Otitis eksterna atau disebut juga swimmer’s ear adalah infeksi yang terjadi pada saluran
telinga bagian luar yang membentang dari gendang telinga ke kepala bagian luar. Kondisi ini
sering terjadi karena sisa air di telinga yang mengakibatkan terbentuknya lingkungan yang
lembap dan memudahkan pertumbuhan bakteri.
Selain itu, mengorek telinga dengan jari, cotton buds, atau benda lain juga dapat
menyebabkan otitis eksterna karena merusak lapisan kulit tipis yang melapisi saluran telinga.
Otitis eksterna berbeda dengan infeksi telinga umum yang terjadi pada anak ketika terserang
pilek. Infeksi telinga karena pilek disebut dengan otitis media, terjadi pada bagian telinga
yang lebih dalam lagi, tepatnya di belakang gendang telinga.
Lapisan tipis, anti air, dan sedikit asam yang melapisi saluran telinga dan
menghambat pertumbuhan bakteri. Kotoran telinga atau serumen merupakan
akumulasi dari lapisan lilin ini, sel kulit mati dan kotoran lainnya yang berjalan ke
lubang telinga untuk menjaganya tetap bersih.
Telinga luar, terutama di sekitar pembukaan saluran telinga yang membantu
mencegah masuknya benda asing.
Otitis eksterna terjadi ketika pertahanan alami telinga tidak mampu lagi melakukan tugasnya
dengan baik. Beberapa kondisi yang memiliki peran penting terhadap terjadinya infeksi yaitu:
Kelembapan pada saluran telinga yang menjadi lingkungan ideal untuk pertumbuhan
bakteri.
Paparan air yang terkontaminasi.
Kerusakan pada kulit sensitif liang telinga yang menimbulkan celah untuk masuknya
bakteri sehingga menyebabkan infeksi.
Kelembapan berlebih pada saluran telinga karena keringat berlebih, cuaca lembap
berkepanjangan, atau sisa air di telinga setelah berenang.
Paparan tingkat bakteri yang tinggi dalam air yang mengalami kontaminasi.
Membersihkan saluran telinga dengan menggunakan kapas, jepit rambut, atau kuku
yang dapat menimbulkan luka gores atau lecet.
Menggunakan perangkat telinga seperti earbud atau alat bantu dengar yang dapat
memicu kerusakan kecil pada kulit.
Sementara itu, tanda dan gejala yang muncul pada perkembangan sedang di antaranya:
Rasa nyeri parah yang dapat menyebar ke area wajah, leher, dan sisi kepala.
Penyumbatan total pada saluran telinga.
Pembengkakan dan kemerahan pada telinga luar.
Tubuh demam.
Pemeriksaan Lanjutan
Bergantung pada pemeriksaan awal, tingkat keparahan gejala, atau stadium otitis eksterna
yang dialami, dokter mungkin merekomendasikan pengidap untuk melakukan pemeriksaan
tambahan. Contohnya seperti mengambil sampel cairan dari telinga dan diuji dengan bakteri
atau jamur.
Jika gendang telinga mengalami kerusakan atau robek, kemungkinan besar dokter akan
merujuk pengidap ke spesialis THT. Selanjutnya, ahli THT akan memeriksa kondisi telinga
tengah untuk memastikan apakah area tersebut menjadi tempat utama munculnya infeksi.
Pemeriksaan ini sangat penting karena beberapa pilihan pengobatan untuk infeksi di saluran
telinga luar tidak cocok untuk mengobati infeksi pada telinga tengah.
Sementara itu, apabila infeksi tidak merespon pengobatan, dokter mungkin akan mengambil
sampel kotoran atau cairan dari telinga dan mengirimnya ke laboratorium. Tujuannya untuk
mengetahui jenis mikroorganisme yang menyebabkan infeksi.
Membersihkan Telinga
Membersihkan saluran telinga luar sangat dibutuhkan untuk membantu obat tetes telinga
mengalir ke semua area yang terinfeksi. Dokter akan menggunakan alat penghisap atau kuret
telinga untuk membersihkan kotoran, gumpalan kotoran telinga, kulit terkelupas, dan kotoran
lainnya.
Sementara itu, obat tetes telinga bisa memunculkan sensasi tidak nyaman saat digunakan.
Guna menghindarinya, berikut beberapa cara yang dapat membantu:
Jika infeksi berada pada kondisi yang lebih parah atau tidak merespon penggunaan obat tetes
telinga, dokter mungkin akan meresepkan obat antibiotik oral.
Selama menjalani pengobatan, lakukan beberapa hal berikut untuk membantu menjaga
telinga tetap kering dan menghindari iritasi lebih lanjut: