Anda di halaman 1dari 31

OTORRHEA

Pembimbing:
Dr. Yulvina, SpTHT

Disusun oleh:
Aswin Prayogo
1110221004
ANATOMI TELINGA
 Telinga  organ yang mampu
mendeteksi/mengenal suara & juga banyak
berperan dalam keseimbangan dan posisi tubuh.
 Setiap vertebrata memiliki satu pasang telinga,
satu sama lainnya terletak simetris pada bagian
yang berlawanan di kepala, untuk menjaga
keseimbangan dan lokalisasi suara.
Cairan yang keluar dari telinga

 Fisiologis  serumen

 Patologis  otorrhea
SERUMEN
 Serumen adalah sekret kelenjar sebasea dan
apokrin fisiologis yang terletak pada bagian
kartilaginosa liang telinga.
 Meatus auditorius eksterna terdiri atas epitel
berlapis skuamosa, terdapat folikel rambut,
kelenjar sebasea, dan kelenjar apokrin.
 Serumen memiliki fungsi proteksi sebagai sarana
pengangkut debris epitel dan kontaminan untuk
dikeluarkan dari liang telinga.
 Serumen juga berfungsi sebagai pelumas dan
dapat mencegah kekeringan.
 Selain itu serumen juga memiliki efek
bakterisidal yang diduga berasal dari komponen
asam lemak, lisozim, dan immunoglobulin dalam
serumen.
OTORRHEA
 Otorrhea adalah keluarnya cairan dari telinga
yang bersifat patologis. Cairan tersebut dapat
berupa non-purulen seperti serosa dan
hemoragik, ataupun purulen. Gejala lain yang
biasanya dapat menyertai berupa nyeri telinga,
gatal, tinnitus, penurunan pendengaran, atau
demam.
Etiologi
 Otorrhea dapat berasal dari telinga luar, telinga
tengah, ataupun rongga kepala. Otorrhea sendiri
dapat disebabkan oleh penyebab infeksi maupun
trauma. Penyebab paling umum terhadap
munculnya otorrhea adalah otititis media stadium
perforasi, otitis media kronis, dan otitis eksterna.
 Kontak dengan air yang terlalu lama pada saat berenang
 Adanya benda asing (corpus alienum) pada liang telinga,
biasa sering ditemukan pada pasien anak-anak.
 Trauma berat pada kepala
 Trauma pada telinga akibat perubahan tekanan atmosfer
yang tiba-tiba
 Otitis media akut stadium perforasi
 Otitis media kronis baik tipe aman maupun bahaya
 Infeksi jamur pada liang telinga
 Dermatitis pada liang telinga
Patofisiologi
 Penyebab timbulnya otorrhea adalah adanya
infeksi pada telinga, perdarahan akibat adanya
pembuluh darah telinga yang pecah, atau pun
trauma kepala yang menyebabkan fraktur
basis cranii.
 trauma kepala berat  batas atas dari telinga
(tengah & dalam) berbatasan langsung dengan
basis cranii  fraktur basis cranii  cairan
serebrospinal dapat langsung merembes dan
keluar dari telinga.
 infeksi otitis eksterna  proses peradangan pada
liang telinga  pengeluaran mediator kimia seperti
histamin dan juga sitokin-sitokin  vasodilatasi dan
peningkatan permeabilitas pembuluh darah 
timbul edema dan eksudat yang berbentuk serosa.

 Proses infeksi juga menyebabkan perangsangan dari


sel-sel goblet sehingga timbul eksudat yang
berbentuk mukoid.

 Bakteri-bakteri yang telah mati beserta jaringan di


sekitarnya yang telah mati dapat menimbulkan
eksudat purulen.
 otitis media  oklusi dari tuba eustachius  udara
pada kavum timpani terperangkap,  silia-silia tidak
dapat mengalirkan mukus keluar ke muara tuba 
mukosa pada kavum timpani akan menyerap udara yang
ada  keadaan hampa udara atau tekanan negatif.

 Keadaan stagnansi dari mukus yang tidak dapat


dialirkan menjadi media yang baik untuk pertumbuhan
bakteri  eksudat mukopurulen.

 Eksudat tersebut akan memenuhi kavum timpani 


perforasi pada membran timpani  keluar lah eksudat
tersebut dari liang telinga.
Gejala klinis
 Vertigo atau gangguan keseimbangan
 Nyeri pada telinga
 Penurunan pendengaran
 Sensasi penuh pada telinga
 Suara bising atau tinnitus
Anamnesis
 Sejak kapan munculnya otorrhea
 Durasi dari otorrhea
 Ada atau tidaknya demam
 Riwayat trauma terutama diatas klavikula
 Riwayat berenang dalam waktu dekat
 Riwayat mengorek telinga
 Adanya rasa gatal pada telinga
 Adanya ISPA
 Riwayat perjalanan udara
 Riwayat menyelam
 Ada atau tidaknya penurunan pendengaran
 Ada atau tidaknya suara bising
Px fisik
 Inspeksi dari daun telinga dan liang telinga
 Inspeksi membrane timpani
 Palpasi tulang mastoid
 Palpasi leher
 Pemeriksaan neurologis dapat dilakukan bila
terdapat tanda-tanda defisit neurologis
Eksudat Deskripsi
Serosa Cairan eksudat bening dengan komposisi
tinggi protein tanpa sel
Mukoid Eksudat hasil sekresi sel goblet berwarna
bening kental dengan fungsi sebagai proteksi
mukosa
Purulen Eksudat hasil nekrosis jaringan dan juga
bakteri yang telah mati
Mukopurulen Eksudat gabungan mukoid dan purulen
Hemoragik Eksudat yang mengandung sel darah merah
Penatalaksanaan
 Prinsip  membersihkan bagian dalam dari
telinga.

 Terapi kausatif
 Pada peradarahan massif  dipasang tampon
terlebih dahulu kemudian pada bagian yang
mengalami perdarahan dapat dioleskan antiseptik
dan antibiotic topikal untuk mencegah infeksi.

 Pada keadaan fraktur basis cranii, diperlukan


tindakan operatif segera.
 Infeksi telinga :
› Antibiotic
› Antiinflamasi
› Analgetik

 Pada OMSK tipe bahaya harus dilakukan


tindakan yang lebih agresif dengan cara
debridement jaringan yang terinfeksi dan juga
kolesteatom.
Prognosis
 Prognosis dari otorrhea sendiri sangat bervariasi
tergantung dari penyebabnya.
 Pada trauma yang menimbulkan perdarahan
minimal, otitis eksterna, otitis media akut,
OMSK tipe aman  baik.
 Pada keadaan trauma berat yang menyebabkan
perdarahan massif atau fraktur basis cranii, serta
OMSK tipe bahaya  lebih buruk.
Kesimpulan
 Otorrhea merupakan suatu gejala klinis berupa
keluarnya cairan dari telinga yang bersifat
patologis. Cairan tersebut dapat berupa non-
purulen seperti serosa dan hemoragik, ataupun
purulen.
 Gejala lain yang biasanya dapat menyertai berupa
nyeri telinga, gatal, tinnitus, penurunan
pendengaran, atau demam.
 Otorrhea dapat berasal dari telinga luar, telinga
tengah, ataupun rongga kepala. Otorrhea sendiri
dapat disebabkan oleh penyebab infeksi maupun
trauma. Penyebab paling umum terhadap
munculnya otorrhea adalah otititis media stadium
perforasi, otitis media kronis, dan otitis eksterna.
 Prinsip penatalaksanaan otorrhea adalah dengan
membersihkan sekret yang keluar dari telinga,
dan kemudian mengobati penyebabnya. Dengan
penanganan yang cepat dan tepat dapat mencegah
terjadinya komplikasi dan prognosis yang lebih
baik.
TERIMA KASIH…

Anda mungkin juga menyukai