Anda di halaman 1dari 3

Nama : andika aditya

Nim : 041133489
Fakultas : FE/Fakultas Ekonomi
Program Studi: s1 manajemen
Kode/Nama MK: ESPA4110/Pengantar Ekonomi Makro

Tugas: 3
1.Jelaskan perbedaan kurva penawaran agregat jangka pendek dan jangka panjang secara
verbal dan grafis!
2.Jelaskan keadaan stagflasi suatu negara! Berikan solusi atas keadaan tersebut!
3.Jelaskan gambaran tentang keadaan resesi, dan berikan contoh dengan perekonomian
Indonesia
4.Jelaskan faktor yang menyebabkan pergeseran permintaan dan penawaran agregat secara
tibatiba!
5.Jelaskan konsep tabungan, investasi, dan hubungannya dengan aliran internasional!

Jawab
1. Pasokan agregat (aggregate supply) adalah total produksi barang dan jasa dalam
sebuah perekonomian. Dalam ekonomi makro, penawaran agregat akan berperilaku
berbeda dalam sangat jangka pendek (very short-run), jangka pendek (short-run), dan
jangka panjang (long-run), sebagaimana tercermin dalam elastisitas kurva
2. Stagflasi merujuk pada dua kondisi ekonomi ekstrem yang terjadi secara bersamaan,
yaitu stagnasi pertumbuhan ekonomi dan inflasi yang menggerus daya beli
masyarakat.
Kondisi stagflasi merupakan kondisi yang paling ditakuti oleh seluruh pelaku
ekonomi di seluruh negara. Stagflasi merupakan perwujudan dari krisis ekonomi yang
menghancurkan seluruh sendi perekonomian dari dua sisi sekaligus, yaitu sisi
penawaran dan permintaan.
Oleh karena itu, salah satu langkah realistis pemerintah ketika kondisi ekonomi mulai
masuk ke dalam pusaran krisis ekonomi adalah dengan menjaga agar roda dan
aktivitas perekonomian tidak terseret ke dalam kondisi stagflasi. Pandemi Covid-19
sepertinya sudah mulai memunculkan
potensi stagflasi, terutama di negara-negara berkembang seperti Indonesia.
Pandemi ini telah menimbulkan guncangan ekonomi yang sangat luas dan berdampak
pada seluruh sektor ekonomi. Selain menggoncang sisi penawaran dan permintaan
sekaligus, wabah ini juga ikut mengguncang rantai pasok global, sehingga berdampak
ke hampir seluruh lapangan usaha.Untuk menekan dampak negatif pandemi terhadap
kondisi perekonomian nasional, pemerintah telah membuat berbagai kebijakan, baik
dari sisi moneter maupun fiskal. Dari sisi fiskal, ada beberapa paket insentif fiskal
seperti relaksasi pajak dan bantuan permodalan untuk UMKM yang bersumber dari
APBN.
3. resesi adalah penurunan signifikan dalam kegiatan ekonomi yang berlangsung selama
berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun.Selama resesi, ekonomi berjuang, orang
kehilangan pekerjaan, perusahaan membuat lebih sedikit penjualan dan output
ekonomi negara secara keseluruhan menurun.
Contoh resesi :
Perekonomian dunia 2015 lesu
Kondisi lesunya perekonomian dunia pada 2015 memengaruhi perekonomian
Indonesia.Kondisi ini berdampak pada turunnya realisasi pertumbuhan ekonomi
nasional yang diprediksi mencapai level 5,5 persen namun pada realisasinya hanya
tercapai pada kisaran 4,7 persen.Pemulihan perekonomian global yang lamat dari
perkiraan dan kekhawatoran akan pengurangan terhadao stimulus keuangan oleh The
Fed menjadi penyebab utama lesunya perekonomian dunia dan berimbas pada
perekonomian domestik.
Lesunya perekonomian dunia itu menimbulkan berbagai dampak terhadap
perekonomian Indonesia, di antaranya:
1. Tidak tercapainya target-target yang tercantum dalam APBN 2015.
2. Kondisi ekspor Indonesia yang sebagian besar masih mengandalkan ekspor komoditi
mentah mengalami penurunan permintaan.

Dengan dampak seperti itu, target penerimaan APBN tidak tercapai. Dampak lanjutannya
adalah terjadinya peningkatan defisit APBN yang harus dibiayai dengan penerbitan utang
baru.Pemerintah harus menerapkan berbagai cara dan kebijakan agar perekonomian
Indonesia segera keluar dari kondisi tersebut.
Faktor-faktor yang menyebabkan pergeseran kurva permintaan agregat adalah :

1. pendapatan masyarakat
2. intensitas kebutuhan  
3. perubahan harga barang lain yang berhubungan
4. selera
5. jumlah penduduk

Penjelasan

3. Pendapatan masyarakat sangat berpengaruh pada permintaan akan barang dan jasa,
jika pendapatan masyarakat tinggi maka konsumsi akan barang dan jasa juga ikut
meningkat, dan hal ini akan mempengaruhi pergeseran kurva permintaan.
4. Intensitas kebutuhan seperti kebutuhan primer, kebutuhan sekunder dan tersier sangat
mempengaruhi kurva permintaan, karena masing-masing kebutuhan orang berbeda-
beda.
5. Perubahan harga barang lain yang berhubungan  mempengaruhi pergeseran kurva
permintaan.
6. Selera konsumen sangat mempengaruhi kurva permintaan.
7. Jumlah penduduk yang banyak akan berpengaruh jumlah permintaan, oleh sebab itu
jumlah penduduk mempengaruhi kurva permintaan.

Kurva penawaran menunjukkan hubungan antara harga suatu produk dengan kuantitas yang
ditawarkan (kuantitas yang bersedia diproduksi/dijual).  Kurva penawaran ber-slope positif,
yaitu jika harga naik maka kuantitas penawaran akan bertambah, dan sebaliknya. Kurva
permintaan menunjukkan hubungan antara harga suatu produk dengan kuantitas yang
diminta.  Permintaan ber-slope negatif terhadap harga (hukum permintaan).  Dengan kata
lain, ketika harga naik permintaan akan turun, dan ketika harga turun permintaan akan naik.

4. Tabungan dan investasi, keduanya membutuhkan penyisihan uang, yang membedakan


adalah tujuannya. Menabung pada dasarnya hanya mengamankan uang saja,
sementara investasi yaitu mengalokasikan uang untuk mencapai suatu target dalam
jangka waktu tertentu.

Anda mungkin juga menyukai