BAB I
PENDAHULUAN
Otitis eksterna (OE) adalah peradangan atau infeksi pada saluran
pendengaran bagian luar, daun telinga, atau keduanya. Penyakit ini merupakan
penyakit umum yang dapat ditemukan pada semua kelompok umur. Otitis
eksterna (OE) biasanya merupakan infeksi bakteri akut kulit saluran telinga
(paling sering disebabkan Pseudomonas aeruginosa atau Staphylococcus aureus,
tetapi juga dapat disebabkan oleh bakteri lain, virus, atau infeksi jamur.
Otitis eksterna adalah radang liang telinga akut maupun kronis disebabkan oleh
bakteri. Faktor penyebab timbulnya otitis eksterna adalah kelembaban, penyumbatan
liang telinga, trauma lokal dan alergi. Faktor tersebut menyebabkan berkurangnya lapisan
protektif yang nantinya akan menyebabkan edema dari epitel skuamosa. Keadaan ini
menimbulkan trauma lokal sehingga bakteri masuk melalui kulit, inflasi dan
menimbulkan peradangan pada daerah yang terlokalisir dan eksudat.
Gejala yang timbul akibat timbulnya peradangan atau edema adalah rasa tidak
enak di liang telinga, deskuamasi, dan sekret di liang telinga. Gejala nyeri
merupakan gejala yang paling sering dirasakan oleh pasien. Nyeri yang dirasakan
pada pasien otitis eksterna adalah nyeri yang bersifat terolakalisir pada daerah
sekitar auricular. Sehingga, apabila terjadi gerakan pada daerah aurikula atau
telinga dapat mengakibatkan nyeri atau otoalgia pada pasien.
Otitis eksterna merupakan penyakit yang mudah dijumpai sehari-hari
beberapa faktor seperti paparan terhadap air, penggunaan alat pembersih telinga
yang salah dan faktor kebersihan telinga mempermudah terjadinya penyakit ini.
OE dapat diketahui dengan mudah melalui gejala klinis dan pemeriksaan fisik.
Penatalaksanaan OE terbilang sederhana tetapi membutuhkan kepatuhan penderita
dan terapi yang adekuat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Otitis eksterna (OE) adalah peradangan atau infeksi pada saluran
pendengaran bagian luar yaitu meatus autikus eksterna (MAE), daun telinga, atau
keduanya. Otitis eksterna dapat menyebar ke pina, periaurikular, atau ke tulang
temporal. Otitis Eksterna terbatas pada pada telinga bagian luar meliputi Aurikula
dan MAE. Biasanya seluruh liang telinga terlibat, tetapi pada furunkel liang
telinga luar dapat dianggap pembentukan lokal otitis eksterna. Otitis eksterna di
fusa merupakan tipe infeksi bakteri patogen yang paling umum disebabkan oleh
pseudomonas, stafilokokus dan proteus, atau jamur.
2.2 Etiologi
Penyebab tersering dari peradangan pada Otitis Eksterna adalah bakteri
pirogen, virus dan jamur. Namun sebagian besar kasus OE disebabakan bakteri
pathogen sebanyak 90% kasus merupakan akibat bakteri. Tipe bakteri tersering
penyebab OE adalah Staphylococcus Aureus dan Pseudomonas sp. Infeksi jamur
(otomikosis) sering disebabkan dari pengobatan antibotik yang terlalu berlebihan,
kelembaban MAE yang meningkat, dan kurangnya kontak terhadap udara luar.
Hal-hal tersebut mengakibatkan jamur seperti aspergillus sp dan candida sp dapat
berkembang dan menimbulkan infeksi.
2.3 Faktor Resiko
Faktor resiko terjadinya OE sangat dipengaruhi riwayat terjadinya kontak
dengan MAE sehingga menyebabkan masuknya mikroorganisme pada MAE. Halhal yang mempermudah terjadinya infeksi mikroorganisme pada MAE adalah:
a. Suka membersihkan atau mengorek-ngorek telinga dengan cotton buds, ujung
jari atau alat lainnya
b. Kelembaban yang meningkat
c. Sering berenang, air kolam renang menyebabkan maserasi kulit dan
merupakan sumber kontaminasi yang sering dari bakteri
Adanya
faktor
predisposisi
otitis
eksterna
dapat
menyebabkan
Serumen bersifat asam (pH 4-5) mencegah pertumbuhan bakteri dan jamur
juga mencegah kerusakan kulit
b.
c.
Terkena air yang berlebihan mengurangi jumlah serumen yg akan membuat kanal
kering dan pruritus.
Alur Patofisiologi OE
Membersihkan saluran telinga dengan cotton bud terlalu sering bisa mendorong
sel-sel kulit yang mati ke arah gendang telinga sehingga kotoran menumpuk
disana.
Penimbunan air yang masuk ke dalam saluran ketika mandi atau berenang, kulit pada
saluran telinga menjadi basah sehingga mudah terinfeksi oleh bakteri atau jamur
Kandungan air pada permukaan luar kulit diduga memegang peranan yg nyata
didalam mudahnya terjadinya infeksi telinga luar
Peningkatan kelembaban dari keratin didalam serta disekitar unit-unit apopilo sebasea
Serumen bsifat asam (pH 4-5) mencegah pertumbuhan bakteri & jamur juga mencegah
kerusakan kulitkalau berkurang tidak ada yang mencegah
Gatal
Garuk/cedera
daun telinga.
Pendengaran berkurang atau hilang.
Deskuamasi.
Tinnitus.
Discharge dan otore. Cairan (discharge) yang mengalir dari liang telinga
(otore). Kadang-kadang pada otitis eksterna difus ditemukansekret / cairan
berwarna putih atau kuning, atau nanah. Cairan tersebutberbau yang tidak
Rasa sakit di dalam telinga (otalgia) bisa bervariasi dari yang hanya berupa
rasa tidak enak sedikit, perasaan penuh didalam telinga, perasaan seperti terbakar
hingga rasa sakit yang hebat serta berdenyut. Meskipun rasa sakit sering
merupakan gejala yang dominan, keluhan ini juga sering merupakan gejala
mengelirukan. Rasa sakit bisa tidak sebanding dengan derajat peradangan yang
ada. Ini
MAE sempit, hiperemis, edema, nyeri tekan tragus, atau pun nyeri tarik pada
bagian aurikula.
Diagnosis banding
Otitis media: otitis media merupakan peradangan atau infeksi pada bagian
telinga tengah. Otitis media memiliki gejala yang mirip dengan otitis eksterna.
Rasa nyeri di telinga, rasa penuh dan pendengaran berkurang merupakan gejala
yang banyak dikeluhkan. Namun, pada pasien Otitis Media terdapat faktor
predisposisi seperti infeksi pada saluran pernafasan atas dan demam. Sedangkan
pada OE, tidak terdapat faktor predisposisi saluran pernafasan atas dan tidak
terdapat demam karena sifat infeksinya yang terlokalisir. Walaupun, OE dapat
terjadi akibat infeksi sekunder dari Otitis Media
Selain itu, perlu diperhatikan fokus infeksi lain selain akibat bakteri. Pada
mikroorganisme penyebab lain bakteri dan virus gejala-gejala yang dominan
adalah perasaan penuh pada telinga dan gatal. Perlu diperhatikan bahwa infeksi
pada jamur atau otomikosis terdapat serabut-serabut hifa pada MAE dan jarang
terdapat inflamasi dan edema.
2.8 Klasifikasi
a.Otitis eksterna akut :
1) Otitis eksterna sirkumskripta (furunkel / bisul)
2) Otitis eksterna difus
b. Otitis eksterna kronik
natrium sitrat. Natrium sitrat adalah suatu obat yang dapat menurunkan PH pada MAE
sehingga menurunkan progresitivitas pertumbuhan bakteri.
Antibiotik dan topical kortikosteroid merupakan pengobatan yang cukup efektif
karena OE adalah infeksi yang terlokalisir. Pada OE sirkumskripta dapat digunakan
polymixin B atau bacitracin dan gentamicin. Polomixin B merupakan salah satu antibiotic
bergolongan aminoglikosida yang dikombinasikan dengan kortikosteroid. Sedangkan
gentamicin adalah antibiotic golongan aminoglikosida. Apabila terdapat pus ataupun
abses pada liang telinga maka perlu diperhatikan dalam tindakan drainase abses atau pus.
Sedangkan dalam infeksi jamur dapat diberikan nistatin dan klotrimosazol.
Larutan yang bersifat asam seperti asam asetat 2-5% dapat digunakan sebagai
antiseptic dan menurunkan PH pada liang telinga. Pada penggunaan larutan ini dapat
meningkatkan efektivitas penatalaksaan karena selain sebagai antiseptic juga dapat
menurunkan PH lingkungan liang telinga sehingga menurunkan progresivitas bakteri
pada liang telinga.
b. Obat simtomatik
Selain mengurangi peradangan salah satu tuhuan tatalaksana adalah menurunkan
gejala dari pasien. Nyeri merupakan salah satu gejala yang dominan pada OE sehingga
dapat dipertimbangkan dalam pemberian obat-obatan analgesik. Analgesic yang dapat
digunakan adalah NSAID. Pengunaan NSAID pada OE selain mengurangi nyeri pada
pasien juga dapat menurunkan inflamasi yang terjadi. NSAID yang cukup sering
digunakan Asam Mefenamat dengan dosis 250 mg PO.
c. Prevensi
Mengurangi progresitivitas bakteri dengan cara menghindari kontak dengan
faktor resiko merupakan salah satu cara yang mencegah dan mempercepat resolusi
kesembuhan pasien. Menjaga liang telinga tetap kering, dan menghilangkan aktivitas
yang berair karena dapat membuat progresitivitas meningkat. Selain itu, tidak mengorekngorek telinga dan menghindari trauma pada liang telinga yang bisa menjadi sumber
masuknya infeksi juga perlu dicegah dan dipertimbangkan.
2.10 Prognosis
Umumnya otitis eksterna dapat sembuh jika segera diobati dan faktor
pencetusnya dapat dihindari. Akan tetapi otitis eksterna sering kambuh jika
10
kebersihan telinga tidak dijaga, adanya riwayat penyakit tertentu seperti diabetes
yang menyulitkan penyembuhan otitis sendiri, dan tidak menghindari faktor
pencetus dengan baik.