uraian tugas
1. Uraian tugas masing-masing staf RS
2. Uraian tugas mereka yang termasuk kategori a)
sampai dengan d)
3. Uraian tugas semua jajaran dan staf RS

Mereka yang kompeten melaksanakan


asesmen dan asesmen ulang terhadap
pasien, dan tanggung jawabnya ditetapkan
secara tertulis (AP3 Ep5)
34
a) Seseorang yang utamanya menjalankan tugas
manajerial, seperti manajer departemen/unit
kerja atau memiliki tugas ganda, di bidang
klinis dan manajerial, dengan tanggung
jawab manajerial yang ditetapkan di dalam
uraian tugas
b) Seseorang yang memiliki beberapa tanggung
jawab klinis, dimana dia tidak diberi
kewenangan untuk berpraktik mandiri, sama
seperti seorang praktisi mandiri yang sedang
belajar tugas baru atau keterampilan baru
(kewenangan dalam KPS.10 sbg alternatif );
35
c) Seseorang yang sedang dalam program
pendidikan dan dibawah supervisi, dan
program akademis menetapkan, untuk
setiap tahap atau tingkat pelatihan, apa
yang dapat dilakukan secara mandiri dan
apa yang harus dibawah supervisi. Dalam
hal ini, deskripsi program dapat
berfungsi sebagai uraian tugas

d) Seseorang mendapat izin sementara


untuk memberikan pelayanan di rumah
sakit. (Pemberian kewenangan di
KPS.10, sebagai alternatif) 36
KOMPETENSI
PERAWAT URAIAN TUGAS PENILAIAN
KEWENANGAN DI UNIT KERJA KINERJA
PENDIDIKAN KLINIS
“MAPPING
DAN
PELATHAN JENJANG “BERBASIS
“SPK DAN
KARIR KEWENANGAN BERBASIS
RKK”
PERAWAT” KLINIS” URAIAN TUGAS

37
1. Tersedia file kepegawaian perawat di SDM
dan file kredensial di Komite Keperawatan
2. Setiap staf harus punya satu file kepegawaian

Dalam file kepegawaian PERAWAT:


1. Kualifikasi staf
2. Uraian tugas untuk staf
3. Riwayat pekerjaan (CV)
4. Bukti hasil evaluasi
5. Catatan pelatihan yang diikuti
6. Pemutakhiran file kepegawaian
38
Standar KPS 6.1.

Rencana staf direview secara terus-menerus dan


diperbaharui bila diperlukan

39
Standar KPS
Setiap staf memperoleh pendidikan dan pelatihan,
baik in-service, maupun pendidikan dan pelatihan
lain untuk menjaga dan meningkatkan
keterampilan dan pengetahuan mereka.
1. RENCANA KERJA ANGGARAN diklat perawat
2. Program Diklat perawat RS
3. Bukti pelaksanaan Diklat perawat dan
Sertifikatnya
4. Proses identifikasi kebutuhan pelatihan sesuai
kebutuhan kegiatan peningkatan mutu dan
keselamatan pasien
5. Proses perencanaan diklat perawat
6. Kontinuitas pelatihan karyawan
7. Diklat yang dilaksanakan disesuaikan dengan
kompetensi dalam standar profesi
40
VERIFIKASI DAN EVALUASI KREDENSIAL
TENAGA KEPERAWATAN

Standar KPS 12.


Rumah sakit memiliki proses yang efektif untuk
mengumpulkan, memverifikasi dan mengevaluasi kredensial
tenaga keperawatan (izin, pendidikan, pelatihan dan
pengalaman)

Dokumen :
• Panduan kredensial staf keperawatan
• File kepegawaian dan file kredensial staf
keperawatan serta bukti proses pendukung

41
• RS punya proses yang efektif untuk
mengumpulkan, memverifikasi dan
mengevaluasi kredensial tenaga keperawatan
• RS punya prosedur untuk :
• mengidentifikasi tanggung jawab dari setiap
tugas
• membuat penugasan perawat berdasarkan atas
kredensial
• RS mempunyai standar prosedur untuk tenaga
keperawatan berpartisipasi dalam aktifitas
peningkatan mutu rumah sakit, termasuk
mengevaluasi kinerja individu. 42
Standar KPS
RS mempunyai standar prosedur
untuk mengidentifikasi tanggung
jawab dari setiap tugas dan
membuat penugasan berdasarkan
atas kredensial perawat dan
peraturan perundangan

43
Standar KPS
RS mempunyai standar prosedur
untuk tenaga keperawatan
berpartisipasi dalam aktifitas
peningkatan mutu RS, termasuk
mengevaluasi kinerja individu.

44
45
RUMAH SAKIT
DALAM UU NOMOR 44 TAHUN 2009
PASAL 36
“Setiap Rumah Sakit Harus Menyelenggarakan Tata
Kelola Rumah Sakit & Tata Kelola Klinis Yang Baik”

Menyusun dan melaksanakan Peraturan Internal


Rumah Sakit (hospital by Laws)”Dan NSBL
Dan
Buku putih berisi persyaratan utk memperoleh
kewenangan klinik & daftar kewenangan
klinik.
46
TINGKATKAN PROFESIONALISME

Anda mungkin juga menyukai