Oleh:
IRSA SETIAWAN.HUSAINI
NIM : 2120215310009
Dosen:
Dr. SUPRAPTO, S.H., M.H.
bersih makmur dan adil, sepeti sebanding dengan amanat dalam pasal 1
ayat (3) bersama Pasal 24 C ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945 bahwa
negara juga harus berdasar hukum (rechtsstaat) dan tidak berdasarkan oleh
sumber hukum negara juga UUD 1945 adalah hukum dasar dan hierarki
paham hukum untuk satu kesatuan sistem yang sesaui sistem umum
cepat.
B. RUMUSAN MASALAH
Jhon Rawls ahli pikir sangat adil pada abad ini menutukan, “Yang
siapa saja beberapa pencari keadilan, satu bentuk tindakan tidak adil ialah
secara betul. Pada saat hubungan ini, makin menjelaskan berasumsi tidak
Yogyakarta, 2006:298)1.
MAHKAMAH KONSTITUSI
mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersifat final
undang-undang, yaitu;
Dalam hal ini tidak termasuk pemilu kepala daerah dan wakilnya.
(tiga kali dua puluh empat) jam sejak Komisi Pemilihan umum
5
Ibid.Hal 174
dengan suara terbanyak” dan angka (8) Pasal 45 dima “Dalam hal
ayat (7) tidak dapat diambil dengan suara terbanyak, suara terakhir ketua
mengapa dan apa saja penyebab Musyawarah sidang pleno tidak dapat
di Mahkamah Konstitusi.
E. KESIMPULAN
tentang hasil pemilihan umum untuk beracara yang dinilai merugikan hak
angka (7) dan angka (8) Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003 tentang
masyarakat.
F. SARAN
hukum agar sejalan dengan asas peradilan cepat, sederhana dan biaya
Mahkamah Konstitusi yang bersifat final dan mengikat dan tidak bisa
G. DAFTAR PUSTAKA
https://nasional.kompas.com/read/2022/02/10/11551061/anwar-usman-
jumlah-perkara-yang-ditangani-mk-tahun-2022-berpotensi-meningkat
di download tgl.27 Des 2022.
Hasil plagiasi menggunakan website Duplichecker :
https://www.duplichecker.com/
Bagian : Kritik Yuridis terhadap sistem dan hukum Acara Mahkamah Konstitusi,
kesimpulan, dan saran