MENDEFINISIKAN WAWANCARA
DAN APA YANG BERKAITAN DENGANNYA
Makalah ini diajukan sebagai syarat dalam memenuhi tugas Mata Kuliah Al Khitabah
Dosen Pengampuh
.Irfan, S.Ag., M.Pd
: Kelompok 3
Alenawati
Annisa Ahyar
Wulandari
Kiki Rezki
Rahmi
Nur Aena
Muh Riskal
Algifari
Moh Rahul
Sulastri
Alhamdulillah kita panjatkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan Rahmat dan Hdayah-Nya. Sehingga Kelompok kami dapat menyelesaikan
penyusunan Makalah Mata Kuliah “ AL KHITABAH” yang berjudul “MENDEFINISIKAN
WAWANCARA DAN APA YANG BERKAITAN DENGANNYA”
Shalawat serta salam kita haturkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW bersama
keluarga dan para sahabatnya yang telah membawa kita dari zaman kegelapan menuju zaman
terang benderang seperti yang kita rasakan saat ini.
Dalam Makalah ini yang kami susun, kami sebagai penulis berusaha semaksimal
mungkin untuk menyempurnakannya, akan tetapi sebagai manusia biasa, tentu tidak terlepas
dari kesalahan dan kekeliruan. Apabila ada kata-kata yang kurang berkenan dan banyak terdapat
kekurangan kami meminta maaf sebesar-besarnya. Akhirnya penulis berharap, semoga Makalah
ini dapat memberikan nilai tambah dan berguna bagi ilmu pengetahuan, baik dilingkungan
masyarakat, agama, bangsa, dan Negara.
Kelompok 3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagaimana kita ketahui bahwa salah satu metode pengumpulan data adalah dengan cara
wawancara. Apa pengertian dari wawancara itu? Budiyono (2003: 52) mengatakan bahwa
metode wawancara (disebut pulainterview) adalah cara pengumpulan data yang dilakukan
melalui percakapan antara peneliti (atau orang yang ditugasi) dengan subyek penelitian atau
responden atau sumber data. Dalam hal ini pewawancaramenggunakan percakapan sedemikian
hingga yang diwawancara bersedia terbuka mengeluarkan pendapatnya. Biasanya yang diminta
bukan kemampuan tetapi informasi mengenai sesuatu. Dalam jurnal oleh Koichu dan Harel
(2007) dikemukakan bahwa: ”A clinical task-based interview can be seen as a situation where
the interview-interviewee interaction on a task is regulated by a system of explicit and implicit
norms, values, and rules”.
Dalam jurnal lain, Hurst (2007: 274) mengungkapkan bahwa: “Interview were chosen as the
main data gathering strategy for the original project because it was felt that potentially ‘data rich’
environment this afforded would provide the best context for assesistry and probing for presence
of three models of thinking (mathematical knowledge, contextual knowledge, and strategic
knowledge) both before and following the intervention phase of project”. Dari pengertian
wawancara yang dikemukakan para ahli atau pakar di atas dapat dijelaskan bahwa wawancara
adalah situasi dimana terjadi interaksi antara pewawancara dan yang diwawancarai dengan
pedoman wawancara berdasarkan pada hasil tugas/tes yang telah diberikan kepada yang
diwawancarai. Wawancara ini digunakan untuk memperoleh data primer yang terbaik sesuai
dengan maksud dan tujuan penelitian.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan wawancara ?
2. Bagaimana tugas wawancara ?
3. Apa tujuan dari wawancara ?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui dan memahami hakikat/definisi wawancara
2. Mengidentifikasi macam – macam wawancara
3. Menganalisa salah satu wawancara
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Robert Kahn & Saluran : Menurut mereka, wawancara merupakan pola khusus dari
interaksi yang dimulai dengan tujuan tertentu, dan secara lokal konten yang spesifik,
dengan proses menghilangkan bahan-bahan yang tidak ada berkelanjutan untuk
berkelanjutan.
Ankur Garg : wankur Garg, mengemukakan bahwa awancara dapat menjadi alat
yang dilakukan oleh orang-orang yang potensial baik calon kandidat untuk posisi,
jurnalis, atau orang biasa yang mencari tahu mengenai kepribadian seseorang atau
mencari informasi data.
Anda dapat memperhatikan kelengkapan hasil wawancara yang ingin anda peroleh
dengan memanfaatkan unsur 5w+1h yaitu What/Apa?, Who/Siapa?, Where/Dimana?,
When/Kapan?, Why/Kenapa?, dan How/Bagaimana?. Saat melakukan wawancara, kita
dapat mencatat informasi yang telah disampaikan narasumber secara garis besar atau
pokok-pokok pikirannya saja. Selain itu anda juga dapat menggunakan alat perekam
terlebih dahulu. Dengan adanya alat perekam tersebut, kita dapat mendengarkan hasil
wawancara tersebut berulang kali. Wawancara dapat di lakukan secara spontan terhadap
orang-orang yang ditemui disekitar sumber berita atau melakukan wawancara khusus
terhadap tokokh atau pejabat penting. Dalam wawancara khusus biasanya di butuhkan
perencanaan terlebih dahulu, seperti menentukan waktu dan tempat wawancara yang
tepat. Dengan begitu anda dapat dengan leluasa melakukan kegiatan wawancara.
Secara nonverbal, yaitu bagaimana sikap konselor dalam berhadapan atau memberi
tanggapan selama jalannya konseling seperti gerak badan dan pandangan mata atau
mimik wajah yang menunjukkan ketidaksetujuan dan setuju terhadap pernyataan dan
pembicaraan klien. Teknik-teknik nonverbal dapat ditunjukkan dalam bentuk sebagai
berikut:
1. Senyum
2. Cara Duduk
3. Kontak Mata
4. Anggukkan Kepala
5. Gerak gerik lengan dan jari
6. Variasi dalam Nada Suara dan Kecepatan bicara
D. Fungsi Wawancara
Fungsi utama dari proses wawancara adalah untuk menggali informasi dari
narasumber. Berikut beberapa fungsi lainnya :
1. Mendapat informasi yang benar agar tidak terjadi simpang siur atau kesalahan
informasi
2. Informasi/data dari hasil wawancara merupakan pelengkap informasi awal
3. Memperoleh infomarsi secara komprehensif, akurat, jujur, dan mendalam.
4. Mendapatkan informasi dan data yang objektif dan berimbang
5. Menggali kemungkinan adanya perspektif baru atas suatu masalah.
E. Tujuan Wawancara
Tujuan wawancara secara adalah untuk mendapatkan informasi yang akurat dari
narasumber dengan cara memberikan beberapa pertanyaan tertentu. Adapun tujuan
wawancara secara khusus adalah sebagai berikut :
1. Untuk menggali dan mendapatkan informasi atau data dari orang pertama (primer).
2. Untuk melengkapi informasi/data yang dikumpulkan dari teknik pengumpulan data
lainnya
3. Untuk mendapatkan konfirmasi dengan menguji hasil pengumpulan data lainnya
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Wawancara merupakan suatu kegiatan Tanya jawab dengan tatap muka antara
pewawancara dengan yang diwawancarai tentang masalah yang diteliti, dimana
pewawancara bermaksud memperoleh prsepsi, sikap dan pola pikir dari yang
diwawancarai yang relevan dengan masalah yang diteliti. Karena wawancara itu
dirancang oleh pewawancara, maka hasilnya pun dipengaruhi oleh karakteristik pribadi
pewawancara.
B. Saran
Sebaiknya peranyaan yang diajukan untuk narasumber disusun secara baik, rapih dan
menggunakan bahasa yang sopan, tidak menyingung perasaan narasumber dan harus
sesuai prosedur dan tepat sasaran. Pewawancara dan narasumber sebaiknya harus
bersikap terbuka dalam pelaksanan wawancara.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.google.com/search?q=makalah+tentang+wawancara&ie=utf-8&client=firefox-b-ab
http://www.amheru.staff.gunadarma.ac.id/
http://teorikuliah.blogspot.com/2009/09/pengertian-wawancara-tv-tujuan-dan.html
http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2200836-tujuan-wawancara/
http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/presenting/2170427-pengertian-dan-fungsi-
wawancara/
http://id.shvoong.com/humanities/theory-criticism/2035973-pengertian-wawancara-dan-teknik-
wawancara/