Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN

PERTENGAHAN TAHUN

(COMMUNITY EMPOWERMENT)
A. PENDAHULUAN
Pengembangan masyarakat terdiri dari dua konsep yaitu pengembangan
dan masyarakat.Berdasarkan kamus besar bahasa indonesia (KBBI)
pengembangan adalah proses, cara, perbuatan mengembangkan.
Sedangkan masyarakat berdasarkan kamus besar bahasa Indonesia (KBBI)
adalah sejumlah manusia dalam arti seluas – luasnya dan terikat oleh suatu
kebudayaan yang mereka anggap sama. Jadi Pengembangan masyarakat
adalah perbuatan mengembangkan sejumlah manusia dalam suatu konteks
tertentu.Bidang pengembangan masyarakat adalah bidang yang bersentuhan
langsung dengan masyarakat dengan program kerjanya. Dalam hasil
ketetapan munas telah dijelaskan bahwa pengembangan masyarakat
mempunyai tugas mendorong secara proaktif institusi local untuk
menciptakan program-program yang berorientasi kepada kesehatan
masyarakat, berkesinambungan, mendorong institusi dalam inovasi program
berbasis pengembangan masyarakat.Serta berkoordinasi dengan Wakil
Sekretaris Jenderal bidang Internal dan Sekretaris bidang Pengembangan
Kepemimpinan mengembangkan kapasitas institusi dalam mengembangkan
program.Bidang pengembangan masyarakat ini merupakan salah satu bidang
yang dimiliki oleh ISMKI yang berguna sebagai penggerak serta bertanggung
jawab atas peran ISMKI terhadap masyarakat dalam pengembangan mutu
kesehatan di Indonesia.

B. SUSUNAN TIM
1. Ali laksana surya (Universitas Halu oleo)
2. Risal Fausan Numyani. P (Universitas Muslim Indonesia)
3. Muhammad khoir gultom (Universitas Malikussaleh)
4. Anisa ramadhanti (Universitas Lampung)
5. Fadhli abiyyu y (Universitas Airlangga)
6. Jihanifa hega s (Universitas Airlangga)
7. Nur rahma juniarsi (Universitas Hasanuddin)
8. Agung rusdiansyah (Universitas Tadulako)
9. Silvira nazzai (Universitas Abulyatama)
10. Siti aisya (Universitas Sriwijaya)
11. Syahri hidayat h (Universitas Sumatera Utara)
12. M. Fadiliza abinandra (Universitas Sebelas Maret)
13. M. Horman latuconsina (Universitas Yarsi)
14. Faridah azzah sari (laUniversitas Muhammadiyah purwokerto)
15. Ratna dewi kumalasari (Universitas Islam Malang)
16. Indira diva kinanti (Universitas Diponegoro)
17. Khairunnisa Suherman (Universitas Halu oleo)
C. LAPORAN PROGRAM KERJA TERLAKSANA

1.
Nama Program Kerja

Penanggung Jawab
1. Ali Laksana Surya
2. Horman Latuconsina
3. Indira Diva Kinanti
4. Faridah Azzah Sari

Waktu Pelaksanaan
22 April 2018
Ringkasan Program Kerja
Non Communicable Disease (NCDs) atau Penyakit tidak menular merupakan
suatu kondisi medis atau penyakit yang tidak disebabkan oleh infeksi sehingga
penyakit tersebut tidak ditularkan atau disebarkan dari manusia ke manusia. Pada
masa kini, penyakit tidak menular atau NCDs menimbulkan beban global yang lebih
besar dari penyakit menular. Bahkan, WHO telah menetapkan rencana untuk
mengatasi penyakit tidak menular seperti penyakit jantung.

Di Indonesia, angka kematian dari tahun ke tahun yang disebabkan oleh Non
Communicable Disease (NCDs) terus meningkat. Data dari Badan Litbangkes,
Kemenkes menunjukan pada tahun 1995 presentase kematian akibat Non
Communicable Disease (NCDs) itu 41,7%, Pada tahun 2001 meningkat menjadi
49,9% dan pada tahun 2007 mengalami peningkatan lagi menjadi 59,5%.

Menurut data dari Centers For Disease and Prevention tahun 2013, Non
Communicable Disease atau penyakit tidak menular merupakan penyebab kematian
nomor 1 di Indonesia. Penyakit tersebut adalah Stroke dengan presentase 8%,
kedua Tuberculosis 7%, Cancer 6%, Road Injuries 5%, Diarrheal Disease 4%,
Ischemic Heart Disease 4%, Diabetes 3%, Major Depressive Disorder 3%, Lower
Back Pain 3%, Lower Respiratory Infections 3%.

Bulan bakti merupakan salah satu program kerja rutin tahunan dari divisi
Community Empowerment ISMKI Nasional yang dalam pelaksanaanya bekerjasama
dengan ISMKI Wilayah serta Institusi Kedokteran di seluruh Indonesia. Pada tahun
ini, bulan bakti mengusung tema PTM sebagaimana tahun kemarin dengan tujuan
untuk mendukung program kerja GERMAS yang meliputi pelaksanaan 3 kegiatan
wajib yaitu aktivitas fisik, mengonsumsi buah dan sayur, serta memeriksaan
kesehatan secara rutin. Selain itu, diharapkan dengan adanya kegiatan bulan bakti
yang mengusung tema PTM kali ini dapat memberikan pengaruh terhadap angka
kesehatan masyarakat Indonesia, khususnya pada penyakit tidak menular (PTM).
Bulan Bakti tahun ini juga memiliki kegiatan edukasi dan pemberian air mineral dan
pentingnya pengetahuan tentang Pertolongan Pertama (Basic Life Support) Tujuan
dilaksanakannya Bulan Bakti yaitu :

1. Meningkatkan taraf kesehatan masyarakat

2. Meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan kesadaran masyarakat akan


pentingnya menjaga kesehatan.

3. Meningkatkan pengetahuan masyarakat dan mahasiswa kedokteran


mengenai GERMAS

4. Meningkatkan peran serta mahasiswa kedokteran Indonesia untuk


membangun kesadaran akan bahayadari NCD

5. Meningkatkan pengetahuan mahasiswa kedokteran Indonesia tentang


pentingnya menjaga kesehatan dalam upaya menghindari kejadian NCD.

Komponen Aktivitas
Penyusunan program dimulai dari mencari data data penyakit tertinggi
kemudian merumuskannya yang dituangkan dalam grand desain dan standar
operasional pelaksanaan kegiatan. Realisasi nya dilapangan institusi melaksanakan
kegiatan dengan 3 fokus kegiatan yaitu aktifitas fisik (senam maupun penyuluhan),
pemeriksaan kesehatan,dan pentingnya memakan buah, sayur dan konsumsi air
mineral (membagikan sayur,buah maupun air mineral disertai penyuluhan) dan bisa
dikombinasikan dengan BLS (Basic Life Support). Setelah melaksanakan kegiatan
institusi diminta untuk mengisi Bulan Bakti Breaking News dan laporan kegiatan
yang berguna untuk mempublikasikan kegiatan tersebut di akun akun sosial media
ISMKI.

Indikator Keberhasilan
 Indikator Partisipasi Institusi:
1. dilaksanakan 21- 30 institusi dikatakan baik
2. dilaksanakan 10- 20 institusi dikatakan cukup
3. dilaksanakan 1- 9 institusi dikatakan kurang
 Indikator Partisipasi Regio:
1. Dilaksanakan > 7 regio dikatakan baik
2. Dilaksanakan 4-6 regio dikatakan cukup
3. dilaksanakan 1-3 regio dikatakan kurang

Output Program Kerja


A. Regio :
1. Regio Aceh : Univ. Abulyatama dan Univ. Syiah Kuala
2. Regio Medan : Univ. Sumatera Utara, Univ. Islam Sumatera Utara, Univ.
Muhammadiyah Sumatera Utara, Univ. HKBP Nommensen, Univ
Methodist Indonesia
3. Regio Semarang : Univ. Islam Sultan Agung Semarang, Univ. Diponegoro,
Univ. Muhammadiyah Semarang, Univ. Wahid Hasyim
4. Regio Surabaya : Univ Airlangga, Univ. Nahdlatul Ulama Surabaya, Univ.
Wijaya Kusuma, Univ Katolik Widya Mandala Surabaya, Univ. Hang Tuah,
Univ. Ciputra Surabaya, Univ. Surabaya, Univ Muhammadiyah Surabaya
5. Regio Makassar : Univ. Hasanuddin, Univ Muslim Indonesia, Univ
Muhammadiyah Makassar, Univ. Bosowa, Univ. Islam Neegeri Alauddin
Makassar
6. Regio Malang : Univ. Islam Malang, Univ. Islam Negeri Maulana Malik
Ibrahim Malang, Univ. Muhammadiyah Malang, Univ. Brawijaya
7. Regio Palu : Univ Tadulako dan Univ. AlKhairaat
8. Regio Bali : Univ Udayana dan Univ Warmadewa

B. Institusi
1. Wilayah 1
a. Universitas Jambi
b. Universitas Riau
c. Universitas Muhammadiyah Palembang
d. Universitas Andalas
e. Universitas Baiturrahmah
f. Universitas Batam
g. Universitas Lampung
h. Universitas Malikussaleh
i. Universitas Malahayati
j. Universitas Sriwijaya

2. Wilayah 2
a. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
b. Universitas Kristen Maranatha
c. Universitas Kristen Krida Wacana
d. Universitas Muhammadiyah Jakarta
e. Universitas Islam Bandung
f. Universitas Jenderal Ahmad Yani
g. Universitas Swadaya Gunung Jati
h. Universitas Tanjungpura
i. Universitas Pembangunan Veteran Jakarta
j. Universitas Trisakti
k. Universitas Yarsi

3. Wilayah 3
a. Universitas Gadjah Mada
b. Universitas Islam Indonesia
c. Universitas Kristen Duta Wacana
d. Universitas Muhammadiyah Purwokerto
e. Universitas Muhammadiyah Surakarta
f. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
g. Universitas Lambung Mangkurat
h. Universitas Mulawarman
i. Universitas Sebelas Maret
j. Universitas Jendral Soedirman
k. Universitas Palangkaraya

4. Wilayah 4
a. Universitas Pattimura
b. Universitas Nusa Cendana
c. Universitas Halu Oleo
d. Universitas Islam Al-Azhar
e. Universitas Mataram

Jadi, total regio yang melaksanakan Bulan Bakti 8 (Baik) dan Institusi 37 (Baik)

SWOT
Streght
1. Sebagian besar Institusi melaksanakan tepat waktu (4)

Weakness
1. Beberapa institusi terlambat dan tidak memenuhi administrasi seperti
pengumpulan BB breaking news sehingga menghambat publikasi program ini.
(4)
2. Beberapa institusi tidak bisa melaksanakan tepat waktu bahkan tidak
melaksanakan (2)

Opportunity
1. Kerjasama dan komunikasi yang cukup baik antara PHN, PHW dan Institusi
(5)
2. Antusias Institusi yang tinggi (5)
3. Adanya bantuan dari pihak luar (3)

Threat
1. Adanya anggapan bahwa Bulan Bakti adalah sistem hit and run sehingga
dilaksanakan kurang maksimal. (3)

Nilai Daya Dorong Daya Hambat


100% - 75% Kondusif Kritis
74,9% - 50% Sub Kondusif Sub Kritis
49,9% - 25% Sub Kritis Sub Kondusif
24,9% - 0% Kritis Kondusif

Rumus :
Presentasi Daya Dorong = Jumlah S + O x100%
Jumlah S + W + O + T

Presentasi Daya Hambat = Jumlah W + T x 100%


Jumlah S + W + O + T
Kesimpulan :
(Kondusif/Sub Kondusif/Kritis/Sub Kritis)
Evaluasi Format SWOT
Rumus :
Presentasi Daya Dorong = Jumlah 4 + 13 x 100%
Jumlah 4 + 6 + 13 + 3
= 65,4% (Sub Kondusif)

Presentasi Daya Hambat = Jumlah 6 + 3 x 100%


Jumlah 4 + 6 + 13 + 3
= 34,6% (Sub Kondusif)

Interpretasi :
Program ini masuk kriteria sub kondusif dimana masih layak untuk diteruskan
lagi namun perlu perbaikan di beberapa bagian. Bisa dilihat di weakness poin kedua
dimana masih ada beberapa institusi yang terlambat melaksanakan bahkan tidak
melaksanakan sama sekali. Hal ini dapat mempengaruhi kualitas dari program ini
yang dimana diadakannya program ini dapat dilaksanakan menyeluruh di daerah di
Indonesia.
Anggaran Dana dan Kondisi Keuangan
-
Rekomendasi untuk Periode Berikutnya
1. Lebih menginisiasi lagi institusi-institusi agar kedepannya dapat dapat
melaksanakan semua.
2. Jika ingin melaksanakan serentak, pastikan semua institusi bisa ikut tanpa
adanya hambatan dan jika tetap tidak bisa, alangkah baiknya diberikan
rentang waktu pelaksanaan
3. Lebih komunikatif lagi ke institusi-institusi pelaksana agar pengumpulan
berkasnya cepat terselesaikan seperti BBBN, LHK dll.
Dokumentasi
2.
Nama Program Kerja
Crisis Center
Penanggung Jawab
 Jihanifa H. Salsabila
 Syahri H. Harahap
 Anisa Ramadhanti
Waktu Pelaksanaan
Tentatif
Ringkasan Program Kerja
Kejadian alam dan bencana sosial di negara Indonesia tidak dapat dipungkiri sering
terjadi. Kejadian semacam ini pun akhirnya dapat memakan korban karena tidak
dapat dihindari. Crisis center (CC) ISMKI merupakan suatu sistem terpadu yang
bertujuan untuk mempercepat pengumpulan dan penyaluran dana siaga bagi korban
di daerah bencana, serta membantu proses rehabilitasi pasca bencana yang
dilakukan oleh tim volunteer dari ISMKI yang bernama RETINA. Sistem CC terdiri
atas CE ISMKI, CE ISMKI wilayah dan PJ CC Institusi, serta seluruh mahasiswa
kedokteran Indonesia
Komponen Aktivitas
Membuka penggalangan dana bagi bencana sesuai kriteria pembukaan CC
Menghubungi tim retina institusi atau Regio terdekat dengan bencana untuk
memberikan bantuan dari donasi yang terkumpul dan bantuan lainnya. Dibagi
menjadi 3 pembagian tugas :
1. Menerima konfirmasi donasi dan balas konfirmasi, kirim foto konfirmasi ke grup
CC dan orang yg bikin LPJ
2. Membuat LPJ post CC, order ICT poster open donation, poster terimakasih
institusi donasi
3. Memberikan RDA, hubungin tim retina mana yg turun dan tanggal berapa
turunnya, pengirimin dana dari CE Nas, minta kwintansi + dokumentasi post CC
Indikator Keberhasilan
50% institusi mengirimkan dana dan 15% institusi mengirimkan volunteer Baik

25% intitusi mengirimkan dana dan 10% institusi mengirimkan volunteer Cukup

15% institusi mengirimkan dana dan 5% institusi mengirimkan volunteer Kurang


Output Program Kerja
Crisis Center telah dilaksanakan sebanyak 5 kali dalam kepengurusan tahun ini.
Nilai Daya Dorong Daya Hambat
100% - 75% Kondusif Kritis
74,9% - 50% Sub Kondusif Sub Kritis
49,9% - 25% Sub Kritis Sub Kondusif
24,9% - 0% Kritis Kondusif

Tanah Longsor Brebes, Banjir Lampung Tengah, Erupsi Gunung Sinabung


Total Pemasukan Donasi Rp. 33.923.688 (Donasi dari 32 Institusi)
Dana non insidental Rp. 6.736.300 (Donasi dari 10 Institusi)

Gempa Banjarnegara
Total Pemasukan Donasi Rp. 12.121.750 (Donasi dari 15 Institusi)
Dana non insidental Rp. 4.097.150(Donasi dari 14 Institusi)

Banjir Konawe
Total Pemasukan Donasi Rp. 6.468.400(Donasi dari 11 Institusi)
Dana non insidental Rp. 1.290.400(Donasi dari 5 Institusi)
SWOT
Streght
1. Komunikasi kepada PJ CC Wilayah cukup baik,
2. Membuka donasi untuk bencana sesuai kriteria dibukanya CC
Weakness
1. Kurang cepat saat penyaluran donasi
2. Beberapa institusi kurang cepat dalam mengisi RDA
Opportunity
1. Terjalin Kerjasama antara PJ CC Nasional dan Wilayah tidak terhambat,
2. Semakin banyak institusi yang akan menyalurkan donasinya
3. Donasi Cctersalurkan dengan baik dan bantuan yang optimal
Threat
1. Donasi disalurkan waktunya cukup jauh setelah bencana dan masyarakat
sudah beraktivitas normal.
2. Bantuan tidak tepat waktu dilakukan.

Rumus :
Presentasi Daya Dorong = Jumlah S + O x100%
Jumlah S + W + O + T
Presentasi Daya Hambat = Jumlah W + T x 100%
Jumlah S + W + O + T
Kesimpulan :
(Kondusif/Sub Kondusif/Kritis/Sub Kritis)
Evaluasi Format SWOT
Rumus :
Presentasi Daya Dorong = 3 + 3 x100%
10
= 60% (Sub kondusif)

Presentasi Daya Hambat = 2 + 2 x 100%


10
= 40% (Sub Kondusif)
• Interpretasi
Program Crisis Center termasuk dalam kriteria Sub Kondusif . Program ini masih
perlu banyak perbaikan untuk memperbaiki kelemahan yang telah disebutkan
Anggaran Dana dan Kondisi Keuangan
-
Rekomendasi untuk Periode Berikutnya
1. Tim Retina sebaiknya sudah dikomunikasikan terkait bencana sebelum
penggalangan dana dimulai dan diminta partisipasinya untuk bertindak
secepat mungkin.
2. Jika pengisian RDA salah satu bencana membutuhkan waku yang lama.
Informasi bencana dapat diambil dari informasi media yang terpercaya dan
valid
3. Follow up institusi terkait pembentukan tim retina dan didata agar lebih mudah
komunikasinya.
4. Penyerahan donasi dapat dilakukan dua kali oleh tim retina untuk
menghindari tertundanya bantuan.
Dokumentasi
3. Nama Program Kerja CE GOES TO CAMPUS

Agung Rusdiansyah,
Penanggung Jawab Nur Rahma Juniarsi,
Anisa Suherman

Waktu Pelaksanaan Sepanjang kepengurusan


Ringkasan Program Kerja
-Publikasi Video
Dokumentasi kegiatan berupa foto atau video dikumpulkan paling lambat 10 hari
setelah kegiatan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan semua wilayah
-Kunjungan
-PENGMAS Wilayah meminta jadwal kegiatan program kerja institusi selama
kepengurusan/pengmas institusi mengundang PENGMAS Wilayah untuk
melakukan kunjungan.
-PENGMAS Wilayah melakukan kunjungan selama periode kepengurusan
berdasarkan kesepakatan dengan institusi.

merupakan salah satu bentuk wadah eksistensi/program kerja institusi dalam bentuk
video(foto dijadikan video/full video)kegiatan salah satu proker pengmas terbaik
masing-masing institusi serta program kerja PENGMAS Nasional yang dilaksanakan
institusi/region.Selain itu PENGMAS Wilayah juga melakukan kunjungan langsung
melihat pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh pengmas
institusi kemudian memberikan masukan-masukan apa bila masih ada yang kurang
dalam hal ini pelaksanaan kegiatan tersebut.

TUJUAN
1.Mensosialisasikan eksistensi program kerja PENGMAS Nasional yang
dilaksanakan oleh institusi/Region.
2.Mensosialisasikan kegiatan pengmas terbaik institusi kepada khalayak melalui
media ISMKI.
3.Menjadi semangat/acuan bagi institusi yang baru mengembangkan BEM.
4.Sebagai media referensi BEM baru dalam melaksanakan kegiatan kepengmasan.

Komponen Aktivitas

Komponen aktifitas sangat beragam karena CE Goes To Campus bertujuan untuk


mensosialisasikan program kerja unggulan dari masing masing institusi. Adapun
komponen aktifitasnya berupa pemeriksaan kesehatan, gerakan mengajar, sosialisasi
gaya hidup sehat, peduli lingkungan, desan binaa, donor darah, pengobatan gratis,
serta edukasi kesehatan kainnya

Indikator Keberhasilan
Publikasi video
1. 50% institusi dari Wilayah mengrimkan vidio dikatakan Baik : 3 poin
2. 20% institusi dari Wilayah mengrimkan vidio dikatakan Cukup : 2 poin
3. 10%institusi dari Wilayah mengirimkan vidio dikatakan kurang : 1 poin
Kunjungan
1. 16-20 Institusi dikunjungi dikatakan baik : 3 poin
2. 11-15 Institusi dikunjungi dikatakan cukup : 2 poin
3. 1-10 Institusi dikunjungi dikatakan kurang : 1 poin
Maka indikator keberhasilan pada proker ini :
Dikatakan baik jika poin : 5-6
Dikatakan cukup jika poin :3-4
Dikatakan kurang jika poin :1-2
Apabila di kalkulasikan :
-Publikasi video
40Institusi mengirimkan video : 3
-Kunjungan
1 Institusi dilakukan kunjungan : 1
Maka Pencapaiannya : 3+1 = 4 (cukup)

Output Program Kerja


Output dari kegiatan ini adalah dokumentasi yang diberikan kepada
kami berupa kegiatan PENGMAS institusi dapat diketahui oleh FK lain
untuk jadi pembelajaran bagi kegiatan PENGMAS institusi lainnya dan
juga tidak menutup kemungkinan dapat diketahui oleh masyarakat
umum.Selain itu video yang dikumpulkan juga kami publikasikan lewat
sosial media ISMKI melalui koordinasi dengan pihak IT Nasional agar
memudahkan masyarakat mengakses.
Sampai saat ini baru ada 1 institusi yang kami kunjungi yaitu
universita Lambung Mangkurat Banjarmasin.
SWOT

1.Membagikan informasi dan promosi proker institusi melalui


Streght
teknologi berupa video (5)

1.Kurangnya minat institusi dalam berpartisipasi dalam proker ini


(4)
Weakness
2. Follow up dari bidang ICT yang belum maksimal (3)
3.Informasi dan oublikasi proker yang belum maksimal (2)
1.Paham staff terhadapt bidang teknologi saat ini (5)
2.Video yang dipublikasikan sudah dalam bentuk rapih dan
Opportunity diedit (5)
3.Mahasiswa dan masyarakat lebih mengenal proker institusi
yang ada di Indonesia (5)
1.Mahasiswa dan masyarakat yang kurang minat dalam
menonton video yang dibagikan (3)
Threat 2.Komunikasi antara PHN dan PHW yang kurang masif (1)
3.Komunikasi antara PJ proker dan bidang lain (ICT) kurang
maksimal (1)

Nila
Daya Dorong Daya Hambat
i
Kritis
Kondusif
100% - 75% Sub Kritis
74,9% - 50% Sub Kondusif
49,9% - 25% Sub Kritis Sub Kondusif
24,9% - 0%
Kritis
Kondusif

Rumus :
Presentasi Daya Dorong = Jumlah S + O x100%
Jumlah S + W + O + T

Presentasi Daya Hambat = Jumlah W + T x100%


Jumlah S + W + O + T

Kesimpulan :
(Kondusif/Sub Kondusif/Kritis/Sub Kritis)

Evaluasi Format SWOT


Presentasi Daya Dorong = Jumlah 5 + 15 x100%
Jumlah 5 + 9 + 15 + 5
=33% (Sub Kritis)

Presentasi Daya Hambat = Jumlah 9 + 5 x100%


Jumlah 5 + 9 + 15 + 5
-31,8% (Sub Kondusif)

Interpretasi:
Untuk interpretasi daya dorong proker ini masuk dalam kriteria subkritis, yang berarti
kemngkinan dilanjutkan sangat sedikit harus perlu banyak perbaikan dalam
melaksanakan proker ini menigngat juga merupakan proker baru dari bidang CE.
Kemudian untuk daya hambat masuk dalam katefori sub kondusif yang berarti masih
banyak hambaratan dalam proker ini bisa dilihat dari analisis SWOT yang kami
berikan, namun hal ini masih bisa diperbaiki agar proker baru yang kami tawarkan
masih bisa berlanjut untuk kepengurusan selanjutnya.

Anggaran Dana dan Kondisi Keuangan


-
Rekomendasi untuk Periode Berikutnya

-Dokumentasi dari wilayah dikirim sesuai dengan waktu yang ada di SOP
-Surat undangan dikirim sesuai waktu yang diberikan di SOP
-Komunikasi dengna pihak ICT lebih ditingkatkan
-Follow up ke wilayah lebih di maksimalkan
-Info proker lebih dimasifkan ke wilayah-wilayah

Dokumentasi
4. Nama Program Kerja Community Development (COMDEV)

Penanggung Jawab Muhammad Khoir Gultom - Universitas


Malikussaleh
Silvira Nazzai - Universitas Abulyatama
Muhammad Fadiliza Abinandra- Universitas
Sebelas Maret
Fadhli Abiyyu Yofi - Universitas Airlangga

Waktu Pelaksanaan Sepanjang Kepengurusan

Ringkasan Program Kerja


Februari - april (kegiatan 1)
-Melakukan kunjungan ke puskesmas atau instansi terkait kemudian memilih 1
desa / RT yang menjadi target institusi, mencari informasi terkait masalah
kesehatan/ non kesehatan di desa terpilih dan melakukan observasi di desa
tersebut serta melakukan survey awal.

Mei - Juli (kegiatan 2)


- Melaksanakan kegiatan sosialisasi di desa/komunitas terpilih sesuai
kebutuhan masyarakat (masalah setempat)/ dengan mengacu pada Modul yang
sudah di berikan CE Nasional/Wil kepada institusi.
-Mendatangkan pemateri dari luar Bem/internal bem merupakan suatu pilihan
untuk penyampaian maateri sosialisasi.
- Memberikan pre test sebelum kegiatan dan memberikan post test setelah
kegiatan untuk mengetahui kebermanfaat kegiatan yang dilakukan oleh institusi

-Hasil pre test & post test akan di kumpul dan di masukkan dalam LPJ Comdev
institusi di akhir kegiatan 4

Agustus- oktober (kegiatan 3)


-Meksanakan kegiatan yang merupakan solusi institusi terkait masalah kesehatan
di desa dengan aksi nyata/bakti sosial. Dapat dilakukan lebih dari 1 hingga
permasalahan di desa tersebut selesai.
-Bekerja sama dengan pihak desa dan puskesmas.
-Mengundang PHN /PHW yang ada di regio setempat.
-Mengundang secara khusus kepada CE nasional untk menghadirkan staff CE
baik nas maupun wilayah di kegiatan tersebut sebagai tim assesment kegiatan

November - Desember (kegiatan 4)


-Melakukan evaluasi dan monitoring serta pelaporan compile modul comdev dan
pengiriman ke ce

TujuanUmum :
Community Development bertujuanuntukmeningkatkankualitaskesehatan dan
kesejahtraanmasyarakat Indonesia.

Tujuankhusus:
1. Meningkatkantarafkesehatanmasyarakatindonesia yang lebihbaik.
2. Meningkatkanpengetahuan dan
kepedulianmasyarakattentangpentingnyakesehatan.
3. Meningkatkanpengetahuanmahasiswakedokteranuntukmelakukanaksikeseh
atan

Komponen Aktivitas

Community Empowerment akan membuatguideline dan modulpendekatan yang


akan dipakai pada pendekatankomunitas. Modul terdiridari maternal
health,modulhipertensi, dan modul HIV/AIDS dan modul PHBS. Terlepas dari ke
4 masalah itu, institusi dapat melaksanakan comdev sesuai masalah kesehatan
yang berada di lokasi comdev nya setempat Setelah ituhasil yang didapat
daricomdevini akan dibukukandalam compile book.

Indikator Keberhasilan
Indikator Keberhasilan
Indikator partisipas iInstitusi
Dilaksanakan > 10 Institusi (Baik)
Dilaksanakan 6 – 10 Institusi (Cukup)
Dilaksanakan 1 – 5 Institusi (Kurang)

Indikator pembuatan modul dan guideline


Terbentuknya modul dan guideline
Output Program Kerja
- 21 institusi melaksanakan comdev
- Guideline comdev sudah diperbaharui
- Terbentuk modul PHBS

SWOT
- Institusi antusias melaksanakan comdev
- Institusi telah menerima semua guideline dan
Streght SOP comdev
- Institusi telah menerima modul comdev
- Terbentuk comdev ISMKI
- Pelaporan yang belum maksimal
Weakness
- Kurang inovasi

- Merupakan program yang sustainable


Opportunity - Mendapat dukungan dari stakeholderdan pihak
eksternal

- Kesulitan komunikasi antara nasional-wilayah-


Threat institusi
- Banyak institusi yang kurang responsif
Nilai Daya Dorong Daya Hambat
100% - 75% Kondusif Kritis
74,9% - 50% Sub Kondusif Sub Kritis
49,9% - 25% Sub Kritis Sub Kondusif
24,9% - 0% Kritis Kondusif

Rumus :
Presentasi Daya Dorong = Jumlah S + O x100%
Jumlah S + W + O + T

Presentasi Daya Hambat = Jumlah W + T x100%


Jumlah S + W + O + T

Kesimpulan :(60%) Sub Kondusif

Evaluasi Format SWOT

(Tertera di Rumus Daya Dorong dan Daya Hambat)

Anggaran Dana dan Kondisi Keuangan


-

Rekomendasi untuk Periode Berikutnya


- Selain adanya pelaporan dilakukan inovasi berupa branding comdev di social
media.

Dokumentasi
D. LAPORAN PROGRAM KERJA BELUM TERLAKSANA

1. Nama Program Kerja CE Awards ISMKI

1. Siti Aisyah
Penanggung Jawab
2. Ratna Dewi Kumalasari
Community Empowerment Awardskategori
Bulan Bakti diberikan saat RAKORNAS
tanggal 16-19 Agustus 2018, sedangkan untuk
ketegori COMDEV, Crisis Center, Ce Goes To
Campus, Tim Retina, Wilayah dan institusi
Waktu Pelaksanaan
terbaik diberikan saat IMSS 2019

Open Regist sampai dengan penilaian kategori


Bulan Bakti dilakukan sepanjang Juni –
Agustus 2018
Ringkasan Program Kerja

Community Empowerment Awardsadalah sebuah ajang apresiasi tertinggi yang


diberikan pada institusi dan juga wilayah yang secara nyata sudah
memberikankontribusi yang besar terhadap masyarakat sekitar dengan berjalannya
program kerja yangbersifat pengabdian dan pengembangan masyarakat.

Komponen Aktivitas
1. CC
- Sudah Merekap CC 1 dan CC 2
- CC 3 belum di rekap karena LPJ CC 3 belum selesai
2. CE Awards BB
- Sudah membuat google form
- Sudah membuat timeline :
a. 24-30 Juni 2018 membuat google form dan koordinasi dengan pihak ICT
ISMKI
b. 5 Juli 2018 sosialisasi pendaftaran CE Awards kategori BB
c. 5-19 Juli 2018 pendaftaran CE Awards kategori BB
d. 27-29 Juli 2018 penguploadan video BB oleh ICT
e. 27 Juli 2018 sosialisasi votting video
f. 27 Juli 2018 – 9 Agustus 2018 votting video BB
g. 9 Agustus 2018 penutupan voting video dan penilaian

Indikator Keberhasilan
Indikator Keberhasilan Proker
• Institusi
16-20 Institusi mendaftar CE Award dikatakan baik : 3
11-15 Institusi mendaftar CE Award dikatakan cukup : 2
1-10 Institusi mendaftar CE Award dikatakan Kurang : 1
• Wilayah
26-50% Institusi dari Wilayah mendaftar CE Award dikatakan baik : 3
11-25% Institusi dari Wilayah mendaftar CE Award dikatakan cukup : 2
1-10% Institusi dari Wilayah mendaftar CE Award dikatakan kurang : 1

Maka Indikator Keberhasilan dari CE Award


• Dikatakan baik, jika poin 5-6
• Dikatakan cukup, jika poin 3-4
• Dikatakan kurang, jika poin 1-2
Target

Target CE Awards tahun ialah lebih banyak institusi yang mendaftar. Adapun target
yang dipasang ialah sekitar 11-15 institusi yang mendaftarkan diri.
Rencana Strategis
1. Menjalin kerja sama dengan ICT untuk menggencarkan promosi lewat media
social seperti official instagram, official line account ISMKI dan grup chat CE
dengan para kepala dinas pengmas seluruh instutusi di Indonesia.
2. Mempermudah proses pendaftaran institusi dengan pemberkasan yang tidak
rumit untuk mendaftar.
3. Khusus untuk kategori Bulan Bakti terfavorit dilakukan voting via youtube ISMKI
agar lebih menarik dan institusi lebih terpacu untuk berkreativitas sehingga
awards tahun ini lebih kompetitif, serta dengan adanya peng-uploadan video
dapat memberikan rasa bangga tersendiri bagi institusi yang mendaftarkan diri

Solusi

Untuk meningkatkan validitas dalam penilaian dan pemberian bobot nilai, solusi kami
ialah :
1. Untuk kategori Bulan Bakti terfavorit dilakukan lewat voting yang bisa dilihat via
youtube ISMKI. Hal ini dilakukan demi mencegah kecurangan via like instagram
yang kerap kali dicurangi. Serta dengan adanya metode baru seperti ini bisa
lebih memperkenalkan youtube channel ISMKI secara meluas.
2. Indikator penilaian yang dibuat sudah sedetail mungkin untuk menghindari
kecurangan, dan indikator penilaian ini sudah dimasukkan kedalam SOP dan
telah disebarkan kepada seluruh institusi sehingga institusi bisa mengetahui
letak kelemahan dan kurangnya mereka dalam penilaian.
3. Tim penilai terdiri dari koordinator nasional seluruh bidang untuk mencegah
terjadinya kesepihakkan dalam penilaian.

Pendaftar CE AWARDS kategori Bulan Bakti

Regio Semarang (UNISSULA, UNDIP, UNWAHAS,UNIMUS)


Regio Bali (Universitas Warmadewa dan Universitas Udayana )
Regio Surabaya ( UNUSA, UHT, UNAIR, UWKS, UMS, UC, UBAYA,
UKWM)
Regio Medan (Universitas Sumatera Utara, Universitas Islam
Sumatera Utara, Universitas Muhammadiyah Sumatera
Utara, Universitas Methodist Indonesia, Universitas
Nomensen.)
Regio Malang (UNIVERSITAS BRAWIJAYA,UNIVERSITAS ISLAM
NEGERI MALIK IBRAHIM MALANG,UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH MALANG,UNIVERSITAS ISLAM MALANG)
Regio Aceh (Universitas Abulyatama & Universitas Syiah Kuala)
Institusi Universitas Muhammadiyah Palembang
Institusi Universitas Lambung Mangkurat
Institusi Universitas Muhammadiyah Jakarta
Institusi UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA
Institusi Universitas Islam Negri Jakarta
Institusi Universitas batam
Institusi Universitas Kristen Maranatha
Institusi Universitas Kristen Maranatha
Institusi Universitas Trisakti
Institusi FK Unswagati
Institusi Universitas Sriwijaya
Institusi Universitas Jambi
Institusi Universitas Nusa Cendana
Institusi Universitas Kristen Duta Wacana
Institusi Univeraitas Jendral Soedirman
Institusi Fakultas Kedokteran Universitas Mataram
Institusi Universitas Lampung
Institusi FK Universitas Tanjungpura
Institusi Universitas Jenderal Achmad Yani
Institusi Universitas Mulawarman
Institusi Universitas Sebelas Maret

Lampiran tambahan kinerja CE Awards


Sosiali
sasi di
grup
line CE
se-
Indone
sia
untuk
katego
ri
Bulan
Bakti
Sosiali
sasi
via
Instagr
am
ISMKI

2. Nama Program Kerja ISMKI Blood Donation Award (IBDA)

3. Siti Aisyah
Penanggung Jawab
4. Ratna Dewi Kumalasari
ISMKI Blood Donation Award akan
Waktu Pelaksanaan
diberikan saat IMSS 2019
Ringkasan Program Kerja

Kebutuhan darah khususnya di indonesia setiap hari selalu bertambah.


Tidak dapat dipungkiri kebutuhan ini selalu menjadi kendala sendiri bagi
PMI dan Bank Darah disetiap RS Wilayah. Program kerja Award ini hadir
untuk mendata dan mengapresiasi setiap institusi dan anggotanya yang
selalu berpatisipasi melakukan donor darah di PMI wilayaahnya, serta
memacu semangat seluruh mahasiswa lain agar rajin melakukan donor.
Pada institusi yang memenangkan award tersebut kemudian akan diberi
penghargaan langsung oleh ISMKI & CE Indonesia periode 2018.

Komponen Aktivitas
- Sosialisasi proker di grup presbem
*belum ada progress signifikan dikarenakan timeline proker
mendekati akhir tahun

Indikator Keberhasilan

Dilaksanakan dan didaftarkan dalam lomba


1. dilaksanakan 21- 30 institusi dikatakan baik
2. dilaksanakan 10- 20 institusidi katakan cukup
3. dilaksanakan 1- 9institusi dikatakan kurang
Target
Target ISMKI Blood Donation Award tahun ialah lebih banyak institusi
yang mendaftar. Adapun target yang dipasang ialah sekitar 11-15
institusi yang mendaftarkan diri.
Rencana Strategis

1. Menjalin kerja sama dengan ICT untuk menggencarkan promosi lewat


media social seperti official instagram, official line account ISMKI
dan grup chat CE dengan para kepala dinas pengmas seluruh
instutusi di Indonesia.
2. Mempermudah proses pendaftaran institusi dengan pemberkasan
yang tidak rumit untuk mendaftar.

Solusi

Untuk meningkatkan validitas dalam penilaian dan pemberian bobot


nilai, solusi kami ialah :
4. Indikator penilaian yang dibuat sudah sedetail mungkin untuk
menghindari kecurangan, dan indikator penilaian ini sudah
dimasukkan kedalam SOP dan telah disebarkan kepada seluruh
institusi sehingga institusi bisa mengetahui letak kelemahan dan
kurangnya mereka dalam penilaian.
5. Tim penilai terdiri dari koordinator nasional seluruh bidang untuk
mencegah terjadinya kesepihakkan dalam penilaian.

E. EVALUASI UMUM PROGRAM KERJA

(Community Empowerman)

Kinerja Program Kerja

Jumlah Program Kerja Terlaksana 4


Jumlah Program Kerja Belum
2
Terlaksana

Jumlah Program Kerja dengan


Indikator 100%

Jumlah Program Kerja dengan


Indikator kurang dari 100%
(Sebutkan persenannya)

Hambatan

Saran

Anda mungkin juga menyukai