TINJAUAN PUSTAKA
3.1
21
22
23
24
25
3.5
(musin).
8. Demam.
9. Nyeri tekan pada tragus dan nyeri saat membuka mulut.
26
10. Infiltrat dan abses (bisul). Keduanya tampak pada otitis eksterna
sirkumskripta. Bisul menyebabkan rasa sakit berat. Ketika pecah,
darah dan nanah dalam jumlah kecil bisa bocor dari telinga.
11. Hiperemis dan edema (bengkak) pada liang telinga. Kulit liang telinga
pada otitis eksterna difus tampak hiperemis dan udem dengan batas
yang tidak jelas. Bisa tidak terjadi pembengkakan, pembengkakan
ringan, atau pada kasus yang berat menjadi bengkak yang benar-benar
menutup liang telinga.
Tanda otitis eksterna menggunakan otoskop yaitu kulit pada
saluran telinga tampak hiperemi, edema, bisa berisi nanah dan serpihan
sel-sel kulit yang mati.
Otalgia. Otalgia merupakan keluhan paling sering ditemukan. Otalgia
berat biasa ditemukan pada otitis eksterna sirkumskripta. Keluhan ini
bervariasi dan bisa dimulai dari perasaan sedikit tidak enak, perasaan
penuh dalam telinga, perasaan seperti terbakar, hingga rasa sakit hebat dan
berdenyut. Hebatnya rasa nyeri ini tidak sebanding dengan derajat
peradangan yang ada. Rasa nyeri terasa makin hebat bila menyentuh,
menarik, atau menekan daun telinga. Juga makin nyeri ketika pasien
sedang mengunyah.
Gatal-gatal. Gatal-gatal paling sering ditemukan dan merupakan
pendahulu otalgia pada otitis eksterna akut. Pada kebanyakan penderita
otitis eksterna akut, tanda peradangan diawali oleh rasa gatal disertai rasa
penuh dan rasa tidak enak pada telinga.
Pendengaran berkurang. Tuli konduktif ini dapat terjadi pada otitis
eksterna akut akibat sumbatan lumen kanalis telinga luar oleh edema
kulit liang telinga, sekret serous atau purulen, atau penebalan kulit
progresif pada otitis eksterna lama. Selain itu, peredaman hantaran suara
dapat pula disebabkan tertutupnya lumen liang telinga oleh deskuamasi
keratin, rambut, serumen, debris, dan obat-obatan yang dimasukkan ke
dalam
telinga.
Gangguan
pendengaran
pada
otitis
eksterna
27
3.6
Rasa gatal sampai nyeri di dalam telinga. Rasa gatal dapat dirasakan
sampai tenggorok. Kadang-kadang disertai sedikit nyeri. Awalnya
sekret encer, bening, tetapi dapat berubah menjadi sekret kental
purulen. Pada bentuk kronik sekret tidak ada atau hanya sedikit atau
Pemeriksaan :
-
3.7
3.8
28
Tampon setiap 2-3 jam sekali ditetesi dengan larutan Burowi agar tetap
basah. Tampon diganti setiap hari. Larutan Burowi dapat diganti
29
30
BAB IV
KESIMPULAN
Otitis eksterna adalah infeksi pada kulit dari liang telinga luar (meatus
akustikus eksternus). Infeksi ini bisa menyerang seluruh saluran (otitis eksterna
difus) atau hanya pada daerah tertentu / terlokalisir sebagai furunkel. Otitis
eksterna disebabkan terutama terutama disebabkan oleh infeksi bakteri, jamur,
alergi, dan virus.
Diagnosis otitis eksterna diperoleh dari hasil anamnesis dan pemeriksaan
fisik MAE. Dari anamnesis seringkali didapatkan keluhan rasa gatal sampai nyeri
di dalam telinga, didapatkan sekret, pendengaran normal atau sedikit berkurang.
Pada furunkel MAE gejala yang paling dominan adalah nyeri telinga (otalgi).
Dari pemeriksaan didapatkan MAE terisi sekret serus (alergi), purulen
(infeksi kuman), keabu-abuan atau kehitaman (jamur), kulit MAE edema,
hiperemi merata sampai ke membrana timpani, pembesaran kelenjar regional:
daerah servikal antero superior, parotis atau retro aurikuler. Pada furunkel
didapatkan edema, hiperemi pada pars kartilagenus MAE, nyeri tarik aurikulum
dan nyeri tekan tragus. Bila edema hebat membran timpani dapat tidak tampak.
Penatalaksanaan Otitis Eksterna dengan cara liang telinga dibersihkan,
pemasangan tampon pita yang dibasahi dengan larutan Burowi filtrat pada MAE.
Apabila diduga infeksi bakteri diberikan antibiotik tetes. Pada infeksi jamur
digunakan tetes telinga larutan asam salisilat 2-5% dalam alkohol 20%.Pada otitis
eksterna kronik difus dapat diberikan triamsinolone 0,25% krim/salep atau
dexamethasone 0,1%.
31
DAFTAR PUSTAKA
1. Abdullah, F. 2003. Uji Banding Klinis Pemakaian Larutan Burrowi Saring
dengan Salep Ichthyol (Ichthammol) pada Otitis Eksterna Akut.
2. Boies, Adam. 1007. Penyakit Telinga Luar dalam Buku Ajar penyakit THT
ed-6. EGC. Jakarta.
3. Carr,
MM.
2000.
Otitis
Eksterna.
Available
from
http://www.icarus.med.utoronto.ea/carr/manual/otitisexterna.htm .
32