Anda di halaman 1dari 2

Otitis Eksterna

1. Anamneses:
 Nyeri pada telinga
 Mudah marah
 Gangguan tidur
 Menarik-narik telinga
 Mudah rewel dan menangis
 Demam lebih dari 38 derajat Celsius
 Cairan kuning, bening, atau berdarah keluar dari telinga
 Kehilangan keseimbangan
 Gangguan pendengaran
 Mual dan muntah
 Diare
 Menurunnya nafsu makan
 Hidung tersumbat
2. Pemeriksaan fisik
 Dengan inspeksi dan palpasi. Untuk inspeksi, ditemukan adanya eritema, edema,
penyempitan kanal auditori eksternal, discharge purulen atau serosa pada kanal.
Dengan palpasi, akan didapatkan nyeri saat traksi pinna atau penekanan pada tragus.
 Pemeriksaan pendengaran dilakukan dengan menilai apakah terdapat tuli dengan
menggunakan tes garputala.
 Pemeriksaan daerah leher juga perlu dilakukan untuk menilai apakah terdapat
limfadenopati atau selulitis pada daerah wajah dan leher.
3. Pemeriksaan lab
 Pada otitis eksterna, pemeriksaan penunjang jarang diperlukan. Pewarnaan Gram dan
kultur discharge bisa dilakukan pada pasien dengan status
imunokompromais. Pewarnaan ini perlu dilakukan terutama ketika pengobatan adekuat
tidak efektif.
 CT Scan, MRI, atau Bone Scan dilakukan apabila dicurigai otitis eksterna maligna atau
terdapat tanda erosi tulang.
4. Diagnosa banding
 Diagnosa banding antara penyakt otitits ekterna dengan otitis media karena
alergi
 Terlihat dari gejala dua penyakit tersebut terlihat sama. Akan tetapi,
Pada penyakit otitis media karena alergi timbul rasa gatal yang
sewajarnya sedangkan pada otitis eksterna juga timbul rasa gatal, tetapi
rasa gatalnya hingga terasa seperti dermatitis seboroid atau pesoriasis.
Yang bisa menyebabkan pengelupasan kulit dan menyebabkan
masuknya bakteri dan jamur.
 Terlihat dari kondisi liang telinga penderita dua penyakit ini. Akan
tetapi, pada penyakit otitis media karena infeksi ini bagian liang telinga
tampak kekuningan dan juga suram tanpa disertai lecet pada bagian
dalamnya. Sedangkan pada otitis eksterna bagian liang telinganya
tergores atau lecet.
 Terlihat dari gejala yang berupa cairan yang keluar. Kedua penyakit
ini sama-sama mengeluarkan cairan yang berwarna bening dan encer.
Akan tetapi, pada penyakit otitis media karena alergi keluarnya cairan
tersebut melalui hidung. Sedangkan pada otitis eksterna keluarnya
cairan tersubut dari telinga.
 Diagnosa banding antara otitis eksterna dengan penyakit perikondritis berulang
 Terlihat dari kondisi, dua penyakit tersebut terlihat sama. Akan tetapi
pada penyakit perikondirtis, telinga tidak hanya terlihat terluka dan
merah luarnya, tetapi disertai dengan floopy ear (daun telinga lunglai)
atau daun telinga mengerut.
 Terlihat dari penyebabnya, otitis eksterna umumnya disebabkan oleh
infeksi bakteri Staphylococcus aureus atau Pseudomonas aeruginosa.
Kondisi ini terjadi ketika air atau debu merusak lapisan kulit di liang
telinga.Tetapi, perikondritis biasanya disebkan karena infeksi
perikondrium pada pinna dimana pusterkumpul diantara kartilago
telinga luar dan perikondrium. Biasanya terjadi karena trauma akibat
kecelakaan, operasi daun telinga yangterinfeksi dan sebagai komplikasi
pseudokista daun telinga.
5. Literatur
 https://www.academia.edu/35471384/REFERAT_-_OE
 https://www.alomedika.com/penyakit/telinga-hidung-tenggorokan/otitis-
eksterna/diagnosis
 https://emedicine.medscape.com/article/994550-overview

Anda mungkin juga menyukai