Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTIKUM

FARMASI FISIKA

PERCOBAAN II
VISKOSITAS DAN RHEOLOGI

Nama : Wahyu Azizah


Nim : 2001086
Tanggal Praktikum : 31 mai 2021
Jam Praktikum : 14.00 – 17.00
Grup : Grup B2
Dosen : Dr. Gressy Novita, M.Farm, Apt

PROGRAM STUDI S-1 FARMASI

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU

YAYASAN UNIV RIAU

PEKANBARU

2021
VISKOSITAS DAN RHEOLOGI

I. Tujuan Praktikum
1. Menerangkan arti viskositas dan reologi
2. Membedakan cairan Newton dan cairan Non Newton
3. Menggunakan alat-alat penentuan viskositas dan reologi
4. Menentukan viskositas dan rheologi cairan Newton dan Non Newton

II. Tinjauan Pustaka


Viskositas fluida (zat cair) adalah gesekan yang ditimbulkan oleh fluida
yang bergerak, atau benda yang padat yang bergerak di dalam fluida.
Besarnya gesekan ini biasanya juga disebut sebagai derajat kekentalan zat
cair. Jadi semakin besar viskositas zat cair, maka semakin susah benda
padat bergerak di dalam zat tersebut. Viskositas zat cair, yang berperan
adalah gaya kohesi antara partikel zat cair.
Viskometer (juga disebut Viscosimeter) adalah alat yang digunakan
untuk mengukur viskositas fluida. Untuk cairan dengan viskositas yang
berbeda dengan kondisi aliran, alat yang disebut Rheometer yang
digunakan. Rheologi adalah ilmu yang mempelajari sifat aliran zat cair
atau deforman zat padat. Viskositas mula-mula diselidiki oleh newton,
yaitu dengan menstimulasikan zat cair dalam bentuk tumpukan kartu
seperti gambar berikut (Voight,1994).

Model viskometer pada umum digunakan berupa viskometer bola jatuh,


tabung (pipa kapiler) dan sistem rotasi. Viskometer rotasi silinder sesumbu
(concentric cylinder) dibuat berdasarkan 2 standard yaitu pertama, System
Searle dimana silinder bagian dalam berputar sedangkan silinder bagian
luar diam, yang kedua System Couette dimana bagian luar silinder yang
diputar sedangkan bagian dalam silinder diam. Fluida yang akan diukur
ditempatkan pada celah diantara kedua silinder. Persamaan matematis
untuk menghitung viskositas diturunkan dari hukum Newton mengenai
aliran viskos. Instrument viskometer rotasi ada 2 tipe yaitu Mac Michael
dan Stromer. Kedua instrument ini terdiri dari dua silinder konsentris
dengan diameter yang berbeda sehingga terdapat celah sebagai tempat
cairan yang akan diukur nilai viskositasnya Pada tipe Mac Michael,
silinder terluar diputar dengan kecepatan konstan. Karena terdefleksi,
silinder dalam akan berputar melawan pegas yang terpasang di ujung
sumbu tetap. Pergerakan tersebut yang menjadi dasar pengukuran
kekentalan cairan. Dengan mengetahui besar defleksi yang terjadi serta
besar kecepatan putarnya maka nilai viskositas akan dapat dicari.
Sedangkan pada tipe Stromer, silinder yang pada bagian dalam diputar
oleh mekanisme balok yang diikat sedemikian rupa sehingga gaya (F)
balok kebawah tepat sama besarnya dengan gaya geser fluida maka
silinder dengan tepat mulai bergerak (Pudyasmara,2006).
Rheologi berasal dari bahasa Yunani yaitu rheo dan logos. Rheo berarti
mengalir, dan logos berarti ilmu. Rheologi adalah istilah yang digunakan
untuk menggambarkan aliran cairan dan deformasi dari padatan. Rheologi
mempelajari hubungan antara tekanan gesek (shearing stress) dengan
kecepatan geser (shearing rate) pada cairan, atau hubungan antara strain
dan stress pada benda padat. Rheologi erat kaitannya dengan viskositas.
(Voight,1994)
Rheologi sangat penting dalam farmasi karena penerapannya dalam
formulasi dan analisis dari produk-produk farmasi seperti: emulsi, pasta,
krim, suspensi, losion, suppositoria, dan penyalutan tablet yang
menyangkut stabilitas, keseragaman dosis, dan keajekan hasil produksi.
Hampir seluruh sistem dispersi termasuk sediaan farmasi yang
berbentuk emulsi ,suspensi, dan sediaan setengah padat tidak mengikuti
hukum newton. Viskometer cairan semacam ini bervariasi pada setiap
kecepatan geser. Untuk menentukan viskositasnya dipergunakan viskositas
rotasi stormer. Berdasarkan hukum newton tentang sifat aliran cairan,
maka tipe aliran dibedakan menjadi dua yaitu, cairan newton dan cairan
new newton.
1. Cairan Newton
Yaitu cairan yang mengalir mengikuti aturan-aturan viskositas
2. Cairan non Newton
Yaitu cairan yang tidak mengikuti aturan viskositas. Cairan ini
biasanya memiliki ukuran molekul yang paling besar atau mempunyai
struktur tambahan, misalnya koloid. Untuk mengalirkan cairan non
Newton, diperlukan tambahan gaya
( Wisaatmojo,2000)
Faktor – Faktor yang mempengaruhi viskositas sebagai berikut :
1. Tekanan
Viskositas akan turun dengan naiknya suhu sedangkan
viskositasnya gas naik tidak dipengaruhi oleh tekanan.
2. Temperatur
Viskositas akan turun dengan naiknya suhu, sedangkan
viskositasnya gas naik dengan naiknya suhu pemanasan. Zat cair
menyebabkan molekul – molekul mempengaruhi energi. Molekul –
molekul cairan ini bergerak sehingga gaya interaksi antara molekul
melemah. Dengan demikian viskositasnya cairan akan turun
dengan kenaikan temperatur.
3. Kehadiran zat lain
Penambahan bahan lain seperti bahan suspensi menaikkan
viskositas air. Pada minyak atau gliserin, adanya penambahan air
akan menyebabkan viskositas turun karna gliserin maupun minyak
akan semakin encer, waktu akhirnya akan semakin cepat.
4. Ukuran dan berat molekul
Viskositas naik dengan adanya kenaikan berat molekul, misalnya
laju aliran alkohol cepat, larutan minyak laju aliran nya lambat
sehingga viskositasnya juga tinggi.
5. Berat molekul
Viskositasnya akan naik jika ikatan rangkapnya semakin banyak.
(Moeithtas,2000).

Rheologi penting dalam pencampuran dan sifat alir bahan,


pengecilan ukuran partikel dalam sistem dispersi, stabilitas fisik, pelepasan
obat dari baris, waktu alir serbuk dan proses pentabletan,
pengapsulan,pengemasan dan lain-lain. (Voight,1994).
Newton adalah orang pertania yang mempelajari sifat-sifat aliran
dan cairan kualitatif. Dia menemukan bahwa makin besar viskositas suatu
cairan makan akan semakin besar pula gaya persatuan luas yang
diperlukan untuk menghasilkan suatu rate of shear tertentu, oleh karena
itu, rate of shear harus berbanding lurus dengan shearing of stress.
(Voight,1994).

III. Alat dan Bahan

A. Penentuan Viskositas Cairan dengan Viskometer Ostwald


Objek : Penentuan kekentalan gliserin, propilenglikol, alkohol dan
campuran air gliserin dengan Viskometer Ostwald.
1. Alat
 Viskometer Oswold
 Piknometer
 Stopwatch

2. Bahan
 Aquadest
 Propilen Glikol
 Campuran air : Gliserin = 5:1
 Campuran air : Gliserin sama banyak = 1:1
 Larutan gula 10 %
 Larutan gula 20 %
 Alkohol
IV. Cara Kerja
A. Penentuan Viskositas Cairan dengan Viskometer Ostwald
Objek : Penentuan kekentalan gliserin, propilenglikol, alkohol dan
campuran air gliserin dengan Viskometer Ostwald.
a. Penentuan Bobot Jenis
Lakukan penentuan bobot jenis atau massa jenis larutan sampel
dan pembanding menggunakan piknometer dengan cara sebagai
berikut :
1. Timbang berat piknometer kosong yang bersih (W1)
2. Timbang berat piknometer + sampel atau larutan uji (W2)
3. Timbang berat piknometer + larutan pembanding (W3)
4. Tentukan bobot jenis cairan dengan rumus :
W 2−W 1
ρ=
W 3−W 1
b. Menentukan Viskositas
1. Mula-mula Viskometer dibersihkan dan dikeringkan.
2. Cairan yang akan ditentukan kekentalannya dimasukkan
melalui pipa A. sehingga ruang R terisi penuh.
3. Cairan dihisap melalui pipa B agar cairan naik ke kapiler
sampai permukaan melewati garis m.
4. Kemudian cairan dibiarkan turun sampai garis n.
5. Catat waktu yang dibutuhkan oleh cairan untuk mengalir dari
garis m ke n.
6. Cucilah Viskometer dan keringkan kembali.
7. Ulangi kerja seperti di atas dengan memakai cairan
pembanding.
8. Hitung viskositas masing-masing sampel dengan menggunakan
rumus :
η 1 ρ 1. t 1
=
η 2 ρ 2. t 2
V. Hasil dan Pembahsan
A. Hasil
Penentuan Viskositas Cairan dengan Viskometer Ostwald
LAPORAN PERCOBAAN PENENTUAN VISKOSITAS
CAIRAN DENGAN VISKOMETER OSTWALD
Nama : wahyuAzizah
NIM : 2001086
Hari/tgl percobaan : Senin/31-Mei-2021

Tabel Hasil Perhitungan Bobot Jenis


W 2−W 1
ρ=
W 3−W 1
Berat piknometer kosong yang bersih (W1 = 16.111 g)
Berat piknometer + sampel atau larutan uji (W2)
Berat piknometer + larutan pembanding (W3 = 25.408 g)
Piknometer 16.111 g
Piknometer + air 25.408 g
Piknometer + campuran air-gliserin 5:1 26.479 g
Piknometer + campuran air-gliserin 1:1 27.299 g
Piknometer + Larutan gula 10% 26.336 g
Piknometer +Larutan gula 20% 26.698 g
Piknomter + Alkohol 23.636 g
Piknometer + Propilenglikol 26.365 g

PERHITUNGAN

1. Campuran air- gliserin 5 : 1


Diketahui :
W1 = 16, 111 g
W2 = 26,479 g
W3= 25,408 g

Ditanya : ρ ?
W 2−W 1 26,479−16 , 111 10,368
ρ= = = =1,115 g/ml
W 3−W 1 25,408−16 , 111 9,297
2. Campuran air-gliserin 1 : 1
Diketahui :
W1 = 16, 111 g
W2 = 27,299 g
W3= 25,408 g

Ditanya : ρ ?
W 2−W 1 27,299−16 , 111 11,188
ρ= = = =1,203 g/ml
W 3−W 1 25,408−16 , 111 9,297

3. Larutan gula 10%


Diketahui :
W1 = 16, 111 g
W2 = 26,336 g
W3= 25,408 g

Ditanya : ρ ?
W 2−W 1 26,336−16 , 111 10,255
ρ= = = =1,099 g /ml
W 3−W 1 25,408−16 , 111 9,297
4. Larutan gula 20%
Diketahui :
W1 = 16, 111 g
W2 = 26,698 g
W3= 25,408 g

Ditanya : ρ ?
W 2−W 1 26,698−16 , 111 10,587
ρ= = = =1,138 g/ml
W 3−W 1 25,408−16 , 111 9,297
5. Alcohol
W1 = 16, 111 g
W2 = 26,636 g
W3= 25,408 g

Ditanya : ρ ?
W 2−W 1 23 , 636−16 ,111 7 , 525
ρ= = = =0,8 09 g /ml
W 3−W 1 25,408−16 , 111 9,297
6. Propilenglikol
W1 = 16, 111 g
W2 = 26,636 g
W3= 25,408 g

Ditanya : ρ ?
W 2−W 1 26 , 36 5−16 ,111 10 ,25 4
ρ= = = =1,10 2 g /ml
W 3−W 1 25,408−16 ,111 9,297

Waktu yang dibutuhkan

Pengukuran 1 Pengukuran 2 Pengukuran 3


(detik) (detik) (detik)
Air 4.9 4.9 4.9
campuran air-gliserin 5:1 7.8 7.2 7.5
campuran air-gliserin 1:1 23 23 24
Larutan gula 10% 5.5 5.6 5.4
Larutan gula 20% 6.4 6.7 6.6
Alkohol 4.4 4.2 4.5
Propilenglikol 98 115 123
PERHITUGAN

1. Campuran Air-gliserin 5:1

Ƞ cairan pembanding = 1.00cps

t cairan pembanding = 4.9 detik

7.8+7.2+ 7.5
t rata-rata = 3 = 7.5

Kekentalan sebenarnya :

Ƞ 1 ρ1. t 1 1,115 x 7.5 8,3625


= = = =1,706 cps
Ƞ 2 ρ2. t 2 1,00 x 49 4,9
2. campuran air-gliserin 1:1

Ƞ cairan pembanding = 1.00cps

t cairan pembanding = 4.9 detik

23+23+24
t rata-rata = 3 = 23,33

Kekentalan sebenarnya :

Ƞ 1 ρ1. t 1 1,203 x 23,33 28,065


= = = =5,727 cps
Ƞ 2 ρ2. t 2 1,00 x 4,9 4,9

3. Larutan gula 10%

Ƞ cairan pembanding = 1.00cps

t cairan pembanding = 4.9 detik

5.5+5.6+5.4
t rata-rata = 3 = 5.5

Kekentalan sebenarnya :

Ƞ 1 ρ1. t 1 1,099 x 5,5 6,0445


= = = =1,233 cps
Ƞ 2 ρ2. t 2 1,00 x 4,9 4,9

4. Larutan gula 20%

Ƞ cairan pembanding = 1.00cps

t cairan pembanding = 4.9 detik

6.4+6.7+ 6.6
t rata-rata = 3 = 6,56

Kekentalan sebenarnya :

Ƞ 1 ρ1. t 1 1,138 x 6,56 7,465


= = = =1,523 cps
Ƞ 2 ρ2. t 2 1,00 x 4,9 4,9

5. Alcohol

Ƞ cairan pembanding = 1.00cps

t cairan pembanding = 4.9 detik


4,4+ 4,2+4 ,5
t rata-rata = 3 = 4,37

Kekentalan sebenarnya :

Ƞ 1 ρ1. t 1 0,809 x 4,36 3,522


= = = =0,718 cps
Ƞ 2 ρ2. t 2 1,00 x 1,102 4,9

6. Propilenglikol

Ƞ cairan pembanding = 1.00cps

t cairan pembanding = 4.9 detik

98+115+123
t rata-rata = 3 = 112

Kekentalan sebenarnya :

Ƞ 1 ρ1. t 1 1,102 x 112 123,424


= = = =25,188 cps
Ƞ 2 ρ2. t 2 1,00 x 4,9 4,9
LEMBAR LAPORAN PERCOBAAN
PENENTUAN KEKENTALAN CAIRAN NEWTON
DENGAN VISKOMETER OSTWALD

Nama : wahyu azizah Grup : B


NIM: 2001086 Hari/ tgl percobaan: Senin/31 Mei 2021

rata-rata
No Kekentalan
Nama Cairan Density yang
. yang didapat
dibutuhkan
Campuran air-
1. 1,115 7,5 1,706 cps
gliserin 5:1
Campuran air-
2. 1,203 23,33 5,727 cps
gliserin 1:1
Larutan gula
3. 1,099 5,5 1,233 cps
10%
Larutan gula
4. 1,138 6,56 1,523 cps
20%
5. Alkohol 0,809 4,37 0,718 cps
6. Propilenglikol 1,102 112 25,88 cps
Viskometer Brookfield

Bahan Kecepatan No Spindel Viskositas Faktor Viskositas


(RPM) pada alat Pengali Sebenarnya
Gel 3 3 0 400
Natrium
Diklofenal
6 3 0 200
12 3 0 100
30 3 11 40
60 3 23 20
Suspensi 3 1 12 20
Ibuprofen
6 1 22 10
12 1 41 5
30 1 92 2
60 1 163 1

PERHITUNGAN

1. Gel natrium diklofenak


a. Diketahui :
Viscometer - 0 cP
Factor penggali = 400
Ditanya: viskositas?
Viskositas= viscometer x factor penggali
Viskositas= 0 x 400 = 0 cP

b. Diketahui :
Viscometer = 0 cP
Factor penggali - 200
Ditanya: viskositas?
Viskositas= viscometer x factor penggali
Viskositas= 0 x 10 = 200 cP
c. Diketahui :
Viscometer - 0 cP
Factor penggali - 100
Ditanya: viskositas?
Viskositas= viscometer x factor penggali
Viskositas= 0 x 5 = 0 cP

d. Diketahui :
Viscometer - 11 cP
Factor penggali = 40
Ditanya: viskositas?
Viskositas= viscometer x factor penggali
Viskositas= 11 x 2 = 440 cP

e. Diketahui :
Viscometer = 23 cP
Factor penggali - 20
Ditanya: viskositas?
Viskositas= viscometer x factor penggali
Viskositas= 23 x 20 = 460 cP

2. Suspensi ibuprofen
a. Diketahui :
Viscometer = 12 cP
Factor penggali = 20
Ditanya: viskositas?
Viskositas= viscometer x factor penggali
Viskositas= 12 x 20 = 240 cP
b. Diketahui :
Viscometer = 22 cP
Factor penggali = 10
Ditanya: viskositas?
Viskositas= viscometer x factor penggali
Viskositas= 22 x 10 = 220 cP
c. Diketahui :
Viscometer = 41 cP
Factor penggali = 5
Ditanya: viskositas?
Viskositas= viscometer x factor penggali
Viskositas= 41 x 5 = 125 cP
d. Diketahui :
Viscometer = 92 cP
Factor penggali = 2
Ditanya: viskositas?
Viskositas= viscometer x factor penggali
Viskositas= 92 x 2 = 184 cP
e. Diketahui :
Viscometer = 163 cP
Factor penggali = 1
Ditanya: viskositas?
Viskositas= viscometer x factor penggali
Viskositas= 163 x 1 = 1 cP

Grafik dari suspesi ibuprofen dan gel natrium diklofenak

700
600
500
400
Column1
300 suspesi ibiprofen
200
100
0
3 6 12 30 60
VI. Pembahasan
Viskositas merupakan cara pengukuran resistensi suatu cairan
ketika mengalir. Secara mudah, viskositas ini mungkin dapat dianggap
derajat kekentalan cairan, meskipun tidak semuanya demikian karena
kekentalan suatu cairan juga ditentukan oleh sifat-sifat lain seperti
elasticity maupun cohesivenees. Sedangka rheologi adalah ilmu yang
mempelajari mengenai perubahan sifat-sifat fisik suatu larutan (benda cair)
yang berkaitan dengan penerapan suatu energi atau gaya pada benda cair
tersebut (Soekardi, 2004).
Pada praktikum kali ini dilakukan percobaan penentuan kekentalan
cairan newton dengan viskometer oswalt. Pada cairan newton objek yang
dilakukan adalah penentuan kekentalan gliserin,propilenglikol, alkohol
dan campuran air-gliserin dengan viskometer oswalt.
Tujuan praktikum penentuan kekentalan newton dengan
viskometer oswalt adalah untuk menentukan kekentalan suatu cairan
newton dengan metode kapiler. Viskometer yang didapat dengan
menggunakan viskometer ini merupakan viskometer relatif, karena waktu
alir cairan yang diuji dibandingkan dengan waktu alir cairan yang lebih
diketahui viskositasnya.
Pada percobaan penentuan kekentalan cairan newton dengan
viskometer oswalt dilakukan dengan cara dimana pada alat pipa kapiler A
di masukkan cairan,lalu cairan diisi sampai tabung R terisi penuh,
kemudian di hisap dari lubang B hingga cairan melewati garis m dari
cairan diberikan turun hingga garis n.
Viskometer dapat diketahui dengan membandingkan Bj zat dari
waktu alir zat, maka terlebih dahulu ditemukan kecepatan masing-masing
cairan yang diujikan menggunakan piknometer. Piknometer yang
digunakan harus kering dan bersih agar dapat didapat bobot piknometer
yang sebenarnya. Pertama menimbang piknometer yang kosong dan
kering beserta tutup, tujuan nya agar dapat diketahui berat cairan yang
akan ditimbang dengan piknometer.
Dari praktikum ini maka didapatkan hasil :
1) Bj campuran air –gliserin 5:1= 1,115 g/ml

Waktu yang dibutuhkan = 7,5 s

Kekentalan = 1,706 cps


2) Bj campuran air –gliserin 1:1= 1,203 g/ml

Waktu yang dibutuhkan = 23,33


Kekentalan = 5,727 cps
3) Bj Larutan gula 10 % = 1,099 g/ml

Waktu yang dibutuhkan = 5,5 s


Kekentalan = 1,233 cps
4) Bj Larutan gula 20 % = 1,138 g/ml

Waktu yang dibutuhkan = 6,56 s


Kekentalan = 1,523 cps
5) Bj Piknometer + Alkohol = 0,809 g/ml

Waktu yang dibutuhkan = 4,37 s


Kekentalan = 0,718 cps
6) Bj Propilenglikol = 1,102 g/ml

Waktu yang dibutuhkan = 112 s


Kekentalan = 25,188 cps
Dari hasil percobaan yang di lakukan ini diperoleh hasil yakni
semakin cepat waktu yang diperlukan oleh suatu cairan untuk mengalir
maka semakin kecil viskositasnya ,sebaliknya apabila semakin mengalir
maka semakin besar viskositasnya. Jika kita menggunakan berdasarkan
perbedaan kadar suatu larutan yaitu apabila kadar suatu larutan rendah
maka semakin rendah pula viskositasnya cairan tersebut. Selain itu dapat
disimpulkan bahwa . kecepatan dan waktu alir mempengaruhi viskositas
suatu cairan. Dada waktu berbanding terbalik dengan viskositas suatu
cairan akan tetapi berbeda apabila dilihat berdasarkan kadar, dan dimana
kadar viskositasnya mempunyai sifat yang tegak lurus.
Viskometer Brookfield ini nilai viskositasnya didapatkan dengan
mengukur gaya puntir sebuah rotor silinder (spindle) yang dicelupkan kedalam
fluida. Viskometer Brookfield memungkinkan untuk mengukur viskositas dengan
menggunakan teknik dalam viscometry. Untuk mengukur viskositas fluida dalam
Viskometer Brookfield, bahan harus diam dalam wadah sementara itu poros
bergerak sambil direndam dalam fluida (Atkins,1994).
VII. Kesimpulan dan saran

A. KESIMPULAN
1. Viskositas fluida (zat cair) adalah gesekan yang ditimbulkan oleh fluida
yang bergerak, atau benda yang padat yang bergerak di dalam fluida.
2. Semakin tinggi viskositas suatu cairan maka semakin lama waktu yang
dibutuhkan cairan untuk mengalir.
3. Viskositas propilen glikol merupakan nilai viskositas tertinggi
sedangkan viskositas terendah yaitu alkohol
4. Faktor – faktor yang dapat mempengaruhi viskositas yaitu: tekanan,
temperatur, penambahan zat lain, ukuran dan berat molekul.
5. Prinsip dari viskometer oswalt adalah dengan mengukur waktu yang
dibutuhkan untuk cairan bergerak dari M ke N.

B.SARAN
1. Dalam praktikum diharapkan praktikan mengerjakannya dengan teliti
agar mendapatkan hasil yang sesuai, serta diharapkan agar alat dalam
laboratorium dilengkapi lagi, sehingga dapat mengerjakan sesuai prosedur
yang ada.
2. Sebaiknya praktikan konsisten terhadap waktu agar praktikum
terlaksana dengan lebih baik
3. Sebaiknya praktikum lebih berhati – hati dalam berhitung dan membuat
laporan dengan lebih rapi.
Daftar Pustaka:

R. Voight . 1994 . Buku Pelajaran Teknologi Farmasi, Edisi Kelima .


Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

Respati, H. 1981. Kimia Dasar Terapan Modern. Jakarta : Erlangga

Wiraatmojo. 2000 Kimia Fisika. : Jakarta Musitahad

Martin, A. (1990). Farmasi Fisik Jilid 1. Jakarta: Universitas


Indonesia

Anda mungkin juga menyukai