NIM : 142180158
Kelas : EA-D
Mata Kuliah : Etika Bisnis dan Profesi
TUGAS 1
1. Jelaskan visi, misi, dan nilai-nilai perusahaan yang Anda amati.
2. Jelaskan apakah visi, misi, dan nilai-nilai perusahaan tersebut sudah sesuai dengan etika
bisnis ataukah belum.
3. Jelaskan visi, misi, dan nilai-nilai hidup yang melekat pada diri Anda.
Jawaban
1. Perusahaan yang saya amati adalah PT. Kalbe Farma. PT. Kalbe Farma memiliki Visi,
Misi, dan Nilai-nilai perusahaan antara lain:
Sejak didirikan pada tahun 1966, pendiri Kalbe telah mewariskan nilai-nilai perusahaan yang
kini menjadi pedoman bersikap dan bertindak bagi seluruh karyawan Grup Kalbe.
Melalui penggalian nilai-nilai utama yang terus lestari dalam sejarah perjalanan Kalbe, telah
dirumuskan lima nilai Perseroan yaitu "Panca Sradha Kalbe" yang terdiri dari:
2. Visi Misi dan Nilai- nilai perusahaan PT.Kalbe Farma sejauh ini sudah sesuai dengan Etika
bisnis, dapat dilihat Kalbe Farma dapat menghindari terjadinya penyimpangan terhadap
standar perilaku yang ditetapkan, buktinya tidak ditemukan kasus kecurangan/ fraud yang
dilakukan oleh perusahaan terhadap penyusunan laporan keuangannya. Kepatuhan terhadap
Etika Bisnis PT.Kalbe Farma selalu berusaha untuk menghindari timbulnya hubungan yang
tidak wajar dengan para pemangku kepentingan yang nantinya akan merugikan perusahaan.
Pokok-pokok Etika Bisnis PT.Kalbe Farma mencakup standar perilaku dan kepatuhan
terhadap hukum dan perundang-undangan, komitmen terhadap karyawan, pemegang saham,
mitra usaha, prinsip-prinsip persaingan usaha, integritas bisnis, benturan kepentingan, standar
produk dan layanan, penghargaan atas hak kekayaan intelektual, komitmen terhadap
lingkungan, kemitraan dengan masyarakat, serta aktivitas organisasi dan politik.
Namun diawal tahun 2015 PT. Kalbe Farma mendapatkan satu kasus yaitu salah pelabelan
dalam pengemasan obat bius yang menyebabkan 2 orang meninggal
hasil investigasi mengungkapkan bahwa terjadi potensi mix up saat proses pengemasan
sekunder, seperti pelabelan produk. Akibatnya, produk asam tranksamat yang berfungsi untuk
mengurangi pendarahan diberi label buvanest spinal. Buvanest spinal merupakan obat bius
yang biasa digunakan untuk operasi caesar.
Hal ini diketahui ketika memeriksa sisa pemakaian obat di laboratorium. Obat berlabel
buvanest spinal tersebut bukan berisi bupivacaine yang merupakan obat bius melainkan asam
traneksamat.
Dengan adanya kasus kelalaian tersebut Kalbe Farma mengambil tindakan untuk menarik
obat biusnya dari peredaran. Tindakan ini dilakukan sebagai prosedur pengendalian mutu dan
tanggung jawab preventif. Meski dengan itu PT. Kalbe Farma tetap harus menerima sanksi,
dan berdampak pada saham Kalbe Farma yang merosot. Jadi dari kasus ini bisa dilihat bahwa
Kalbe Farma tidak berhati-hati dalam mendistribusikan produknya, dan BPOM pun meminta
PT Kalbe untuk mengurangi potensi risiko terjadinya mix up tersebut agar memenuhi cara
pembuatan obat yang baik (CPOB). Dalam hal ini kita ketahui bahwa ketidakhatian PT.Kalbe
Farma berdampak pada citra perusahaannya, kasus ini membuat saham Kalbe Farma anjlok,
untuk itu diperlukan kehati-hatian dalam memproduksi suatu produk karena hal ini termasuk
salah satu etika bisnis dan profesi. Karena sekalinya perusahaan terkena kasus, citra
perusahaan terancam dan kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan pun memudar. Itulah
salah satu kegagalan nilai perusahaan PT.Kalbe Farma yang tidak sesuai dengan Etika Bisnis
dan Profesi