DISUSUN OLEH :
DOSEN :
ALDA RIFADA RIZKI, SH, MH
A. BAGIAN I
Paradigma susuna kelembagaan negara mengalami perubahaan drastic sejak reformasi
konstitusi mulai 1999 sampai dengan 2002. Karena berbagai alasan dan kebutuhan, lembaga-
lembaga negaraa baru dibentuk, meskipun ada juga lembaga yang dihapuskan. Salah satu
lembaga yang dibentuk adalah Mahkamah Konstitusi (MK). MK didesain menjadi pengawal
dan sekaligus penafsir terhadap Undang-Undang Dasar melalui putusan-putusannya. Dalam
menjalankan tugas konstitusinya, MK berupaya mewujudkan visi kelembagaannya, yaitu
tegaknya konstitusi dalam rangka mewujudkan cita negara hukum dan demokrasi demi
kehidupan kebangsaan dan kenegaraan yang bermartabat. Visi tersebut menjadi pedoman
bagi MK dalam menjalankan kekuasaan kehakiman secara Merdeka dan bertanggung jawab
sesuai amanat konstitusi.
Narasumber dalam acara ini adalah ibu Anathia Ayu Devitasari yang
menjabat sebagai asisten ahli hakim konstitusi. Materi dimulai dengan
pembahasan mengenai Sejarah lahirnya Mahkamah Konstitusi (MK). MK
disahkan oleh Presiden dan DPR pada 13 Agustus 2003, kemudian resmi dibentuk
pada 16 Agustus 2003. Kewenangan dan kewajiban MK tercantum pada Pasal
24c ayat (1) UUD 1945.
Mahkamah Konstitusi berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir
yang putusannya bersidat final untuk:
1. Memutus perselisihan tentang hasil pemili
2. Memutus pembubaran parpol
3. Menguji UU terhadap UUD 1945
4. Memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya
diberikan oleh UUD
5. Memberikan putusan atas pendapat DPR mengenai pelanggaran oleh Presiden
atau Wakil Presiden menurut UUD