Anda di halaman 1dari 10

TELAAH KARAKTERISTIK LAYANAN TERHADAP DESAIN DAN

MANAJEMEN FORMULIR

Naskah Tugas Praktek Mata Kuliah Desain dan Manajemen Formulir.


Tatap Muka 1 Tanggal 21 Januari 2020

Oleh :
Kelompok 7

- Mashita Lutfiara Nesyah (P17410191003)


- Moulida Qinsqi (P17410191009)
- Achmad Nasrullah Ramadhan (P17410191013)
- Adisya Putri Maharani (P17410191017)
- Qotrun Nada Aqilah Salwa (P17410191027)
- Binti Lestari Arofati Qonaah (P17410191028)

KEMENTERIAN KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN MALANG
JURUSAN KESEHATAN TERAPAN
PRODI D3 REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN
JANUARI 2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas
limpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
tugas makalah yang berjudul “Telaah Karakteristik Layanan Terhadap Desain dan
Manajemen Formulir”.
Makalah ini berisi tentang karakteristik karakteristik berbagai sifat layanan
kesehatan, pengaruh karakteristik sifat layanan dan pilihan pendekatan yang
dipilih rumah sakit, penjelasan apa itu POMR, SOMR, dan IMR.
Penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan adanya kritik dan saran dari pembaca. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat untuk semua pihak.

Malang, Januari 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i


KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
PEMBAHASAN
2.1 Karakteristik Layanan Kesehatan ...................................................................1
2.2 Pendekatan RS ................................................................................................2
2.3 Pengaruh Layanan Kesehatan dan Pilihan Pendekatan yang Dipilih terhadap
Desain Formulis dan Manajemen Rekam Medis ............................................4

DAFTAR RUJUKAN ............................................................................................6

iii
PEMBAHASAN

2.1 Karakteristik Berbagai Sifat Layanan Kesehatan


Karakteristik atau atribut yang harus diperhatikan dalam perbaikan kualitas
jasa pelayanan terutama dalam bidang kesehatan, setidaknya memenuhi
karakteristik pelayanan yang menurut Vincent Gospersz ada 10 dimensi, yakni :
1. Kepastian waktu pelayanan
Ketepatan waktu yang diharapkan berkaitan dengan waktu proses atau
penyelesaian, pengiriman, penyerahan, jaminan atau garansi dan
menanggapi keluhan.
2. Akurasi pelayanan
Akurasi pelayanan berkaitan dengan realibilitas pelayanan, bebas dari
kesalahan-kesalahan.
3. Kesopanan dan keramahan dalam memberikan pelayanan
Masyarakat Indonesia sering melihat kesopanan dan keramahan
sebagai salah satu aspek penting dalam memberikan pelayanan. Jika
para pemberi pelayanan kesehatan sopan dan ramah maka pasien akan
merasakan kenyamanan.
4. Tanggung jawab
Bertanggung jawab dalam penerimaan pesan atau permintaan dan
penanganan keluhan pelanggan eksternal (pasien)
5. Kelengkapan
Kelengkapan pelayanan menyangkut lingkup pelayanan, ketersediaan
sarana pendukung, dan pelayanan komplementer.
6. Kemudahan mendapatkan pelayanan
Kemudahan mendapatkan pelayanan berkaitan dengan banyaknya
outlet, petugas yang melayani dan fasilitas pendukung.
7. Variasi model pelayanan
Variasi model pelayanan berkaitan dengan inovasi untuk memberikan
pola-pola baru pelayanan, features pelayanan
8. Pelayanan pribadi
Pelayanan pribadi berkaitan dengan kemampuan dalam memberikan,
menanggapi kebutuhan khas
9. Kenyamanan dalam memperoleh kenyamanan
Kenyamanan pelayanan berkaitan dengan ruang tunggu/tempat
pelayanan, kemudahan, ketersediaan data atau informasi, dan
petunjuk-petunjuk.
10. Atribut pendukung pelayanan
Atribut pendukung pelayanan dapat berupa ruang tunggu yang cukup,
AC, bahan bacaan, TV, music, dan kebersihan lingkungan.
Disamping sepuluh karakteristik diatas, ada beberapa karakteristik lainnya
yaitu kebutuhan akan pelayanan kesehatan yang amat tidak elastis (inelastic).
Ketika seseorang sakit, apalagi pada kasus yang sifatnya penyelamatan nyawa
(life saving), tuntutan in-elastisitas dari kebutuhan pelayanan kesehatan itu akan
mendorong orang untuk mengorbankan apa saja untuk kesembuhan dirinya, meski

1
pelayanan kesehatan yang canggih kerap kali akan membutuhkan biaya yang amat
besar. Sifat in-elastisitas, yakni sesuatu yang tidak dapat ditunda pada pihak klien
yakni pengguna jasa pelayanan kesehatan dapat pula dimanfaatkan oleh pemberi
pelayanan kesehatan (dokter) secara salah untuk kepentingannya.
Keterangan :
Ada tiga karakteristik utama industri pelayanan kesehatan yaitu :
1. Uncertainty atau ketidakpastian menunjukkan bahwa kebutuhan akan
pelayanan kesehatan tidak bisa pasti, baik waktu, tempat maupun
besarnya biaya yang dibutuhkan.
2. Asymetry of Information atau perbedaan informasi antara provider
dan pasien menunjukkan bahwa konsumen pelayanan kesehatan
berada pada posisi yang lemah sedangkan provider ( dokter dan
petugas kesehatan lainnya ) mengetahui jauh lebih banyak tentang
manfaat dan kualitas pelayann yang dijualnya.
3. Externality menunjukkan bahwa komsumsi pelayanan kesehatan tidak
saja mempengaruhi pembeli tetapi juga bukan pembeli. Demikian juga
risiko kebutuhan pelayanan kesehatan tidak saja mengenai pasien
melainkan juga publik.

2.2 Pendekatan RS

1. SOMR
a. Pengertian
SOMR yaitu pedokumentasian pelayanan medis yang disusun
setiap lembarnya berdasarkan tanggal, tanggal terbaru ada dibagian
awal, sedangkan tanggal terlama ada dibagian akhir.
b. Keuntungan dan kerugian SOMR
 Keuntungan
- Memudahkan untuk menentukan penilaian, pengobatan
dan observasi pada setiap pelayanan yang telah diberikan.
Alasannya, laporan terorganisir berdasarkan setiap sumber
pelayanan dalam suatu bagian
 Kerugian
- Tidak mungkin untuk menentukan secara cepat masalah
dan pengobatan yang telah diberikan kepada pasien pada
suatu waktu. Alasannya, karena data terkumpul
berdasarkan pelayanan yang diberikan bukan berdasarkan
masalah / problem atau integrasi dari waktu berikutnya.
2. POMR
a. Pengertian
POMR adalah suatu cara pendokumentasian hasil pelayanan
kepada pasien ke dalam rekam medis dengan pendekatan sistem
sehingga dapat merefleksikan pemikiran yang logis bagi dokter dan
perawat yang merawat atau melayani pasien. POMR mempunyai
4(empat) bagian utama :

2
 Data Dasar (Database)
Database adalah data dasar yang harus ada pada setiap pasien,
termasuk : Keluhan utama, penyakit yang ada sekarang ini, data
sosial yan terkait, riwayat penyakit dan kondisi dari sistem
tubuh, pemeriksaan fisik, data dasar laboratorium.
 Daftar Masalah (Problem List)
The Problem List harus merupakan masalah-masalah yang telah
diketahui oleh dokter seperti : symptom (gejala-gejala), temuan-
temuan yang abnormal, temuan-temuan secara fisiologi,
diagnosis khusus. Fungsi dari problem list:
- Meregister semua masalah
- Menjaga efisiensi, ketelitian dan dapat dipercaya bahwa
pengobatan pasien dilakukan secara menyeluruh
- Sebagai alat Komunikasi dengan sesama dokter, pasien,
profesional lain dan untuk si dokter sendiri
- Mengindikasikan status masalah: aktif, inaktif atau sudah
dipecahkan
- Sebagai petunujuk dalam asuhan pasien
 Rencana (Plan)–Rencana awal (Initial Plan)
“Rencana Awal” menyelesaikan apa yang akan dilakukan untuk
mempelajari lebih mendalam mengenai kondisi pasien,
pengobatan pasien, dan memberi penjelasan kepada pasien
mengenai keadaannya. Rencana khusus untuk setiap masalah
digambarkan dalam 3 kategori :
- Informasi yang lebih luas tentang diagnosa
(Kemungkinan-kemungkinan yang dipikirkan /suspected,
rule out, termasuk dalam rencana awal ini)
- Terapi (termasuk rencana obat-obatan yang diberikan,
prosedur, sasaran, kemungkinan – kemungkinan yang
akan dilakukan)
- Penjelasan / pendidikan kepada pasien.
 Perjalanan Penyakit (Progress Note)
Follow up dari setiap masalah, mengindikasikan;
- Apa yang terjadi pada pasien
- Apa yang direncanakan untuk pasien
- Bagaimana reaksi pasien terhadap terapi yang diberikan
b. Keuntungan dan kerugian POMR
 Keuntungan
- Meningkatkan setiap staf medis maupun paramedis
untuk melakukan pelayanan secara menyeluruh dari
semua masalah yang ada pada sorang pasien. Tidak
sebagian orang perorang atau segi kelainan saja.
- Meningkatkan setiap staf medis maupun paramedis
untuk melakukan pelayanan secara menyeluruh dari
semua masalah yang ada pada sorang pasien. Tidak
sebagian orang perorang atau segi kelainan saja
- Memudahkan si pemakai RM untuk menilai masalah
mana yang aktif, yang inaktif, yang telah teratasi,

3
dan yang sedang ditangani tanpa harus mengikuti
diskusi yang dilakukan setiap saat.
- Memudahkan siapa saja yang terlibat dalam
pengelolaan pasien untuk melakukan follow up dan
menggabungkan informasi dalam satu catatan
kemajuan.
- Dengan resume ringkasannya memudahkan setiap
pimpinan untuk melakukan audit mutu pelayanan di
RS dan meningkatkan fungsi rujukan RS.
- Memudahkan penelitian di RS.
 Kerugian
- Waktu yang dibutuhkan untuk menulis RM lebih
lama karena setiap petugas yang terlibat harus
memikirkan seluruh proses pengelolaan pasien
secara cermat permasalah. Hal ini biasanya terjadi
pada penulisan RM yang pertama kali waktu
pertama pasien dirawat selanjutnya akan mudah.
- Merupakan cara yang relatif baru bagi sebagian
dokter dan paramedis yang telah menggunakan
sistem tradisional sehingga perlu usaha keras untuk
merubah kebiasaan. Bagi mahasiswa atau dokter
yang baru tidak menjadi masalaha besar karena
langgsung dikenalkan sistem yang baru.
- Kesalahan atau ketidakcermatandalam menulis
daftar masalah dapat merugikan penaganan
selanjutnya.
3. IMR
a. Pengertian
Pengertian Infant Mortality Rate adalah tingkat kematian bayi
adalah banyaknya kematian bayi (sebelum umur satu tahun) yang
terjadi pada kelahiran per 1000 bayi.
b. Keuntungan dan kerugian IMR
 Keuntungan :.
- Mengurangi jumlah form dan mendorong pelayanan
kesehatan bekerja secara tim. Alasan : memudahkan
untuk menentukan penilaian, pengobatan dan
observasi pada setiap pelayanan yang telah
diberikan.
 Kerugian :
- Hanya 1 orang pemberi pelayanan yang dapat
mencatat perkembangan pasien pada satu waktu.
Alasan: Sulit mengidentifikasi pekerjaan
perorangan, kecuali catatan yang biasanya ada titel
dari pencatat dan dokter sering merasa catatan hanya
menitik beratkan pada kebiasaan untuk
membedakannya dengan profesi lain yang
memberikan pelayanan kepada pasien.

4
Keputusan untuk menentukan format RM adalah
oleh staf medis dengan persetujuan komite RM.
-
2.3 Pengaruh Karakteristik Sifat Layanan dan Pilihan Pendekatan yang
dipilih RS

1. POMR
POMR suatu tipe format RM yang pendokumentasiannya
mencerminkan pikiran yang logis pada pelayanan yang diberikan dokter.
Dokter menyimpulkan dan mengikuti setiap problem klinis secara individu
(sendiri-sendiri) dan memecahkan masalah tersebut secara bersama-
sama.merupakan suatu sistem atau cara dokumentasi untuk merefleksikan
pemikiran logis dari dokter yang memimpin perawatan seorang pasien, juga
dokter harus menentukan sertamengikuti setiap masalah klinis yang terjadi
dan mengorganisasikan masalah tersebut untuk pemecahan masalahnya.
Secara umum pengaruh POMR adalah sebagai berikut :
a. Meningkatkan mutu asuhan pasien karena informasi yang terkandung
di dalam formulir rekam medis dapat berkesinambungan dari bagian
satu dengan bagian lainnya serta dapat diakses berikutnya.
b. Meningkatkan pengetahuan dan pendidikan tenaga medis dan perawat,
karena semua data dan informasi pelayanan kepada pasien pada
penyakit yang sama dapat dibaca dan dilihat secara menyeluruh secara
sistematis
c. Memudahkan evaluasi pelayanan klinis yang dilakukan dokter dan
perawat.
d. Memudahkan dilakukannya adaptasi perubahan teknologi. Dengan
pendekatan POMR yang sesuai dengan logika pemikiran pengguna,
bila formulir kertas akan dirubah menjadi formulir elektronik akan
lebih familiar (dikenal) bagi pengguna.

2. SOMR
Pengaruh SOMR terhadap desain formulir rekam medis dan
manajemen rekam medis yakni akses data pasien pada unit pelayanan cepat
diperoleh sehingga dalam pelayanan pasien cepat dilakukan. Akan tetapi,
kekurangan SOMR sendiri yakni penentuan seluruh masalah pasien dan
tindakan berikutnya tidak dapat disediakan dengan cepat dalam kurun waktu
tertentu karena data terbagi diberbagai unit pelayanan. Pendekatan SOMR
ini sudah dapat ditinggalkan oleh organisasi pelayanan kesehatan karena
perubahan paradigm dan pendekatan dedain formulir rekam medis kea rah
pentingnya kesinambungan setiap data yang diperoleh pada setiap bagian.

3. IMR
Pengaruh IMR terhadap desain formulir rekam medis dan manajemen
rekam medis adalah menyatukan semua data ke dalam formulir rekam medis
sehingga tersusun secara kronologis pasien tersebut. Pada proses desain
formulir bisa berupa kertas/formulir elektronik dalam bentuk komunikasi
visual yang memiliki fungsi dan nilai estetika untuk menyampaikan
informasi/pesan kepada setiap orang yang telah diatur sesuai kebutuhannya.

5
Dalam mendesain sebuah dokumen rekam medis harus menyematkan
kepada siapa dokumen tersebut akan ditujukan, kepentingannya, dan berapa
sering dokumen tersebut digunakan.

6
KESIMPULAN
Pendokumentasian merupakan sebuah upaya untuk mengabadikan atau
pengarsipkan suatu bentuk kegiatan yang dimana pendokumentasian ini sebagai
bentuk bukti atas terselengaranya suatu kegiatan dalam bentuk otentik atau surat-
surat yang tertulis/tercetak yang dapat dipakai sebagai bukti keterangan asli yang
dapat dibuktikan atau dijadikan bukti dalam persoalan hukum.
Isi rekam medis dipengaruhi oleh bentuk pelayanan kesehatan (pelayanan
rumah sakit atau pusat kesehatan masyarakat), bentuk klasifikasi jenis pelayanan
(umum atau khusus), dan bentuk status kepemilikan sarana pelayanan kesehatan
(swasta atau pemerintah pusat/daerah), serta tipe format rekam medis ( SOMR,
POMR dan IMR).
Perbedaan SOMR dengan IMR. SOMR merupakan format rekam medis
berdasarkan sumber, satu dokter spesialis mempunyai lembaran sendiri.
Sedangkan IMR merupakan format rekam medis berdasarkan kronologis, semua
dokter memiliki rekam medis yang sama dalam satu lembar. Perbedaan POMR
dengan IMR. POMR merupakan format rekam medis berdasarkan masalah,
membutuhkan banyak form, dokter menyimpulkan dan mengikuti problem klinis
secara individu (sendiri-sendiri). Sedangkan IMR merupakan format rekam medis
berdasarkan kronologis, mengurangi jumlah form karena semua pemberi
pelayanan membuat catatan pada form yang sama dan mendorong pelayanan
kesehatan bekerja secara tim.

Anda mungkin juga menyukai