Anda di halaman 1dari 11

Makalah Hukum Tata Negara

HIRARKI PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA DAN KONSTITUSI

Diajukan untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Hukum Tata Negara

Disusun Oleh:

KELOMPOK 2

1. Nurul Fadhillah : 22.021.111.178


2. Wida Yanti Zega : 22.021.111.279
3. Leni Oktaviani Mendrofa : 22.021.111.272
4. Yulius Hia : 22.021.111.295
5. Hesekiel Parmonangan Siburian : 22.021.111.186

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS DARMA AGUNG

MEDAN 2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................................................................... 2


KATA PENGANTAR ................................................................................................................................. 3
BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................................................. 5
1.3 Tujuan................................................................................................................................................ 5
BAB II ......................................................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN .......................................................................................................................................... 6
2.1 Konstitusi sebagai Hukum Tertinggi ................................................................................................... 6
2.1.1 Konstitusi sebagai Dasar dan Panduan Utama .............................................................................. 6
2.1.2. Peran Konstitusi dalam Menetapkan Batasan Kekuasaan ............................................................ 6
2.2 Hirarki Perundang-undangan di Indonesia dari Masa Orde Lama hingga Sekarang ............................. 6
2.2.1 MPRS No. XX/MPRS/1966......................................................................................................... 6
2.2.2 MPR No. III/MPR/2000 .............................................................................................................. 7
2.2.3 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 ...................................................................................... 7
2.2.4 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 ...................................................................................... 8
2.3 Konstitusi sebagai Pengendali Hirarki Perundang-undangan ............................................................... 9
2.4 Dampak Hirarki Perundang-undangan Terhadap Pemerintahan dan Masyarakat.................................. 9
2.4.1 Pengendalian Kekuasaan ............................................................................................................. 9
2.4.2 Kepastian Hukum ........................................................................................................................ 9
2.4.3 Perlindungan Hak Asasi Manusia................................................................................................. 9
2.4.4 Stabilitas Hukum ....................................................................................................................... 10
2.4.5 Penegakan Hukum ..................................................................................................................... 10
2.4.6 Peningkatan Kepatuhan ............................................................................................................. 10
BAB III ..................................................................................................................................................... 11
PENUTUP ................................................................................................................................................. 11
3.1 Kesimpulan ...................................................................................................................................... 11
3.2 Saran................................................................................................................................................ 11
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia
-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Hirarki Perundang-Undangan di
Indonesia dan Konstitusi”. Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Hukum
Tata Negara. Penulis menyampaikan terimakasih kepada ibu Fitriani S.H, M.H. Sebagai dosen
pengampu. Semoga nasihat, bimbingan, dan motivasi dari Ibu serta teman teman menjadi
kebaikan dan manfaat kepada kita semua.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia sebagai negara dengan lebih dari dua abad perjalanan sejarahnya, telah melalui
berbagai tahap perkembangan hukum dan pemerintahan. Selama perjalanan panjang ini, sistem
hukum Indonesia telah berkembang dan menjadi semakin kompleks. Hukum adalah fondasi bagi
tatanan sosial, politik, dan ekonomi suatu negara, dan pemahaman yang mendalam tentang
hukum dan hierarki perundang-undangan adalah hal yang sangat penting.

Indonesia, dengan keragaman budaya, etnis, dan sejarahnya, adalah salah satu negara
dengan sistem hukum yang kompleks dan bervariasi. Hukum di Indonesia merupakan kerangka
yang memengaruhi setiap aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Pemahaman yang
mendalam tentang hukum dan sistem perundang-undangan adalah penting dalam memastikan
bahwa prinsip-prinsip keadilan, supremasi hukum, dan hak asasi manusia ditegakkan.

Indonesia adalah negara hukum yang menjalankan sistem perundang-undangan yang


terdiri dari berbagai tingkatan hirarki. Pusat dari sistem ini adalah konstitusi, yang menjadi
landasan utama bagi pembentukan, pelaksanaan, dan penafsiran undang-undang di negara ini.
Dalam makalah ini, kita akan membahas hirarki perundang-undangan di Indonesia, peran
konstitusi dalam sistem ini, dan dampaknya terhadap pemerintahan dan kehidupan warga negara

Konstitusi, terutama Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945


(UUD 1945), memainkan peran kunci dalam sistem hukum ini. Konstitusi tidak hanya
menentukan prinsip-prinsip dasar negara dan hak-hak warga negara, tetapi juga memegang
peranan utama dalam mengendalikan kekuasaan pemerintah serta menjamin perlindungan hak
asasi manusia. Oleh karena itu, pemahaman yang mendalam tentang hirarki perundang-undangan
dan peran konstitusi dalam konteks hukum Indonesia menjadi sangat penting.

Konstitusi bukan hanya menjadi hukum dasar yang mengikat pemerintah dan warga
negara, tetapi juga menjadi penentu utama dalam pembentukan, pelaksanaan, dan penafsiran
hukum di Indonesia. Konstitusi, dengan perannya sebagai hukum tertinggi, memengaruhi seluruh
hierarki perundang-undangan di Indonesia. Oleh karena itu, penting untuk memahami konstitusi
dan hierarki perundang-undangan ini agar dapat memahami cara hukum berfungsi dalam
praktiknya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana bentuk konstitusi di Indonesia
2. Bagaimana susunan hirarki di indonesia dari masa orde lama hingga sekarang
3.Bagaimana peran hirarki perundang-undangan dan konstitusi dalam kehidupan
bermasyarakat

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui bentuk konstitusi di Indonesia
2. Untuk mengetahui susunan hirarki di indonesia dari masa orde lama hingga sekarang
3. Untuk mengetahui peran hirarki perundang-undangan dan konstitusi dalam kehidupan
bermasyarakat
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Konstitusi sebagai Hukum Tertinggi

2.1.1 Konstitusi sebagai Dasar dan Panduan Utama

Konstitusi adalah hukum dasar suatu negara yang mengatur struktur pemerintahan, hak-
hak dasar warga negara, serta prinsip-prinsip dasar yang mengatur kehidupan berbangsa dan
bernegara. Di Indonesia, konstitusi terdapat dalam dua dokumen utama, yaitu Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945) dan Piagam Jakarta. Konstitusi
adalah hukum tertinggi dan mengikat semua lembaga pemerintah serta warga negara.

2.1.2. Peran Konstitusi dalam Menetapkan Batasan Kekuasaan

Konstitusi berfungsi sebagai alat pengendali terhadap kekuasaan pemerintah dan


melindungi hak-hak individu. Dalam UUD 1945, terdapat pembagian kekuasaan antara
eksekutif, legislatif, dan yudikatif, serta pembagian kewenangan antara pemerintah pusat dan
daerah. Hal ini memastikan tidak adanya penyalahgunaan kekuasaan dan pelanggaran hak asasi
manusia oleh pemerintah.

2.2 Hirarki Perundang-undangan di Indonesia dari Masa Orde Lama hingga


Sekarang

2.2.1 MPRS No. XX/MPRS/1966

Tata urutan peraturan perundang-undangan di Indonesia pada masaOrde Lama diatur


dalam Ketetapan MPRS No. XX/MPRS/1966 tentang sumber tertib hukum Republik
Indonesia dan tata urutan peraturan perundang-undangan Republik Indonesia.
Adapun tata urutan peraturan perundang-undangan Republik Indonesia menurut
Ketetapan MPRS No. XX/MPRS/1966 tentang sumbertertib hukum Republik Indonesia dan
tata urutan peraturan perundang-undangan Republik Indonesia adalah sebagai berikut:
a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun1945;

b. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat;

c. Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang;

d. Peraturan Pemerintah;

e. Keputusan Presiden;

f. Peraturan Menteri;

g. Peraturan pelaksana.

2.2.2 MPR No. III/MPR/2000

Dalam era reformasi tata urutan perundang-undangan diatur dalamTap MPR No.
III/MPR/2000 yang menggantikan Ketetapan MPRS No. XX/MPRS/1966.
Adapun tata urutan peraturan perundang-undangan di ndonesia menurut Tap MPR
No. III/MPR/2000 yang menggantikan Ketetapan MPRS No. XX/MPRS/1966, adalah
sebagai berikut:
a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

b. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat;

c. Undang - Undang;

d. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang;

e. Peraturan Pemerintah;

f. Peraturan Daerah

2.2.3 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004

Selanjutnya Tap MPR No. III/MPR/2000, oleh Pemerintah dan Dewan Perwakilan
Rakyat Republik Indonesia, diganti dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang
Tata Urutan Perundang-undangan sebagai pengganti Tap MPR No.III/MPR/2000.
Adapun tata urutan perundang-undangan menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun
2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, terdiri atas:
a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

b. Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang;

c. Peraturan Pemerintah;

d. Peraturan Presiden;

e. Peraturan daerah;

Peraturan Daerah sebagaimana dimaksud pada huruf e meliputi:

a. Peraturan Daerah provinsi dibuat oleh dewan perwakilan rakyat daerah provinsi
bersama dengan gubernur;

b. Peraturan Daerah kabupaten/kota dibuat oleh dewan perwakilan rakyat daerah


kabupaten/kota bersama bupati/walikota.

c. Peraturan Desa/peraturan yang setingkat, dibuat oleh badan perwakilan desa atau nama
lainnya bersama dengan kepala desa atau nama lainnya

2.2.4 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011

Selanjutnya Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Tata Urutan Perundang-


undangan, dicabut dan diganti dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan.
Adapun tata urutan perundang-undangan menurut Undang-Undang Nomor 12 Tahun
2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, adalah sebagai berikut:
a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

b. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat;

c. Undang - Undang/ Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang;

d. Peraturan Pemerintah;

e. Peraturan Presiden;

f. Peraturan Daerah Provinsi;dan

g. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota.


2.3 Konstitusi sebagai Pengendali Hirarki Perundang-undangan

Konstitusi Indonesia, khususnya UUD 1945, memegang peran penting dalam


mengendalikan hirarki perundang-undangan. Konstitusi menetapkan prinsip-prinsip dasar,
batasan kekuasaan, dan hak-hak asasi warga negara yang harus dihormati dalam semua tingkatan
perundang-undangan.

Konstitusi juga memberi wewenang kepada Mahkamah Konstitusi (MK) untuk menguji undang-
undang terhadap UUD 1945. Jika MK menemukan undang-undang yang bertentangan dengan
konstitusi, undang-undang tersebut dapat dinyatakan tidak sah. Hal ini merupakan langkah
penting dalam menjaga supremasi konstitusi.

2.4 Dampak Hirarki Perundang-undangan Terhadap Pemerintahan dan Masyarakat

Hirarki perundang-undangan di Indonesia memiliki dampak signifikan pada


pemerintahan dan masyarakat. Beberapa dampak tersebut adalah:

2.4.1 Pengendalian Kekuasaan

Konstitusi dan hirarki perundang-undangan memastikan kontrol dan keseimbangan


kekuasaan di antara cabang-cabang pemerintahan, serta antara pemerintah pusat dan daerah. Hal
ini mencegah penyalahgunaan kekuasaan dan pelanggaran hak asasi manusia.

2.4.2 Kepastian Hukum

Kepastian hukum diperoleh melalui hirarki perundang-undangan yang jelas. Warga negara dan
pelaku usaha dapat mengacu pada hukum yang berlaku dalam berbagai aspek kehidupan mereka, sehingga
mereka dapat merencanakan tindakan mereka dengan lebih baik.

2.4.3 Perlindungan Hak Asasi Manusia

Konstitusi dan hirarki perundang-undangan memberikan dasar hukum yang kuat untuk
melindungi hak asasi manusia. Masyarakat dapat meminta perlindungan hukum jika hak-hak
mereka dilanggar.

2.4.4 Stabilitas Hukum


Dengan adanya hirarki perundang-undangan yang jelas, masyarakat memiliki dasar yang
kuat untuk memahami aturan hukum yang berlaku. Hal ini menciptakan stabilitas dalam sistem
hukum dan memungkinkan prediktabilitas dalam perilaku masyarakat dan bisnis.

2.4.5 Penegakan Hukum


Dengan adanya hirarki hukum yang berlaku, masyarakat dan pemerintah diarahkan untuk
patuh pada aturan hukum. Ini membantu dalam membangun tatanan sosial yang teratur dan
mencegah anarki.

2.4.6 Peningkatan Kepatuhan


Dalam hirarki perundang-undangan, hukum yang lebih tinggi biasanya memiliki kekuatan
lebih besar dalam menentukan peraturan dan kebijakan. Pemerintah wajib menegakkan hukum
tertinggi, dan masyarakat harus tunduk pada hukum tersebut. Ini memberikan dasar untuk
penegakan hukum yang konsisten.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Hirarki perundang-undangan di Indonesia didasarkan pada konstitusi, yang merupakan


hukum tertinggi. Konstitusi memainkan peran penting dalam mengendalikan kekuasaan pemerintah
dan melindungi hak-hak warga negara. Dalam sistem hukum Indonesia, konstitusi berdiri sebagai
pilar utama yang menjamin supremasi hukum, kepastian hukum, dan perlindungan hak asasi
manusia. Dengan demikian, pemahaman tentang konstitusi dan hirarki perundang-undangan sangat
penting untuk menjaga demokrasi, keadilan, dan kesejahteraan masyarakat di Indonesia.

Dan mengetahui tata tata urutan peraturan perundang-undangan Republik Indonesia, yang
telah mengalami perubahan selama ini, mulai sejak masa orde lama hingga sekarang.

3.2 Saran

Adapun saran yang dapat kami sampaikan adalah agar kedepannya sistem hukum dapat
lebih mengidentifikasi isu-isu kunci yang perlu diselesaikan, tantangan yang dihadapi, dan potensi
perbaikan yang dapat memajukan sistem hukum Indonesia menuju keadilan yang lebih baik dan
kesejahteraan bagi seluruh warga negara.

Anda mungkin juga menyukai