PENDAHULUAN
I.1
LATAR BELAKANG
Otitis eksterna adalah radang liang telinga akut maupun kronis
disebabkan oleh bakteri dapat terlokalisir atau difus, telinga rasa sakit.
Faktor ini penyebab timbulnya otitis eksterna ini, kelembaban, penyumbatan
liang telinga, trauma local dan alergi. Faktor ini menyebabkan berkurangnya
lapisan protektif yang menyebabkan edema dari epitel skuamosa. Keadaan
ini menimbulkan trauma local yang mengakibatkan bakteri masuk melalui
kulit, inflasi dan menimbulkan eksudat (Oghalai, 2003).
Penyakit ini sering diumpai pada daerah-daerah yang panas dan
lembab dan jarang pada iklim-iklim sejuk dan kering. Patogenesis dari otitis
eksterna sangat komplek dan banyak peneliti mengemukakan faktor
pencetus dari penyakit ini seperti berenang merupakan penyebab dan
menimbulkan kekambuhan, selain itu keadaan panas, lembab dan trauma
terhadap epitel dari liang telinga luar merupakan faktor penting untuk
terjadinya otitis eksterna. Pemaparan terhadap air dan penggunaan lidi kapas
juga dapat menyebabkan terjadi otitis eksterna baik yang akut maupun
kronik.
Kasus otitis eksterna sering ditemukan pada pasien di bidang
telinga, hidung dan tenggorokan. Umumnya penderita datang ke Rumah
Sakit dengan keluhan rasa sakit pada telinga, terutama bila daun telinga
disentuh dan waktu mengunyah. Bila peradangan ini tidak diobati secara
adekuat, maka keluhan-keluhan seperti rasa sakit, gatal dan mungkin sekret
yang berbau akan menetap.
I.2
RUMUSAN MASALAH
Bagaimana definisi, etiologi, klasifikasi, patofisiologi, diagnosis,
dan penatalaksanaan dari penyakit otitis eksterna?
I.3
TUJUAN
Mengetahui definisi, etiologi, klasifikasi, patofisiologi, diagnosis,
dan penatalaksanaan dari penyakit otitis eksterna.
I.4
MANFAAT
I.4.1
I.4.2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
2.2
2.4
2.5
(musin).
8. Demam.
9. Nyeri tekan pada tragus dan nyeri saat membuka mulut.
10. Infiltrat dan abses (bisul). Keduanya tampak pada otitis eksterna
sirkumskripta. Bisul menyebabkan rasa sakit berat. Ketika pecah,
darah dan nanah dalam jumlah kecil bisa bocor dari telinga.
11. Hiperemis dan edema (bengkak) pada liang telinga. Kulit liang telinga
pada otitis eksterna difus tampak hiperemis dan udem dengan batas
yang tidak jelas. Bisa tidak terjadi pembengkakan, pembengkakan
ringan, atau pada kasus yang berat menjadi bengkak yang benar-benar
menutup liang telinga.
Tanda otitis eksterna menggunakan otoskop yaitu kulit pada
saluran telinga tampak hiperemi, edema, bisa berisi nanah dan serpihan
sel-sel kulit yang mati.
10
telinga.
Gangguan
pendengaran
pada
otitis
eksterna
2.6
11
Rasa gatal sampai nyeri di dalam telinga. Rasa gatal dapat dirasakan
sampai tenggorok. Kadang-kadang disertai sedikit nyeri. Awalnya
sekret encer, bening, tetapi dapat berubah menjadi sekret kental
purulen. Pada bentuk kronik sekret tidak ada atau hanya sedikit atau
Pemeriksaan :
-
2.7
2.8
12
sulit mengeluarkan).
Tampon setiap 2-3 jam sekali ditetesi dengan larutan Burowi agar tetap
basah. Tampon diganti setiap hari. Larutan Burowi dapat diganti
13
2.9
14
BAB III
KESIMPULAN
Otitis eksterna adalah infeksi pada kulit dari liang telinga luar (meatus
akustikus eksternus). Infeksi ini bisa menyerang seluruh saluran (otitis eksterna
difus) atau hanya pada daerah tertentu / terlokalisir sebagai furunkel. Otitis
15
Abdullah, F. 2003. Uji Banding Klinis Pemakaian Larutan Burrowi Saring dengan
Salep Ichthyol (Ichthammol) pada Otitis Eksterna Akut.
Boies, Adam. 1007. Penyakit Telinga Luar dalam Buku Ajar penyakit THT ed-6.
EGC. Jakarta.
16
Carr,
MM.
2000.
Otitis
Eksterna.
Available
from
http://www.icarus.med.utoronto.ea/carr/manual/otitisexterna.htm.
Accessed : 2012, April 25.
Kotton,
C.
2004.
Otitis
Eksterna.
Available
from
http://www.sav-
ondrugs.com/shop/templates/encyclopedia/ency/artcle/000622.asp.
Accessed: 2012, April 26.
Oghalai,
J.S.
2003.
Otitis
Eksterna.
Available
from
http://www.
17