KLIEN DENGAN
GANGGUAN SISTEM
PERKEMIHAN
Ners Wijaya
Sistem
Perkemihan
1.Ginjal
2.Ureter
3.Vesika
urinaria
4.Uretra
PENGKAJIAN
Manifestasi klinik
disfungsi renal dan
urinarius :
• Rasa nyeri
• Perubahan eliminasi urin
• Gejala gastrointestinal
• Gejala lain pada setiap
sistem tubuh
Rasa nyeri
• Nyeri urogenital tidak selalu
terdapat pada penyakit ginjal
• Bisa terjadi akibat adanya
obstruksi dan distensi
• Nyeri ginjal
• Nyeri kolik
• Nyeri vesika
• Nyeri prostat
• Nyeri testis/epididimis
• Nyeri penis
Perubahan pada eliminasi urin :
• Sering berkemih
• Urgensi
• Rasa panas pada saat berkemih
• Hesitancy
• Nocturia
• Inkontinensia
• Enuresis
• Polyuri
• Hematuri
• Proteinuri
• Pneumaturia
• Hematospermia
Gejala gastrointestinal
:
• Mual
• Muntah
• Diare
• Gangguan rasa nyaman
abdomen
• Ileus paralitik
RIWAYAT KESEHATAN
bawah
- sistitis
- prostatitis
- uretritis
ETIOLOGI
E Coli 19 %
Kleb Pnemoni 13 %
Alkaligenes fecalis 11 %
Staph. Epidermis 10 %
d.s.t
(Pratiwi Sudarmono) 2004
- Disamping mikro org diatas, ISK
bisa di sbbkan :
- M. tbc
- Jamur
FAKTOR RISIKO ISK
1. Umur tua - inkontinensia
- penggunaan kateter
- Renal insuf
- BPH
2. Wanita - uretra pendek &
dekat vagina /
Perineum
3. Riwayat ISK berulang
FAKTOR RISIKO ISK
4. Anatomi - uretra : striktur, batu,
prostat
- FK sirkumsisi
5. FK kebiasaan - sexual intercourse -
sering
- KB : spermaticid / diaphragma
- Anal inercourse
- Menunda miksi setelah
intercourse
6. Pengobatan - terlalu sering mendpt A.
biotik
FK RISIKO ISK TDK SEDERHANA
1. Kelainan anatomi, fgs atau defek
metabolik
- semua faktor yg menghambat “urin
flow”
2. Umur (muda / tua)
- < 15 th & 65 th
3. Wanita
4. Hamil – statis urin, protein uria,
glukosuria
5. Post menopause
- estrogen gangguan sal kencing
bawah
FK RISIKO ISK TDK SEDERHANA
6. Imunosuppresion
- HIV – AIDS
7. Kista ginjal
8. Renal insuf / transpl
9. Peny penyerta - DM
- Prostatitis
10.Pemakaian kateter
PATOGENESIS
1. Infeksi menaik / Asendering tipe
- Bakteri sal cerna (E Coli) berkembang biak di
sekitar
perineum, vagina, uretra
- Sewaktu miksi, uretra terbuka dan E coli
secara aktif akan
naik keatas (dg mempergunakan flagel)
- Setelah selesai miksi, akan ada sebg kecil
urine kembali ke
vesika urinaria, (reflux) yg diikuti
oleh E. Coli
2. Hematogen : sepsis ginjal
3. Limfogen : jarang
4. Trauma
GEJALA
1. Disuria – Nyeri – Panas – tdk enak
waktu kencing
2. Polakisuria – dg volume urin
sedikit
3. Urgency - rasa terdesak kencing
4. Nokturia
5. Supra pubic pain
6. Feeling of fullnes of the rectum
(men)
7. L.B.P
8. Nyeri perut bag bawah
9. Hematuria
Pada yg berat / ISK tdk sederhana
10. Nyeri C.V.A
11.Nyeri perut yg hebat
12.Demam, keringat, gigil
13.Mual, muntah, diare
14.Anoreksia
15.Urosersis
PENYULIT - Pielonefritis
- Fibrosis kandung kemih
LAB : Lekosit : + normal
Anemi ringan
Urine: sedimen lekosit
TH / Pencegahan: berantas predisposisi
Pengobatan = akut
PIELONEFRITIS AKUT
Definisi :Radang akut ginjal, ditandai :
primer dg radang jar. intersisial &
sekunder mengenai tubulus kapiler glom
ETIOLOGI
1. Predisposisi
- komplikasi infeksi sekunder
- dr perjalanan peny ginjal
2. Mikroorganisme aerob
- E. Coli >> - Proteus
- Klebsiela - Pseudomonas
3. Mikroorg. An Aerob
PATOGENESIS
- PNA lbh sering ditemui pd pas
obstr. Sal kemih
- Infeksi lebih sering atas
GAMBARAN KLINIS
- Demam, menggigil
- Nyeri pinggang peregangan kapsul
ginjal
menyebar ke perut bawah
DD / Apendisitis
- Pem. Fisik
- Tampak sakit berat
- Demam intermiten
- Taki kardi
LABORATORIUM
- Lekositosis hebat (SP 40.000 /
mm3)
- Neutrofilia
- Urin - keruh
- proturia 1-3 gr/HR
- piuria (lekosituria)
- biakan urine > 105 CFU / cc
urin
- faal ginjal : normal
RADIOLOGI
- Polos ABD : Perinefrik Fat
Tatalaksana
GAMBARAN KLINIS
1. Ringan / Tanpa Kel s/d Berat
2. Proteinuria Asimptomatis
- Ditemukan wkt pem urin
3. Eksaserbasi Akut
- Dg gejala2 akut
4. Hipertensi
- Ringan berat dg penyulit CVA
- Jenis : hipertensi sekunder
(renovaskuler)
5. Gagal ginjal kronis
LABORATORIUM
- Proteinuria < 2 gr / HR
- Ureum & kreatinin
- Sedimen urin
- lekosit
- silinder hialin
TERAPI
- Pencegahan
- Atasi FK predisposis
- PH Urin – E Coli tumbuh
pd suasana asam
- Pengobatan
- Antibiotika
- 3 minggu
BATU SALURAN
KEMIH
DEFINISI
Batu Saluran Kemih (BSK)
• Didapatkan massa keras seperti
batu yang terbentuk di sepanjang
saluran kemih baik saluran kemih
atas (ginjal dan ureter) maupun
saluran kemih bawah (kandung kemih
dan uretra)
• Dapat menyebabkan nyeri,
perdarahan, penyumbatan aliran
kemih dan infeksi.
LOKASI
Ginjal :
Nefrolitiasis
Ureter :
Ureterolitiasis
Kandung Kemih :
Visikolitiasis
Uretra :
Uretrolitiasis
FAKTOR RESIKO
Ekstrinsik
• Asupan air Intrinsik
• Geografi
• Iklim dan temperatur • Herediter (keturunan) :
Faktor risiko yang lebih
• Diet : purin, oksalat, tinggi mungkin karena
dan kalsium kombinasi dari
predisposisi genetik dan
• Pekerjaan : Sering eksposur lingkungan yang
dijumpai pada orang lama (misalnya, diet).
yang pekerjaannya
• Umur : Penyakit ini
banyak duduk dan kurang paling sering didapatkan
aktifitas atau pada usia 30-50 tahun
sedentary life.
• Jenis kelamin :Jumlah
• Kebiasaan menahan buang pasien laki-laki >
air kecil perempuan
KOMPOSISI BATU
BATU KALSIUM
• Lebih dari 80% batu saluran kemih, baik yang
berikatan dengan oksalat maupun fosfat.
Etiologi :
- Hiperkalsiuri : kalsium dalam urine lebih besar
dari 250-300 mg/24 jam
- Hiperoksaluri : ekskresi oksalat urine melebihi
45 gram per hari
- Hiperorikosuria, yaitu kadar asam urat dalam
urine melebihi 850 mg/24 jam.
- Hipersitraturi
- Hipomagnesuria
BATU STRUVIT
• Anamnesis
• keluhan
• Penyakit terdahulu
• Pemeriksaan Fisik
• Pemeriksaan fisik umum :
nyeri ketok kosto-vetebra,
teraba ginjal akibat
hidronefrosis, tanda-tanda
gagal ginjal, retensi urin
dan demam
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Prognosis :
baik bila tidak ada komplikasi