Anda di halaman 1dari 50

Latar Belakang

Rumah sakit terus berkembang


Pelayanan RS meliputi upaya promotif, prefentif, kuratif dan
rehabilitatif
Keperawatan sebagai profesi, diberikan oleh perawat profesional
dan memiliki kode etik profesi
Dlm UU RI no 39 th 2009 dinyatakan bahwa pelaksanaan
pengobatan dan perawatan hanya dapat dilakukan oleh tenaga
kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan utk hal tsb.
Yan Kep merupakan bagian integral dari yan di RS, yang
menentukan baik buruknya yan RS
Perawat di RS merupakan jenis tenaga terbesar, memiliki jam kerja
24 jam sehari dan paling dekat berhubungan dg pasien

2
Cont.....

Pertummbuhan profesi keperawatan belum optimal


sehingga blm dapat mengungkit yan kes RS.
Diperlukan suatu mekanisme & sistem
pengorganisasian yg terencana, terarah dan diatur
oleh suatu wadah keprofesian yang sarat dengan
aturan dan norma profesi, shg dpt menjamin as kep
diterima oleh pasien, diberikan oleh perawat dari
berbagai jenjang kompetensi dengan benar dan baik
serta dituntun oleh etika profesi .

Komite Keperawatan
3
MISI RUMAH SAKIT
Memberi pelayanan kesehatan yg bermutu dan
terjangkau dlm rangka meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat

SK Menkes No. 983/1992

4
Keperawatan

Asuhan Keperawatan
Human care
Science & art

N K

Sifat hubungan : Profesional


5
Asuhan yg berkualitas mempunyai berbagai elemen
(ICN, 1993) :

1. Meningkatnya kesehatan dlm waktu sesingkat


mungkin
2. Menekankan kpd pencegahan, penemuan dini dan
tritmen
3. Diberikan pd waktunya ,tak tertunda
4. Dgn landasan pemahaman terjadi kerjasama &
partisipasi klien dlm membuat keputusan ttg proses
asuhan

6
Asuhan yg berkualitas ….

5. Berdasarkan prinsip-prinsip ilmiah dan cakap dlm


penggunaan teknologi & sumber-sumber keprofesian.
6. Menunjukan kesadaran akan stres & kecemasan
klien (dan keluarga) dgn concern akan kesejahteraan
klien secara menyeluruh
7. Memanfaatkan dgn efisien teknologi yg tepat dan
sumber-sumber asuhan kesehatan lain.
8. Secara memadai didokumentasikan utk
memungkinkan kontinuitas asuhan & telaah sejawat .

7
Scale of
Professionalization

---*----------*----------*-----------*----------*-----------*------
Task Team Patient Modular Primary Professional
Assignments Nursing Assignments; Nursing Nursing Nursing by
(Functional) Total care Every Nurse

Evolution of Professional Nursing Practice

8
KONSEP PENTING
UNTUK PROFESIONALISME KEPERAWATAN

1. Profesionalisme Keperawatan
2. Otonomi
3. Gaya Kepemimpinan

9
Ad.1. Profesionalisme Keperawatan

ATRIBUT PENTING DLM PROFESIONALISASI


KEPERAWATAN (Miller, 1985) adalah :
1. Memperoleh tubuh pengetahuan (Body of Knowledge)
dlm tatanan universitas dan orientasi sains pd tingkat
pasca sarjana dlm keperawatan
2. Mencapai kompetensi dgn landasan teoritik, dimana
diagnosis dan tritmen respons manusia thdp masalah
kesehatan yg nyata atau potensial dpt dilaksanakan
3. Menyebutkan dan menspesifikasikan keterampilan dan
kompetensi yg merupakan batas dari keahlian
10
Kriteria utk mencapai status profesional
dlm yan keperawatan

• Yan kep profesional di RS diberikan oleh kelompok


keperawatan (komunitas keperawatan).
• Kelp kep yg bertanggung jawab utk terlaksananya peran
dan kegiatan perawat di RS dpt berupa komite yg
berada dlm struktur tetapi menjalankan peran fungsional.
• Komite kep di RS merupakan media utama utk
mengakomodasi dan menfasilitasi tumbuhnya komunitas
profesi kep melalui sistem pengampu keilmuan yg dpt
mempertahankan professionalisme pel kep yg diberikan.

11
Kriteria utk mencapai status professional dlm kep.
(Flexner,1915) :

Adanya intelektualitas kegiatan kelompok yg cukup tinggi


Tindakan kep dilandasi pengetahuan yg dpt dipelajari
Tindakan kep mengutamakan aspek pragmatisme (bisa
dilaksanakan) dlm konteks teori
Profesi memiliki berbagai kegiatan teknis yg dpt mrpkan
kegiatan pendidikan profesi
Tenaga kep mrpkan anggota profesi yg solid
Motivasi staf yg tinggi utk memenuhi kebutuhan masy.

12
Pohon pengetahuan berorientasi pd praktek kep melalui
kegiatan riset kep dan kemampuan analisis
menyelesaikan masalah
Kemampuan berkolaborasi dgn kelompok pelayanan
dan individu lain utk kepentingan pasien
Kesejawatan yg kokoh melalui penerapan peraturan
perijinan dan praktek utk melindungi pasien
Mempertahankan otonomi melalui hub langsung dgn
klien
Memberlakukan kode etik yg kohesif, jelas dan
diterjemahkan secara baik oleh staf, diwujudkan melalui
sikap dan perilaku serta kemampuan mengantisipasi
situasi yg berpotensi menjadi masalah etik
13
Aspek profesionalisme keperawatan yg
mempengaruhi kualitas praktek & yan kep

• Derajat profesionalisme staf dan perkemb sifat tugas kep


makin sulit tugas, menuntut kemampuan professional yg
lebih tinggi; arah perkemb kep hrs sejajar dan setara dgn
kecenderungan perkemb Iptek.
• Praktek kep professional dipengaruhi oleh faktor lingkungan
sistem pelayanan yg kondusif dpt menumbuh kembangkan
kep kearah positif dan berdampak positif thdp pelayanan yg
diberikan pd pasien

14
Karakteristik populasi klien dan kemampuan klinis
(kepakaran) dari staf kep hrs sejajar.

Latar belakang pendidikan staf dan manajer kep hrs


mendpt perhatian. Kemampuan manajerial diperlukan
krn terkait dgn kemampuan pengambilan keputusan
dan cara penyelesaian masalah yg terjadi dlm sistem
yan kes.

15
Ad.2. Otonomi

Menunjuk kpd kemandirian dlm berfungsi :


Perawat dpt melakukan seluruh fungsi profesionalnya
berdasarkan pengetahuan dan keputusannya; dan hak
utk melakukan hal tersebut diakui oleh pihak lain.

Komponen penting utk kep sbg profesi adalah


membangun mekanisme utk mengatur diri dan
pengaturan (“self regulation & Governance”)
16
Konsep otonomi penting utk memahami
perlunya struktur management kolaboratif
dlm profesionalisasi kep & meningkatkan
kepuasan peran dan mempertahankan retensi
Perilaku profesional dominasinya adalah
intelektual dan didasari landasan teoritik ilmu
Hak utk berpartisipasi dlm pengambilan
keputusan yg berdampak pd praktek
profesional adalah pusat dari konsep otonomi

17
Komunitas Keperawatan
Community : a group of people living together as a
smaller social unit within a larger one,and
having interests, work, etc. in common.

• Clinical Nurse
• Clinical Nurse Managerial Role
• Direktur Keperawatan, Departemen klinis.

Kepemimpinan akan meningkatkan


keunggulan pelayanan
18
“Bila perawat dipandang sbg komponen penting dari
perencanaan RS dan kegiatan pembuatan keputusan,
maka semua perawat di RS perlu ditingkatkan dan
diakui kemampuan kepemimpinannya. Kepemimpinan
melekat di semua peran keperawatan professonal”
“Semua perawat perlu diberi kesempatan utk
mempengaruhi lingkungan kerjanya, menetapkan
praktek mereka sendiri, dan membuat keahlian
mereka tersedia diseluruh RS”

19
Asuhan yg unggul (Excellent Nursing) :

• Personal
- Budaya organisasi – dibangun sbg suatu
nilai
- Keperawatan primer (PN).

• Terpadu
- Membangun lingkungan yg mendukung
profesionalisme perlu pemahaman dan
komitmen dari pihak lain khususnya
pihak manajemen

20
Perawat dan Rumah Sakit berbagi misi yg sama :

“ Pemberian asuhan yg berkualitas ”

Konsep kontinuitas dan akontabilitas asuhan dari perawat


professional adalah nilai-nilai yg perlu dijaga dlm memilih
sistem pemberian asuhan keperawatan.

Konsep otonomi, otoriti dan akontabilitas harus dipahami


oleh perawat saat mengembangkan praktek professional

21
RUMAH SAKIT

MANAJEMEN

Pendidikan Hubungan

Perawat

Standar Kendali
Praktek Mutu

KEPERAWATAN

Model utk “professional governance” (Porter O’-Grady T 1987)


Landasan utama model ini adalah akontabilitas perawat.
Tanggung Jawab dan wewenang ditetapkan oleh bbg proses tertentu.
Perawat digambarkan sbg inti dlm organisasi RS dan didukung oleh komponen pelayanan yg utama spt
standard praktek, QA, CNE, dan proses peer.
22
Sistem Akontabilitas
Societal
* Civil rights legislation * State Board of Nursing
* Nurse practice acts * Keputusan malpraktek
* Kriteria Badan Akred. * State Board of Health.

Institutional / Professional
* Standard Praktek Asosiasi Profesi
* Falsafah dan tujuan Dep.Kep.
* Telaah sejawat melalui audit pasien

Individual
* Keputusan etis
* Kompetensi
* Komitmen
* Integritas
23
Ad.3. Gaya Kepemimpinan &
Mengelola Profesional

Institusi yg mengelola profesional dan


pekerjaan yg ilmiah dan sangat teknis sifatnya
harus menekankan pd pembuatan keputusan
secara partisipatif dan mendorong terjadinya
komunikasi pemikiran dari bawah keatas
→ semua yg mempengaruhi dan dipengaruhi
oleh keputusan harus mempunyai suara dlm
membuat keputusan

24
Kepemimpinan yg baru, memotivasi dan
menginspirasi karyawan utk mencapai visi
institusi dgn memuaskan kebutuhan dasar
utk pencapaian, kepemilikan, pengakuan,
otonomi dan “self-esteem”

25
Menciptakan Iklim Praktek Profesional
Lima Isu pokok (Porter - O’Grady, 1986)

Perawat harus mempunyai :

1. Kebebasan utk berfungsi secara efektif.


2. Dukungan dari sejawat dan pimpinan.
3. Kejelasan expektasi ttg lingkungan kerja.
4. Sumber yg tepat utk praktek secara efektif.
5. Iklim organisasi yg terbuka.

26
Kedudukan Komite
Keperawatan dalam
Struktur Organisasi Rumah
Sakit
• Komite Keperawatan merupakan organisasi non
struktural yang dibentuk di Rumah Sakit yang
mempunyai fungsi utama mempertahankan dan
meningkatkan profesionalisme tenaga
keperawatan melalui mekanisme kredensial,
penjagaan mutu profesi dan pemeliharaan etik
dan disiplin profesi.
• Komite Keperawatan dibentuk oleh Kepala /
Direktur Rumah Sakit

28
Struktur dan Kedudukan Komite
Keperawatan
Permenkes No.49 tahun 2013

29
Susunan Organisasi

• Susunan Organisasi Komite Keperawatan


sekurang - kurangnya terdiri dari:
a. Ketua Komite Keperawatan
b. Sekretaris Komite Keperawatan
c. Sub-komite

Komite Keperawatan 30
Ketua Komite
Keperawatan

• Ketua Komite Keperawatan ditetapkan oleh


Kepala / Direktur Rumah Sakit, dengan
memperhatikan masukan dari tenaga keperawatan
yang bekerja di Rumah Sakit

31
Sekretaris Komite
Keperawatan

• Sekretaris Komite Keperawatan dan Ketua


Subkomite ditetapkan oleh Kepala / Direktur
Rumah Sakit berdasarkan rekomendasi dari
Ketua Komite Keperawatan, dengan
memperhatikan masukan dari tenaga
keperawatan yang bekerja di Rumah Sakit

32
Sub-komite
Keperawatan

• Sub-komite Keperawatan terdiri dari:


a. Sub-komite Kredensial
b. Sub-komite Mutu Profesi
c. Sub-komite Etik dan Disiplin Profesi

Komite Keperawatan 33
• Dalam melaksanakan fungsinya, Komite
Keperawatan dibantu oleh Panitia ad hoc yang
terdiri dari Mitra Bestari sesuai dengan disiplin /
spesifikasi dan peminatan tenaga keperawatan
sesuai kebutuhan Rumah Sakit.

Komite Keperawatan 34
PPKC / Komite Keperawatan 35
KOMITE KEPERAWATAN
Adalah wadah non-struktural rumah sakit yang mempunyai
fungsi utama mempertahankan dan meningkatkan
profesionalisme tenaga keperawatan melalui mekanisme
kredensial, penjagaan mutu profesi, dan pemeliharaan
etika dan disiplin profesi. (Permenkes No.49 th 2013)

TANGGUNG JAWAB KOMITE


Mengkoordinasi
Memberi informasi
Memberi penasehatan
Membuat keputusan

PPKC / Komite Keperawatan 36


Cara Meningkatkan Profesionalisme Tenaga
Keperawatan yg bekerja di RS.

1. Melakukan Kredensial bagi seluruh tenaga keperawatan yg


akan melakukan pelayanan keperawatan dan kebidanan di RS.

2. Memelihara Mutu Profesi tenaga keperawatan

3. Menjaga Disiplin, Etika, dan Perilaku profesi perawat dan


bidan.

PPKC / Komite Keperawatan 37


Tugas Komite Kep dlm melakasanakan
Fungsi Kredensial

1. Menyusun daftar rincian Kewenangan Klinis dan Buku Putih


(dokumen syarat-syarat yg harus dipenuhi oleh tenaga
keperawatan utk menentukan Kewenangan Klinis).
2. Melakukan verifikasi persyaratan Kredensial.
3. Merekomendasikan Kewenangan Klinis tenaga keperawatan.
4. Merekomendasikan pemulihan Kewenangan Klinis.
5. Melakukan Kredensial ulangsecara berkala sesuai waktu
yang ditetapkan.
6. Melaporkan seluruh proses Kredensial kepada Ketua Komite
Keperawatan untuk diteruskan kepada Direktur RS.

PPKC / Komite Keperawatan 38


Tugas Komite Kep dlm melakasanakan
Fungsi Memelihara Mutu Profesi

1. Menyusun data dasar profil tenaga keperawatan sesuai


area praktik.
2. Merekomendasikan perencanaan pengembangan
profesional berkelanjutan tenaga keperawatan.
3. Melakukan audit keperawatan dan merekomendasikan.
4. Memfasilitasi proses pendampingan sesuai kebutuhan.

PPKC / Komite Keperawatan 39


Tugas Komite Kep dlm melakasanakan
Fungsi Menjaga Disiplin & Etika Profesi

1. Melakukan sosialisasi kode etik profesi tenaga keperawatan.


2. Melakukan pembinaan etik dan disiplin profesi tenaga
keperawatan.
3. Merekomendasikan penyelesaian masalah pelanggaran
disiplin dan masalah etik dalam kehidupan profesi dan
pelayanan asuhan keperawatan dan kebidanan.
4. Merekomendasikan pencabutan Kewenangan Klinis, dan
5. Memberikan pertimbangan dalam mengambil keputusan
etis dalam asuhan keperawatan dan kebidanan.

PPKC / Komite Keperawatan 40


Komite Keperawatan

• Bidang atau Dep Kep berfungsi unt memantau kelancaran pelayanan dan
komite kep mrpkan pihak yg paling berkepentingan utk mempertahankan
dan meningkatkan professionalisme yan kep.
• Tujuan pembentukan komite kep : utk mewujudkan professionalisme dlm
yan kep. Komite mrpkan kelompok formal, bermanfaat utk pengorganisasian
kegiatan pelayanan keperawatan melalui penggabungan pengetahuan,
ketrampilan dan ide-ide.
• Kegiatan komite keperawatan dihasilkan oleh sekelompok orang yg
menyadari pentingnya sinergi dan kekuatan berpikir agar dpt memperoleh
keluaran yg paling efektif.
• Pd dasarnya perawat menginginkan otonomi, namun kebanyakan mereka
dipekerjakan di RS, komite dpt menjadi media utk meningkatkan otonomi
krn memberi perawat suara dlm pengelolaan yan kep RS.

PPKC / Komite Keperawatan 41


Peran Komite Keperawatan
• Fasilitator pertumbuhan & perkembangan profesi melalui kegiatan yg
terorganisasi
• Tim Pengendali Mutu, utk mempertahankan yankes yg berkualitas dan
aman bagi pasien
• Problem solver dlm mengatasi masalah kep yg terkait dgn disiplin,
etik, dan sikap moral perawat
• Investigator, kelompok peneliti yg mengkaji berbagai aspek kep utk
meningkatkan pelayanan.
• Implementator, menjamin diterapkannya standar praktek, asuhan &
prosedur keperawatan
• Human relation team, membangun & membina hubungan kerja dgn staf
• Desainer/implementator/pemantau dan evaluator ide baru
• Komunikator, edukator, negosiator dan pemberi rekomendasi terhadap
hasil kinerja perawat utk pengembangan karirnya

PPKC / Komite Keperawatan 42


Kegiatan Komite Kep dlm Pengemb Profesi
Kegiatan yg dpt dilakukan oleh Komite kep di RS dgn tujuan
utk meningkatkan peran & tanggung jawab profesi kep dlm
mempertahankan kualitas layanan yg diberikan:
• Mengemb jaringan kerja dgn organisasi profesi, dan
komite kep pd RS lain, serta institusi pendidikan kep.
• Merencanakan & melaksanakan program peningkatan
kinerja staf agar kompetensi setiap staf dapat
dipertahankan dan ditingkatkan
• Memprakarsai kegiatan yg bersifat ilmiah melalui sistem
pengampuan shg komunitas profesi kep dpt terwujud
• Memprakarsai perubahan yg terkait dgn askep
• Memprakarsai pelatihan kepemimpinan dan
enterpreneurship shg setiap staf merasa percaya diri
dan mampu memimpin serta mempengaruhi orang lain.

PPKC / Komite Keperawatan 43


Kegiatan Komite Kep dlm Pengemb Profesi………..

• Memahami dan mampu terlibat dlm berbagai


kegiatan yg dpt menghasilkan revenues bagi profesi
kep.
• Melaksanakan program bersama (Joint program) dgn
profesi lain baik yg bersifat ilmiah maupun yg non
ilmiah
• Terlibat dlm sistem rekrutmen dan retension staf,
utk mempertahankan penempatan staf sesuai posisi
& kualifikasinya
• Mempertahankan keterkaitan antara teori,riset,
dan praktek dgn cara mengidentifikasi hasil riset
dan teori keperawatan, menerapkan dan
memantaunya secara sistematik dan terencana.
• Melakukan benchmarking dgn tatanan yankes yg
punya komite kep di LN maupun DN yg dianggap
memiliki kelebihan yg dpt diadopsi
PPKC / Komite Keperawatan 44
Pengorganisasian Komite Keperawatan
• Menejer bertanggung jawab mendesain dan
mengimplementasi struktur komite dgn benar.
Komite yg tidak diorganisasikan dgn benar tidak
produktif bagi RS dan membuat frustrasi
anggotanya.
Hambatan komunikasi yg terjadi pd struktur
organisasi lini dan staf dpt diatasi krn komite
bermanfaat utk menfasilitasi komunikasi keatas.
Struktur organisasi formal memerlukan komite utk
membantu fungsi2 manajemen. Banyak institusi yg
mencari cara baru utk merubah struktur birokrasi
lama, menggunakan komite sbg metoda utk berbagi
kepemimpinan dan meningkatkan partisipasi staf.

PPKC / Komite Keperawatan 45


Pengorganisasian Komite Keperawatan……………….

• Komite dpt berfungsi sbg penasihat atau koordinasi. Krn komite


berkomunikasi keatas dan kebawah serta mendorong partisipasi
kary, komite membantu RS dlm menerima umpan balik yg
berharga dan informasi penting. Komite menumbuhkan ide-ide
dan pemikiran yg kreatif utk menyelesaikan persoalan
operasional atau meningkatkan pelayanan dan seringkali
memperbaiki kualitas dan kuantitas pekerjaan yg diselesaikan.
Komite dpt menyatukan ketrampilan dan kepakaran khusus serta
membantu mengurangi resistensi utk berubah.
• Komite bermanfaat bila di organisasikan dan dipimpin dgn
tepat.Bila tidak, komite akan menjadi beban bagi yan kep krn
membuang energi, waktu dan uang serta penundaan pengambilan
keputusan dan pelaksanaan tindakan.Salah satu peran
kepemimpinan terkait dgn pengorganisasian pekerjaan adalah
menjamin bahwa komite tidak digunakan utk menghindari atau
menunda keputusan tetapi menfasilitasi tercapainya tujuan yan
kep

PPKC / Komite Keperawatan 46


Faktor-faktor yg perlu dipertimbangkan
dlm pembentukan komite keperawatan
• Komite harus terdiri dari individu yg ingin mengkontribusikan
komitmen, energi dan waktu.
• Anggota hrs memiliki berbagai pengalaman kerja dan latar
belakang pendidikan. Komposisi anggota memperhatikan
kepakaran yg dibutuhkan utk menyelesaikan tugas.
• Komite hrs mempunyai cukup anggota, namun tidak terlalu
banyak shg sulit utk berdiskusi. Jumlah ideal biasanya 6 - 8
anggota.
• Tugas dan tanggung jawab termasuk mekanisme pelaporan harus
dijabarkan secara jelas.
• Penugasan diberikan seawal mungkin dgn kejelasan tentang yg
diharapkan, yg akan dibahas pd pertemuan berikutnya.
• Semua anggota komite hrs memiliki agenda tertulis dan
pemimpin komite yg efektif

PPKC / Komite Keperawatan 47


Contoh : Embrio Komite Kep “ Standing Committee “
1. Komite evaluasi asuhan pasien.
Menetapkan kriteria utk evaluasi asuhan pasien.
Melakukan upaya pengendalian mutu asuhan pasien.
Melakukan audit catatan keperawatan secara berkala.
Memberi umpan balik kpd unit kep. dan penatalaksana kep.

2. Komite perbaikan asuhan pasien.


Menggunakan umpan balik dari komite evaluasi asuhan pasien, laporan
kejadian, dan data lain yg tersedia sbg dasar utk memprakarsai perubahan
dlm asuhan pasien.
Mengidentifikasi persoalan2 yg berulang terjadi dlm asuhan pasien dan
mencari cara penyelesaian persoalan tsb.
Mengidentifikasi persoalan asuhan.
Menetapkan cara penyelesaian yg tepat.
Memprakarsai perubahan.
Berfungsi sbg kelompok penasehat bagi bagian diklat staf kep.

PPKC / Komite Keperawatan 48


3. Komite perbaikan sistem keperawatan
Mengidentifikasi persoalan2 dlm sist pemberian asuhan
(a.l. cara pelaporan pasien, cara penugasan staf, cara
pendistribusian obat).
Mengusulkan solusi thdp persoalan2 pemberian pel. dgn
memodifikasi sist lama atau menciptakan yg baru.
Merenc dan mengkoord perubahan2 dlm sist kep. didlm
institusi.

PPKC / Komite Keperawatan 49


STIK. St. Carolus - Prog.
S1-B - RS. PI - Maret - Tuti HD 50
2015

Anda mungkin juga menyukai