Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Keperawatan, Volume XIII, No.

2, Oktober 2017 ISSN 1907 - 0357

PENELITIAN
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN LAMA
PERAWATAN PASIEN PASCA OPERASI DI RUANG RAWAT
INAP BEDAH RUMAH SAKIT

El Rahmayati*, Zaid Al Asbana**, Aprina*


*Dosen Jurusan Keperawatan Potekkes Tanjungkarang
**Alumnus Jurusan Keperawatan Poltekkes Tanjungkarang

Data Tabulasi Nasional Departemen Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2009, menjabarkan bahwa
tindakan bedah menempati urutan ke-11 dari 50 pola penyakit di Indonesia dengan persentase 12,8%.
Pasien yang sudah dilakukan tindakan pembedahan kemudian dirawat di ruang pemulihan dan dilakukan
transport pasien kembali di ruang rawat inap bedah. Di RSUD Dr. H Abdul Moeloek pasien pasca operasi
terbesar adalah pasien yang dengan lama rawat inap lebih dari 5 hari yaitu (65,5%) responden. Tujuan
dari penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan lama perawatan pasien pasca
operasi di ruang rawat inap bedah Rumah Sakit Dr. H. Abdul Moeloek. Jenis penelitian ini kuantitatif
dengan rancangan survey analitik dan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel
menggunakan teknik Purposive Sampling. Populasi pasien post operasi di Rumah Sakit Dr. H Abdul
Moeloek adalah 58 pasien. Berdasarkan hasil perhitungan sampel yang digunakan yaitu total populasi
dengan 58 responden. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi dengan menggunakan uji Chi-
Square. Hasil penelitian didapatkan adanya dua faktor yang berhubungan dengan lama rawat inap yaitu
jenis operasi dengan nilai ρ value = 0.024 sedangkan nilai OR = 3,704 (1,151-11,918) dan diagnosa
penyakit penyerta dengan nilai ρ value=0.049 sedangkan nilai OR = (6,786 (0,801-57,478). Sedangkan
yang tidak berhubungan terdapat tiga faktor yaitu infeksi luka operasi dengan nilai ρ value = 0,114, jenis
penyakit dengan nilai ρ value = 0,301, dan umur penderita ρ value = 0.636. Peneliti berharap agar faktor
faktor yang dapat mempengaruhi lama rawat pasien pasca operasi tetap di perhatikan supaya tidak terjadi
perawatan yang tidak sesuai dengan lama rawat pasien pasca operasi.

Kata Kunci: Lama Rawat, Pasca Operasi, Jenis Operasi, Penyakit Penyerta

LATAR BELAKANG 12,8%. Pasien yang sudah dilakukan


tindakan pembedahan kemudian dirawat di
Dewasa ini pasien yang mendapat ruang pemulihan dan dilakukan transport
tindakan operasi bedah semakin pasien kembali di ruang rawat inap bedah.
meningkat. Pembedahan merupakan semua Lama rawat (Length of Stay/LOS)
tindakan pengobatan yang menggunakan adalah salah satu indikator dalam menilai
cara infasif dengan membuka atau mutu dan efisien dari rumah sakit (Tedja,
menampilkan bagian tubuh yang akan 2011). Menurut (Depkes, 2011 dalam
ditangani (Sjamsu hidajat & Win de Jong, Wartawan, 2012) di Indonesia, rata-rata
2005 dalam Praditha, 2016). Data WHO lama hari rawat dari tahun 2003 sampai
menunjukkan bahwa selama lebih dari satu 2009 masih belum ideal karena tergolong
abad, perawatan bedah telah menjadi pendek yaitu berkisar antara 4 sampai 5
komponen penting dari perawatan hari.
kesehatan di seluruh dunia. Diperkirakan Lama perawatan di ruang bedah
setiap tahun ada 230 juta tindakan bedah tentunya berhubungan dengan faktor-
dilakukan di seluruh dunia (Hasri, 2012 faktor yang mempengaruhi perawatan.
dalam Kusumayanti dkk, 2013). Data Beberapa faktor baik yang berhubungan
Tabulasi Nasional Departemen Kesehatan dengan keadaan klinis pasien, tindakan
Republik Indonesia Tahun 2009, medis, pengelolaan pasien di ruangan
menjabarkan bahwa tindakan bedah maupun masalah adminstrasi rumah sakit
menempati urutan ke-11 dari 50 pola bisa mempengaruhi terjadinya penundaan
penyakit di Indonesia dengan persentase pulang pasien. Ini akan mempengaruhi

[195]
Jurnal Keperawatan, Volume XIII, No. 2, Oktober 2017 ISSN 1907 - 0357

LOS. Terutama untuk pasien yang pelaksanaan penelitian yaitu 20 Mei


memerlukan tindakan medis atau 2017 sampai 20 Juni 2017 di ruang
pembedahan (Wartawan, 2012). Faktor- Kutilang dan Gelatik RSUD Dr. H.
faktor yang berpengaruh tersebut antara Abdul Moeloek.
lain: komplikasi atau infeksi luka operasi, Instrumen pengumpulan data dalam
jenis operasi, jenis kasus atau penyakit, penelitian ini dilakukan dengan
tenaga dokter yang menangani atau menggunakan lembar observasi yang oleh
pelaksana operasi, hari masuk Rumah peneliti yang diambil dari penelitian.
Sakit, hari pulang dari Rumah Sakit, umur Lembar observasi tersebut yaitu berisi
penderita, pekerjaan, jenis penanggung tentang Infeksi luka pasca operasi, jenis
biaya, alasan keluar dari Rumah Sakit, operasi, jenis penyakit, umur penderita,
pemeriksaan penunjang medis, pemilikan, dan diagnosis penyakit penyerta serta
kebijakan dan kegiatan administrasi lama perawatan pasien dirawat diruang
Rumah Sakit, serta kelas perawatan yang rawat inap setelah operasi.
di pilih
Berdasarkan hasil data laporan
kegiatan di Rumah Sakit Abdul Moeloek HASIL
Provinsi Lampung pada tahun 2014 jumlah
total lama rawat inap yaitu 154.788 hari Analisis Univariat
dengan jumlah tempat tidur total adalah
600 tempat tidur dengan semua kelas Tabel 1: Hubungan Antara Infeksi Luka
perawatan. Pada data laporan kegiatan Operasi Dengan Lama Perawatan
Rumah Sakit Abdul Moeloek terbagi jadi Pasien Pasca Operasi
beberapa IRNA, salah satu nya pada IRNA
I terdiri dari 5 ruangan bedah yaitu ruang Lama Rawat Inap
Infeksi Luka Total
Mawar, Kutilang, Gelatik, Kemuning, dan Operasi > 5 hari ≤ 5 hari
Anggrek. Pada IRNA I terdiri dari 2 kelas f % f % f %
perawatan yaitu kelas II dan kelas III yang Ada 14 82,4 3 17,6 17 100
masing masing mempunyai tempat tidur Tidak ada 25 61,0 16 39,0 41 100
yaitu 41 tempat tidur untuk kelas II dan Total 39 67,2 19 32,8 58 100
119 tempat tidur untuk kelas III dengan p value 0,114
jumlah total 160 tempat tidur untuk pasien
rawat inap bedah di Rumah Sakit Abdul
Moeloek. Berdasarkan hasil pre survey Berdasarkan hasil penelitian pada
pada tanggal 25 januari 2017 jumlah rata- tabel 1 menunjukkan bahwa responden
rata pasien pasca operasi yang dirawat di terbanyak adalah lama rawat inap lebih
ruang rawat inap bedah periode juli sampai dari 5 hari dengan tidak ada infeksi luka
desember 2016 yaitu 58 orang pasien operasi sebanyak (61,0%) responden. Hasil
perbulannya. penelitian ini bahwa pasien pasca operasi
yang tidak ada infeksi luka operasi lebih
cenderung lama rawat inap lebih dari 5
METODE hari di ruang rawat inap bedah.
Hasil uji statistik dengan
Jenis penelitian ini adalah penelitian menggunakan chi square dapat diperoleh
kuantitatif dengan rancangan survey nilai yaitu ρ value=0,114 yang berarti
analitik dan pendekatan cross sectional. ρ>a, maka dapat disimpulkan bahwa tidak
Populasi dalam penelitian adalah semua ada hubungan antara infeksi luka operasi
pasien post operasi di ruang Kutilang dengan lama perawatan pasien pasca
dan Gelatik RSUD Dr. H. Abdul operasi di ruang rawat inap bedah Rumah
Moeloek Provinsi Lampung. Sampel Sakit Dr. H Abdul Moeloek.
dalam penelitian ini adalah total
populasi sebanyak 58 orang. Waktu

[196]
Jurnal Keperawatan, Volume XIII, No. 2, Oktober 2017 ISSN 1907 - 0357

Tabel 2: Hubungan antara Jenis Operasi dengan penyakit kronis lebih cenderung
dengan Lama Perawatan Pasien lama rawat inap lebih dari 5 hari di ruang
Pasca Operasi rawat inap bedah.
Hasil uji statistik dengan
Lama Rawat Inap menggunakan chi square dapat diperoleh
Total
Jenis Operasi > 5 hari ≤ 5 hari dari nilai ρ value=0,301 yang berarti ρ>a,
f % f % f % maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada
Mayor 30 76,9 9 23,1 39 100 hubungan antara jenis penyakit dengan
Minor 9 47,4 10 52,6 19 100
Total 39 67,2 19 32,8 58 100
lama perawatan pasien pasca operasi di
p value 0,024 ruang rawat inap bedah Rumah Sakit Dr. H
OR CI ;95% 3,704 (1,151-11,918) Abdul Moeloek.

Berdasarkan hasil penelitian pada Tabel 4: Hubungan Umur Penderita


tabel 2 menunjukkan bahwa responden dengan Lama Perawatan Pasien
terbanyak adalah lama rawat inap lebih Pasca Operasi
dari 5 hari dengan jenis operasi mayor
sebanyak (76,9%) responden. Hasil Lama Rawat Inap
Total
penelitian ini bahwa pasien pasca operasi Umur > 5 hari ≤ 5 hari
f % f % f %
yang jenis operasi mayor lebih cenderung ≥ 45 tahun 20 64,5 11 35,5 31 100
lama rawat inap lebih dari 5 hari di ruang < 45 tahun 19 70,4 8 29,6 27 100
rawat inap bedah. Total 39 67,2 19 32,8 58 100
Hasil uji statistik dengan p value 0,636
menggunakan chi square dapat diperoleh
dari nilai ρ value=0.024 yang berarti ρ<a, Berdasarkan hasil penelitian pada
maka dapat disimpulkan bahwa ada tabel 4 menunjukkan bahwa responden
hubungan antara jenis operasi dengan lama terbanyak adalah lama rawat inap lebih
perawatan pasien pasca operasi di ruang dari 5 hari dengan umur lebih dari 45 tahun
rawat inap bedah Rumah Sakit Dr. H sebanyak (64,5%) responden. Hasil
Abdul Moeloek, dengan nilai OR=3,704 penelitian ini bahwa pasien pasca operasi
(1,151-11,918) artinya responden dengan dengan umur lebih dari 45 tahun lebih
jenis operasi mayor berpeluang 3,7 kali cenderung lama rawat inap lebih dari 5
lebih lama untuk perawatan pasca operasi hari di ruang rawat inap bedah.
di ruang rawat inap bedah. Hasil uji statistik dengan
menggunakan chi square dapat diperoleh
Tabel 3: Hubungan antara Jenis Penyakit dari nilai ρ value=0,636 yang berarti ρ>a,
dengan Lama Perawatan Pasien maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada
Pasca Operasi hubungan antara umur penderita dengan
lama perawatan pasien pasca operasi di
Lama Rawat Inap
Total
ruang rawat inap bedah Rumah Sakit Dr. H
Penyakit > 5 hari ≤ 5 hari Abdul Moeloek.
f % f % f %
Penyakit Kronis 20 74,1 7 25,9 27 100 Tabel 5: Hubungan antara Diagnosa
Penyakit Akut 19 61,3 12 38,7 31 100
Penyakit Penyerta dengan Lama
Total 39 67,2 19 32,8 58 100
Perawatan Pasien Pasca Operasi
p value 0,301

Diagnosis Lama Rawat Inap


Berdasarkan hasil penelitian pada Penyakit
Total
> 5 hari ≤ 5 hari
tabel 3 menunjukkan bahwa responden Penyerta f % f % f %
terbanyak adalah lama rawat inap lebih Dengan 10 90,9 1 9,1 11 100
dari 5 hari dengan penyakit kronis Tanpa 28 59,6 19 40,4 47 100
sebanyak (74,1%) responden. Hasil Total 38 65,5 20 34,5 58 100
penelitian ini bahwa pasien pasca operasi p value 0,049
OR CI ;95% 6,786 (0,801-57,478)

[197]
Jurnal Keperawatan, Volume XIII, No. 2, Oktober 2017 ISSN 1907 - 0357

Berdasarkan hasil penelitian pada meningkatkan terjadinya infeksi luka


tabel 5 menunjukkan bahwa responden operasi, sehingga lama hari rawat akan
terbanyak adalah lama rawat inap lebih lebih panjang. Tehnik operasi yang
dari 5 hari dengan tanpa diagnosa penyakit menyebabkan kerusakan jaringan lebih
penyerta sebanyak (59,6%) responden. luas akan mempunyai resiko terjadinya
Hasil penelitian ini bahwa pasien pasca infeksi luka operasi yang lebih besar.
operasi yang tanpa diagnosa penyakit Hasil penelitian ini tidak sejalan
penyerta lebih cenderung lama rawat inap dengan hasil penelitian yang dilakukan
lebih dari 5 hari di ruang rawat inap bedah. oleh Wartawan (2012) yaitu ditemukan
Hasil uji statistik dengan adanya 38 pasien yang bermasalah akibat
menggunakan chi square dapat diperoleh komplikasi yang terjadi pasca operasi,
dari nilai ρ value=0.049 yang berarti ρ<a, dimana 27 orang pasien diantaranya
makan dapat disimpulkan bahwa ada mengalami penundaan pulang dari rumah
hubungan antara diagnosa penyakit sakit hingga sampai lebih dari 9 hari. Jika
penyerta dengan lama perawatan pasien hal ini dibandingkan dengan pasien yang
pasca operasi di ruang rawat inap bedah tidak mengalami komplikasi dan dianalisa
Rumah Sakit Dr. H Abdul Moeloek, dengan Chi Square didapatkanlah bahwa
dengan nilai OR = (6,786 (0,801-57,478) terjadi hubungan yang bermakna lamanya
artinya responden dengan diagnosa pasien dirawat di rumah sakit dengan
penyakit penyerta berpeluang 6,8 kali lebih adanya kejadian komplikasi pasca tindakan
lama perawatan pasca operasi diruang operasi .
rawat inap bedah. Hal ini juga tidak sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Septiani
Esti Wigati, Syaifudin dengan judul
PEMBAHASAN Hubungan lama perawatan dengan risiko
infeksi nosokomial pada pasien di ruang
Hubungan Infeksi Luka Operasi dengan rawat inap RSUD Wonosari Gunung
Lama Perawatan Pasien Pasca Operasi Kidul. Hasil penelitian ini menunjukkan
Berdasarkan hasil penelitian pada sebagian besar lama perawatan pasien
tabel 1 menunjukkan bahwa responden dalam kategori lama sebanyak 29 orang
terbanyak adalah lama rawat inap lebih (55,8%) dan sebagian besar risiko infeksi
dari 5 hari dengan tidak ada infeksi luka nosokomial yang terjadi dalam kategori
operasi sebanyak (61,0%) responden. Hasil sedang sebanyak 43 orang (82,7%).
penelitian ini bahwa pasien pasca operasi Menurut peneliti dari hasil penelitian
yang tidak ada infeksi luka operasi lebih yang di lakukan di ruang rawat inap bedah
cenderung lama rawat inap lebih dari 5 kejadian tidak ada infeksi luka terjadi
hari di ruang rawat inap bedah. Hasil uji karena tindakan aseptik dan perawatan
statistik dengan menggunakan chi square yang baik dan benar saat, sehingga
diperoleh nilai ρ value=0,114 yang berarti kejadian infeksi luka operasi lebih sedikit
responden yang dibandingkan dengan
ρ>a, maka dapat disimpulkan bahwa tidak
responden yang mengalami infeksi luka
ada hubungan antara infeksi luka operasi
operasi. Infeksi nosokomial dapat juga
dengan lama perawatan pasien pasca
terjadi responden yang dirawat pasca
operasi di ruang rawat inap bedah Rumah
operasi seperti keluarga pasien yang
Sakit Dr. H Abdul Moeloek.
sebagian besar belum tau tentang infeksi
Menurut teori Razi & Fakhrul, 2011
nosokomial yang dapat mempengaruhi
dalam Wartawan (2012) faktor-faktor yang
luka dan lama rawat pasien. Untuk itu
mempengaruhi terjadinya infeksi luka
diharapkan bagi perawat dalam tindakan
operasi dan komplikasi pada umumnya,
terhadap pasien yang memiliki luka pasca
yaitu: waktu/lama operasi. Semakin lama
operasi agar dapat melakukannya dalam
waktu yang dibutuhkan untuk operasi
prosedur yang baik dan benar selama
maka akan mempengaruhi terhadap
tindakan sehingga luka pasien pasca
penyembuhan luka operasi dan juga akan

[198]
Jurnal Keperawatan, Volume XIII, No. 2, Oktober 2017 ISSN 1907 - 0357

operasi dapat sembuh sesuai dengan lama Ada berbagai definisi dari operasi mayor,
waktu perawatan yang tepat. dan apa yang merupakan perbedaan antara
operasi mayor dan minor. Sebagai aturan
Hubungan Jenis Operasi dengan Lama umum, yang utama adalah operasi besar
Perawatan Pasien Pasca Operasi dimana pasien harus diletakkan di bawah
Berdasarkan hasil penelitian pada anestesi umum dan diberikan bantuan
tabel 2 menunjukkan bahwa responden pernafasan karena dia tidak dapat bernafas
terbanyak adalah lama rawat inap lebih secara mandiri. Operasi besar biasanya
dari 5 hari dengan jenis operasi mayor membawa beberapa derajat resiko bagi
sebanyak (76,9%) responden. Hasil pasien hidup, atau potensi cacat parah jika
penelitian ini bahwa pasien pasca operasi terjadi suatu kesalahan selama operasi.
yang jenis operasi mayor lebih cenderung Hal ini di jelaskan dan dapat
lama rawat inap lebih dari 5 hari di ruang dikaitkan dengan hasil penelitian
rawat inap bedah. Hasil uji statistik dengan Wartawan (2012) selama tahun 2011
menggunakan chi square diperoleh nilai ρ didapatkan sebanyak 335 orang pasien
value=0.024 yang berarti ρ<a, maka dirawat di bangsal bedah pasca tindakan
dapat disimpulkan bahwa ada hubungan operasi emergensi. Dari kelompok pasien
antara jenis operasi dengan lama tersebut 188 orang diantaranya pulang
perawatan pasien pasca operasi di ruang dalam waktu yang sesuai standar Depkes,
rawat inap bedah Rumah Sakit Dr. H. yakni kurang dari 10 hari. Pada kelompok
Abdul Moeloek, dengan nilai OR=3,704 lain didapatkan sebanyak 1251 (78,9%)
(1,151-11,918) artinya responden dengan pasien yang dirawat di bangsal tersebut
jenis operasi mayor berpeluang 3,7 kali menjalani operasi secara berencana. Dari
lebih lama untuk perawatan pasca operasi analisa bivariat ternyata didapatkan
di ruang rawat inap bedah. hubungan bermakna antara sifat operasi
Dari hasil teori menurut Virginia dengan lamanya pasien dirawat di rumah
2004 dalam (Kuraesin, 2009) operasi sakit. Ini terbukti dari nilai sebesar 8,03
minor adalah operasi yang paling sering dan nilai P value sama dengan 0,005 atau
dilakukan dirawat jalan, dan dapat pulang kurang dari 0,05.
hari yang sama. Operasi ini jarang Menurut peneliti dari hasil penelitian
menimbulkan komplikasi. Operasi mayor yang di lakukan di ruang rawat inap bedah
adalah operasi yang penetrates dan exposes jenis operasi ada hubungan jenis operasi
semua rongga badan, termasuk tengkorak, dengan lama perawatan pasca operasi
termasuk pembedahan tulang, atau karena resiko, keseriusan penyakit, bagian
kerusakan signifikan dari anatomis atau tubuh yang terkena, kerumitan operasi dan
fungsi faal. Operasi mayor adalah waktu pemulihan di ruang rawat inap
pembedahan kepala, leher, dada, dan perut dengan jenis operasi mayor lebih lama
(Kuraesin, 2009). dirawat dibandingkan jenis operasi minor
Pemulihan dapat waktu panjang dan yang operasinya jarang menimbulkan
dapat melibatkan perawatan intensif dalam komplikasi pasca operasi. Untuk itu
beberapa hari di rumah sakit. Pembedahan diharapkan bagi tenaga kesehatan yang
ini memiliki resiko komplikasi lebih tinggi menangani dalam proses pembedahan atau
setelah pembedahan. Operasi mayor sering operasi agar melaksanakan tugas sesuai
melibatkan salah satu badan utama di dengan SOP, karena proses pembedahan
perut-cavities (laparotomy), di dada dengan jenis operasi yang berbeda dapat
(thoracotomy), atau tengkorak mempengaruhi lama perawatan sehingga
(craniotomy) dan dapat juga pada organ responden dapat dirawat sesuai dengan
vital. Operasi yang biasanya dilakukan waktu yang tepat.
dengan menggunakan anestesi umum di
rumah sakit ruang operasi oleh tim dokter.
Setidaknya pasien menjalani perawatan
satu malam di rumah sakit setelah operasi.

[199]
Jurnal Keperawatan, Volume XIII, No. 2, Oktober 2017 ISSN 1907 - 0357

Hubungan Jenis Penyakit dengan Lama pada kelompok usia yang jauh lebih muda
Perawatan Pasien Pasca Operasi yaitu pada kelompok usia 60-69 tahun
Berdasarkan hasil penelitian pada sebesar 63%.
tabel 3 menunjukkan bahwa responden Menurut peneliti dari hasil penelitian
terbanyak adalah lama rawat inap lebih yang di lakukan di ruang rawat inap bedah.
dari 5 hari dengan penyakit kronis Dari responden dengan kasus yang
sebanyak (74,1%) responden. Hasil penyakit akut dan penyakit kronis akan
penelitian ini bahwa pasien pasca operasi memerlukan lama hari rawat yang berbeda,
dengan penyakit kronis lebih cenderung dimana kasus yang kronis akan
lama rawat inap lebih dari 5 hari di ruang memerlukan lama hari rawat lebih lama
rawat inap bedah. Hasil uji statistik dengan dari pada kasus-kasus yang bersifat akut.
menggunakan chi square diperoleh nilai ρ Responden yang di rawat sebagian besar
value=0,301 yang berarti ρ>a, maka menggunakan jaminan kesehatan yang
dapat disimpulkan bahwa tidak ada sudah di tentukan lama rawatnya pada
hubungan antara jenis penyakit dengan setiap penyakit tertentu, sehingga hal
lama perawatan pasien pasca operasi di tersebut dapat mempengaruhi lama rawat
ruang rawat inap bedah Rumah Sakit Dr. H pasien. Untuk itu diharapkan agar petugas
Abdul Moeloek. kesehatan dalam yang melakukan
Hal ini dapat ditunjukkan dari teori penanganan responden pasca operasi
menurut Barbara J., 2008 & Krzysztof, memprioritaskan diagnosa medis dan
2011 dalam Wartawan (2012) kasus yang diagnosa perawat dengan proses
akut dan kronis akan memerlukan lama pengkajian yang baik sehingga dapat
hari rawat yang berbeda, dimana kasus menjadi landasan supaya dalam
yang kronis akan memerlukan lama hari penanganan tindakan responden pasca
rawat lebih lama dari pada kasus-kasus operasi di ruang rawat inap dengan baik.
yang bersifat akut.
Hal ini tidak sejalan dengan hasil Hubungan Umur Penderita dengan
penelitian Yennya dan Elly Herwana Lama Perawatan Pasien Pasca Operasi
(2006) meningkatnya prevalensi penyakit Berdasarkan hasil penelitian pada
kronis terjadi seiring dengan bertambahnya tabel 4 menunjukkan bahwa responden
usia. Berdasarkan laporan 50-80% lansia terbanyak adalah lama rawat inap lebih
yang berusia 65 tahun dan ke atas rata-rata dari 5 hari dengan umur lebih dari 45 tahun
akan mempunyai lebih dari satu penyakit sebanyak (64,5%) responden. Hasil
kronis. Penyakit muskuloskeletal penelitian ini bahwa pasien pasca operasi
dilaporkan merupakan penyakit yang dengan umur lebih dari 45 tahun lebih
paling banyak ditemukan dan didapatkan cenderung lama rawat inap lebih dari 5
merata pada setiap kelompok usia lansia. hari di ruang rawat inap bedah. Hasil uji
Berdasarkan survei kesehatan penyakit ini statistik dengan menggunakan chi square
merupakan penyebab disabilitas pada dapat diperoleh nilai yaitu ρ value=0,636
populasi lansia. Pembatasan aktifitas fisik yang berarti ρ > a, maka dapat
makin nyata bersamaan dengan disimpulkan bahwa tidak ada hubungan
penambahan usia. Berdasarkan laporan, antara umur penderita dengan lama
32% lansia berusia 70 tahun dan ke atas perawatan pasien pasca operasi di ruang
mengalami kesulitan untuk melakukan rawat inap bedah Rumah Sakit Dr. H
aktivitas fisik yang disebabkan penyakit Abdul Moeloek.
muskuloskeletal. Bahkan lansia yang Hal ini dapat ditunjukan teori
berusia ≥85 tahun 2,6 kali lebih sering menurut Herman C., 2009 dalam
mengalami keterbatasan aktivitas fisik Wartawan (2012) dengan bertambahnya
dibanding lansia berusia 70-74 tahun. usia maka kemampuan sistem kekebalan
Sedangkan dari studi ini diperoleh data tubuh seseorang untuk menghancurkan
keterbatasan fisik akibat penyakit bakteri dan jamur berkurang. Disfungsi
muskuloskeletal terbanyak didapatkan sistem imun dapat diperkirakan menjadi

[200]
Jurnal Keperawatan, Volume XIII, No. 2, Oktober 2017 ISSN 1907 - 0357

faktor di dalam perkembangan penyakit responden tetap dalam proses yang sesuai
kronis seperti kanker, diabetes, dan dengan prosedur, fungsi dan tujuan yang
penyakit kardiovaskuler serta infeksin. sama walaupun dalam penanganan tetap
Pada beberapa penelitian, faktor umur berbeda sehingga responden dalam semua
mempengaruhi panjang lama hari rawat umur dapat dirawat dalam waktu yang
pasien bedah. Pasien yang sudah lanjut tepat sesuai dengan kriteria umurnya.
usia (diatas 45 tahun) cenderung lebih
panjang lama hari rawatnya dibandingkan Hubungan Diagnosa Penyakit Penyerta
dengan pasien usia muda. Menurut Afif & Lama Perawatan Pasien Pasca Operasi
Ahmad, 2008 dalam Wartawan (2012) Berdasarkan hasil penelitian pada
menemukan bahwa pasien usia 65 tahun tabel 5 menunjukkan bahwa responden
keatas berpotensi memiliki lama hari rawat terbanyak adalah lama rawat inap lebih
yang lebih panjang. dari 5 hari dengan tanpa diagnosa penyakit
Hal ini sejalan dari hasil penelitian penyerta sebanyak (59,6%) responden.
Wartawan (2012) bahwa tidak ada Hasil penelitian ini bahwa pasien pasca
hubungan bermakna antara umur pasien operasi yang tanpa diagnosa penyakit
dengan lama rawat pasien tersebut di penyerta lebih cenderung lama rawat inap
rumah sakit dengan P value 0,467 lebih dari 5 hari di ruang rawat inap bedah.
.Sebanyak 55,8% atau 885 orang pasien Hasil uji statistik dengan menggunakan chi
bedah yang dirawat sepanjang tahun 2011 square diperoleh nilai ρ value=0.049 yang
di bangsal bedah kelas III adalah mereka berarti ρ<a, makan dapat disimpulkan
yang berumur di atas 45 tahun. Dilihat dari bahwa ada hubungan antara diagnosa
lama rawat di rumah sakit, tercatat 443 penyakit penyerta dengan lama perawatan
orang pasien di atas 45 tahun tersebut pasien pasca operasi di ruang rawat inap
pulang sebelum 10 hari dan 442 pasien bedah Rumah Sakit Dr. H Abdul Moeloek,
lainnya baru diijinkan pulang setelah 9 hari dengan nilai OR=6,786 (0,801-57,478)
masa perawatan. Sedangkan kelompok artinya responden dengan diagnosa
pasien di bawah umur 46 tahun, 443 pasien penyakit penyerta berpeluang 6,8 kali lebih
tercatat boleh pulang sebelum 10 hari dan lama perawatan pasca operasi diruang
363 pasien baru dibolehkan pulang setelah rawat inap bedah.
dirawat di rumah sakit selama 9 hari. Dari hasil teori menurut Barbara J.,
Menurut peneliti dari hasil penelitian 2008 & Krzysztof, 2011 dalam Wartawan
yang di lakukan di ruang rawat inap bedah. (2012) penyakit yang tunggal pada satu
Banyaknya responden dengan umur lebih penderita akan mempunyai lama hari rawat
dari atau 45 tahun yang ditemukan belum lebih pendek dari pada penyakit ganda
dapat dijadikan dasar responden lama pada satu penderita.
dirawat pasca operasi. Pada responden Hal ini sejalan dengan hasil
yang umurnya kurang dari 45 tahun penelitian yang dilakukan oleh Imaniar N,
memang secara fisiologis akan lebih cepat Tri M & Inayati (2012) distribusi pasien
sembuh daripada responden dengan umur berdasarkan penyakit penyerta yang
lebih dari atau 45 tahun. Dengan dialami pasien sebagian besar tanpa
bertambahnya usia maka kemampuan penyakit penyerta yaitu sebanyak 53
sistem kekebalan tubuh seseorang untuk pasien (77,94%), namun 15 pasien lainnya
menghancurkan bakteri dan jamur (22,06%) memiliki penyakit penyerta
berkurang. Disfungsi sistem imun dapat seperti adanya diabetes pada 1 pasien
diperkirakan menjadi faktor di dalam (1,47%), dan non diabetes pada 14 pasien
perkembangan penyakit. Bukan hanya (20,59%). Namun berdasarkan hasil
bergantung dengan umur responden tetapi perhitungan statistik diperoleh hasil bahwa
dengan pola gaya hidup yang berbeda juga terdapat hubungan antara keberadaan
dapat berpengaruh terhadap lama penyakit penyerta dengan infeksi luka
perawatan. Untuk itu diharapkan dalam operasi (p<0,05).
melakukan tugas kesehatan pada

[201]
Jurnal Keperawatan, Volume XIII, No. 2, Oktober 2017 ISSN 1907 - 0357

Menurut peneliti dari hasil penelitian DAFTAR PUSTAKA


yang di lakukan di ruang rawat inap bedah
adanya hubungan antara diagnosa penyakit Kuraesin, N. D. (2009). Jurnal. Faktor-
penyerta dengan lama perawatan pasca Faktor yang Mempengaruhi Tingkat
operasi. Responden yang diikuti dengan Kecemasan Pasien yang
diagnosa penyakit penyerta akan lebih Menghadapi Operasi di RSUP
beresiko untuk menjalani masa perawatan Fatmawati 2009. http://repository.
yang lebih lama di ruang rawat inap uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456
daripada responden yang tidak diikuti 789/2324/1/NYI%20DEWI%20KUR
diagnosa penyakit penyerta. Hal ini juga AESIN-FKIK.pdf diakses tgl 16
berkaitan penanganan responden yang februari 2017.
diikuti dengan diagnosa penyerta, yakni Kusumayanti, P. D. (2015). Faktor-faktor
akan membutuhan intensitas yang lebih yang berpengaruh terhadap lamanya
tinggi. Dengan demikian di harapkan perawatan pada pasien pasca
dalam melaksanakan tugas keperawatan operasi laparatomi. Coping ners
berdasarkan tingkat ketergantungan pasien, (Community of Publishing in
sehingga dapat berjalan maksimal dengan Nursing), 3(1). http://ojs.unud.ac.id/
asumsi akan dapat mengurangi lama hari index.php/coping/ article/view/10812
perawatan. Di akses tanggal 5 januari 2017
Pradita, N. A & Jadmiko, A. W. (2016).
Pengaruh Pemberian Terapi Musik
KESIMPULAN Klasik Terhadap Tekanan Darah
Dan Denyut Jantung Pasien Pasca
Penelitian menyimpulkan bahwa Operasi Dengan Anestesi Umum Di
terdapat hubungan antara jenis operasi RS Dr. Moewardi Surakarta
dengan lama perawatan pasien pasca (Universitas Muhammadiyah
operasi di ruang rawat inap bedah Rumah Surakarta). http://eprints.ums.ac.id/
Sakit dengan p value=0,024 dan terdapat 42065/ diakses tanggal 5 januari
hubungan antara diagnosa penyakit 2017
penyerta dengan lama perawatan pasien Tedja, V. R. (2012). Hubungan Antara
pasca operasi di ruang rawat inap bedah Faktor Individu, Sosio Demografi,
Rumah Sakit dengan p value=0,049. Dan Administrasi Dengan Lama
Hasil penelitian juga menyimpulkan Hari Rawat Pasien Rawat Inap
tidak ada hubungan antara infeksi luka Rumah Sakit Pantai Indah Kapuk
operasi dengan lama perawatan pasien Tahun 2011. Universitas Indonesia.
pasca operasi di ruang rawat inap bedah http://S3.amazonaws.com/academia.
Rumah Sakit dengan p value=0,114, tidak edu. Di akses Tanggal 20 Januari
ada hubungan antara jenis penyakit 2017.
dengan lama perawatan pasien pasca Wartawan, I. W. (2012). Analisis Lama
operasi di ruang rawat inap bedah Rumah Hari Rawat Pasien yang Menjalani
Sakit dengan P value=0,301 dan tidak ada Pembedahan di Ruang Rawat Inap
hubungan antara umur penderita dengan Bedah Kelas III RSUP Sanglah
lama perawatan pasien pasca operasi di Denpasar Tahun 2011. Jakarta:
ruang rawat inap bedah Rumah Sakit Universitas Indonesia.
dengan P value=0,636. Yenny, & Herwana, E. (2006). Jurnal.
Selanjutnya penulis menyarankan Prevalensi penyakit kronis dan
agar tenaga kesehatan yang menangani kualitas hidup pada lanjut usia di
proses pembedahan agar melaksanakan Jakarta Selatan. http://www.
tugas sesuai dengan SOP dan univmed.org/wp-content/uploads/
melaksanakan asuhan keperawatan 2012/04/Yenny.pdf diakses tgl 16
berdasarkan tingkat ketergantungan pasien. februari 2017.

[202]

Anda mungkin juga menyukai