Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN

PERTENGAHAN TAHUN

VPPA
VPPA

A. PENDAHULUAN

B. SUSUNAN TIM

NAMA ASAL INSTITUSI JABATAN


Universitas Kristen
Louis Ryandi
Krida Wacana
Vice President
Bethari Abi Safitri Universitas Lambung
Mangkurat
Staff Ahli
Ivani Beatrice Alberta Unika Atma Jaya Staff Ahli
Melati Ariena Putri
Ramadhani
Universitas Indonesia Staff Ahli
Muhammad Abiyoso
Ramadhan
Universitas Lampung Staff Ahli

Chrysilla Dita Universitas Kristen


Krida Wacana
Staff Ahli
C. LAPORAN PROGRAM KERJA TERLAKSANA

1. Nama Program Kerja ISMKI Affiliation Map

Penanggung Jawab Bethari


Waktu Pelaksanaan Februari

Ringkasan Program Kerja


Di era ini, untuk mengatasi sebuah permasalahan bangsa dan negara, kita tidak hanya bisa
bergerak sendiri-sendiri. Kita membutuhkan kolaborasi supaya bisa mengintervensi
sebuah permasalahan dengan cara yang lebih komprehensif.
ISMKI Affiliation Map terdiri dari:
1. peta analisis stakeholder
2. kontak stakeholder, NGO, dan IOMS yang dapat dihubungi
3. Hubungan kerjasama yang sudah pernah dilakukan
4. Kondisi hubungan (baik atau buruk)

Tujuan kegiatan:
1. Untuk dapat berkomunikasi secara kontiniu dengan pemangku kebijakan dan afiliasi
2. Tergambarnya hubungan ISMKI dengan pemangku kebijakan atau dengan afiliasi
3. Memudahkan pencarian

Komponen Aktivitas

Pembuatan peta afiliasi yang berisi:


1. intansi stakeholder beserta jabatan
2. wewenang stakeholder

Indikator Keberhasilan

Terbentuk data mengenai stakeholder mapping

Output Program Kerja


Penggunaan stakeholder mapping untuk kepentingan pembahasan isu
baik bagi pengurus maupun institusi

SWOT
1. ISMKI telah mempunyai hubungan yang baik dengan
stakeholder (5)
Strenght
2. Tidak membutuhkan banyak SDM dalam
pelaksanaannya (5)

Weakness Tidak ada

Opportunity Tidak ada

Threat Tidak ada


Nilai Daya Dorong Daya Hambat
100% - 75% Kondusif Kritis
74,9% - 50% Sub Kondusif Sub Kritis
49,9% - 25% Sub Kritis Sub Kondusif
24,9% - 0% Kritis Kondusif

Rumus :
Presentasi Daya Dorong = (5 + 5) x 100% = 100% (kondusif)
(5+5+0+0)

Presentasi Daya Hambat = (0 + 0) x 100% = 0% (kondusif)


(5+5+0+0)

Kesimpulan :
Kondusif

Evaluasi Format SWOT

Anggaran Dana dan Kondisi Keuangan

-
Rekomendasi untuk Periode Berikutnya

Setiap ada stakeholder baru, langsung dimasukkan ke dalam stakeholder


mapping

Dokumentasi

-
Chief Executive Meeting and ISMKI Political
2. Nama Program Kerja Statement

Penanggung Jawab Louis Ryandi


Waktu Pelaksanaan Februari 2018 – Desember 2018

Ringkasan Program Kerja


Rapat rutin antara sekjen, wasekjen, dan seluruh ketua BEM untuk membahas suatu isu
strategis yang menjadi fokus di tahun 2018. Hasil rapat dapat menjadi suatu pernyataan
kebijakan dan pergerakkan ISMKI terhadap isu strategis tersebut.

Tujuan kegiatan:
1. Menyediakan wadah untuk laporan rutin perkembangan isu yang dikaji nasional
kepada institusi
2. Menyediakan wadah bagi institusi untuk membahas mengenai suatu isu kesehatan
untuk diangkat dan dibahas Bersama
3. Menjalin hubungan yang harmonis antara nasional, wilayah, institusi

Komponen Aktivitas

Pelaksanaan rapat untuk menentukan sikap dari ISMKI terhadap isu yang
sedang berkembang

Indikator Keberhasilan

Setiap rapat dihadiri oleh 50% + 1 dari total Institusi

Output Program Kerja


1. Menghasilkan kesepakatan bersama
2. Melaksanakan kesepakatan yang telah ditentukan secara bersama

SWOT

1. Dapat dilakukan secara online (5)


Strenght
2. Mudah dilakukan penjadwalan (5)

1. proses pembahasan yang membutuhkan waktu


Weakness
dikarenakan menggunakan media chatting (3)

Opportunity 1. Antusias peserta CEM (2)

Threat 1. Kurangnya keaktifan peserta CEM (3)


Nilai Daya Dorong Daya Hambat
100% - 75% Kondusif Kritis
74,9% - 50% Sub Kondusif Sub Kritis
49,9% - 25% Sub Kritis Sub Kondusif
24,9% - 0% Kritis Kondusif

Rumus :
Presentasi Daya Dorong = (10 +2) x 100% = 66.7% (sub kondusif)
(10 + 3 + 2 + 3)

Presentasi Daya Hambat = (3 + 3) x 100% = 33.3% (sub kondusif)


(10 + 3 + 2 + 3)

Kesimpulan :
Sub kondusif

Evaluasi Format SWOT

Anggaran Dana dan Kondisi Keuangan

-
Rekomendasi untuk Periode Berikutnya

Diteruskan hingga akhir kepengurusan, jika diperkenankan supaya lebih


efektif dapat dilakukan dengan webinar

Dokumentasi
3. Nama Program Kerja Platform isu HPS

Penanggung Jawab Melati, Chrysilla, Yoso


Waktu Pelaksanaan Februari 2018

Ringkasan Program Kerja

Menyusun perencanaan untuk pedoman utama isu yang akan menjadi fokus ISMKI pada
tahun 2018/2019

Tujuan kegiatan:
1. Menentukan target advokasi dan pola pencerdasan yang akan dipublikasikan
2. Merumuskan aksi yang terencana

Komponen Aktivitas

Pembuatan platform isu untuk 1 tahun kepengurusan

Indikator Keberhasilan

1. Tersusun platform isu sebelum 6th IMSS


2. Platform isu tersampaikan kepada Presbem pada forum Presmeet
3. Seluruh institusi sepakat dengan platform isu tersebut

Output Program Kerja

1. melakukan pengawasan terhadap isu yang tertera didalam platform


yang telah disepakati

SWOT
Streght 1. perumusan platform diawal (5)

Weakness Tidak ada

Opportunity Tidak ada

Threat Tidak ada

Nilai Daya Dorong Daya Hambat


100% - 75% Kondusif Kritis
74,9% - 50% Sub Kondusif Sub Kritis
49,9% - 25% Sub Kritis Sub Kondusif
24,9% - 0% Kritis Kondusif

Rumus :
Presentasi Daya Dorong = 5 x 100% = 100% (kondusif)
5

Presentasi Daya Hambat = 0 x 100% = 0 % (kondusif)


5

Kesimpulan :
kondusif

Evaluasi Format SWOT


-

Anggaran Dana dan Kondisi Keuangan

Rekomendasi untuk Periode Berikutnya

Dilakukan kembali pada kepengurusan yang baru

Dokumentasi
4. Nama Program Kerja Platform Isu MEP

Penanggung Jawab Bethari, Ivana


Waktu Pelaksanaan Februari 2018

Ringkasan Program Kerja

Menyusun perencanaan untuk pedoman utama isu yang akan menjadi fokus ISMKI pada
tahun 2018/2019

Tujuan kegiatan:
1. Menentukan target advokasi dan pola pencerdasan yang akan dipublikasikan
2. Merumuskan aksi yang terencana

Komponen Aktivitas

Pembuatan platform isu untuk 1 tahun kepengurusan

Indikator Keberhasilan

1. Tersusun platform isu sebelum 6th IMSS


2. Platform isu tersampaikan kepada Presbem pada forum Presmeet
3. Seluruh institusi sepakat dengan platform isu tersebut

Output Program Kerja

1. melakukan pengawasan terhadap isu yang tertera didalam platform


yang telah disepakati

SWOT
Streght 1. perumusan platform diawal (5)

Weakness Tidak ada

Opportunity Tidak ada

Threat Tidak ada

Nilai Daya Dorong Daya Hambat


100% - 75% Kondusif Kritis
74,9% - 50% Sub Kondusif Sub Kritis
49,9% - 25% Sub Kritis Sub Kondusif
24,9% - 0% Kritis Kondusif

Rumus :
Presentasi Daya Dorong = 5 x 100% = 100% (kondusif)
5

Presentasi Daya Hambat = 0 x 100% = 0% (kondusif)


5

Kesimpulan :
kondusif

Evaluasi Format SWOT


-

Anggaran Dana dan Kondisi Keuangan

Rekomendasi untuk Periode Berikutnya

Dilakukan kembali pada kepengurusan yang baru

Dokumentasi
5. Nama Program Kerja Advocado

Penanggung Jawab Louis Ryandi


Waktu Pelaksanaan Februari 2018 – Desember 2018

Ringkasan Program Kerja


Menyusun perencanaan audiensi dan advokasi terhadap isu strategis 2018 dengan
target yang telah disetujui bersama, sesuai SOP dan melibatkan institusi.

Tujuan kegiatan:
1. Mengupayakam hasil yang direncanakan dari advokasi
2. Memperkuat sikap ISMKI dengan melibatkan institusi
3. ISMKI dipercaya dan dapat bekerjasama dengan pemangku kebijakan dalam
menyampaikan aspirasi mahasiswa

Komponen Aktivitas

Audiensi dan advokasi

Indikator Keberhasilan

Melaksanakan audiensi dan advokasi yang sesuai dengan platform isu

Output Program Kerja


Mendapatkan informasi mengenai isu yang sedang dibahas
Menyampaikan aspirasi mahasiswa kedokteran se Indonesia

SWOT

1. Mayoritas pengurus berada di wilayah


Strength jabodetabek(5)
2. Mudah dilaksanakan karena ISMKI sudah dikenal (5)

Weakness 1. Terhalang kegiatan akademik (3)

Opportunity 1. Menjaga hubungan baik terhadap stakeholder (4)

Threat 1. Waktu pelaksanaan (pagi hari dan weekdays) (3)


Nilai Daya Dorong Daya Hambat
100% - 75% Kondusif Kritis
74,9% - 50% Sub Kondusif Sub Kritis
49,9% - 25% Sub Kritis Sub Kondusif
24,9% - 0% Kritis Kondusif

Rumus :
Presentasi Daya Dorong = (10 + 4) x 100% = 70% (sub kondusif)
10 + 3 + 4 + 3

Presentasi Daya Hambat = (3 + 3) x 100% = 30% (sub kondusif)


10 + 3 + 4 + 3

Kesimpulan :
Sub kondusif

Evaluasi Format SWOT

Anggaran Dana dan Kondisi Keuangan

-
Rekomendasi untuk Periode Berikutnya

Terus dilanjutkan

Dokumentasi
6. Nama Program Kerja Quality control kajian dan propaganda

MEP : Bethari, Ivana


Penanggung Jawab
HPS : Melati, Yoso, Chrysilla
Waktu Pelaksanaan Februari 2018 – Desember 2018

Ringkasan Program Kerja

VPPA sebagai pembuka jalan advokasi harus memastikan bahwa kajian dan
propaganda yang dibawakan oleh HPS dan MEP memiliki kualitas yang baik

Tujuan kegiatan:
1. Pengecekan kualitas kajian dan propaganda yang dikeluarkan oleh HPS dan MEP di
dalam grup koordinasi VPPA-HPS-MEP

Komponen Aktivitas

Pemeriksaan kajian dan propaganda yang akan disebar

Indikator Keberhasilan

1. Setiap Kajian yang dikeluarkan oleh HPS dan MEP harus dilakukan pengecekan
kualitas oleh VPPA
2. Setiap Propaganda yang dikeluarkan oleh HPS dan MEP harus dilakukan
pengecekan kualitas oleh VPPA

Output Program Kerja

Mendapatkan kajian dan propaganda dengan konten yang sesuai

SWOT
Strength Mudah dilaksanakan (5)

Weakness Tidak ada

Opportunity Tidak ada

Threat Tidak ada

Nilai Daya Dorong Daya Hambat


100% - 75% Kondusif Kritis
74,9% - 50% Sub Kondusif Sub Kritis
49,9% - 25% Sub Kritis Sub Kondusif
24,9% - 0% Kritis Kondusif

Rumus :
Presentasi Daya Dorong = 5 x 100% = 100 % (kondusif)
5

Presentasi Daya Hambat = 0 x 100% = 0 % (kondusif)


5

Kesimpulan :
kondusif

Evaluasi Format SWOT


-

Anggaran Dana dan Kondisi Keuangan

Rekomendasi untuk Periode Berikutnya

Terus lanjutkan

Dokumentasi

-
D. LAPORAN PROGRAM KERJA BELUM TERLAKSANA

1. Nama Program Kerja Koordinasi IOMS

Penanggung Jawab Louis Ryandi


Waktu Pelaksanaan Februari 2018 -Desember 2018

Ringkasan Program Kerja

Koordinasi adalah hal yang penting dalam menangani suatu isu strategis yang berkaitan
dengan kebijakan kesehatan. Dengan adanya koordinasi diawal tahun, maka dapat
mensinergiskan pergerakkan dengan satu sama lain menuju Indonesia yang lebih sehat.

Tujuan kegiatan:
1. menjalin kerjasama yang adekuat antara ISMKI dan IOMS kesehatan
2. menyamakan persepsi dan peran dalam gerakan kesehatan mahasiswa kesehatan
Indonesia

Komponen Aktivitas

Menjalin kerjasama dengan IOMS dalam pembahasan isu kesehatan

Indikator Keberhasilan
1. tersusun perencanaan kajian, gerakkan, atau advokasi bersama ioms lain
2. terlaksana minimal satu kajian, gerakkan atau advokasi bersama IOMS lain

Masalah

Sulitnya mengajak ioms lain untuk kolaborasi dikarenakan adanya


perbedaan kesibukkan masing-masing ioms

Solusi

melakukan pendekatan untuk mengajak mereka supaya terlibat dalam


pembahasan isu yang ada
2. Nama Program Kerja Kolaborasi Lintas Sektor

Penanggung Jawab Louis Ryandi


Waktu Pelaksanaan Februari 2018 -Desember 2018

Ringkasan Program Kerja

Kolaborasi dilakukan untuk dapat membahas suatu isu strategis yang menjadi fokus
ditahun 2018 agar dapat lebih komprehensif sehingga isu strategis tersebut dapat
ditangani dengan lebih baik.

Tujuan kegiatan:
1. membahas suatu isu kesehatan secara komprehensif
2. sebagai wadah untuk bekerja dengan suasana lintas sektor

Komponen Aktivitas

Menjalin kerjasama dengan bidang non fk supaya dapat membahasa isu


kesehatan lebih komprehensif

Indikator Keberhasilan

1. tersusun perencanaan pembahasan mengenai isu strategis 2018


2. terbentuk kajian/gerakkan/advokasi terkait isu strategis 2018

Masalah
1. Kurangnya ketersediaan waktu dan kemampuan sdm dalam mengolah
dan menganalisis isu
2. isu yang terdapat dalam platform membutuhkan waktu pencarian data
yang sangat panjang

Solusi

Melakukan tender isu ke institusi supaya dapat tercapai


E. EVALUASI UMUM PROGRAM KERJA

VPPA

Kinerja Program Kerja

Jumlah Program Kerja


6
Terlaksana

Jumlah Program Kerja Belum


2
Terlaksana
1. ISMKI affiliation map
2. platform isu hps
Jumlah Program Kerja
3. platform isu mep
dengan Indikator 100%
4. Quality control kajian dan
propaganda
Jumlah Program Kerja
1. CEM (66.7%)
dengan Indikator kurang dari
2. Advocado (30%)
100% (Sebutkan persenannya)

Hambatan

Hambatan terbesar adalah karena fungsi HPS dan MEP dalam


kajian kurang maksimal

Saran
Melakukan tender isu yang berada di platform ke institusi maupun
wilayah untuk dibahas dan mewadahi hasil yang diperoleh untuk
kepentingan pergerakkan ISMKI

Anda mungkin juga menyukai