Anda di halaman 1dari 14

PANCASILA

Dosen Pengampu :
Rika Ryanti, SH, MH

Nama Kelompok :
1. D. Ariesa Aprilia (4201812062)
2. M. Riski Wahyudi (4201812023)
3. Siti Nadira S (4201812021)
4. Yanti (4201812004)
 Sejarah berdirinya Negara Singapura

Sang Nila Utama, seorang Raja Sriwijaya, lantas mengganti nama kota itu dengan Singapura, diambil dari
bahasa Sansekerta yang berarti ‘Kota Singa’. Namun, studi ilmiah menunjukkan bahwa populasi singa tidak pernah
menghuni daratan Singapura. Diduga, yang sebenarnya terlihat oleh Sang Nila Utama adalah harimau.
Pada masa Perang Dunia I (1914-1918), Singapura dimanfaatkan menjadi pusat militer Inggris. Namun, pada
1942, Jepang mengambilalih kota ini dari Inggris. Setelah Jepang kalah pada Perang Dunia II akibat serangan bom
atom, kepemilikan atas Singapura kembali ke tangan Inggris.
Pada tahun-tahun berikutnya, Inggris mengubah bentuk Singapura menjadi semacam koloni yang mandiri
dan dipimpin oleh warga lokal sendiri. Semula, Singapura sempat bergabung dengan Federasi Malaysia (yang terdiri
atas Sabah dan Serawak).
Kerja sama ini bersifat simbiosis mutualisme membutuhkan proteksi dari Malaysia, sedangkan Malaysia
sendiri ingin mencegah Singapura berubah menjadi negara komunis karena kala itu para pemimpinnya berhaluan
‘kiri’.
Malaysia juga memindahkan sebagian penduduknya ke Singapura untuk ‘menyeimbangkan’ komposisi
penduduk yang mayoritas beretnik China. Namun, kongsi ini pecah pada 1965.
Sejak saat itu, Singapura mendeklarasikan dirinya sebagai sebuah negara republik dengan presiden pertama
Inche Yusof bin Ishak. Sampai hari ini, Singapura terus berkembang menjadi sebuah metropolitan yang penuh
kekayaan etnik dan penduduk yang sangat berfokus pada disiplin pendidikan untuk meraih prestasi ekonomi dengan
moto “Majulah Singapura!"
Dasar Negara Singapura

Konstitusi Singapura berdasarkan sistem Westminster karana Singapura merupakan bekas jajahan
Inggris. Posisi presiden adalah simbolis dan kekuasaan pemerintahan berada di tangan perdana
menteri yang merupakan ketua partai politik yang memiliki kedudukan mayoritas di parlemen.
Para ahli politik menganggap Singapura sebuah negara yang berideologi 'Demokrasi Sosialis‘.

Pembagian kekuasaan berdasarkan Ideologi

1. Eksekutiv
Kabinet membentuk kekuasaan eksekutif dan bertanggung jawab kepada parlemen. Kabinet
terdiri dari anggota parlemen dan dipimpin oleh seorang perdana menteri. Perdana menteri
merupakan kepala pemerintahan. Perdana menteri dipilih oleh parlemen. Sedangkan anggota
kabinet—yang juga dikenal sebagai menteri—diangkat oleh presiden atas saran dari perdana
menteri. Kabinet di Singapura secara kolektif memutuskan kebijakan pemerintah dan memiliki
pengaruh atas pembuatan hukum dengan mengajukan rancangan
2. Legislatif
Parlemen Singapura adalah penguasa legislatif di Singapura dengan presiden sebagai kepala.
Sebelum merdeka pada tahun 1965 disebut sebagai Majelis Legislatif. Saat ini parlemen terdiri dari
87 anggota parlemen dengan masa jabatan 5 tahun. Setelah itu pemilihan umum harus
diselenggarakan dalam waktu tiga bulan sebelum pembubaran parlemen. Sebelum undang-
undang disahkan, pertama kali diperkenalkan di parlemen sebagai draft (rancangan). Rancangan
biasanya diperkenalkan oleh seorang menteri atas nama kabinet, yang dikenal sebagai rancangan
pemerintah. Namun, setiap anggota parlemen dapat memperkenalkan rancangan. Semua
rancangan harus melalui tiga bacaan di parlemen dan menerima persetujuan presiden untuk
menjadi Undang-Undang .
3. Yudikatif
Kekuasaan Yudikatif di Singapura dipegang oleh Mahkamah Agung serta pengadilan bawahan
Konstitusi Singapura. Mahkamah agung terdiri dari Pengadilan Banding dan Pengadilan Tinggi.
Pengadilan Banding mengurus banding pidana dan perdata, sedangkan Pengadilan Tinggi mengurus
pidana dan yurisdiksi sipil. Ketua hakim, hakim banding, komisaris yudisial, dan hakim pengadilan
tinggi ditunjuk oleh presiden dari calon yang direkomendasikan oleh perdana menteri. Perdana
menteri harus berkonsultasi dengan ketua mahkamah agung sebelum merekomendasikan hakim.
Kelebihan dan Kekurangan Sistem Pemerintahan Parlementer:
- Kelebihan :
■ Pembuat kebijakan dapat ditangani secara cepat karena mudah terjadi penyesuaian pendapat
antara eksekutif dan legislatif. Hal ini karena kekuasaan eksekutif dan legislatif berada pada satu
partai atau koalisi partai.
■ Adanya pengawasan yang kuat dari parlemen terhadap kabinet sehingga kabinet menjadi
berhati-hati dalam menjalankan pemerintahan.
- Kekurangan :
■ Kedudukan badan eksekutif atau kabinet sangat tergantung pada mayoritas dukungan parlemen
sehingga sewaktu-waktu kabinet dapat dijatuhkan oleh parlemen.
■ Kelangsungan kedudukan badan eksekutif atau kabinet tidak bisa ditentukan berakhir sesuai
dengan masa jabatannya karena sewaktu-waktu kabinet dapat bubar.
■ Kabinet dapat mengendalikan parlemen. Hal itu terjadi apabila para anggota kabinet adalah
anggota parlemen dan berasal dari partai mayoritas. Karena pengaruh mereka yang besar
 Model pewarisan nilai-nilai dasar di negara Singapura

1. Model Pembangunan
Konsep negara pembangunan ini pada intinya mengedepankan intervensi negara secara terstruktur dalam sendi-sendi
ekonomi, mengatur regulasi perekonomian, menentukan target industri unggulan, termasuk mengeluarkan kebijakan
fiskal dan moneter yang mendukung (favorable) bagi pelaku industri. Dampaknya, bisa ditebak, kinerja ekonomi yang
luar biasa.
Namun, konsep ini juga menuai kritik. Kuatnya intervensi negara sering menyebabkan masyarakat lemah tak berdaya
menghadapi rezim yang berkuasa. Buku Ekonomi Politik Asia Timur (Wan, 2008) menyebutkan Singapura menjadi
satu-satunya negara Asia yang berpendapatan tinggi (high income economies) yang masuk kategori demokrasi
otoritarian (authoritarian democracy).

2. Warisan Kepemimpinan
■ Kepemimpinan merupakan proses interaksi dinamis antara pemimpin dan pengikut yang
berlangsung dalam suatu situasi atau lingkungan tertentu. Dengan demikian, seorang pemimpin
yang berhasil tidak dapat ditentukan semata-mata oleh pemikiran visionernya, karisma yang kuat,
memiliki penampilan yang menarik, keahlian, dan faktorfaktor ideosinkretik lain.
■ Seorang pemimpin juga bergantung pada seberapa loyal, komitmen dan kepercayaan (trust)
pengikut kepada pemimpinnya. Selain itu, situasi menempati peran yang tidak kalah penting.
Situasi dapat diartikan dari sebuah kondisi yang tercipta karena penugasan kelompok kecil dalam
organisasi, situasi dalam birokrasi, hingga konteks sosial, politik, ekonomi, dan keamanan dalam
suatu negara.
 Perbandingan System Politik Indonesia dengan Singapura

1. System politik Indonesia


Sistem politik Indonesia berdasar pada ketentuan-ketentuan dalam UUD 1945. Perbandingan
sistem politik Indonesiasebelumamandemen dan sesudah amandemenUUD 1945 adalah
sebagai berikut :
Sistem Politik Indonesia Setelah Amandemen UUD 1945Pokok-pokok sistem politik di
Indonesia setelah amandemen UUD 1945 adalah sebagaiberikut :
Bentuk negara adalah kesatuan, sedangkan bentuk pemerintahan adalah republik.NKRI terbagi
dalam 33 daerah provinsi dengan menggunakan prinsip desentralisasiyang luas, nyata, dan
bertanggung jawab. Dengan demikian, terdapat pemerintahpusat dan pemerintah daerah.
2. System politik Singapura
Bentuk pemerintahan Singapura adalah Republik dimana kekuasaan pemerintahan dijalankan
kabinet yangdipimpin oleh Perdana Menteri.
Singapura menganut sistem pemerintahan parlementer dimana perdana menteri
bersamapara menteri baik secara bersama - sama ataupun sendiri - sendiri bertanggung jawab
kepada parlemen.
Konstitusi dalam sistem politik singapura yang berdasarkan sistem Westminster ini tidak jauh
berbeda dengan Inggriskarena memang Singapura adalah bekas jajahan Inggris. Sejak merdeka
hingga sekarang, parlemenSingapura oleh Partai Aksi Rakyat (PAP). PAP yang menguasai
pemerintahan telah membuat undang-undang yang membatasiberkembangnya partai oposisi yang
kuat sehingga lebih terkesan otoriter daripada demokrasi. Olehkarena itu, sistem politik Singapura
dianggap menerapkan sebuah sistem bernama demokrasisosialis. Namun secara fakta, jika dilihat
berdasarkan sistem pemerintahannya, sistem politikSingapura bisa juga disebut sebagai sistem
republik parlementer dengan sistem pemerintahan yangpastinya bersifat parlementer
Mengkritisi nilai-nilai dasar dari Negara Singapura dan nilai dasar Bangsa Indonesia

1. Mengkritis nilai dasar Singapura


Terdapat dua sudut pandang yang dapat digunakan untuk menjelaskan kontroversi
tersebut. Pertama, pandangan demokrasi liberal yang menjamin hak-hak warga negara dan
kebebasan yang mereka miliki dalam konstitusi negara. Dalam kaitan ini termasuk berpartisipasi
dalam pemilihan umum baik di tingkat lokal maupun secara nasional.
Kedua, pandangan yang mengaitkan antara etnik dan demokrasi. Tujuan tersebut bisa beragam
antara lain kestabilan politik, redistribusi kekuasaan dan sumber daya ekonomi yang pada gilirannya
mencapai kesejahteraan rakyat. Sepertinya dalam konteks ini, pandangan kedua lebih tepat
digunakan untuk memandang terpilihnya Halimah Yacob sebagai Presiden Singapura enam tahun ke
depan dengan tanpa pemilihan.

2. Mengkritis nilai dasar Indonesia


Undang-Undang dibuat harus disesuaikan dengan Pancasila, hukum dibuat harus dikaitkan dengan
Pancasila. Masih banyak penyelewengan-penyelewengan yang jelas menyimpang dari Pancasila
sebagai ideologi bangsa. Ketidakadilan masih merajalela. Mulai dari pendidikan, pembangunan,
hukum, intoleransi dan lain-lain. Bagi dunia politik bangsa kita masih belum benar-benar dewasa.
Politik identitas masih menjadi senjata ampuh bagi pelaku politik untuk memperoleh kekuasaan.
Parahnya hemat saya untuk konteks saat ini ialah bangsa kita kembali diadu domba. Bukan dengan
para kolonialis yang secara nyata muncul dipermukaan seperti pada masa penjajahan, tetapi diadu
domba sesama anak bangsa.
 Sejarah berdirinya negara Amerika

Pada permulaan didirikannya Amerika Serikat, ekonomi bertumpu pada pertanian dan usaha kecil
swasta, dan pemerintah negara bagian meninggalkan isu-isu kesejahteraan kepada pihak swasta
atau inisiatif daerah. Seperti di Britania Raya dan negara industri lainnya, ideologi laissez-
faire. secara luas diragukan pada periode kelesuan besar ekonomi. Di antara dasawarsa 1930-an
dan 1970-an, kebijakan fiskal dicirikan oleh konsensus Keynes, suatu masa di mana liberalism
modern Amerika mendominasi kebijakan ekonomi yang secara virtual tidak dapat
ditantang. Tetapi, sejak penghujung dasawarsa 1970-an dan permulaan dasawarsa 1980-an,
ideologi laissez-faire menjadi kekuatan yang lebih besar dalam politik Amerika. Sementara negara
kesejahteraan Amerika membesar lebih dari tiga kali lipat setelah Perang Dunia II, justru besaran
PDB-nya sebesar 20% PDB dasawarsa 1970-an. Kini, liberalisme Amerika modern,
dan konservatisme Amerika modern terlibat dalam peperangan politik tanpa henti, dicirikan oleh
apa yang dijelaskan para ekonom sebagai "perpecahan besar dan tertutup, tetapi melawan
pemilihan umum secara keras."
Sebelum Perang Dunia II, Amerika Serikat menganut kebijakan politik luar negeri yang jauh dari
upaya campur tangan kepada pihak asing, yakni dengan tidak mengambil bagian dalam silang
sengketa di antara kuasa-kuasa asing. Amerika Serikat mengabaikan kebijakan ini ketika ia
menjadi adikuasa, dan negara ini sangat menganjurkan prinsip internasionalisme.
Dasar Negara Amerika Serikat
Prinsip dasar kebangsaan Amerika, yaitu The Right to life, liberty and persuit of heppiness. Prinsip tersebut
merupakan tujuan Amerika didirikan. Untuk mencapai mimpi itu, seorang Amerika harus memiliki otonomi
(individual autonomy), kebebasan individual yang besar sehingga mampu bersaing diantara masyarakat yang lain
(Stone & Mennell). Singkatnya prinsip Amerika menekankan individualisme.

Pembagian kekuasaan dasar Negara Amerika Serikat


Terdapat pemisahan kekuasaan yang jelas antara legislatif, eksekutif, dan yudikatif yang dinamakan “Separation of
Power Teory” yang berasal dari ajaran Trias Politika (Montesquieu) yang membedakan kekuasaan dalam suatu
negara dipisahkan menjadi 3 cabang kekuasaan :

1. Eksekutif :
kekuasaan yang melaksanakan Undang-Undang
Kekuasaan eksekutif dipengang oleh Presiden yg dipilih oleh masyrakyat. Presiden menduduki jabatan
sebagai kepala pemerintahan dan kepala negara. Presiden dan wapres dipilih melalui pemilihan umum, jadi tidak
memberikan pertanggungjawaban kepada Kongres namun jika presiden dinyatakan melakukan pelanggran
berat(high crimmines and misdemeasnors) & kejahatan yaitu kegiatan melawan negara atau hukum seperti :
membunuh, korupsi besar, penghianatan, dll maka presiden dapat dipecat/dimakzulkan (impeachment).

2. Legislatief :
kekuasaan yang menyusun/membuat Undang-Undang
Kekuasaan legislatif berada pada parlemen atau disebut Konggres (congress). Konggres terdiri atas dua kamar,
yakni Senat & House of Representatif. Anggota Senat (perwakilan dari negara bagian) perwakilan tiap tiap negara
bagian masing-masing dua orang jadi jumlahnya ada 100 senator. Sedangkan House of Representatif (Dewan
Perwakilan Rakyat) ditentukan berdasarkan jumlah penduduk.
3. Yudikatif :
Kekuasaan yang mengawasi pelaksanaan UU dan memberikan sanksi bagi pelanggar UU, Ini ini dimaksudkan
agar terwujudnya check and balance sehingga tidak ada kekuasaan yang terlalu dominan. Kekuasaan yudikatif
ada di tangan Mahkamah Agung (Supreme of Court) yang bebas dan merdeka dan tidak dapat dipengaruhi oleh
kekuasaan yang lainnya.
Kelebihan dan kekurangan dari Ideologi Liberalisme
- Kelebihan :
1. Menumbuhkan inisiatif dan kreatif masyarakat dalam mengatur kegiatan ekonomi.
2. Setiap individu bebas untuk memiliki sumber-sumber daya produksi.
3. Timbul persaingan untuk maju karena kegiatan ekonomi sepenuhnya diserahkan kepada masyarakat.
4. Menghasilkan barang-barang bermutu tinggi, karena barang yang kurang bermutu tidak akan laku dipasar.
5. Masyarakat dapat memilih partai politik tanpa ada gangguan dari siapapun.
- Kekurangan :
1. Sulit melakukan pemerataan pendapatan.
2. Sering muncul monopoli yang merugikan masyarakat.
3. Sering terjadi gejolak dalam perekonomian karena kesalahan alokasi budaya oleh individu yang sering
terjadi.
4. Pemilik sumber daya produksi mengeksploitasi golongan pekerja, sehingga yang kaya makin kaya dan yang
miskin makin miskin.
5. Karena penyelenggara pers dilakukan oleh pihak swasta, pemerintah sulit untuk mengadakan dan
 Model pewarisan nilai-nilai dasar di Negara Amerika Serikat
Model pewarisannya adalah dengan memberikan suatu ultimatum politik tetang pembaruan politim amerika serikat sudah
mengalami peningkatan dan perkembangan dari segi berpolitik

 Perbandingan system politik Indonesia dengan Amerika Serikat


- Amerika Serikat
1. Amerika Serikat di pengaruhi Kristen
2. Mendasarkan kenegaraan berdasarkan Konstitusi 1789
3. Amerika Serikat negara federal atau federisasi.
4. Suara Demokrasi berdasarkan Negara Bagian dgn koefisien yang disebut Electoral.
5. Amerika Serikat bentuk negaranya Republik Presidensial.
- Indonesia
1. Di pengaruhi Islam
2. Berlandaskan Pancasila
3. Demokrasi penuh satu orang satu suara equally
4. Bentuk negara Indonesia itu merupakan Republik.
Contoh gambar Nilai-Nilai Dasar Pancasila
Video
Terima Kasih
Wassalamualaikum wr.wb

Anda mungkin juga menyukai