Anda di halaman 1dari 7

HUBUNGAN NYERI DAN KECEMASAN DENGAN POLA ISTIRAHAT TIDUR PASIEN POST

OPERASI DI RUANG BEDAH RUMAH SAKIT UMUM TENGKU CHIK DITIRO SIGLI
TAHUN 2019
THE CORRELATION OF NIGHT – TIME SLEEP, PAIN, AND ANXIETY FOR THE POSTOPERATIVE
PATIENTS AT SURGERY DEPARTMENT IN TENGKU CHIK DITIRO HOSPITAL, 2019
Asri Bashir
E-mail: asribashir@gmail.com
ABSTRAK

Latar Belakang: Post Operasi merupakan dimana setelah dilakukan pembedahan penanganan secara medis untuk
mengobati penyakit yang mecederai jaringan atau organ di mulai saat pasien dipindahkan ke ruangan operasi dan
berakhir ke ruangan pemulihan. Berdasarkan dari survey pasien memiliki perasaan cemas untuk bergerak
dikarenakan Nyeri pada luka pembedahan yang mengakibatkan sulit beristiahat. Tujuan penelitian Untuk
mengetahui Hubungan Nyeri dan kecemasan Terhadap Pola Istirahat Tidur pasien Post Operasi di Ruang bedah
Rumah Sakit Umum Tengku Chik Ditiro. Jenis penelitian bersifat analitik dengan pendekatan crossectional yang di
laksanakan di Ruang bedah Rumah Sakit Umum Tengku Chik Ditiro pada tanggal 28 Agustus s/d 07 September
2019 dengan tehnik porposive sampling yaitu sebanyak 60 responden, dan pengumpulan data dilakukan dengan
pembagian kuisioner selanjutya dilakukan uji chi-square. Hasil penelitian statistic menunjukan bahwa ada Hubungan
Nyeri dan kecemasan dengan P value 0,002, Hubungan kecemasan dan pola istirahat post operasi dengan P value
0,005 di Ruang bedah Rumah Sakit Umum Tgk Chik Ditiro tahun 2019. Kesimpulan menunjukan Hubungan Nyeri
dan kecemasan Terhadap Pola Istirahat Tidur pasien Post Operasi memiliki hubungan yang signifikan di Ruang
bedah Rumah Sakit Umum Tengku Chik Ditiro. Saran Di harapkan seluruh perawat untuk memperdalam serta
memahami tentang nyeri dan kecemasan terhadap pola istirahat tidur pasien post operasi sehingga bisa di
aplikasikan.

Kata Kunci: Nyeri dan kecemasan, Pola istirahat

ABSTRACT

postoperative where the surgical treatment is performed medically to treat diseases that can injure the patient's tissue
or organs after being transferred to the recovery room. Based on the survey, the patient has an anxious feeling to
move due to pain in the surgical wound which results in difficulty resting. The purpose of this study is to identify the
relationship of the night – time, pain, anxiety, and sleep for the postoperative patients at the surgery department in
Tengku Chik Ditiro hospital 2019. This research is analytical through cross-sectional. The purposive sampling
technique was used to conduct this research. There were 60 respondents. The data collection was got by distributing
questionnaires. The result showed that there is a relationship between pain and anxiety. P-value 0.005 at the surgery
department in Tengku Chik Ditiro 2019. The conclusion, there is a significant relationship between pain, and anxiety
for postoperative patients. The suggestion, all the patients should have knowledge about pain and anxiety and sleep
for the postoperative patients.
Keywords : pain and anxiety, sleep

PENDAHULUAN tercatat 2,1 juta jiwa yang mengalami peningkatan


operasi pada pasien yang ada di seluruh rumah sakit
Post operasi merupakan tindakan bedah tanah air diperkirakan 32% diantaranya merupakan
diseluruh dunia setiap tahunnya dapat mencapai 144 tindakan bedah laparatomi dengan intervensi akhir
juta tindakan, 20% tindakan tersebut dilakukan pada perlunya pembedahan dengan intervensi akhir
pasien dengan risiko tinggi dengan angka mortalitas perlunya pembedahan (Kemenkes RI, 2015).
mencapai 80%. Jumlah pasien dengan risiko moderat Prevalensi di Aceh terlihat kasus post
mencapai 20%, dan jumlah komplikasi minor operasi secara umum dengan jumlah kasus sebanyak
mencapai 20% dimana komplikasi minor ini akan 114 bedah anak, 73 bedah onkologi, bedah mata 36,
meningkatkan biaya dari suatu pembedahan (WHO, bedah kulit dan kelamin 8, serta obsertik & gnikologi
2015). 547 kasus, jumlah keseluruhan kasus pembedahan
Prevalensi Di Indonesia tindakan operasi 851 kasus pada setiap tahunya (Rikesdas, 2017).
mencapai angka yang signifikan dari tahun ke tahun

1
Dengan tingginya prevalensi angka METODELOGI
mortalitas kejadian post operasi di seluruh belahan Jenis dan desain penelitian yang
dunia perlunya penangan pengobatan secara medis digunakan dalam penelitian ini adalah
tindakan lanjutan dari penanganan kegawat daruratan bersifat Analitik Cross sectional dengan
sesuai dengan kondisi pasien. penelitian yang mempelajari antara variabel
Pembedahan merupakan tindakan bebas independen dengan variabel terikat
pengobatan yang menggunakan teknik invasif dengan dependen. Dalam hal ini peneliti ingin
membuka atau menampilkan bagian tubuh yang akan melihat Hubungan Nyeri Dan kecemasan
ditangani melalui sayatan yang diakhiri dengan Terhadap Pola Istirahat pasien Post operasi
penutupan dan penjahitan luka (Venny, 2014). Di Rumah Sakit Umum Tengku Chik Ditiro
Post Opeasi merupakan masa setelah di Kabupaten Pidie Tahun 2019.
lakukannya pembedahan yang di mulai saat pasien di Dari uji validitas yang dilakukan
pindahkan dari ruang operasi ke ruang pemulihan dan terhadap 10 responden tentang kuesioner
berakhir sampai evaluasi selanya. Tahap pasca- pengetahuan tentang kategori nyeri dengan
operasi di di mulai dari pemindahan pasien dari hasil dari 15 pertanyaan tersebut dinyatakan
ruangan bedah ke unit pasca operasi dan berahir saat valid sebanyak 12 pertanyaan dan 3
pemulangan pasien (Hidayat, 2013). pertanyaan dinyatakan tidak valid dengan
Luka yang di sebabkan oleh tindakan semua pertanyaan pada r hasil > r tabel
operasi menyebabkan nyeri yang tidak terkendali (0,632).
yang membuat pasien merasa tidak nyaman saat
beristirahat, luka pada post operasi terjadinya infesksi
di karenakan proses implamasi pada jaringan sekitar
luka dan tehnik operasi menimbulkan nyeri pada area HASIL
lokal bekas jahitan (Sudarsono, 2013). 1. Analisis Univariat
Nyeri yang merupakan sauatu perasaan a. Umur
emosional yang tidak menyenangkan akibat rusaknya Tabel 5.1
jaringan terkait luka pada operasi menimbulkan suatu Distribusi Fre
perasaan yang tidak menyenangkan yang kuensi Umur pasien Post operasi Di
menyebabkan pasien mengalami kecemasan pada RSUD Tengku Chik Ditiro Tahun 2019
pola istirahat (Saputra, 2013).
Kecemasan adalah suatu perasaan No Umur Frekuensi Persentase
kegelisahan akan penyakit yang di deritanya yang Dewasa
disebabkan oleh nyeri pada area luka operasi di 1. 38 63,3
Awal
tandai dengan perasaan kekawatiran dan ketakutan Dewasa
yang mendalam tentang (Wihastuti, Supriati & 2. 22 36,7
Akhir
Jahriah, (2014).
Total 60 100
Berdasarkan hasil penelitian yang di lakukan
Sumber: data primer diolah (2019)
oleh Indri, tahun 2014 tentang Hubungan Nyeri dan
Kecemasan Terhadap Pola Istirahat Pasien Post
b. Jenis Kelamin
Operasi nilai p = 0,000, untuk mencari ada atau
Tabel 5.2
tidaknya Hubungan Nyeri dan Kecemasan Terhadap
Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin
Pola Istirahat dengan pasca operasi.
pasien Post operasi Di RSUD Tengku
Setelah di lakukan survey awal data yang di
Chik Ditiro Tahun 2019
peroleh Badan Layanan umum Daerah Rumah Sakit
Umum Tengku Chik Ditiro pada tahun 2019 terdapat
data pasien dengan post operasi secara umum Jenis
No Frekuensi Persentase
sebanyak 60 kasus post operasi pada ruang bedah Kelamin
pada awal tahun 2019. Dari survey awal setelah di 1. Laki-laki 25 41,7
lakukan dari 4 pasien di lakukan observasi serta 2. Perempuan 35 58,3
pengkajian pada pasien post operasi mengatakan Total 60 100
perasaan takut untuk bergerak karena nyeri dan sulit Sumber: data primer diolah (2019)
beristirahat akibat nyeri post operasi.

2
a. Pola Istirahat pasien Post operasi
Tabel 5.4 Sumber: data primer diolah (2019)
Distribusi Frekuensi Pola Istirahat pasien a. Nyeri
Post operasi Di RSUD Tengku Chik Tabel 5.6
Ditiro Tahun 2019 Distribusi Frekuensi Nyeri Pada Pasien
Pasien Post operasi Di RSUD Tengku
N Pola Istirahat Frekuensi Persentase Chik Ditiro Tahun 2019
o pasien Post No Nyeri Frekuensi Persentase
operasi
1. Cukup 21 35,0 1. Tidak Ada 7 11,7
2. Cukup Tidak 29 48,3
Maksimal 2. Ringan 14 23,3
3. Tidak Cukup 10 16,7
3. Sedang 20 33,3
Total 60 100
Sumber: data primer diolah (2019) 4. Berat 19 31,7
b. Kecemasan
Tabel 5.5 60 100
Distribusi Frekuensi Kecemasan Pada Total
Pasien Pasien Post operasi Sumber: data primer diolah (201
Di RSUD Tengku Chik Ditiro Tahun
2019
No Kecemasan Frekuensi Persentase

1. Ringan 8 13,3

2. Sedang 31 51,7

3. Berat 21 35,0

Total 60 100

2. Analisa Bivariat
a. Hubungan Kecemasan Terhadap Pola Istirahat pasien Post operasi
Tabel 5.7
Distribusi Hubungan Kecemasan Terhadap Pola Istirahat pasien Post operasi Di RSUD Tengku
Chik Ditiro Tahun 2019
Pola Istirahat Total ρ value
No Kecemasan Cukup Tidak Tidak
Cukup
Maksimal Cukup
f % f % F % F %
1. Ringan 6 75,0 2 25,0 0 0 8 100
2. Sedang 9 29,0 20 64,5 2 6,5 31 100
0,002
3. Berat 6 28,6 7 33,3 8 38,1 21 100
29 48,
Jumlah 21 35,0 16,7 60 100
3

3
a. Hubungan Nyeri Terhadap Pola Istirahat pasien Post operasi
Tabel 5.8
Distribusi Hubungan Nyeri Terhadap Pola Istirahat pasien Post operasi Di RSUD Tengku Chik
Ditiro Tahun 2019
Pola Istirahat Total ρ value
No Nyeri Cukup Tidak Tidak
Cukup
Maksimal Cukup
f % f % F % f %
1. Tidak Ada 5 71,4 2 28,6 0 0 7 100
2. Ringan 5 35,7 7 50,0 2 14,3 14 100
3. Sedang 6 30,0 14 70,0 0 0 20 100
4. Berat 5 26,3 6 31,6 8 42,1 19 100 0,005
29 48,
Jumlah 21 35,0 16,7 60 100
3

Sumber data primer (di olah 2019)

A. Pembahasan system nervus otonomi pada respon ancaman


1. Hubungan Kecemasan Terhadap Pola non spesifik, biasanya tidak jelas penyebabnya
Istirahat pasien Post operasi atau dikenal sumbernya (Suliswati, 2012).
Hasil penelitian menunjukkan hasil Ansietas atau kecemasan sering kali
hubungan kecemasan terhadap pola istirahat mengganggu tidur. Kecemasan meningkatkan
pasien post operasi diperoleh bahwa responden kadar norepinefrin dalam darah melalui sistem
yang kecemasan ringan banyak yang pola saraf simpatis. Perubahan kimia ini
istirahat cukup yaitu 6 responden (75,0%) menyebabkan kurangnya waktu tidur pada tahap
sedangkan responden yang kecemasan sedang IV NREM dan tidur REM serta lebih banyak
lebih banyak yang pola istirahan cukup tapi perubahan dalam tahap tidur lain dan lebih
tidak maksimal yaitu 20 responden (64,5%). sering terbangun (Kozier et all, 2010).
Hasil uji statistik dengan chi square didapatkan Hasil penelitian yang dilakukan oleh Nurlela
ρ value = 0,002 (P< 0,05). Maka dapat (2016) dengan faktor-faktor yang
disimpulkan bahwa ada hubungan kecemasan mempengaruhi kualitas tidur pasien post operasi
terhadap pola istirahat pasien post operasi. laparatomi dengan hasil penelitian menunjukkan
bahwa terdapat hubungan antara psikologis
Kecemasan adalah respon emosi tanpa objek dengan kualitas tidur pada pasien post operasi
yang spesifik yang secara subjektif dialami dan laparatomi di RS PKU Muhamadiyah
dikomunikasikan secara interpersonal. Menurut Gombong. Bukit (2013) yang mengemukakan
kecemasan terjadi pada pasien yang sedang bahwa cemas, depresi dan stress mempengaruhi
sakit diakibatkan oleh ketakutan akan proses kualitas tidur pesien. Gangguan psikologis
penyakit, ketakutan tidak sembuh dan menyebabkan gangguan kualitas tidur.
penurunan terhadap aktifitas sehari-hari. Peneliti menemukan bahwa sebagian besar
Kecemasan meningkatkan kadar noreprinefin responden menyatakan sering terbangun pada
dalam darah melalui sistem saraf simpatis, malam hari dan sulit untuk memulai tidur.
perubahan kimia ini menyebabkan kurangnya Kecemasan bisa menyebabkan seseorang
waktu tidur tahap IV NREM dan tidur REM menjadi terganggu dan seringkali mengarah
serta lebih banyak perubahan dalam tahap tidur frustasi, sehingga perasaan tersebut bisa
lain dan lebih sering terbangun, (Kozier, 2010). berdampak langsung terhadap pola tidur yang
Kecemasan adalah kebingungan, tidak bisa terpenuhi dengan baik.
kekhawatiran pada suatu yang akan terjadi
dengan penyebab yang tidak jelas dan 2. Hubungan Nyeri Terhadap Pola Istirahat
dihubungkan dengan perasaan yang tidak pasien Post operasi
menentu dan tidak berdaya. Cemas adalah suatu Hasil penelitian menunjukkan hasil
situasi yang dirasakan oleh individu mengenai hubungan nyeri terhadap pola istirahat
ketidak nyamanan perasaan karena aktifitas

4
pasien post operasi diperoleh bahwa menunjukkan bahwa terdapat hubungan
responden yang tidak ada nyeri banyak yang antara nyeri luka dengan kualitas tidur pada
pola istirahat cukup yaitu 5 responden pasien post partum hari ke- 2 di ruang rawat
(71,4%) sedangkan responden yang nyeri inap RSUD Sumedang.
sedang lebih banyak yang pola istirahan Peneliti berpendapat bahwa pada
cukup tapi tidak maksimal yaitu 14 pasien post operasi lebih mempersepsikan
responden (70,0%). Hasil uji statistik nyeri ke rentang nyeri berat. Nyeri dapat
dengan chi square didapatkan ρ value = mempengaruhi kualitas tidur tapi pada
0,005 (P< 0,05). Maka dapat disimpulkan sebagian orang nyeri tidak terlalu
bahwa ada hubungan nyeri terhadap pola mempengaruhi kualitas tidur karena persepsi
istirahat pasien post operasi. masing-masing pasien yang berbeda dan
pasien post operasi apendisitis tingkat kebutuhan akan tidur yang bervariasi
pasien lebih mempersepsikan nyeri ke kepada setiap individu yang dipengaruhi
rentang nyeri berat. Nyeri dapat oleh sakit, lingkungan, keletihan, gaya
mempengaruhi kualitas tidur tapi pada hidup, stres emosional, diet, motivasi dan
sebagian orang nyeri tidak terlalu obat-obatan.
mempengaruhi kualitas tidur karena persepsi
masing-masing pasien yang berbeda dan
tingkat kebutuhan akan tidur yang bervariasi A. Kesimpulan
kepada setiap individu yang dipengaruhi Berdasarkan hasil penelitian dan
oleh sakit, lingkungan, keletihan, gaya pembahasan yang telah diuraikan maka
hidup, stres emosional, diet, motivasi dan kesimpulan sebagai berikut:
obat-obatan (Kozier, 2014). 1. Ada hubungan kecemasan terhadap pola
Tidur adalah suatu keadaan saat istirahat pasien post operasi Di RSUD
kesadaran seseorang menjadi turun, tapi Tengku Chik Ditiro Tahun 2019 didapatkan
aktivitas otak tetap memainkan perannya. ρ value = 0,002 (P< 0,05).
Tidur merupakan suatu keadaan yang 2. Ada hubungan nyeri terhadap pola istirahat
ditandai dengan penurunan kesadaran, pasien post operasi Di RSUD Tengku Chik
berkurangnya aktivitas dan berkurangnya Ditiro Tahun 2019 didapatkan ρ value =
metabolisme (Kumalasari, 2012). Nyeri 0,005 (P< 0,05).
dapat meningkatkan taraf kesadaran, nyeri
juga mempengaruhi tidur juga mencegah B. Saran
tidur atau menjadi terjaga. Orang sakit 1. Bagi Institusi Pendidikan
membutuhkan lebih banyak tidur dari pada Hasil penelitian ini diharapkan dapat
normal, dan nyeri menyebabkan irama dijadikan informasi, memperkaya literature
normal tidur terganggu, orang yang dan sebagai panduan untuk mahasiswa
kehilangan tidur REM mengakibatkan waktu dalam melakukan penelitian yang berkaitan
tidur lebih banyak dari normal. dengan kualitas tidur pasien.
Tingkat dan keparahan nyeri pasca 2. Bagi Masyarakat
operatif tergantung pada fisiologis dan Hasil penelitian ini dapat memberikan
psikologis individu dan juga toleransi yang gambaran tentang nyeri dan kecemasan
ditimbulkan nyeri. Perubahan fisiologis dengan kualitas tidur yang dialami oleh
yang terjadi sangat jelas, banyak pasien post pasien yang mengalami post.
operasi yang mengeluh rasa nyeri di bekas 3. Bagi Peneliti selanjutnya
jaitan. Keluhan ini sebenarnya wajar karena Untuk lebih memperdalam lagi penelitian ini
tubuh mengalami luka dan proses disarankan bagi peneliti berikutnya untuk
penyembuhannya tidak sempurna. Dampak meneliti tentang hubungan gaya hidup, obat-
nyeri yang perlu ditanyakan adalah hal-hal obatan, nutrisi, merokok dan motivasi
yang spesifik seperti pengaruhnya terhadap dengan kualitas tidur pada pasien post
pola tidur, pola makan dan energi, aktifitas operasi. serta dapat mengembangkan
keseharian (Musttaqien, 2012). penelitian ini dengan pembahasan yang lebih
Hasil penelitian ini sesuai dengan luas lagi.
hasil penelitian yang dilakukan Fitri (2012)
tentang hubungan intensitas nyeri luka
dengan kualitas tidur pasien post partum hari DAFTAR PUSTAKA
ke 2 dengan hasil penelitian yang

5
Judha ganti Hidayat, 2008 Faridah V.
Alimul, A.H (2007). Riset Keperawatan & (2015). Penurunan Tingkat Nyeri
Tehnik Penulisa Ilmiah. Jakarta: Pasien Post Op dengan Teknik
Selemba Medika Distraksi Nafas Ritmik. Jurnal
Studi Keperawatan
Apriany D (2013). Hubungan antara Vol.07,No.02,Agustus 2015, 7(2).
Hospitalisasi anak dengan tingkat
kecemasan. Jurnal keperawatan Jitowiyono S. 2010. Asuhan Keperawatan
soedirman (The soedirman jurnal Post Operasi. Yogyakarta : Muha
of nursing), Volume 8 no 2. Medika

Asmadi, (2009) Tehnik proseudural Kemenkes RI, (2011). Pedoman Interpretasi


keperawatan: konsep dan Aplikasi Data Klinik. Kementrian Kesehatan
kebutuhan dasar pasien. Jakarta: Republik Indonesia.
Penerbit Selemba Medika
Koezier & Earbs, (2008) Fundamental Of
Atkinson, 2001. Pengantar psikologi, Jakarta Nursing oncept, Proses and
intraksa. Practice, Pearson prenctice Hall.
Loumbantobing, 2004. Gangguan
Asif, 2014 Prevalensi Apendikotomi pasca tidur. Jakarta: balai Penerbit FKUI.
operasi dirawat bangsal bedah
RSUD Aceh periode 2014. Kowalak Jennifer P. 2012. Buku Ajar
Patofisiologi. Jakarta: Penerbit
Departemen Bedah UGM, 2010,’ Apendik,’ Buku Kedokteran EGC.
Diakses pada tanggal 2 April 2011,
dari
http://www.bedahugm.net/tag/appe Lestari, ddk. (2012). Pengaruh Deep Back
ndix massage Terhadap penuruna Nyeri
Persalinan Kala I Fase Aktif Dan
Kecepatan Pembukaan Pada Ibu.
Feist J, & Feist G,J ( 2010) Teori
kepribadian eidisi 7, Jakarta Mickey S & Patricia Gb, 2007 ,
Buku Ajar keperawatan Gerontik. ECG
Fahmi, 1977 Kesehatan jiwa dalam
keluarga, sekola dalam masyarakat. Minkes RK. Pediatric appendicitis.
Jakarta Medscape reference.
http://emedicine.medscape.com/arti
Goldberg, DS & McGee, SJ.2011. Pain as a cle/926795. Updated April 25,
Global Public Health Priority. BMJ 2013. Accessed December 2, 2013.
Public Health. 11(770). ( Online).
http://10.1186/147-2458-11-770.
Diakses 4 Desember 2016. Notoadmojo, S. Metodologi penelitian
Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta,.
Hidayat, (2008) Ketrampilan dasar klinik
untuk kebidanan Jakarta: Slemba Olson M & Ireland M ( 2013). Massage
medika Therapy and Trapeutic Touch in
Children, Altern Ther Health MED.
Indri U, dkk, 2014, Hubungan Antara Nyeri, 6(5):54-63
Kecemasan Dan Lingkungan
Dengan Kualitas Tidur Pada Pasien Oswari, E. 2000. Bedah Dan
Post Operas, Program Studi Il. Perawatannya. Edisi 3. Jakarta :
balai penerbit FKUI
J Feist dan G Feist (2010) Theories of
Personality. Jakarta : Salemba
humanika Prayitno, A 2002. Gangguan Pola Tidur
Pada Kelompok Usia Lanjut dan

6
Penatalaksanaan. J Kedokteran
Trisakti 2 (1)23-30 Smelter & Bare, B.G.(2002). Buku Ajar
Medikal Bedah Edisi 8 Volume 2,
PP Hipkabi, (2010) Buku Kumpulan Materi Alih Bahasa Kuncar, H.Y, ddk.
Pelatihan Manajemen Kamar Jakarta : ECG.
Bedah.Jakarta:Hipkabi Press
Jakarta. Sudarsono. L. M. (2013). Asuhan
keperawatan nyeri akut pada ny. T
Price SA, & Wilson LM, (2005) dengan post operasi apendiktomi
Patofisiologi Konsep klinis proses atas Indikasi appendisitis di ruang
proses penyakit, Volume 2, Alih Bougenvil rs panti waluyo. Di
Bahasa Pendit, B,U, dkk. Jakarta: peroleh tanggal 22 Oktober 2013
ECG dari
http://digilib.stikeskusumahusada.a
Ratnasari, Ratna, Judha, (2013). Pengaruh c.id/fil es/disk1/6/01-gdl-
pemberian guide terhadap nyeri liamarseli-273-1p10034-l-s.pdf.
pada pasien post
operasi,DIRSUDpenambahakan
senopatibantul.http://journal.respa Surya, Mohammad. (2014). Psikologi Guru
ti.ac.id/index.php/medika/article. Konsep dan Aplikasi. Bandung:
Alfabeta, cv
Ramaiah, D.S (2003). Kecemasan
bagaimana penyebabnya, Jakarta:
Pustaka Populer onor. Tarwoto dan Wartonah, (2006). Kebutuhan
dasar manusia dan Proses
Robinson, (2010) The Relatif Roles od Keperawatan Edisi 3: Jakarta
Family and Peer Supporrt in Slemba Medika.
metabolic Control and Qualyty life
For Adolscents with typr I Venny. (2014). Hubungan dukungan
Diabetes. The University Of keluarga dengan tingkat kecemasan
Edinburgh. Diakses dari pasien pre operasi di ruang bedah
http://www.Mendeley.com/research rsud padang panjang. Diakses 12
pada tanggal 25 maret 2017 Tukar. Februari 2015.

Saputra L, (2013). Kebutuhan Dasar WHO, 2015. Prevalensi post operasi, Angka
manusia, Tanggerang selatan : Bina Kejadian post operatid.co.id
rupa Aksara. http://jurnal.umsb.ac.id/wpcontent/
Sjamsu hidajat, R. & Jong, W.D. 2014. uploads/2014/12 Wahyu
Buku Ajar Ilmu Bedah, edisi revisi.
EGC. Jakarta 2. Williams, L. & Wilkins, (2011). Memahami
berbagai macam penyakit. Jakarta
Sartika, Dewi HB, Suariati, S & Ismail, I, Barat: PT Indeks. Wulandari
(2013). Pengaruh Komunikasi
Trapeutik terhadap tihgkat
kecemasa pada Pasie post operasi
di Ruag bedah RSUD kota
makasara tahun, 2013. Jurnal
ilmiah Kesehta Diagnosis.

Safaria, Triantoro dan saputra, NE, 2012


Manajemen emosi, Jakarta Bumi
Aksara.

Setiadi, (2007). Konsep Penelitian Riset


keperawatan. Yogyakarta : Graha
Ilmu.

Anda mungkin juga menyukai