Negara merupakan suatu organisasi dalam wilayah yang mempunyai kekuasaan tertinggi
yang sah dan yang diakui oleh rakyatnya, dimana terbagi atas beberapa unsur yaitu adanya
wilayah, adanya pemerintahan, adanya rakyat dan adanya pengakuan/kedaulatan.
Administrasi negara perbandingan merupakan perbandingan administrasi di dua negara atau
lebih yang berbeda. Dari perbedaan tersebut maka lahirlah perbandingan. Pada dasarnya
perbandingan dilakukan untuk mengetahui berbagai macam organisasi kenegaraan serta
kegiatan setiap organisasi dalam mencapai tujuan negaranya.
Indonesia merupakan negara kesatuan yang berbentuk republik. Negara ini terdiri atas banyak
pulau dari sabang sampai merauke. Dengan adanya pulau tersebut Indonesia membagi
tugasnya kepada setiap daerah untuk mampu menjalankan rumah tangganya sendiri yang
dipimpin oleh seoranG Walikota, Gubenur dan Bupati. Segenap tujuan negara telah tertera
dalam pembukaan UUD’45 yang berdaulat pada Ketetapan Pancasila. Banyaknya pulau
tersebut menimbulkan keanekaragaman dari suku, ras, serta budayanya. Namun hal itulah
yang membuat negara ini menjadi indah karena kayanya kebudayaan yang disatukan oleh
semboyan “ Bhinneka Tuinggal Ika “. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai negara
Indonesia dapat dilihat melalui pendekatan–pendekatan sebagai berikut:
- Pendekatan Falsafah
Pendekatan falsafah di Indonesia yaitu dalam paham pancasila. Dimana negara ini
menjadikan pancasila sebagai dasar negara, terhadap arah berjalannya negara tersebut untuk
melaksanakan tujuan dari negara. Pancasila tersebut bersumber atas lima sila yaitu:
3. Persatuan Indonesia
Sistem politik di Indonesia menganut sistem multipartai yang demokratis. Sistem politik ini
didasarkan pada nilai, prinsip, prosedur dan kelembagaan yang demokratis. Indonesia
memiliki banyak partai sebagai kelompok lembaga politik. Sistem politik Indonesia memiliki
sendi-sendi pokok dari sistem politik demokrasi itu sendiri, yaitu :
3. Bentuk Republik
6. Sistem Perwakilan
- Pendekatan sistem
Sistem yang dianut oleh negara ini adalah sistem pemerintahan Presidensiil murni dimana
kekuasaan berada di tangan presiden. Presiden dipilih oleh rakyat, dan rakyat sangat
berpengaruh terhadap setiap keputusan presiden. Indonesia memiliki system legislatif
trikamental (tiga pintu) yang terdiri dari DPD, DPR dan DPRD.
- Pendekatan Administrasi
Tujuan negara tertera dalam UUD’45. Pancasila sebagai dasar negara. Negara terbentuk atas
asas otonomi daerah jadi setiap tindakan pemerintahan terdesentralisasi. Dimana pemerintah
pusat memberikan kekuasaan serta hak dan kewajiban kepada pemerintah daerah dalam
mengurusi rumah tangganya sendiri sesuai dengan UU No. 32 tahun 2004 dan UU No. 33
tahun 2004. Lembaga kekuasaan negara terdiri dari badan eksekutif (Presiden dan wakilnya
serta para mentri yang membantu) dan , legislatif ( DPD, DPR, dan DPRD ) dan yudikatif
( MK dan MA sebagai lembaga peradilan), Konstitutif (MPR), Auditif (BPK) serta Moneter
(BI) bersama-sama dengan rakyat menjalankan tujuan negara sebagaimana dianutnya sistem
demokratis bangsa Indonesia.
Malaysia merupakan negara federasi 13 negara bagian yang meliputi Johor, Kedah, Kelantan,
Melaka, Negeri 9, Pahang, Perlis, Pulau Pinang, Sabah, Sarawak, Selangor dan Terengganu.
Selain itu negara Malaysian terbagi atas tiga wilayah persekutuan di Asia Tenggara dengan
luas 329.847 km persegi. Ibukota negara ini adalah Kuala Lumpur, sedangkan Putra jaya
menjadi pusat pemerintahan persekutuan. Jumlah penduduk negara ini melebihi 27 juta jiwa.
Negara ini dipisahkan ke dalam dua kawasan Malaysia Barat danMalaysia Timur oleh
Kepulauan Natuna, wilayah Indonesia di Laut Cina Selatan. Malaysia berbatasan dengan
Thailand, Indonesia, Singapura, Brunei, dan Filipina.Negara ini terletak didekat khatulistiwa
dan beriklim tropika. Kepala negara Malaysia adalah seorang Raja Yang diPertuan Agong
dan pemerintahannya dikepalai oleh seorang Perdana Menteri. Untuk mengetahui lebih
lengkap akan dikaji melalui pendekatan-pendekatan sebagai berikut:
- Pendekatan Falsafah
3. Keluhuran Perlembagaan/Kontitusi
4. Kedaulatan Undang-Undang
- Pendekatan Politik
- Pendekatan sistem
Bentuk pemerintahan Malaysia adalah monarki konstitusional, yaitu berupa Negara kerajaan
yang diatur oleh konstitusional.Dimana kepala negaranya merupakan seorang raja yang
disebut dengan Yang di-Pertuan Agong (Raja Malaysia). Yang di-Pertuan Agong dipilih dari
dan oleh sembilan Sultan Negeri-Negeri Malaya, untuk menjabat selama lima tahun secara
bergiliran; empat pemimpin negeri lainnya, yang bergelar Gubernur, tidak turut serta di
dalam pemilihan. Sistem pemerintahan yang dianut oleh Malaysia adalah system
parlementer.Sistem parlementer yang dipakai oleh Malaysia bermodelkan sistem parlementer
Westminster, yang merupakan warisan Penguasa Kolonial Britania. Tetapi apabila melihat
prakteknya , kekuasaan lebih terpusat di eksekutif daripada di legislatif, dan yudikatif
diperlemah oleh tekanan berkelanjutan dari pemerintah selama zaman Mahathir, kekuasaan
judikatif itu dibagikan antara pemerintah persekutuan dan pemerintah negara bagian. Dalam
system pemerintahan Malaysia yang menjadi kepala pemerintahan adalah seorang perdana
menteri.
- Pendekatan Administrasi
Malaysia merupakan Negara yang berbentuk federasi.Dimana Malaysia terdiri dari tiga belas
negara bagian dan tiga wilayah persekutuan yaitu persekutuan Kuala Lumpur, Labuan Island
dan Putrajaya sebagai wilayah administratif federal.Setiap Negara bagian memiliki majelis,
dan pemerintah negara bagian dipimpin oleh kepala menteri (chief minister) dimana kepala
menteri di tiap Negara bagian diangkat oleh majelis Negara bagian. Dalam Negara federal
seperti Malaysia maka ada kekuasaan federal dan ada kekuasaan Negara bagian.Soal-soal
yang menyangkut negara dalam keseluruhannya diserahkan kepada kekuasaan federal.Dalam
hal tertentu misalnya mengadakan perjanjian internasional atau mencetak uang, pemerintah
federal bebas dari Negara bagian dan dalam bidang itu pemerintah federal mempunyai
kekusaan yang tertinggi.Tetapi, untuk soal yang menyangkut Negara bagian belaka dan tidak
termasuk kepentingan nasional, diserahkan kepada kekuasaan Negara-negara bagian.Jadi,
dalam soal-soal semacam itu pemerintah Negara bagian bebas dari pemerintah federal
misalnya, soal kebudayaan, kesehatan pendidikan. Kekuasaan eksekutif dilaksanakan oleh
kabinet yang dipimpin oleh perdana menteri; konstitusi Malaysia menetapkan bahwa perdana
menteri haruslah anggota dewan rendah (Dewan Rakyat), yang direstui Yang diPertuan
Agong dan mendapat dukungan majoritas di dalam parlemen.Kabinet dipilih dari para
anggota Dewan Rakyat dan Dewan Negara dan bertanggung jawab kepada badan
itu.sedangkan kabinet merupakan anggota parlemen yang dipilih dari Dewan Rakyat atau
Dewan Negara. Dalam kekuasaan legislatif Malaysia memiliki sistem bikameral yang terdiri
dari Senat (Dewan Negara) dan House of Representatives (Dewan Rakyat).Senat menguasai
70 kursi di parlemen sementara HoR menguasai 219 kursi.44 anggota Senat ditunjuk oleh
pemimpin tertinggi sementara 26 lainnya ditunjuk oleh badan pembuat UU di negara
bagian.Anggota HoR dipilih melalui popular vote untuk masa jabatan selama 5 tahun. Dalam
hal kekuasaan Yudikatif, sistem hukum di Malaysia berdasar pada hukum Inggris dan
kebanyakan UU serta konstitusi diadaptasi dari hukum India. Di Malaysia terdapat Federal
Court, Court of Appeals, High Courts, Session's Courts, Magistrate's courts dan Juvenile
Courts. Hakim Pengadilan Federal ditunjuk oleh pemimpin tertinggi dengan nasehat PM.
Pemerintah federal memiliki kekuasaan atas hubungan luar negeri, pertahanan, keamanan
dalam negeri, keadilan, kewarganegaraan federal, urusan keuangan, urusan perdagangan,
industri, komunikasi serta transportasi dan beberapa urusan lain.
Kesimpulan
1. Pendekatan Falsafah
2. Pendekatan Politik
3. Pendekatan Sosial Budaya
4. Pendekatan Sistem
5. Pendekatan Administrasi
http://digilib.uinsgd.ac.id/11049/1/10.BukuPerbandinganAdministrasiNegara.