ARF, CRF,
GLOMERULONEFRITIS
Selasa, 8 Februari 2011
dr. Erwin Santosa, Sp. A, M.Kes
pada blok ini kan kita ngebahas urinary tract nah yu kita liat anatominya dulu
NEFROLOGI ANAK
Materi ini akan menjelaskan tentang point-
point yg disamping. Oc, kita mulai dengan infeksi
saluran kemih pada anak, ini biasanya terjadi
urethritis (peradangan saluran urethra), cystitis,
ureteritis (peradangan pada saluran urether),
pyelitis (peradangan pada parenkim dibagian
pelvis), pyelonefritis akut/kronis. Infeksi saluran
kemih atau infeksi traktus urinarius (ITU)
adalah keaadan dimana kuman bertambah dan
berkembang biak didalam traktus urinarius
dengan jumlah yang bermakna.
Etiologi dari ITU biasanya dikarenakan
bakteri dari golongan Enterobactericeae yang
berasal dari daerah perineum/traktus intestinal.
Yang paling sering ditemukan dan popular
biasanya kuman Klebsiella, Proteus, Entetobacter,
Pseudomonas, streptococcus, dan golongan
staphylococcus. Bakteriuria : terdapatnya kuman
dalam kemih buli-buli ( lebih 10.000 satuan
pembentuk koloni kuman pd urine segar )
Setelah kita tau pengertian ITU dan
etiologinya, yuk lanjut ke Patogenesis ITU. ITU dapat terjadi melalui beberapa cara, misalnya :
Pada bayi terutama neonates biasanya bersifat Hematogen akibat dari sepsis
Pada anak-anak bisanya berasal dari perineum yang kemudian menjalar secara asenden
kebagian kantung kemih
Selain yang diatas da faktor predisposisi timbulnya ITU misalnya faktor konginetal, batu
saluran kemih, pemasangan kateter kandung kemih, stasis urine karena obstipasi, tumor,
neurogenik bladder dll.
Gejala
• Simptomatis dan asimtomatis
• simptomatisàmakin muda usia anak gejala klinis makin tidak khas ( pada neonatus seperti
gejala sepsis )
• Ngompol , sering kencing , sakit waktu kencing , sakit pinggang ( gejala makin spesifik )
• asimptomatisàkebetulan ditemukan pada pemeriksaan UKS
ISK dengan gejala :
Pielonefritis akut dng demam sbg gejala utamanya
Kistitis akut dengan kelainan berkemih akut
ISK tanpa gejala :
Adakalanya terdapat bakteriuria berulang pd seseorang anak tanpa gejala , biasanya
dijumpai pd saat pemeriksaan kesehatan secara berkala
Diagnosis
a. Urinalisis
b. Biakan kemih :
Kemih aliran tengah
Kantung penampung kemih , utk bayi dan anak kecil
Aspirasi supra pubik ( cara terbaik utk memperoleh kemih tanpa kontaminasi )
Katerisasi kandung kemih ( kontaminasi minimal, lazim dipergunakan )
c. Uji nitrit :
Banyak kuman uropatogen mampu mereduksi nitrat kemih menjadi nitrit ( pink azo )
d. Pencitraan :
Dengan ultrasonografi , urografi, skintigraft
Pd anak kecil ok gejala klinis tak jelas dan meningkatnya resiko morbiditas
Urine (bakteriuria)
Pengumpulan (pancar tengah/mid-stream,urine bag, aspirasi suprapubik)
Biakan dalam media : jumlah koloni kuman lebih 100.000, 10.000-100.000, 1.000-
10.000. kurang 1000/ml (positif, ragu-ragu, kontaminasi ,negatif)
Pemeriksaan urine mikroskopik (centrifuge dan tanpa centrifuge ) terdapat
kuman/tiap LPB
PERHATIAN!
• Aspek (beratnya serangan, usia penderita, kelainan yang menyertai infeksi)
• Antibiotika (parenteral/oral, jenis – dosis –lama pemberian, kuratif – profilaksis)
• Simptomatik
• Pemeriksaan pencitraan (USG, MSU, DMSA, PIV) – perhatikan cost effectiveness
Perhatian (dirujuk )
• Isk komplek pielonefritis akut yang cenderung berulang dialisis gagal ginjal
• Pencitraan untuk mencari predisposising faktor (RVU,obstruksi dll)
• Tindakan bedah (RVU berat,obstruksi)
• Antibiotika profilaksis
Hmm.. demikian sekilas tentang ITU, ayo kita lanjut ke Glomerulonefritis akut/chronis
Glomerulonefritis Akut (GNA) adalah
suatu reaksi imunologis pada ginjal tehadap
bakteri atau virus tertentu, dan biasanya
yang paling sering itu terjadi akibat infeksi
streptococcus. Ya atau simplenya Inflamasi
dan proliferasi sel di dlm glomerolus.
Etiologi : biasanya sering terjadi pada anak
dengan usia 3-7 tahun dan lebih sering pada
anak pria perbandingannya 2:1.
Perbandingan antara Asimtomatik :
Hehehhhe…..aduh mav banget nih ya.. klo skema yang disamping aku juga kurang tau
maksudnya pa, tolong difahami sendiri ya.. hehehe…
Nah bila gagal ginjal ini dibiarkan akan menjadi semakin buruk bahkan bisa sampai meninggal.
Untuk Terapinya :
Cari dulu penyebabnya dan koreksi kelainannya, jika sulit segera rujuk ke Rumah Sakit.
Misalnya karena :
Dehidrasi : rehidrasi
Asidosis : berikan bikarbonas natrikus atau laktas natrikus
Hiperkalemia : untuk mencegah intoksikasi kalium, maka pemberian kalium dengan
cairan dan makanan harus dikurangi. Jika perlu, kelebihan natrium ini bisa dikeluarkan
dengan dialysis
Hipokalsemia : diberikan glukonas kalsikus secara intravena
Anemia : bila perlu dilakukan transfuse darah
Hipertensi : dapt diberikan obat-obatan anti-hipertensi, dll