LAPORAN KASUS
A. Kasus
Pasien Tn. W berumur 25 tahun datang ke Poli Kulit dan Kelamin RSSA pada
tanggal 3 Agustus 2011 dengan keluhan utama kencing mengeluarkan nanah. Keluhan
terjadi sejak 3 minggu yang lalu. Awalnya kencing terasa panas dan nyeri. 2 minggu yang
lalu bengkak pada ujung penisnya dan terdapat benjolan pada selangkangan kiri. Pasien
mempunyai riwayat hubugan seksual dengan istri sirinya 5 hari sebelum keluhan (pasien
menikah 3 bulan yang lalu). Istrinya mengeluh sering keputihan. Hubungan seksual
dilakukan sebanyak 8. Keluhan tersebut dirasakan baru pertama kali. Dari hasil
pemeriksaan fisik didapatkan TD : 150/100 mmHg, RR : 24x/menit, N : 110x/menit, S :
37ºC , duh purulen berwarna putih kekuningan yang keluar dari OUE. Dari pemeriksaan
penunjang berupa pewarnaan gram, ditemukan leukosit >5 per lapang pandang besar dan
terdapat diplococcus gram negatif intraseluler dan ekstraseluler. Pengobatan yang
diberikan adalah memberikan terapi oral cefixime 1x400 mg selama 5 hari dan
Doxycyclin 2x100 mg selama 7 hari. Pasien diedukasi agar meminum obat sesuai dosis,
tidak melakukan hubungan seksual dulu selama masa pengobatan, atau menggunakan
kondom bila berhubungan seksual. Pasangan pasien hendaknya diperiksa juga untuk
menghindari reinfeksi dan komplikasi. Prognosis pasien ini secara vitam, sanam,
fungsionam dan secara kosmetikam dubia et bonam adalah ad bonam.
B. Askep
I.Biodata
1. Identitas Pasien
Nama : Tn. W
Umur : 25 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Megawon RT5/1 Jati Kudus
Status : Menikah
No. RM : 10989607
Tanggal : 3-8-2011
II. Anamnesis
1. Keluhan Utama:
Kencing mengeluarkan nanah.
2. Riwayat penyakit sekarang:
Pasien datang dengan keluhan mengeluarkan nanah dari kemaluannya. Keluhan
terjadi sejak 3 minggu yang lalu. Awalnya kencing terasa panas dan nyeri. 2 minggu
yang lalu bengkak pada ujung penisnya dan terdapat benjolan pada selangkangan kiri.
Skala nyeri 5 (0-10). Pasien telah meminum doxycyclin yang diketahui dari internet,
tetapi tidak teratur. Setelah minum obat, perih saat kencing dan nanah berkurang tetapi
tidak sembuh. Pasien mempunyai riwayat hubungan seksual dengan istri sirinya 5 hari
sebelum keluhan (pasien menikah 3 bulan yang lalu). Istrinya mengeluh sering
keputihan. Hubungan seksual dilakukan sebanyak 8. Keluhan tersebut dirasakan baru
pertama kali.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien tidak pernah menderita penyakit seperti ini sebelumnya.
III. Riwayat keluarga
Keluarga pasien tidak pernah ada yang menderita penyakit seperti ini.
IV. Data Biologis
1. Nutrisi
Klien mengalami anoreksia berhubungan dengan adanya rasa nyeri dan adanya
inflamasi uretra.
2. Eliminasi
Terjadi penurunan frekuensi BAK/oliguria
3. Istirahat/tidur
Klien mengalami susah tidur dikarenakan cemas dengan penyakit yang
dideritanya dan rasa nyeri pada malam hari
4. Riwayat psikologis
Klien merasa mudah marah / susah mengontrol emosi karena adannya rasa nyeri
akibat penyakit yang dideritanya
5. Riwayat Perilaku Seksual
Pasien melakukan hubungan seksual dengan istri sirinya sebanyak 8x.Terakhir
melakukan hubungan 3 minggu yang lalu saat istrinya keputihan. Riwayat hubungan
dengan selain istri disangkal.
V. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan Umum : Baik
b. Kesadaran : Compos Mentis
c. Hiegene : Tampak terawat
d. Observasi tanda-tanda vital
- TD : 150/100 mmHg
- RR : 24x/menit
- N : 110x/menit
- S : 37ºC
e. Pemeriksaan abdomen
f. Inspeksi : bentuk abdomen simetris, warna normal
g. Auskultasi : ada gangguan kontraksi otot polos ureter yang menyebabkan gangguan
miksi
h. Palpasi : Ada nyeri tekan
i. Pemeriksaan sistem perkemihan
- Inspeksi : Mukosa memerah dan edema. Terdapat cairan eksudat yang purulent, Ada
ulserasi pada uretra, Adanya rasa gatal yang menggelitik, Adanya pus pada awal
miksi, Kesulitan untuk memulai miksi
- Palpasi : Nyeri dan panas saat berkemih, Nyeri pada abdomen bagian bawah
j. Pemeriksaan Genetalia
Inspeksi : Adanya mukosa merah udematus, terdapat cairan eksudat purulen,
adanya push.
Palpasi : Adanya nyeri tekan pada genetalia karena adanya inflamasi
Lokasi Ruam
Resiko infeksi
Ds : Infeksi kandung kemih Ansietas
- Klien mengalami susah (Neisseria gonorrahoeae,
tidur dikarenakan chlamydia, E.coli atau
cemas dengan penyakit mycoplasma)
yang dideritanya dan
rasa nyeri pada malam Ketidakmampuan pertahanan
lokal karena infeksi
hari
- Klien mengalami Penempelan bakteri pada
anoreksia berhubungan uretra
dengan adanya rasa
nyeri dan adanya Pada pria bakteri menginfeksi
uretra/ Pada wanita bakteri
inflamasi uretra. menginfeksi serviks
Do :
- Sulit tidur URETRITIS
- TD : 150/100 mmHg
- RR : 24x/menit
Ketidaktahuan dalam proses
- N : 110x/menit transmisi penyakit
Kurangnya pengetahuan
Ansietas
C. Pembahasan
Kelompok kami mengambil Diagnosa prioritasnya adalah Gangguan eliminasi
urin karena Keluhan subjektif ini sesuai dengan gambaran klinis uretritis gonore
(uretritis GO. Keluhan subyektif berupa rasa gatal, panas di bagian distal uretra di sekitar
orifisium uretra eksternum, kemudian disusul disuria, keluar duh tubuh dari ujung uretra.
Sedangkan prioritas kedua kelompok kami mengambil diagnosa keperawatan nyari akut
karena didapatkan hasil keluhan sakit waktu kencing, Uretritis pada pria ini dapat
menimbulkan komplikasi berupa cowperitis (sakit pada perineum), disuri, prostatitis
nyeri yang sangat pada perineum dan suprasimfiser, sakit sewaktu defekasi. Bila terjadi
uretritis memberikan disuri yang ringan. Mungkin juga disertai keradangan kandung seni
dengan gejala polakisuri, nyeri perut bagian bawah dan terminal hematuri.
Pada kasus diatas istrinya mengelami keputihan karena Gonore pada wanita:
sebagian besar wanita yang menderita gonore asimtomatik. Gonore pada wanita sering
mengenai serviks sehingga terjadi servisitis dengan gejala keputihan.
Dan diagnosa keperawatan yang ketiga kelompok kami mengambil resiko infeksi
karena didapatkan discharge purulen berwarna putih kekuningan, Adanya mukosa merah
udematus, terdapat cairan eksudat purulen, adanya push.
Diagnosa keperawatan yang terakhir atau keempat kelompok kami mengangkat
diagnosa keperawatan ansietas karena didapatkan Klien mengalami susah tidur
dikarenakan cemas dengan penyakit yang dideritanya dan rasa nyeri pada malam hari.
Setiap orang pasti mengalami cemas atau ansietan pada penyakit yang baru pertama
kali dialaminya dan klien tersebut mengalami urethritis ini yang pertama kalinya.