Disusun oleh :
KELAS:2.O PGSD
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul tentang
“PEMERINTAH, NEGARA, WARGA NEGARA”.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran KONSEP DASAR
PKN SD. Selain itu, makalah ini juga diharapkan dapat bermanfaat untuk
menambah pengetahuan bagi para pembaca dan dapat digunakan sebagai salah
satu pedoman dalam proses pembelajaran.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami
miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan
bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih.
Penyusun
Kelompok 2
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................ii
BAB I..............................................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................................1
1.1.Latar Belakang.......................................................................................................1
1.2.Rumusan Masalah..................................................................................................1
1.3.Tujuan....................................................................................................................1
BAB II.............................................................................................................................2
PEMBAHASAN..............................................................................................................2
2.1.Hakikat Pemerintahan............................................................................................2
BAB III..........................................................................................................................13
PENUTUP.....................................................................................................................13
Kesimpulan................................................................................................................13
Saran..........................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Sebagai guru Sekolah Dasar, kita tentunya mengetahui bahwa kemampuan siswa
sangat beragam. Salah satu keragaman yang mungkin dialami oleh sebagian siswa
yang ada di kelas tersebut adalah kesulitan belajar, yang sering disebut-sebut sebagai
siswa yang bodoh.
Anak berkesulitan belajar yang dimaksudkan di sini bukanlah anak yang bodoh
karena malas belajar atau karena tunagrahita atau kecerdasannya di bawah rata-rata,
melainkan berkaitan dengan disfungsi sistem persarafan pusat. Anak yang
berkesulitan belajar ini harus mendapat layanan khusus yang sesuai dengan kesulitan
yang dihadapinya sehingga ia dapat mengembangkan potensinya secara optimal.
1.2.Rumusan Masalah
Apa yang dimaksud dengan anak berkesulitan belajar?
1.3.Tujuan
Mengetahui Definisi, Penyebab, serta Klasifikasi Anak Kesulitan
Belajar
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.Hakikat Pemerintahan
2
Menurut (Sarundajang, 2012) di dunia ini terdapat sistem pemerintahan
dimana ada hubungan yang erat antara kekuasaan eksekutif dengan parlemen. Kedua
lembaga ini saling tergantung satu dengan yang lainnya. Eksekutif yang dipimpin
oleh seorang Perdana Menteri dibentuk oleh Parlemen dari Partai/ Organisasi yang
mayoritas di Parlemen. Kemudian, sistem pemerintahan dimana ada pemisahan yang
tegas antara lembaga legislatif (Parlemen dengan lembaga eksekutif dan juga dengan
lembaga judikatif). Selain itu juga sistem pemerintahan dengan pengawasan
langsung oleh rakyat terhadap lembaga legislatif. Dalam sistem ini parlemen tunduk
kepada kontrol langsung dari rakyat. Selain ketiga itu terdapat juga sistem
pemerintahan yang memadukan tiga sistem tersebut yang disebut dengan sistem
pemerintahan campuran.Untuk lebih jelasnya berbagai sistem pemerintahan tersebut
akan diuraikan secara lengkap pada bagian jenis sistem pemerintahan. Berdasarkan
uraian diatas, maka pada hakikatnya kajian tentang sistem pemerintahan adalah
kajian tentang bagaimana lembaga – lembaga negara bekerja dengan memperhatikan
tingkat kewenangan dan pertanggung jawabkan antar lembaga negara.
3
kekuasaan tertinggi negara yang ideal itu dipegang oleh satu orang (raja) yang
berkuasa penuh atau dipimpin oleh raja tetapi konstitusi juga melibatkan dewan
yang diisi oleh orang-orang tertentu. Ia mengatakan
“supposing the principle to be maintained that kingly power is
the best thing for states, how about the family of the king? Are
his children to succeed him?”
Walaupun pemerintahan dipimpin oleh raja, menurut Aristoteles, setidaknya
pemerintahan dalam hal wewenang tertinggi ada tiga bentuk: oleh satu orang, oleh
sekumpulan kerabat, atau oleh beberapa orang. Aristoteles memulai dengan
beberapa penjelasan mengenai jenis pemerintahan monarki (bukan dalam
arti umum yang selalu berhubungan dengan kerajaan)
1. Monarkhi adalah suatu bentuk pemerintahan kekuasaan negara
dipegang raja untuk kepentingan semua rakyat.
4
2.3. Bentuk – Bentuk Negara
Pengertian Negara menurut para ahli
Rogerh H. Soltan : Negara adalah alat / wewenang yang mengatur persoalan
bersama atas nama masyarakat.
Harold. J. Laski, Negara adalah suatu masyarakat yang diintergrasikan karena
punya wewenang, bersifat memaksa terhadap individu / kelompok sebagai dari
masyarakat itu.
Max Weber, Negara adalah suatu Asosiasi yang punya monopoli dalam
penggunaan kekerasan fisik secara sah dalam suatu wilayah.
Negara berbeda dengan bangsa. Jika bangsa merujuk pada kelompok orang
atau persekutuan hidup, negara adalah sebuah organisasi sekelompok orang yang
berada di dalamnya. Negara adalah organisasi politik dari kekuasaan politik. Negara
merupakan bentuk organisasi dari masyarakat atau sekelompok orang yang
mempunyai kekuasaan mengatur hubungan dengan menyelenggarakan ketertiban dan
menetapkan tujuan-tujuan dari kehidupan bersama.
5
3. Suatu asosiasi yang menyelenggarakan penertiban dalam suatu masyarakat
atau wilayah dengan berdasarkan sistem hukum yang diselenggarakan suatu
pemerintah untuk maksud tersebut, pemerintah diberi kekuasaan memaksa.
1. Memaksa
2. Monopoli
3. Mencakup semua
6
Ajaran Theokratis (Kedaulatan Tuhan), menyatakan tujuan negara mencapai
kehidupan aman dan tentram dengan taat kepada Tuhan.
Bentuk-bentuk negara didunia yang secara garis besar terbagi menjadi 2 sebagai
berikut.
b. Negara serikat adalah negara bersusun jamak, terdiri atas beberapa negara
bagian yang masing-masing tidak berdaulat. Kendati negara-negara bagian
boleh memiliki konstitusi sendiri, kepala negara sendiri, parlemen sendiri,
dan kabinet sendiri, yang berdaulat dalam negara serikat adalah gabungan
negara-negara yang disebut federal. Setiap negara bagian bebas melakukan
7
tindakan ke dalam, asal tak bertentangan dengan konstitusi federal. Tindakan
ke luar (hubungan dengan negara lain) hanya dapat dilakukan oleh
pemerintah federal. Ciri-ciri negara serikat/federal yaitu.
Warga negara adalah anggota dari sekelompok manusia yang hidup dan
tinggal di suatu wilayah hukum tertentu.warga negara harus tunduk dan taat pada
8
peraturan yang berlaku di negaranya dengan melaksanakan aturan dengan baik dan
bertanggung jawab.
Menurut Aristoteles Warga negara di bagi kedalam dua bagian atau dua
golongan yaitu
9
B. Hak membela negara, tercantum dalam Pasal 30 Ayat (1) UUD 1945
yang berbunyi “ Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam
upaya pembelaan negara.”
10
H. Hak ekonomi dan hak untuk mendapatkan kesejahteraan sosial,
tercantum dalam Pasal 33 Ayat (1), (2), (3), (4), dan (5) UUD 1945
yang berbunyi:
(1) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas
asas kekeluargaan.
(2) Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang
menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
(3) Bumi, air, dam kekayaan alam yang terkandung di dalamnya
dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat.
(4) Perekonomian nasional diselenggarakan berdasarkan atas
demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi
berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan,
kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan
kesatuan ekonomi nasional.
(5) Ketentuan Lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur
dalam undang-undang.
11
negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan
keamanan negara.”
Selain itu ditentukan pula hak dan kewajiban yang dimiliki negara terhadap
warga negara. Hak dan kewajiban negara terhadap warga negara pada
dasarnya merupakan kewajiban dan hak warga negara terhadap negara.
Berikut ini beberapa ketentuan tersebut.
a. Hak negara untuk ditaati hukum dan pemerintahan.
b. Hak negara untuk dibela.
c. Hak negara untuk menguasai bumi, air, dan kekayaan untuk kepentingan
rakyat.
d. Kewajiban negara untuk menjamin sistem hukum yang adil.
e. Kewajiban negara untuk menjamin hak asasi warga negara.
f. Kewajiban negara untuk mengembangkan sistem pendidikan nasional
untuk rakyat.
g. Kewajiban negara memberi jaminan sosial.
h. Kewajiban negara memberi kebebasan beribadah.
Secara garis besar, hak dan kewajiban warga negara yang tertuang dalam
UUD 1945 mencakup berbagai bidang. Bidang-bidang itu antara lain bidang politik
dan pemerintahan, bidang sosial, bidang keagamaan, bidang pendidikan, bidang
ekonomi, dan bidang pertahanan.
Berikut ini contoh hak dan kewajiban warga negara maupun hak dan
kewajiban negara terhadap warganya di bidang pendidikan berdasarkan Undang-
Undang No. 20 Pasal 5 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional.
(1) Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh
pendidikan yang bermutu.
12
(4) Warga negara yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa
berhak memperoleh pendidikan khusus.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
(Special Need Education) sesuai dengan bentuk dan derajat kesulitannya. Kelompok
ahli bidang medis menyebutnya dengan istilah brain injured, dan minimal brain
dalam proses belajar. Cara Penanganan Anak Berkesulitan Belajar di sekolah reguler
dapat dilakukan di ruang sumber maupun bekerjasama dengan guru kelas di ruang
dapat dilakukan di ruang sumber pada bidang akademik maupun non akademik.
Permasalahan kurang percaya diri dapat diatasi terlebih dahulu dengan meningkatkan
Saran
Sekiranya setelah membaca makalah ini, melihat perkembangan perilaku peserta
didik yang terkadang di luar kewajaran, alangkah baiknya untuk lebih meningkatkan
komunikasi orang tua atau wali murid dengan guru kelas,agar guru bisa membuat
anak lebih percaya diri dengan meningkatkan motivasi belajar seiring penanganan
14
DAFTAR PUSTAKA
15