Anda di halaman 1dari 9

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Metabolisme berasal dari kata metabole (yunani) yang berarti berubah.keseluruhan proses
kimiawi suatu organisme disebut metabolisme metabolisme merupakan aktivitas hidup yang
selalu terjadi pada setiap sel hidup. Metabolisme dapat digolongkan menjadi dua, yakni proses
penyusunan yang disebut anabolisme dan proses pembongkaran yang disebut
katabolisme.perubahan – perubahan yang terjadi pada proses anabolisme dan katabolisme daapat
di percepat dengan suatu zat yang di sebut enzim.

Enzim merupakan senyawa yang dibentuk secara alamiah oleh tubuh organisme. Enzim
ini memiliki peranan dalam membantu proses penting di dalam tubuh organisme tersebut. Salah
satu jenis enzim yang memiliki peranan yang cukup penting adalah enzim katalase. Enzim ini
berperan dalam mengurai H2O2 atau Hidrogen Peroksida yang apabila tidak diurai akan menjadi
senyawa beracun.Lebih lanjut tentang enzim katalase.Dengan adanya enzim katalase senywa
hidrogen peroksida (H2O2) Dapat di urai menjadi air(H2O) Dan oksigen (O2) Yang tidak
berbahaya. cara kerja yang dilakukan enzim katalase adalah sebagai berikut : molekul selalu
bergerak dan saling bertumbukan satu sama lain nya.jika ada molekul substarat menumbuk
melekul enzim yang tepat maka akan menempel pada enzim. Tempat menempelnya molekul
substrat tersebut di sebut juga dengan sisi aktif. Kemudian terjadi reaksi dan terbentuk molekul
produk. Enzim katalase jenis enzim yang dapat menguraikan hidrogen peroksida yang tidak baik
pada tubuh makluk hidup menjadi air dan oksigen yang sama sekali tidak berbahaya.

B. Tujuan
1. Mengetahui cara kerja enzim katalase.
2. Mengetahui pengaruh H2O2 terhadap enzim katalase.
3. Mengetahui factor factor yang mempengaruhi enzim katalase.

C. Manfaat
1. Dapat mengetahui cara kerja enzim katalase
2. Dapat mengetahui pengaruh H2O2 terhadap enzim katalase
3. Dapat mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi enzim katalase

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
A. Dasar Teori
Enzim merupakan protein yang tersusun atas asam-asam amino. Kebanyakan enzim
berukuran lebih besar dari substratnya. Akan tetapi, hanya daerah tertentu dari molekul enzim
tersebut yang berikatan dengan substart, yaitu di bagian yang disebut sisi aktif. Beberapa enzim
memerlukan komponen nonprotein yang disebut gugus prostetik agar dapat bekerja dalam suatu
reaksi. Enzim yang lengkap tersebut disebut holoezim.
Secara kimia, enzim yang lengkap (holoenzim) tersusun atas dua bagian, yaitu bagian protein
dan bagian bukan protein. Bagian protein disebut apoenzim, tersusun atas asam amino. Bagian
protein bersifat labil (mudah berubah), misalnya terpengaruh oleh suhu dan keasaman. Bagian
yang bukan protein disebut gugus prostetik, yaitu gugusan yang aktif. Gugus prostetik yang
berasal dari molekul anorganik disebut kofaktor, misalnya besi, tembaga, zink. Gugus prostetik
yang terdiri dari senyawa organik kompleks disebut koenzim, misalnya NADH, FADH, koenzim
A, tiamin (vitamin B1), riboflavin (vitamin B2), asam pantotenat (vitamin B5), niasin (asam
nikotinat), piridoksin (vitamin B6), dan biotin.
Katalase adalah enzim yang dapat menguraikan hidrogen peroksida (H2O2) yang tidak baik
bagi tubuh makhluk hidup menjadi air (H2O) dan oksigen (O2) yang sama sekali tidak
berbahaya. Selain itu, enzim ini di dalam tubuh manusia juga menguraikan zat-zat oksidatif
lainnya seperti fenol, asam format, maupun alkohol yang juga berbahaya bagi tubuh manusia.
Katalase terdapat hampir di semua makhluk hidup. Enzim ini diproduksi oleh sel di bagian badan
mikro, yaitu Perioksisom. Bagi sel, enzim ini adalah bodyguard yang melindungi bagian dalam
sel dari kondisi oksidatif yang bagi kebanyakan orgnisme ekuivalen dengan kerusakan.
Enzim katalase dari mamalia hanya dapat berfungsi di antara suhu 37 - 40 . Jika suhu terlalu
rendah, maka enzim ini akan berhenti bekerja, tetapi tidak mengalami kerusakan dan akan bekerja
kembali jika suhu telah normal. Jika suhu terlalu tinggi, enzim ini akan mengalami denaturasi
sehingga tidak dapat dipakai kembali.
Reaksi-reaksi yang berlangsung didalam tubuh makhluk hidup terjadi pada suhu 270 C,
misalnya pada tumbuhan dan pada tubuh hewan berdarah dingin; atau pada suhu 370, misalnya
pada tubuh hewan berdarah panas. Pada suhu tersebut proses oksidasi akan berjalan lambat. Agar
reaksi-reaksi berjalan lebih cepat diperlukan katalisator. Katalisator adalah zat yang mempercepat
reaksi tetapi zat tersebut tidak ikut bereaksi. Katalisator didalam sel makhluk hidup disebut
biokatalisator atau enzim.
Pada umumnya, pH optimum enzim berkisar antara 6-8. Namun, beberapa pengecualian
dapat terjadi. Contohnya pada lambung manusia, pepsin akan bekerja optimum pada pH 2.
Perubahan pH yang cukup tajam juga dapat menyebabkan enzim mengalami denaturasi.

 Hati
Hati merupakan kelenjar terbesar di dalam tubuh, terletak dalam rongga perut sebelah kanan,
tepatnya di bawah diafragma. Berdasarkan fungsinya, hati juga termasuk sebagai alat ekskresi.
Hal ini dikarenakan hati membantu fungsi ginjal dengan cara memecah beberapa senyawa yang
bersifat racun dan menghasilkan amonia, urea, serta asam urat dengan memanfaatkan nitrogen
yang berasal dari asam amino.
Proses pemecahan senyawa racun oleh hati disebut proses detoksifikasi. Lobus hati terbentuk
dari sel parenkimal dansel non-parenkimal. Sel parenkimal pada hati disebut hepatosit,
menempati sekitar 80% volume hati dan melakukan berbagai fungsi utama hati. 40% sel hati
terdapat pada lobus sinusoidal. Hepatosit merupakan sel endodermal yang terstimulasi oleh
jaringan mesenkimal secara terus-menerus pada saat embrio hingga berkembang menjadi sel
parenkimal. Selama masa tersebut, terjadi peningkatan transkripsi mRNA albumin sebagai
stimulan proliferasi dan diferensiasi sel endodermal menjadi hepatosit.
 Manfaat Hati Ayam Bagi Kesehatan
Hati ayam termasuk dalam golongan jerohan yang dihindari karena kadar kolesterolnya
tinggi, bagi yang punya masalah dengan kolesterol. Namun di sisi lain hati bermanfaat bagi
kesehatan, karena banyak mengandung zat besi, folate dan zinc.
Mengkonsumsi hati dapat menghindari anemia dan membantu secara cepat jika kekurangan
atau kehilangan darah. Hati ayam juga membantu sistem kekebalan tubuh, karena kandungan
protein dan mineralnya tinggi. Karena kaya akan zat besi, folate dan vitamin B12, hati ayam
sangat mudah diserap dan membuat butir darah merah. Maka hati sangat baik untuk mencegah
anemia serta memulihkan kekurangan darah setelah operasi. Selain itu hati ayam kaya akan zinc
(seng) yang sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan dan mempertahankan kekebalan tubuh, maka
baik untuk mereka yang tidak nafsu makan.
Mereka yang telah berusia lanjut, atau sedang sakit dan sangat membutuhkan zinc dalam
jumlah banyak, dianjurkan makan hati ayam. Bayi yang sudah makan nasi tim perlu diberi hati
ayam, mengingat manfaatnya untuk kekebalan. Untuk orang dewasa, mengkonsumsi hati ayam
seminggu sekali dapat membantu mencegah anemia dan berguna dalam pembentukan sel darah
merah. Tentunya pola konsumsi gizi seimbang perlu dipertahankan untuk menghindari
kekurangan atau kelebihan zat gizi yang berpengaruh pada kesehatan pada umumnya.
• Jantung
Jantung adalah sebuah rongga, rongga organ berotot yang memompa darah lewat
pembuluh darah oleh kontraksi berirama yang berulang. Istilah kardiak berarti
berhubungan dengan jantung, dari kata Yunani cardia untuk jantung. Jantung adalah salah
satu organ manusia yang berperan dalam sistem peredaran darah.

B. Rumusan Masalah
- Pada perlakuan manakah pembentukan gelembung gas paling banyak? Mengapa?
- Gas apakah yang terbentuk dari reaksi tersebut? Jelaskan berdasarkan hasil percobaan!
- Bagaimana keadaan bara api pada tiap tiap tabung reaksi?
- Faktor faktor apakah yang mempengaruhi kerja enzim katalase? Jelaskan berdasarkan hasil
percobaan!
- Bagaimana kesimpulan dari hasil percobaan yang telah anda lakukan?

C. Hipotesis
- Pada saat ditambah H2O2, jika kadar H2O2 berbeda,maka keadaan bara api dan gelembung juga
berbeda beda pada tiap tiap tabung reaksi
.

BAB III
METODOLOGI

A. Waktu Penelitian :
Senin 30 Juli 2018
B. Alat dan Bahan :
- Tabung reaksi
- Pipet tetes
- Gelas ukur
- Satu ser alat penumbuk
- Korek api
- Lidi
- Hati ayam
- Jantung ayam
- Larutan H2O2
- Larutan HCl
- Larutan KOH

C. Cara Kerja
1. Guntinglah hati ayam dan jantung ayam atau potong kecil kecil.
2. Haluskan potongan hati ayam dengan alat penumbuk. Tambahkan air hingga diperoleh larutan
hati.
3. Siapkan tiga tabung reaksi dan berilah label A,B,dan C
4. Siapkan 2 mL larutan hati, masukkan ke dalam masing masing tabung. Tambahkan 2 mL larutan
H2O2 ke dalam tiga tabung reaksi tersebut.Tutup tabung reaksi A dengan ibu jari.
5. Selanjutnya, tambahkan 10 tetes HCl ke dalam tabung reaksi B dan 10 tetes KOH ke dalam
tabung reaksi C. Segera tutup tabung reaksi menggunakan ibu jari 9pastikan tabung benar-benar
tertutup rapat)
6. Bakarlah lidi hingga terbentuk bara api.
7. Sesudah bara api siap, buka perlahan-lahan tabung reaksi dan letakkan bara api dengan hati hati
ke dalam mulut tabung reaksi.
8. Amati dengan cermat pembentukan gelembung dan keadaan bara api pada tiap tiap tabung
reaksi tersebut.
9. Catat perubahan yang terjadi ke dalam tabel.

TABEL NAMA BAHAN BANYAKNYA NYALA


GELEMBUNG
A Hati + H2O2 ++++++++++++++ ++++++++++++++++
B Hati + KOH + H2O2 ++ +++
C Hati + HCl + H2O2 + ++
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

TABEL NAMA BAHAN BANYAKNYA NYALA


GELEMBUNG
A Hati + H2O2 ++++++++++++++ ++++++++++++++++
B Hati + KOH + H2O2 ++ +++
C Hati + HCl + H2O2 + ++

TABEL NAMA BAHAN BANYAKNYA NYALA


GELEMBUNG
A Jantung + H2O2 ++++++++++++++ ++++++++++++++++
B Jantung + KOH + H2O2 ++ +++
C Jantung + HCl + H2O2 + ++
B. Pembahasan

Ada dua teori mengenai cara kerja enzim secara umum, yaitu teori gombok-anak kunci dan
kecocokan terinduksi.

- Teori gembok-anak kunci

Sisi aktif enzim mempunyai bentuk tertentu yang hanya sesuai untuk satu jenis substrat saja.Bentuk
substrat sesuai dengan sisi aktif, seperti gembok cocok dengan anak kuncinya. Hal itu menyebabkan
enzim bekerja secara spesifik. Substrat yang mempunyai bentuk ruang yang sesuai dengan sisi aktif
enzim akan berikatan dan membentuk kompleks transisi enzim-substrat. Senyawa transisi ini tidak stabil
sehingga pembentukan produk berlangsung dengan sendirinya. Jika enzim mengalami denaturasi (rusak)
karena panas, bentuk sisi aktif berubah sehingga substrat tidak sesuai lagi. Perubahan pH juga
mempunyai pengaruh yang sama.
- Teori kecocokan terinduksi

Reaksi antara substrat denan enzim berlangsung karena adanya induksi molekul substrat terhadap
molekul enzim. Menurut teori ini, sisi aktif enzim bersifat fleksibel dalam menyesuaikan struktur sesuai
dengan struktur substrat. Ketika substrat akan terinduksi dan kemudian mengubah bentuknya sedikit
sehingga mengakibatkan perubahan sisi aktif yang semula tidak cocok menjadi cocok. Kemudian terjadi
pengikatan substrat oleh enzim, yang selanjutnya substrat diubah menjadi produk. Produk kemudian
dilepaskan dan enzim kembali pada keadaan semula, siap untuk mengikat substrat baru.

- Peran dan Kerja Enzim Katalase

Enzim katalase merupakan enzim yang mengandung empat gugus heme, pada tulang,
membran mukosa, ginjal dan hati. Enzim ini bekerja secara aktif dalam tubuh dan aktifitas kerjanya dapat
ditemukan pada mitokondria, sitoplasma serta peroksosom. enzim yang mengandung empat gugus ini
juga memiliki empat rantai polypeptide yang masing-masing bagian terdiri atas 500 lebih senyawa asam
amino. Heme yang terdapat pada enzim katalase juga terbentuk dari sebuah cincin protoporphyrin dan
mengandung atom besi tunggal. Adapun berat molekul yang terdapat pada enzim ini adalah 118.054,25
gram/mol.

- Fungsi dari Enzim Katalase

Enzim katalase bekerja dengan rangkaian beberapa molekul sehingga keempat gugus tadi
akan membantu penyerapan. Adapun didalam tubuh memiliki kandungan hidrogen peroksida atau H202
yang merupakan hasil dari respirasi dan dibuat untuk seluruh sel-sel yang hidup. Kandungan H202 ini
sebenarnya sangat berbahaya bagi tubuh untuk itu enzim katalase berfungsi untuk mengkatalis kandungan
H202 tersebut. peran enzim ini juga sebagai peroksidasi yang khusus untuk mereaksi dekomposisi
hydrogen peroksida sehingga pada nantinya dapat berubah menjadi oksigen serta air. Untuk satu molekul
hydrogen peroksida, enzim ini mampu mengoksidasinya hingga menjadi oksigen. Lalu proses
peredoksidasian yang kedua akan menjadi air. Hydrogen yang berupa ion sebagai penyeimbang terhadap
reaksi yang tengah berjalan.

- Pengaruh H2O2 Terhadap Mekanisme Kerja Enzim Katalase

Enzim katalase akan bereaksi jika ditambahkan dengan H2O2 sebagai substratnya. Enzim
katalase tidak dapat bekerja atau bereaksi jika dalam kondisi pH yang terlalu asam (HCl) atau yang terlalu
basa (NaOH)

• Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kerja Enzim Katalase


Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kerja enzim, yaitu :

 Suhu

Pada suhu tinggi, kecepatan molekul substrat meningkat, dan aktivitas enzim meningkat.

 Ph

Perubahan kondisi asam dan basa di sekitar molekul enzim dapat mempengaruhi bentuk tiga dimensi
enzim dan dapat menyebabkan denaturasi enzim.

 Aktivator dan Inhibitor

aktivator merupakan molekul yang mempermudah ikatan antara enzim dengan substratnya. Sebaliknya,
inhibitor merupakan suatu molekul yang menghambat ikatan enzim dengan substratnya.

 Konsentrasi Enzim.

Semakin besar konsentrasi enzim, semakin cepat pula reaksi yang berlangsung.

 Konsentrasi Substrat.

Bila jumlah enzim dalam keadaan tetap, kecepatan reaksi akan meningkat dengan adanya peningkatan
konsentrasi substrat. Namun, pada saat sisi aktif semua enzim bekerja, penambahan substrat tidak dapat
meningkatkan kecepatan reaksi enzim lebih lanjut.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
B. Saran

Anda mungkin juga menyukai