Anda di halaman 1dari 59

1.

Kompetensi : Menerapkan konsep profesi dan profesionalisme


dalam penyelenggaraan komite keperawatan.
2. Tujuan : Peserta Pelatihan Dapat :
 Menjelaskan konsep profesi dan profesionalisme keperawatan.
 Mengidentifikasi substansi UU Kep terkait profesionalisme
perawat.
 Mengidentifikasi substansi UU Nakes No 36/2014 terkait
profesionalisme dan kewenangan klinik.
 Mengidentifikasi substansi Perpres No. 77 tentang
SOTK RS. Terkait Komite Keperawatan
 Menjelaskan kebijakan akreditasi RS terkait standard staf RS.
 Menjelaskan Permenkes No 49 / 2003 tentang
komite keperawatan.
 Menjelaskan peraturan inHPtMeI r2n10a6 l staf keperawatan 2
• Konsep profesi dan profesionalisme keperawatan
• Peraturan dan kebijakan tentang komite
keperawatan
– UU No 44/ 2009 ttg Rumah sakit
– UU No 38 / 2014 tentang keperawatan
– UU No 36 / 2014 tentang kesehatan
– Perpres 77 / 2015 tentang SOTK RS
– Permenkes 49 / 2013 tentang komite
keperawatan
– Standar akreditasi RS 2012
– Nursing staff by law
– Pedoman Etik Profesi Keperawatan
(PPNI Pusat) 3
4
• Profession as an Occupation, berdasarkan pada hasil
pendidikan dan pelatihan agar pelayanan yang
diberikan sesuai standarm etis,diberikan oleh
perawat kompeten. Semua profesi adalah pekerja,
tetapi tidak semua pekerja adalah profesi (logan,
Franzen, Pauling & Butcher,2004. Schwirian, 1998.
Vati,2013).

5
Lanjutan…
• Profesional harus mempunyai komitmen terhadap
esensi dari profesinya yaitu pengorganisasian
kelompok pekerjaan didasarkan pada aplikasi
pengetahuan spesifik, dibangun dgn aturan aturan
standar sendiri untuk melindungi masyarakat dan
professionalnya. Hal ini menekankan pada kualitas
kinerja daripada kepentingan pribadi
anggotanya.

HPMI 2016 6
Lanjutan…
• Profession as Non competing group (pandangan dari ahli
ekonomi) with Normative control yaitu pekerja profesional
sebagai subjek institusional dan normative control
(pandangan dari ahli sosiologi).
• Profession as a disciplined group of individuals, seseorang yg
menerapkan standar etik dan menjunjung tinggi pengetahuan
dan keterampilan yg dimiliki sehingga dapat diterima oleh
publik dan diakui memiliki tubuh pengetahuan yg kuat melalui
penelitian dan pelatihan.

HPMI 2016 7
KEPERAWATA
N PROFESI
• Nursing as an intellectual activity (memerlukan clinical
judgment dan keterampilan dalam memberikan pelayanan
kepada pasen melalui proses keperawatan).
• Nursing as an academic discipline.
• Nursing as a practice science (mempergunakan basic science
untuk praktik).
• Nursing as a human science (mempergunakan
pengetahuan
behavior, culture dalam praktik).

HPMI 2016 8
• Status professional dicapai jika pekerjaan tsb unik,
diberikan oleh individu yg bertanggung jawab dan
didasarkan pada pengetahuan teoritical.
• Privilage utk praktik dijamin hanya setelah individu
menguasai program terstandar pendidikan spesial
dan memperlihatkan kemampuan utk memenuhi
standar tsb pada praktik.

HPMI 2016 9
Lanjutan…
• The body of specialized knowledge secara terus
menerus dikembangkan dan dievaluasi melalui
penelitian.
• Anggotanya self organizing dan secara kolektif
bertanggung jawab membangun standar utk
pendidikan dalam praktik. Juga terus menerus
mengevaluasi kualitas pelayanan untuk melindungi
publik dan anggotanya.

HPMI 2016 10
Pemberi pelayanan keperawatan professional,
1. Menerapkan standar pelayanan yang berkembang
sesuai kebutuhan masyarakat dan iptek.
2. Memiliki pengetahuan dan ilmu keperawatan yang
berkembang.
3. Menerapkan etika keperawatan dan disiplin profesi
4. Memiliki lingkup praktik yang jelas sesuai
kualifikasinya.

HPMI 2016 11
• Perawat harus berpartisipasi aktive  mempengaruhi
proses sosialisasi professional menuju profesi
• Strategi :
1. Mengatasi shock realita ditempat kerja
- Menguasai keterampilan-keterampilan profesional
dan pekerjaan rutinitas
- Integrasi sosial  penerimaan dalam kelompok
 pengorbanan nilai pribadi untuk nilai-nilai
professional

HPMI 2016 12
-Pembinaan moral  konflik dan frustasi (komitmen
dengan tempat kerja, profesi dan pasen & semua
tugas tidak dapat dilaksanakan)
- Resolusi konflik
* meninggalkan nilai-nilai professional
dan menerima nilai-nilai birokrasi
(berorientasi pada tugas)  bertahan dalam
sistem
* mempertahankan nilai - nilai  mencari kerja
baru
* berhenti kedua-duanya  mengikuti arus saja
* Biculturalisin  mengembangkan
kedua- duanya (budaya ideal keperawatan
dengan budaya HPMI
kenyataan
2016 di lahan praktik) 13
 Praktik sebanyak-banyaknya selama
pendidikan dengan tidak mengganggu tugas pokok
 belajar
2. Klarifikasi harapan-harapan peran dalam proses
resosialisasi melalui : model, preceptor dan
peran  interaksi sosial dan proses pendidikan.
mentor
* Preceptor klinik : perawat-perawat staf,
praktisioner keperawatan, instruktor klinik
 sebagai peran model dan guru untuk mahasiswa,
lulusan baru, dll melalui : hubungan orang-perorang
(one-to-one)
 hubungan preseptor  “konsep modelling”

HPMI 2016 14
 proses pembelajaran berdasarkan tujuan
kebutuhanbelajar,
perawat, umpan balik, bantu mahasiswa
mengintegrasikan pendidikan dengan nilai-nilai kerja
dan hal ini dicakup dalam evaluasinya
 perawat mempunyai peluang untuk bekerja dan
mengidentifikasi model peran kompeten tentang
keputusan klinik, menejemen unit
 preceptor secara ideal seseorang yang mendorong
kepuasan pada tatanan kerja (Freesen & Conahaw,
1980)
 pengalaman interaksi bersama : perawat &
preceptor : transisi peran perawat 
professional peran

HPMI 2016 15
HPMI 2016 16
Pasal 23 : ayat (1) Tenaga kesehatan berwenang untuk
menyelenggarakan pelayanan kesehatan; ayat (2)
Kewenangan untuk menyelenggarakan pelayanan
kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan sesuai dengan bidang keahlian yang dimiliki

Pasal 30 : ayat (1) Pengembangan Tenaga Kesehatan


diarahkan untuk meningkatkan mutu dan karier Tenaga
Kesehatan.

HPMI 2016 17
Pasal 36
Setiap Rumah Sakit harus menyelenggarakan tata
kelola Rumah Sakit dan tata kelola klinis yang baik.
1. Melindungi pasien dari tindakan
keperawatan yang bisa merugikan,
2. Menjaga agar perawat dan petugas
kesehatan bersikap profesional,
3. Selalu mengup-date ilmu dan kemampuan
klinik,
4. Punya perencanaan kinerja yang baik.
HPMI 2016 18
Pasal 40
Dalam upaya peningkatan mutu
pelayanan Rumah Sakit wajib
dilakukan akreditasi secara berkala
menimal 3(tiga) tahun sekali
REGULASI
MUTU RUMAH SAKIT
Pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan setiap
pemakai jasa serta penyelenggaraannya sesuai
dengan standar dan kode etik profesi (Azrul Azwar,
1996)
HPMI 2016 19
• Pasal 28 : ayat (3) Praktik Keperawatan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus
didasarkan pada kode etik,standar pelayanan,
standar profesi, dan standar prosedur operasional
UU • Pasal 53 : ayat (2) Pengembangan Praktik
Keperawatan bertujuan untuk mempertahankan
Keperawatan atau meningkatkan keprofesionalan Perawat; ayat
(4) Dalam hal meningkatkan keprofesionalan
Perawat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan
dalam memenuhi kebutuhan pelayanan, pemilik
atau pengelola Fasilitas Pelayanan Kesehatan harus
memfasilitasi Perawat untuk mengikuti pendidikan
berkelanjutan

• Pasal 4 : ayat (2) Untuk mewujudkan tata kelola klinis yang


Permenkes No baik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, semua asuhan
keperawatan dan asuhan kebidanan yang dilakukan oleh

49 Tahun setiap tenaga keperawatan di Rumah Sakitdilakukan atas


Penugasan Klinis dari kepala/direktur Rumah Sakit

2013
HPMI 2016 20
HPMI 2016 21
HPMI 2016 22
HPMI 2016 23
HPMI 2016 24
HPMI 2016 25
• meningkatkan
Pasal: profesionalisme
Setiap rumah tenaga keperawatan
sakit harus • mengatur tata kelola
membentuk klinis yang baik
Komite berorientasi pada
Keperawatan keselamatan pasien
di Rumah Sakit

HPMI 2016 26
RUMAH (Nursing HOSPITA
SAKIT Staf By Law) L BY
LAW

HPMI 2016 27
P
 TERINTEGRASI
 APK  HPK C  SERAGAM
 AP  PPK
 PP  SKP C
 PAB  MPO
Struktur Process
M Resource Outcome
Transfor
A Input Product
m ation
N Output
Proses
A  TKP
J  KPS
E
M
 PM Standar LAPORAN
KP
E  MF Evaluasi BULANAN
n Standar Kinerja  SDM
K  Fasilitas
 PPI Profesi  Indikator
 MKI Mutu
 Keselamat
SP Kompetensi FUNGSI KOMITE a n Pasien
K KEPERAWATAN Rita_EF_RSJHK_20

RK
16

Kewenanga HPMI 2016 28


K
Standar KPS 1.1.
Tanggung jawab staf dideskripsikan dalam
Uraian tugas uraian tugas
1. Uraian tugas masing-masing staf RS
2. Uraian tugas mereka yang termasuk kategori a) sampai
dengan d)
3. Uraian tugas semua jajaran dan staf RS

Mereka yang kompeten melaksanakan asesmen dan


asesmen ulang terhadap pasien, dan tanggung
jawabnya ditetapkan secara tertulis (AP3 Ep5)

HPMI 2016 29
uraian tugas dibutuhkan oleh tenaga
profesional kesehatan ketika :

a) Seseorang yang utamanya menjalankan tugas


manajerial, seperti manajer departemen/unit kerja atau
memiliki tugas ganda, di bidang klinis dan
manajerial, dengan tanggung jawab manajerial
yang ditetapkan di dalam uraian tugas
b) Seseorang yang memiliki beberapa tanggung jawab
klinis, dimana dia tidak diberi kewenangan untuk
berpraktik mandiri, sama seperti seorang praktisi
mandiri yang sedang belajar tugas baru atau
keteram-pilan baru (kewenangan dalam KPS.10 sbg
alternatif );

HPMI 2016 30
c) Seseorang yang sedang dalam program
pendidikan dan dibawah supervisi, dan program
akademis menetapkan, untuk setiap tahap atau tingkat
pelatihan, apa yang dapat dilakukan secara mandiri dan
apa yang harus dibawah supervisi. Dalam hal ini,
deskripsi program dapat berfungsi sebagai
uraian tugas
d) Seseorang mendapat izin sementara untuk
memberikan pelayanan di rumah sakit. (Pemberian
kewenangan di KPS.10, sebagai alternatif)

HPMI 2016 31
KOMPETENSI
PERAWAT URAIAN TUGAS PENILAIAN
KEWENANGAN DI UNIT KERJA KINERJA
PENDIDIKAN KLINIS
“MAPPING
DAN
PELATHAN JENJANG “BERBASIS
“SPK DAN
KARIR KEWENANGAN BERBASIS
RKK”
PERAWAT KLINIS” URAIAN TUGAS

MENYUSUN URAIAN TUGAS DAN PENILAIAN KINERJA FUNGSIONAL


PERAWAT UNTUK REKREDENSIAL

HPMI 2016 32
Standar KPS 5
Ada informasi terdokumentasi untuk setiap staf Rumah Sakit.

1. Tersedia file kepegawaian perawat di SDM dan file


kredensial di Komite Keperawatan
2. Setiap staf harus punya satu file kepegawaian

Dalam file kepegawaian PERAWAT:


3. Kualifikasi staf
4. Uraian tugas untuk staf
5. Riwayat pekerjaan (CV)
6. Bukti hasil evaluasi
7. Catatan pelatihan yang diikuti
8. Pemutakhiran file kepegawaian

HPMI 2016 33
Standar KPS 6.1.

Rencana staf direview secara terus-


menerus dan diperbaharui bila diperlukan.
Dokumen :
1. Evaluasi PENEMPATAN / PLACEMENT
staf perawat (bukan rotasi)
2. Pelaksanaan revisi pola ketenagaan

HPMI 2016 34
Standar KPS 8
Setiap staf memperoleh pendidikan dan pelatihan, baik in-
service, maupun pendidikan dan pelatihan lain untuk menjaga
dan meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka.
1. RENCANA KERJA ANGGARAN diklat perawat
2. Program Diklat perawat RS
3. Bukti pelaksanaan Diklat perawat dan Sertifikatnya
4. Proses identifikasi kebutuhan pelatihan (TNA) sesuai
kebutuhan kegiatan peningkatan mutu dan keselamatan
pasien
5. Proses perencanaan diklat perawat
6. Kontinuitas pelatihan karyawan
7. Diklat yang dilaksanakan disesuaikan dengan
kompetensi dalam standar profesi

HPMI 2016 35
Standar KPS 12.
Rumah sakit memiliki proses yang efektif untuk mengumpulkan,
memverifikasi dan mengevaluasi kredensial tenaga keperawatan
(izin, pendidikan, pelatihan dan pengalaman)
Dokumen :
• Panduan kredensial staf keperawatan
• File kepegawaian dan file kredensial staf
keperawatan serta bukti proses pendukung

HPMI 2016 36
• RS punya proses yang efektif untuk
mengumpulkan, memverifikasi dan
mengevaluasi kredensial tenaga keperawatan
• RS punya prosedur untuk :
– mengidentifikasi tanggung jawab dari setiap tugas
– membuat penugasan perawat berdasarkan atas kredensial

• RS mempunyai standar prosedur untuk tenaga


keperawatan berpartisipasi dalam aktifitas
peningkatan mutu rumah sakit, termasuk
mengevaluasi kinerja individu.
HPMI 2016 37
Kredensial Tenaga Keperawatan

Standar KPS 13
Rumah sakit mempunyai standar prosedur untuk
mengidentifikasi tanggung jawab dari setiap tugas dan membuat
penugasan berdasarkan atas kredensial perawat dan peraturan
perundangan.

HPMI 2016 38
tenaga keperawatan berpartisipasi
dalam aktifitas peningkatan mutu
Standar KPS 14
Rumah sakit mempunyai standar prosedur untuk tenaga
keperawatan berpartisipasi dalam aktifitas peningkatan mutu
rumah sakit, termasuk mengevaluasi kinerja individu.

HPMI 2016 39
Elemen Penilaian KPS 14
1.Partisipasi perawat dalam aktifitas
peningkatan mutu rumah sakit.
(GKM,PDSA,PSBH,DRK)
2.Kinerja tenaga keperawatan direview bila
ada INDIKASI AKIBAT TEMUAN pada aktifitas
peningkatan mutu.
3.Informasi yang sesuai dari proses review
tersebut didokumentasikan dalam file
kredensial perawat tersebut atau file
lainnya.
HPMI 2016 40
HPMI 2016 41
RUMAH SAKIT

DALAM UU N O M O R 44 TAHUN 2009

PASAL 36
“SETIAP RUMAH SAKIT HARUS
MENYELENGGARAKAN TATA K E L OL A
R U M A H SA KI T DAN TATA KE L OL A KLINIS
YANG
BAIK”

HPMI 2016 42
(penatalaksanaan yang baik di RS)

Tata kelola RS yang baik adalah penerapan


fungsi-fungsi manajemen RS yang berdasarkan
prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas,
independensi dan responsibilitas, kesetaraan
dan kewajaran.

HPMI 2016 43
(penatalaksanaan klinis yang baik)

Tata kelola klinis yang baik adalah penerapan


fungsi manajemen klinis yang meliputi
kepemimpinan klinik, audit klinis,data klinis,
resiko klinis berbasis bukti, peningkatan kinerja,
pengelolaan keluhan, mekanisme monitor hasil
pelayanan, pengembangan profesional dan
akreditasi RS.

HPMI 2016 44
LIABILITY

PASAL
46
RUMAH SAKIT BERTANGGUNG JAWAB
SECARA HUKUM TERHADAP SEMUA
KERUGIAN YANG DITIMBULKAN ATAS
KELALAIAN YANG DILAKUKAN OLEH
TENAGA KESEHATAN DI RUMAH SAKIT.

HPMI 2016 45
Dalam Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah
Sakit :
Kewajiban Rumah Sakit
Pasal 29 Ayat (1) huruf r
“Menyusun dan melaksanakan Peraturan Internal Rumah
Sakit (hospital by Laws)”

Akreditasi Pasal 40
“Standar Akreditasi yang berlaku oleh Lembaga Independent
yang ditetapkan Menteri.”  salah satu persyaratan dalam
akreditasi adalah adanya Peraturan Internal di Rumah Sakit.

Peraturan Presiden no 77 Tahun 2015 tentang SOTK RS.


HPMI 2016 46
• BYLAWS : REGULATIONS, ORDINANCES, RULES
OR LAWS ADOPTED BY AN ASSOCIATION OR
CORPORATION OR THE LIKE FOR IT
GOVERNMENT (Black’s Law Dictionary)
• PERATURAN INTERNAL
• HOSPITAL BYLAWS = PERATURAN INTERNAL
RUMAH SAKIT
• NURSING STAFF BYLAWS = PERATURAN
INTERNAL KEPERAWATAN.( Uut,2013)

HPMI 2016 47
?????
• Suatu produk hukum yang merupakan
anggaran rumah tangga rumah sakit yang
ditetapkan oleh pemilik rumah sakit atau yg
mewakili
• Bukan kebijakan teknis, administratif dan
klinis, seperti S.O.P., Uraian tugas, Standar,
Surat Keputusan, dll.( Uut, 2013)

HPMI 2016 48
• Landasan Korporasi
• Peraturan per-UU-an ttg kesehatan dan
perumahsakitan
• Kebijakan kesehatan pemerintah
• Peraturan Internal
• Kebijakan teknis operasional rumkit
• Aturan hukum umum.( Uut, 2013)
HPMI 2016 49
• Peraturan internal staf keperawatan
merupakan peraturan penyelenggaraan
profesi staf keperawatan dan mekanisme tata
kerja Komite Keperawatan
• RS wajib menyusun peraturan internal staf
keperawatan. Peraturan internal staf
keperawatan disusun oleh Komite
Keperawatan dan disahkan oleh Kepala/
Direktur Rumah Sakit.
HPMI 2016 50
Lanjutan……
• Peraturan internal staf keperawatan
… sbg dasar
hukum yang sah bagi Komite Keperawatan
dan Kepala/Direktur Rumah Sakit dlm
pengambilan keputusan tentang staf
keperawatan.
• Berbeda untuk setiap rumah sakit dan tidak
mengatur pengelolaan rumah sakit.
Pengaturan utamanya ttg izin praktik staf
keperawatan, mekanisme mempertahankan
dan pendisiplinan profesi keperawatan.

HPMI 2016 51
PERATURAN INTERNAL STAF KEPERAWATAN (NSBL)

NSBL merupakan peraturan penyelenggaraan profesi staf keperawatan dan


mekanisme tata kerja Komite Keperawatan

RS wajib menyusun NSBL. NSBL disusun oleh Komite Keperawatan


dan disahkan oleh Kepala/ Direktur RS.

NSBL sbg dasar hukum yg sah bagi Komite Keperawatan dan


Kepala/Direktur Rumah Sakit dlm pengambilan keputusan tentang
staf keperawatan.

Berbeda untuk setiap rumah sakit dan tidak mengatur pengelolaan


rumah sakit. Pengaturan utamanya ttg izin praktik staf keperawatan,
mekanisme mempertahankan dan pendisiplinan profesi keperawatan.
52
HPMI 2016
• PENDAHULUAN
• BAB I KETENTUAN UMUM
• BAB II TUJUAN
• BAB III KEWENANGAN KLINIS
• BAB IV PENUGASAN KLINIS
• BAB V KOMITE KEPERAWATAN
• BAB VI RAPAT

HPMI 2016 53
Lanjutan
• BAB VII

SUBKOMITE KREDENSIAL, MUTU
PROFESI, ETIKA DAN
DISIPLIN PROFESI
• BAB VIII PERATURAN PELAKSANAAN
TATA KELOLA KLINIS
• BAB IX TATA CARA REVIEW
DAN PERBAIKAN
PERATURAN
• BAB X INTERNAL STAF KEPERAWATAN
PENUTUP

HPMI 2016 54
1. Tim komite keperawatan menyusun peraturan internal
staf keperawatan, dengan:
A. Menetapkan area praktik keperawatan (keilmuan
keperawatan onkologi dan spesialisasinya,
pelayanan kesehatan dan perkembangan IPTEK
Keperawatan/kesehatan dll).Untuk menetapkan
staf keperawatan.
B. Memahami komite keperawatan sbg wadah
pengembangan professionalisme keperawatan.
C. Memperhatikan kebijakan RS yang terkait dg
komite keperawatan.

HPMI 2016 55
Lanjutan
D.
.
Menusun NSBL sesuai sistimatika pada Permenkes no
49 Tahun 2013 tentang Komite Keperawatan dan
sesuai kondisi RS.
2. Menyusun Pedoman Penyelenggaraan komite keperawatan
RS, mencakup:
A. Pendahuluan.
B. Struktur Organisasi Komite Kepeawatan
sertaTUPOKSI masing2 individu pengurus.
C. Mekanisme kerja komite keperawatan dan
masing2 subkomitenya
D. Staf keperawatan
E. Mitra bestari.

HPMI 2016 56
Lanjutan
.
F.Buku putih berisi persyaratan utk
memperoleh kewenangan klinik dan daftar
kewenangan klinik.
G.Mekanisme memperoleh kewenangan
klinik.
H.Mekanisme pembinaan etik dan disiplin
profesi.
i. Program peningkatan mutu profesi.
J. Lampiran format 2 dan SOP.
HPMI 2016 57
Lanjutan
.
3. Proses legalitas oleh pimpinan RS.
4.Sosialisasi untuk perawat manajer dan
perawat pelaksana dan unit terkait.
5.Susun RENCANA OPERASIONAL PROGRAM
KOMITE KEPERAWATAN TAHUNAN.
6. Pelaksanaan program.
7.Monev NSBL dan Pedoman penyelenggaraan
komite keperawatan.

HPMI 2016 58
LANJUT KE MODUL KOM.02
HPMI 2016 59

Anda mungkin juga menyukai