Anda di halaman 1dari 5

BENTUK PEMERINTAHAN

MONARKI

Nama Kelompok

Ressy Darrus Jiwandono (20190610210)

Aditya Bima Anggara (20190610215)

Dwi Irawan Jati (20190610232)

Kelas F

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

PRODI ILMU HUKUM 2019


BAB 1

LATAR BELAKANG

Bentuk pemerintahan adalah suatu istilah yang digunakan untuk merujuk pada rangkaian institusi
politik yang digunakan sebagai koordinisasi suatu Negara untuk menegakan kekuasaanya atas
suatu komunitas politik. Oleh karena itu setiap negara mutlak memiliki bentuk
pemerintahan.padmo Wahyono juga berpendapat bahwa bentuk Negara monarki adalah bentuk
pemerintahan modern.Dalam teori klasik,bentuk pemerintahan dapat dibedakan atas jumlah
orang yang memerintah dan sifat pemerintahaanya.pemerintah dalam arti luas adalah segala
sesuatu dilakukan oleh Negara dalam menyelenggarakan kesejahteraan rakyat dan kepentingan
negara. Jika tidak diartikan sebagai pemerintahan yang menjalankan tugas eksekutif saja,
melainkan juga tugas legislative dan yudikatif, sehingga system pemerintahan adalah pembagian
kekuasaan antar lembaga-lembaga Negara yang menjalankan kekuasaan Negara itu dalam rangka
kepentingan masyarakat. Dalam ilmu Negara umum yang dimaksud dengan system
pemerintahan ialah system hukum ketatanegaraan baik yang berbentuk monarki maupun republic
yaitu mengenai hubungan antar pemerintah dan wakil rakyat.
BAB 2

PEMBAHASAN

Bentuk pemerintahan kerajaan (monarki)

Suatu Negara disebut monarki apabila dikepalai oleh raja, yang menjadi kepala Negara karena
hak waris, jika raja meninggal dunia maka jabatan diwariskan kepada keturunannya ataupun
keluarganya. kepala Negara ditunjuk berdasarkan hak turun temurun, maka disebut pemerintahan
monarki. Monarki ditinjau dari bentuknya dikelompokkan menjadi 3 macam yaitu sbb :

 Monarki Absolut, adalah tindakan raja adalah sewenang wenang karena mempunyai
kekuasaan yang mutlak. Seluruh Negara menjadi alat untuk memenuhi kehendak raja.
 Monarki Konstitutional, bentuk ini disesuaikan dengan konstitusi shingga raja tidak
sewenang wenang. Undang-undang berdasarkan dari rakyat atau berasal dari raja itu
sendiri, bentuk ini banyak dipraktekan pada masa lalu, ketika politk rakyat dibatasi dan
tidak diperkenankan sama sekali.
 Monarki Parlementer, raja dibawah parlemen titik berat kekuasan tertinggi ada pada
parlemen, raja tidak memegang pemerintahan dengan nyata.
Salah satu contoh Negara monarki

Brunei Darrussalam

Brunei Darrussalam menganut system pemerintahan monarki absolut, bahwasanya dipimpin oleh
seorang sultan yang memiliki kekuasaan mutlak. Pemerintahan yang demikian ini disebut dengan
monarki absolut. Secara teoritis, pemerintahan monarki absolut adalah bentuk pemerintahan
yang dipimpin raja, raja memegang kekuasaan penuh untuk mengatur negaranya. Bentuk
pemerintahan ini cocok diterapkan pada Negara kecil karena jumlah penduduknya sedikit.
Pemimpin yang seorang sultan akan sangat memperhatikan kemajuan negaranya. Dengan
demikian kemajuan ataupun kemunduran tergantung pada sultan itu sendiri. Namun di Negara
ini, meski sultan memiliki kekuasaan yang mutlak, nyatanya tetap berlaku system demokrasi
dimana rakyat masih diakui dan dihargai pendapatnya. Sehingga dapat dikatakan bahwa Negara
ini tidak hanya bersifat monarki absolut tetapi juga bersifat demokrasi. Sultan di Negara ini
menjabat sebagai kepala Negara sekaligus kepala pemerintahan seperti perdana menteri.
BAB 3

KESIMPULAN DAN SARAN

Kelebihannya :

1. Raja memegang kekuasaan tertinggi
2. Pengambilan kebijakan tidak berbelit belit
3. Rakyat tunduk pada kata Raja
4. Raja berkuasa membentuk Aturan
5. Hubungan Luar Negeri ditentukan oleh Raja

Kekurangannya :

1. Rakyat tidak punya kuasa apa apa


2. Rakyat tidak punya kebebasan berpendapat
3. Kemakmuran rakyat tergantung kpd kebaikan Raja
4. Raja bisa bertindak sesuka hati
5. Hak asasi rakyat terbelenggu

SARAN

Semua bentuk sistem pemerintahan memiliki kekurangan dan kelebihannyamasing masing.


Mungkin dalam sistem pemerintahan Monarki Absolut ini kekurangannya adalah ketika
keturunan kerajaan yang menjadi raja bertindak semena mena, tidak ada satupun yang bisa
melawannya. Karena raja dalam sistem pemerintahan Monarki Absolut sama sekali tidak bisa
diganggu gugat.

Anda mungkin juga menyukai