Anda di halaman 1dari 17

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi saat ini
berkembang dengan sangat pesat. Hampir di seluruh penjuru dunia
teknologi menjadi sebuah candu yang tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan manusia. Segala aspek kehidupan terpengaruh oleh adanya
perkembangan teknologi tersebut, tidak dapat dipungkiri bahwa
dengan semakin berkembangnya teknologi akan mempermudah
segala aktivitas kehidupan manusia. Keterbatasan jarak yang
memisahkan antara satu individu dengan individu lain dapat di
kesampingkan dengan semakin berkembangnya teknologi, jika zaman
dahulu dalam berkomunikasi hanya dapat menggunakan surat dan
telepon sekarang sudah dapat menggunakan video call maupun skype
yang memungkinkan dua individu untuk saling bertatap muka di depan
layar handphone atau komputer untuk saling bertukar informasi
sehingga kendala jarak yang jauh tidak begitu terasa.
Seiring dengan perkembangan teknologi khususnya dalam
bidang komunikasi, menjadi salah satu bidang yang berkembang pesat
dan telah diterima dalam kehidupan manusia. Perkembangan teknologi
komunikasi tersebut kemudian memunculkan berbagaifitur masing-
masing dengan segala keunggulan dan kelebihannya seperti
smartphone, tablet, laptop, yang hamper kesemua itu memiliki fitur
yang bisa digunakan untuk mengakses internet darimanapun dan
kapanpun, banyak masyarakat luas yang memanfaatkan kemajuan
teknologi tersebut bahkan cenderung bergantung pada kemajuan
teknologi yang tentunya memberikan berbagai dampak dalam
kehidupan manusia. Namun, seiring dengan perkembangan teknologi
tersebut masalah yang telah dikemukakan diatas yaitu judi online
menjadi masalah serius akibat perkembangan teknologi dan
kegemaran masyarakat akan olahraga sepakbola tersebut. Penyedia
jasa permainan judi online memberikan kemudahan bagi para pelaku
untuk melakukan transaksi judi. Bersamaan dengan kemajuan zaman,
permainan judi online pun cukup mengalami perkembang.
Pada dewasa ini fenomena judi online marak terjadi di kalangan
siswa karena di picu dengan kecintaan siswa terhadap sepak bola. Hal
lain yang memicu maraknya judi online di kalangan siswa ini yaitu
karena hasil yang di peroleh jauh sangat besar serta kefektifan dan
sistem yang digunakan lebih mudah untuk melakukan judi tersebut.

1
Dalam kaitannya dengan fenomena di atas maka penulis mengangkat
judul yaitu fenomena judi bola online di kalangan siswa.
Permainan yang bergantung pada sebuah keberuntungan ini
memang sangat menarik perhatian bagi sebagian orang untuk ikut
terlibat di dalamnya, jika tetap pada trend seperti saat ini maka
permainan judi online akan tetap menjadi pilihan kegiatan bagi
sebagian orang.
Berdasarkan pengamatan peneliti di lapangan melalui interaksi
dengan teman-teman sesama siswa, peneliti menemukan sebuah
fenomena bahwa terdapat siswa yang terlibat dalam permainan
judi online. Sehingga di sini peneliti tertarik untuk melakukan sebuah
penelitian yang mendalam untuk lebih mengetahui hal tersebut beserta
faktor yang mendasari sehingga mereka terlibat dalam permainan judi
online, serta dampak yang ditimbulkan setelah dengan keikutsertaan
mereka dalam permainan judi online.
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana mekanisme judi bola online di kalangan siswa Pondok
Pesantren As’adiyah Dapoko ?
2. Faktor-faktor yang menyebabkan judi bola online yang terjadi di
kalangan siswa Pondok Pesantren As’adiyah Dapoko ?
3. Apa saja yang menjadidampak judi bola online yang terjadi di
kalangan siswa Pondok Pesantren As’adiyah Dapoko?
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui mekanisme judi bola online di kalangan siswa
Pondok Pesantren As’adiyah Dapoko.
2. Untuk mengetahui factor-faktor yang menyebabkan timbulnya judi
bola online yang di lakukan siswa Pondok Pesantren As’adiyah
Dapoko.
3. Untuk mengetahui apa saja yang menjadidampak judi
bola online yang terjadi di kalangan siswa Pondok Pesantren
As’adiyah Dapoko.
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini yang mengangkat tema tentang Fenomena
Judi Bola Online di Kalangan Siswa Pondok Pesantren As’adiyah
Dapoko, diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.
Adapun kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
a. Penelitian ini diharapkan mampu menambah informasi serta
dapat juga sebagai bahan referensi yang berkaitan dengan judi
bola online dikalangan siswa.

2
b. Penelitian ini dapat dijadikan penelitian yang relevan bagi
penelitian-penelitian selanjutnya.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Pondok Pesantren As’adiyah Dapoko
Penelitian ini diharapkan mampu untuk dijadikan sarana
acuan dalam meningkatkan dan menambah wawasan mengenai
Fenomena Judi Bola Online di Kalangan Siswa.
b. Bagi Peneliti
1) Penelitian ini untuk memenuhi syarat dalam rangka
menyelesaikan tugas akhir mata pelajaran sosiologi.
2) Menambah pengetahuan dan pengalaman peneliti
mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang didapat selama
perkuliahan kedalam karya nyata.
3. Bagi Masyarakat Umum
Diharapkan dapat menambah pengetahuan dan memberikan
informasi yang luas mengenai Fenomena Judi Bola Online di
Kalangan Siswa Pondok Pesantren As’adiyah Dapoko.

3
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA DAN PENELITIAN TERKAIT

A. Kajian Pustaka
1. Definisi Siswa
Definisi siswa menurut kamus besar bahasa indonesia
(KBBI) adalah orang yang belajar di perguruan tinggi, dalam
peraturan pemerintah RI No. 30 tahun 1990 siswa adalah peserta
didik yang terdaftar dan belajar di perguruan tinggi tertentu
(Wibowo, 2013). Pergururan tinggi atau universitas dapat menjadi
sarana atau tempat untuk serorang individu dalam
mengembangkan kemampuan intelektual, kepribadian, khususnya
dalam melatih keterampilan verbal dan kuantitatif, berpikir kritis dan
moral. Jadi dapat disimpulkan bahwa siswa adalah status yang
disandang oleh seseorang karena hubungannya dengan perguruan
tinggi yang diharapkan menjadi calon-calon intelektual.
2. Tinjauan Perjudian
Menurut kamus besar bahasa indonesia (KBBI) judi atau
permainan judi adalah permainan dengan memakai uang sebagai
taruhan, perjudian diartikan sebagai perbuatan dengan berjudi
(KBBI, 1999: 419).
Perbuatan dapat dinyatakan sebagai tindakan perjudian yaitu:
a. Permainan tau perlombaan, yaitu perbuatan yang dilakukan
biasanya berbentuk permainan atau perlombaan. Dilakukan
semata-mata untuk bersenang-senang atau kesibukan untuk
mengisi waktu senggan guna menghibur hati dan bersifat
rekreatif.
b. Untung-untungan, artinya untuk memenangkan permainan atau
perlombaan ini lebih banyak digantungkan kepada unsur
spekulatif, kebetulan atau untung-untungan serta faktor
kemenangan yang diperoleh dikarenakan kebiasaan atau
kepintaran bermain yang bertaruh yang sudah sangat teriasa
atau sangat terlatih
c. Terdapat taruhan, dlaam permainan atau pertaruhan ini ada
taruhan yang diberlakukan oleh para pihak pemain atau bandar
baik dalam bentuk uang ataupun harta benda lainnya. Akibat
adanya taruhan maka tentu saja ada pihak yang diuntungkan
dan Yang dirugikan, unsur ini merupakan yang paling utama
untuk menentukan apakah sebuah perbuatan dapat disebut
sebagai perjudian atau bukan.

4
3. Tinjauan Judi Online
Pada dasarnya judi online sama dengan judi lain karena di
dalamnya ada unsur kalah menang serta terdapat suatu nilai yang
dipertaruhkan namun yang membedakan judi online dengan judi
lain adalah tempat dan sarana yang digunakan. Judi online
merupakan judi yang memanfaatkan jaringan internet, sehingga
pelaku dalam berjudi dapat melakukan permainan ini dimana saja,
kapan saja, asalkan terdapat jaringan internet maka mereka dapat
bermain judi online.
Model pemasangan taruhan dalam permainan judi online
khususnya dalam permainan sepak bola juga bermacam-macam
seperti sistem taruhan menang-kalah-seri, tebak skor, taruhan
denganvoor, serta bola jalan. Kalah-menang-seri adalah model
taruhan yang dilakukan beberapa saat sebelum kick off dimulai
dimana para petaruh harus sudah memasang uang taruhan
mereka, sedangkan model taruhan tebak skor adalah taruhan
menebak hasil skor pertandingan yang dimainkan. Untuk sistem
bola jalan adalah model taruhan yang dapat dilakukan ketika dan
selama pertandingan itu berlangsung, sedang kan untuk model
taruhan voor terdapat beberapa sistem:
a. Voor ¼
Pada model ini keuntungan uang untuk hasil seri yang
diberikan kepada suatu tim.
b. Voor ½
Pada taruhan ini hasil akhir pertandingan baik menang,
kalah, atau seri uang taruhan akan didapat dengan penuh.
c. Voor ¾
Pada taruhan ini apabila pertandingan berakhir dengan
selisih 1 gol maka akan diperoleh ½ dari uang taruhan.
d. Voor 1
Adalah pertandingan dengan selish 2 gol untuk tim yang
memberikan voor.
4. Perilaku Menyimpang
Dalam menentukan suatu tindakan menyimpang atau tidak
serta kondisi yang dianggap sebuah penyimpangan terdapat 4
sudut pandang yang dapat di gunakan untuk menjadi kategori
tersebut. Keempat sudut pandang berikut yaitu:
a. Pandangan statistik
Menurut pandangan ini, penyimpangan bukan lah
perilaku rata-rata yang banyak terjadi.namun sebaliknya,

5
penyimpangan adalah perilaku yang sangat jarang terjadi atau
secara sederhana dapat di katakan sebagai hal yang luar biasa.
Pandangan ini mengasumsikan semua perilaku adalah benar,
penyimpangan menunjukkan pada perilaku yang secara statistik
berbeda dari perilaku kebanyakan orang.
b. Pandangan absolutisme
Pandangan ini mengasumsikan bahwa masyarakat
memiliki aturan dan dasar yang jelas dan anggotanya sepakat
tentang perilaku yang dianggap menyimpang karena acuan
perilaku normal dan diterima secara luas. Penyimpangan secara
universal dianggap sebagai kegagalan penyesuaian diri individu
terlepas dari perbedaan norma budaya dan sub budaya.
c. Pandangan reaktivis
Para reaktivis melihat penyimpangan sebagai perilaku
yang di labelkan menyimpang oleh orang lain. Penyimpangan
adalah cap yang di berikan terhadap seseorang yang
perilakunya telah di cap sebagai penyimpangan oleh orang lain.
d. Pandangan normatif
Menurut pandangan ini penyimpangan adalah
pelanggaran terhadap norma yang telah menjadi standar
penting. Pelanggaran norma sering di gambarkan sebagai
reaksi atau sanksi dari pengendalian sosial.
5. Interaksi Sosial
Interaksi sosial dapat diartikan sebagai hubungan-hubungan
sosial yang dinamis. Hubungan sosial yang dimaksud dapat berupa
hubungan antara individu yang satu dengan individu lainnya, antara
kelompok yang satu dengan kelompok lainnya, maupun antara
kelompok dengan individu. Dalam interaksi juga terdapat simbol, di
mana simbol diartikan sebagai sesuatu yang nilai atau maknanya
diberikan kepadanya oleh mereka yang menggunakannya. Proses
Interaksi sosial menurut Herbert Blumer adalah pada saat manusia
bertindak terhadap sesuatu atas dasar makna yang dimiliki sesuatu
tersebut bagi manusia. Kemudian makna yang dimiliki sesuatu itu
berasal dari interaksi antara seseorang dengan sesamanya. Dan
terakhir adalah Makna tidak bersifat tetap namun dapat dirubah,
perubahan terhadap makna dapat terjadi melalui proses penafsiran
yang dilakukan orang ketika menjumpai sesuatu.
6. Kejahatan Mayantara (Cyber Crime)
Kejahatan dunia maya (Cyber Crime) adalah jenis kejahatan
yang berkaitan dengan pemanfaatan sebuah teknologi informasi

6
tanpa batas serta memiliki karakteristik yang kuat dengan sebuah
rekayasa teknologi yang mengandalkan kepada tingkat keamanan
yang tinggi dan kredibilitas dari sebuah informasi yang disampaikan
dan diakses oleh pelanggan internet. Cyber Crime dapat dilakukan
tanpa mengenal batas territorial dan tidak diperlukan interaksi
langsung Antara pelaku dengan korban kejahatan.
7. Teori Belajar Atau Differential Association
Segala sesuatu dalam kehidupan pasti akan melalui sebuah
proses, begitu juga dengan penyimpangan. Untuk menjadi devian,
seseorang akan melalui sebuah proses atau tahapan, seseorang
tidak akan menjadi devian hanya dengan melakukan suatu
perbuatan yang menyimpang saja. Pada dasarnya setiap perilaku
dapat dikatakan sebagai penyimpangan apabila perilaku tersebut
melanggar norma yang dianut masyarakat pada umumnya.
Penyimpangan bukanlah sebuah perilaku unik, melainkan hanya
perilaku yang melanggar suatu norma dalam masyarakat.
B. Penelitian Terkait
1. Penelitian yang dilakukan Hengky Adin Rivai siswa Jurusan
Pendidikan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri
Yogyakarta. Tentang Fenomena Perempuan Pekerja Seks
Komersial Dengan Menggunakan Aplikasi Chatting Internet Relay
Chat mIRC di Yogyakarta. Penelitian ini mengkaji tentang faktor-
faktor yang mendorong munculnya praktik prostitusi di mIRC yang
dilakukan oleh pekerja seks komersial, selain itu juga untuk
mendeskripsikan proses transaksi seks yang dilakukan oleh
perempuan pekerja seks komersial dengan memafaatkan mIRC.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan
teknik snowball sampling.
Hasil dari penelitian ini adalah kemunculan pekerja seks
yang menggunakan mIRC disebabkan karena beberapa faktor
yakni keamanan dan privasi karena identitas mereka sebagai
pekerja seks kecil kemungkina diketahui keluarga, kemudahan
karena hanya menggunakan internet mereka bisa menawarkan
jasa pelayanan seks, dan keuntungan karena mereka secara
langsung bertransaksi dengan calon pelanggan tanpa melalui
perantara sehingga uang yang diperoleh hanya untuk diri mereka
sendiri.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Nugraha Dwi Saputra, siswa
Jurusan Pendidikan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas
Negeri Yogyakarta tentang Judi Sepak Bola di Turnamen Komite

7
Nasional Pemuda Indonesia Cup Kecamatan Banjarharjo,
Kabupaten Brebes. Penelitian ini mengkaji tentang faktor yang
menyebabkan munculnya perjudian di turnamen KNPI CUP, serta
untuk mengetahui reaksi dari masyarakat sekitar terhadap
perjudian tersebut. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif,
penelitian ini menggunakan teknik sampel bertujuan (purposive
sampling).
Hasil penelitian ini adalah faktor yang mendasari munculnya
perjudian di turnamen KNPI CUP yakni adanya kontrol sosial dari
masyarakat yang longgar sehingga memungkinkan munculnya
tindakan perjudiain tersebut, sedangkan reaksi masyarakat sekitar
terhadap adanya perjudian tersebut cenderung acuh sambil
melindungi diri dan keluarga mereka supaya tidak terlibat dalam
perjudian dan melemparnya kepihak yang dianggap lebih
bertanggung jawab untuk mengatasi masalah perjudian tersebut.

8
BAB 3
METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian terkait dengan adanya Fenomena Judi Bola
Online di Kalangan Siswa yaitu di lingkungan Pondok Pesantren
As’adiyah Dapoko. Peneliti mengambil lokasi ini dikarenakan peneliti
sering melihat banyak siswa yang membahas dan melakukan judi bola
online di sekitar sekolah, sehingga kami tertarik untuk mengadakan
penelitian di lingkungan Pondok Pesantren As’adiyah Dapoko terkait
dengan adanya fenomena judi bola online dikalangan siswa
B. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama kurang lebih 2 minggu, yaitu
mulai pada bulan Maret 2017 hingga selesai.
C. Bentuk Penelitian
Penelitian mengenai Fenomena Judi Bola Online di Kalangan
Siswa Pondok Pesantren As’adiyah Dapoko ini memerlukan
pendekatan penelitian yang nantinya mampu untuk menganalisis
setiap kejadian, persepsi, motivasi, tindakan dan lain sebagainya untuk
kemudian dijelaskan serta diuraikan dalam sebuah data berupa kalimat
ataupun kata-kata. Maka dari itu, penelitian ini menggunakan
pendekatan secara kualitatif deskriptif.
D. Sumber Data Penelitian
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan wawancara dan
observasi untuk mencari dan mengumpulkan data yang kemudian
akan diolah untuk mendeskripsikan tentang Fenomena Judi Bola
Online di Kalangan Siswa Pendidikan Sosiologi B Tahun Angkatan
2012 Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta atau dengan
istilah lain yaitu menggunakan data primer.
Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari
subyek penelitian dimana data tersebut diambil langsung oleh peneliti
kepada sumber secara langsung melalui responden. Kata-kata dan
tindakan orang-orang yang diamati atau diwawancarai merupakan
sumber data utama. Sumber data utama dicatat melalui catatan tertulis
atau melalui perekaman video/ audio tape, pengambilan foto dan film
(Moleong, 2007).
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling
strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah

9
mendapatkan data (Sugiyono, 2012: 224). Dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan teknik pengumpulan data yang meliputi:
1. Observasi
Menurut W. Gulo (2004), observasi adalah metode
pengumpulan data, dimana peneliti mencatat hasil informasi
sebagaimana yang mereka saksikan selama penelitian. Observasi
melibatkan dua komponen, yaitu si pelaku observasi atau observer,
dan obyek yang diobservasi atau observe. Dalam penelitian ini,
peneliti menggunakan observasi non pasrtisipan dimana peneliti
hanya mengamati secara langsung keadaan obyek, tetapi peneliti
tidak aktif dan ikut terlibat langsung.
Beberapa hal yang menjadi obyek observasi dalam
penelitian ini diantaranya mencakup keadaan geografis dan
kehidupan sosial di Pondok Pesantren As’adiyah Dapoko, serta
kegiatan siswa yang ada di lingkungan tersebut.
2. Wawancara
Moleong (2007) menjelaskan bahwa wawancara adalah
percakapan dengan maksud tertentu yang dilakukan oleh dua
pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan
pertanyaan, dan terwawancara (interview) yang memberikan
jawaban atas pertanyaan itu. Wawancara secara umum terbagi
menjadi dua, yaitu: wawancara terstruktur dan wawancara tidak
terstruktur. Wawancara terstruktur memiliki arti bahwa wawancara
yang dilakukan dimana pewawancara telah menetapkan sendiri
masalah-masalah yang akan diajukan sebagai pertanyaan.
Sedangkan wawancara tidak terstruktur merupakan wawancara
yang memiliki ciri kurang diinterupsi dan arbiter. Wawancara
tersebut digunakan untuk menemukan informasi yang bulan baku
atau informasi tunggal (Moleong, 2007).
F. Instrumen Penelitian
Instrumen pada penelitian ini adalah peneliti sendiri (human
instrument). Kedudukan peneliti dalam penelitian kualitatif dapat
dikatakan cukup rumit karena selain sebagai perencana, pelaksana
pengumpulan data, menganalisis, penafsir data, peneliti tentu juga
sebagai pelapor hasil penelitiannya tersebut (Moleong, 2007).
G. Teknik Pemilihan Informan
Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling untuk
pengambilan sampel dengan tujuan menjaring sebanyak mungkin
informasi dari berbagai macam sumber dan bangunannya (Moleong,
2007). Sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dari

10
siswa Pondok Pesantren As’adiyah Dapoko yang melakukan judi bola
online.

11
BAB 4
PEMBAHASAN

A. Proses Awal Siswa Mengenal Judi Online


Segala sesuatu dalam kehidupan melalui sebuah proses, di
mana proses tersebut yang menjadi awal mula dan tahapan untuk
terjadinya sesuatu kedepan. Dalam kaitanya dengan kehidupan
masyarakat, proses-proses tersebut dapat dikatakan sebagai sebuah
interaksi karena interaksi merupakan syarat utama terjadinya aktivitas-
aktivitas sosial. Apabila dua orang bertemu, maka interaksi dimulai
pada saat itu juga, mereka saling menegur, berjabat tangan, atau
bahkan mungkin berkelahi. Aktivitas semacam itu merupakan bentuk
dari interaksi sosial, meskipun orang-orang yang bertemu muka
tersebut tidak saling berbicara interaksi sosial tetap terjadi karena
masing-masing sadar akan adanya pihak lain yang menyebabkan
perubahan dalam perasaan maupun syaraf orang-orang yang
bersangukutan karena berbagai macam hal (Soekanto, 2009).
Interaksi yang terjadi pada siswa dapat terkait dengan saling
menukar informasi yang berkaitan dengan dunia kampus, berkaitan
dengan sesuatu yang sedang menjadi trend, sebatas saling
berbincang untuk mengisi waktu senggang, bahkan saling bertukar
informasi mengenai sesuatu yang menyimpang seperti judi online. Dari
proses interaksi inilah awal mula siswa yang sebelumnya belum
mengetahui akan keberadaan permainan judi online kemudian menjadi
tahu akan adanya judionline tersebut, seperti yang diungkapkan oleh
salah satu informan berikut: “Saya mengetahui alur permainan judi
bola online juga dari teman, soalnya saya tahu judi bola online dari
teman jadi otomastis saya tahu alurnya dari teman juga, teman saya
yang mengajarkann alurnya. Menurut saya alurnya mudah, belajar
sendiri juga sebenarnya bisa, sudah banyak di web alur-alur seperti
itu.”.
Namun ada juga siswa yang mengenal permainan judi online
dari teman satu kost mereka yang telah lebih dulu bermain judi online.
Sama halnya dengan siswa yang mengenal judi online dari teman
kuliah, siswa yang mengenal judi online dari teman satu kost mereka
juga melalui sebuah proses interaksi. Dalam proses interaksi tersebut
terjadi sebuah pertukaran informasi yakni dari siswa yang telah
bermain dalam permainan judi online kemudian menjelaskan
bagaimana tata cara atau aturan main dalam permainan judi online
dan selanjutnya mendapat respon dari siswa yang belum mengetahui

12
adanya judi online, seperti yang dikatakannya sebagai berikut: “Saya
awal mulanya mengetahui ini dari teman saya mas, teman kost saya
pernah main dan menang banyak, jadi saya tertarik kemudian
mencobanya. Karena saya tau tentang judi bola ini dari teman saya,
maka saya juga mengetahui alur atau cara permainannya dari dia mas,
dia saya minta untuk mengajari saya”
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan
seperti yang telah paparkan, dapat diketahui bahwa proses awal siswa
menganal adanya permainan judi online adalah melalui interaksi yang
dilakukan dengan teman sebaya mereka yang biasa menghabiskan
waktu bersama atau teman sebaya yang sudah kenal dengan mereka.
Baik itu teman sesama siswa di kampus ataupun teman satu kost yang
juga merupakan siswa dan tentunya lebih dulu mengenal dan bermain
dalam permainan judi online.
B. Dampak Judi Bola Online
Segala sesuatu yang dilakukan oleh manusia pasti memiliki
dampak yang ditimbulkan setelah mereka melakukanya, baik itu
dampak positif maupun dampak negatif yang langsung dirasakan oleh
pelaku serta yang dapat dilihat oleh orang-orang di sekitar mereka. Hal
tersebut juga terjadi pada siswa yang ikut dalam permainan judi online,
mereka merasakan dampak yang ditimbulkan dari keikutsertaan
mereka dalam permainan judi online. Dampak yang dirasakan adalah
resiko dari sebuah keputusan yang mereka ambil, meskipun dampak
yang diarasakan dan ditimbulkan dari suatu perbuatan atau perilaku
menyimpang lebih cenderung bersifat negatif ataupun merugikan baik
kepada diri sendiri maupun orang lain.
Salah satu dampak negatif dari berjudi bola online ini adalah
mereka sering begadang, bahkan baru tidur ketika sudah pagi, hal ini
sesuai dengan penuturan informan, yang mengatakan “kalo dampak
negatifnya jelas membuat kecanduan, terus membuat boros, sering
tidur malam bahkan pagi sehingga kalau ada kuliah pagi sering bolos
hehe.”
C. Pokok-Pokok Temuan Penelitian
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti
menemukan temuan-temuan di lapangan yang diperoleh melalui hasil
observasi, wawancara, dan catatan dokumen. Adapun pokok-pokok
temuan penelitian tersebut adalah sebagai berikut:
1. Proses siswa mengenal akan keberadaan judi bola online terjadi
melalui sebuah interaksi sosial yang terjadi dengan sesama siswa

13
lain yang lebih dulu telah terlibat dalam permainan judi bola online.
Baik itu melalui teman satu kelas, maupun melalui teman kost.
2. Longgarnya kontrol yang dilakukan oleh orang tua menjadi salah
satu faktor pendorong keterlibatan siswa dalam permainan judi bola
online.
3. Solidaritas antar teman dan juga lingkungan siswa membawa
dampak yang besar, karena rata-rata dari mereka dan teman-
temannya adalah para penjudi bola online.
4. Selain judi bola online, ada juga siswa yang berjudi poker.
5. Selama keikutsertaan siswa dalam permainan judi online, terdapat
dampak yang mereka rasakan baik itu dampak positif maupun
dampak negatif meskipun lebih banyak terdapat dampak negatif
yang dirasakan, seperti dampak untuk kesehatan, kepribadian,
akademik dll.

14
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Permainan judi bola online yang dilakukan oleh para siswa
merupakan hasil dari sebuah interaksi sosial yang terjadi diantara
mereka. Intensitas kebersamaan antar sesama siswa yang sering
bertemu membuat hubungan mereka terjalin dengan baik, hal ini
membuat proses interaksi yang terjadi diantar mereka dapat berjalan
dengan baik karena satu sama lain saling memberikan respon atau
tanggapan terhadap apa yang mereka perbincangkan. Setelah siswa
mengetahui keberadaan permainan judi online melalui interaksi yang
terjadi diantara mereka, kemudian dilanjutkan dengan proses belajar
bagaimana cara bermain dalam permainan judi online.
B. Saran
1. Bagi Siswa
Sebagai seorang siswa yang memiliki pengetahuan serta
wawasan luas, sebaiknya dalam mengambil sebuah keputusan
lebih dipikirkan secara matang baik dan buruknya terlebih dahulu.
Jangan asal-asalan mengikuti teman atau tergiur dengan hal yang
bersifat sementara, permainan judi itu merupakan tindakan yang
menyimpang seharusnya sebagai seorang siswa khususnya siswa
pendidikan sosiologi memberikan contoh yang baik dalam
kehidupan bermasyarakat, bukannya malah melakukan hal-hal
yang menyimpang.
2. Bagi Orang Tua
Sebagai orang tua yang bertugas menjaga dan mendidik
anaknya agar bertingkah laku dan berprilaku baik, hendaknya
orang tua selalu mengawasi anaknya meskipun anaknya kuliah
atau bersekolah dan tinggal jauh dari orang tua, komunikasi yang
dilakukan harus sering dan terus menerus, sehingga bisa
memantau kondisi dari anaknya, bila diperlukan orang tua harus
sering mengunjungi anaknya di kost, agar bisa memastikan
anaknya dan memberikan rasa kenyamanan serta perhatian
kepada anaknya hal ini setidaknya bisa mengurangi kemungkinan
anaknya akan melakukan judi bola online.
3. Bagi Masyarakat
Warga masyarakat harusnya juga memiliki kontrol sosial
yang ketat kepada setiap warga masyarakatnya, disini peran ibu
atau bapak kost juga diperlukan untuk mengawasi anak yang kost

15
disitu, selain itu lingkungan kost juga harus membantu mengawasi
dan memberikan contoh yang baik kepada generasi muda.

16
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Wahid dan Mohammad Labib. 2005. Kejahatan Mayantara (Cyber
Crime). Bandung: Refika Aditama.

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan


Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.

Husaini, Usman. 2009. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta; Bumi Aksara

J. Dwi Narwoko dan Bagong Suyanto. 2010. Perilaku Menyimpang


Pendekatan Sosiologi. Jakarta: kencana.

Kartono, Kartini. 2009. Patologi Sosial. Jakarta: Rajawali Press.

Miles dan Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif. Jakarta; Universitas


Indonesia Press.

Moleong, L. 1997. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung; PT Remaja


Rosdakarya

Nawawi Arief, Berda. 2003. Kapita Selekta Hukum Pidana. Bandung: Citra
Aditya Bakti.

Soekanto, Soerjono. 2006. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja


Grafindo Persada.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kualitatif dan R & D. Bandung;


Alfabeta

W, Gulo. 2004. Metodologi Penelitian. Jakarta; Grasindo

Widodo. 2013. Hukum Pidana Di Bidang Teknologi Informasi Cybercrime


Law: Telaah Teoritik Dan Bedah Kasus. Yogyakarta: Aswaja
Pressindo.

17

Anda mungkin juga menyukai