Anda di halaman 1dari 6

Sistem Pemerintahan Singapura

Sistem pemerintahan Singapura adalah sistem demokrasi parlementer dengan model westminder.
Bentuk negara Singapura adalah parlementer demokratis perwakilan republik. Kepala negara
Singapura adalah Presiden. Pemerintahan dijalankan kabinet yang dipimpin oleh Perdana
Menteri sebagai kepala pemerintahan. Singapura menjalankan sistem multi partai. Kekuasaan
eksekutif dilaksanakan oleh kabinet. Kabinet memiliki kewenangan mengendalikan
pemerintahan dan bertanggung jawab secara kolektif kepada Parlemen. Seperti kebanyakan
negara di dunia saat ini, terdapat tiga cabang terpisah dari kekuasaan pemerintahan yaitu
legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Namun, hal tersebut tidak berarti bahwa ada pemisahan
kekuasaan di Singapura.

1. Sejarah Sistem Pemerintahan Singapura


Politik di Singapura telah didominasi oleh People’s Action Party (PAP) sejak pemilihan umum
1959 ketika Lee Kuan Yew menjadi perdana menteri pertama Singapura (ketika Singapura
memiliki pemerintahan sendiri dalam Kerajaan Inggris). PAP telah menguasai pemerintahan dan
memenangkan setiap pemilu sejak itu. Singapura meninggalkan Persemakmuran Inggris pada
tahun 1963 untuk bergabung dengan Federasi Malaysia, namun diusir dari Federasi pada tahun
1965 setelah Lee Kuan Yew tidak setuju dengan pemerintah federal di Kuala Lumpur. Analisa
dari politik luar negeri dan beberapa partai oposisi termasuk Workers’ Party of Singapore dan
Singapore Democratic Party (SDP) berpendapat bahwa Singapura secara de facto merupakan
negara dengan satu partai.

Economist Intelligence Unit mengklasifikasikan Singapura sebagai negara “hybrid”, dengan


elemen otoriter dan demokratis. Freedon House tidak menganggap Singapura sebagai negara
“demokrasi elektoral” dan mengkategorikan Singapura sebagai “tidak sepenuhnya bebas”.
Reporters Without Borders menempatkan Singapura di peringkat 140 dari 167 negara dalam
Indeks Kebebasan Pers 2005.
Hal tersebut membuat PAP dituduh telah memperkerjakan penyensor, persengkongkolan, dan
mengajukan gugatan perdata terhadap oposisi atas pencemaran nama baik atau fitnah untuk
menghambat keberhasilan mereka. Beberapa mantan dan anggota oposisi, seperti Francis Seow,
JB Jeyaretnam, dan Chee Soon Juan menganggap pengadilan Singapura menguntungkan
pemerintah dan PAP karena kurangnya pemisahan kekuasaan. Namun ada tiga kasus dimana
pemimpin oposisi Chiam See Tong menggugat menteri PAP atas pencemaran nama baik.

Sistem pemerintahan di Singapura mirip dengan Inggris. Presiden ibaratkan ratu Inggris yang
hanya sebagai jabatan seremonial (formalitas). Namun, presiden diberi kehormatan sebagai
pemegang keputusan kunci di Singapura. Dalam sistem politik Singapura, perdana menteri
adalah pemegang kekuasaan pemerintahan.Sama persis dengan apa yang terjadi pada sistem
pemerintahan Inggris.

2. Iklim Politik Singapura


Meski dominan dalam kegiatannya, pemerintahannya bersih dan bebas korupsi. Singapura secara
konsisten telah dinilai sebagai negara yang paling bersih dari korupsi di Asia dan masuk ke
daftar sepuluh negara terbersih dari korupsi di dunia oleh Transparency International. Indikator
pemerintahan Bank Dunia juga menilai baik Singapura dalam aturan hukum, pengendalian
korupsi, dan efektivitas pemerintahan. Namun banyak yang menganggap bahwa Singapura
kurang baik dalam hal proses politik, kebebasan sipil dan politik, serta hak asasi manusia yang
kurang.

Meskipun hukum di Singapura diwariskan dari hukum Inggris, PAP secara konsisten menolak
nilai-nilai demokrasi liberal yang identik dengan budaya Barat dan menyatakan bahwa tidak
boleh ada solusi “satu ukuran memuat semuanya” untuk demokrasi. Hukum telah membatasi
kebebasan berbicara yang dimaksudkan untuk melarang berbicara yang mungkin untuk berniat
buruk atau menyebabkan ketidakharmonisan dalam masyarakat Singapura yang multi agama dan
multi ras. Sebagai contoh, pada bulan September 2005, tiga orang blogger dihukum karena
komentar hasutan pada artikel rasis yang menargetkan minoritas. Beberapa pelanggaran dapat
menyebabkan denda berat atau cambuk dan ada undang-undang yang memungkinkan hukuman
mati di Singapura dalam kasus pembunuhan tingkat pertama dan perdagangan narkoba. Amnesty
International mengkritik Singapura dan dikatakan memiliki tingkat kemungkinan eksekusi per
kapita tertinggi di dunia. Pemerintah Singapura menanggapi dengan menegaskan itu merupakan
hal sebagai negara berdaulat untuk memberlakukan hukuman mati untuk pelanggaran serius.

3. Ekekutif
3.1. Kabinet Singapura

Kabinet membentuk kekuasaan eksekutif dan bertanggung jawab kepada parlemen. Kabinet
terdiri dari anggota parlemen dan dipimpin oleh seorang perdana menteri. Perdana menteri
merupakan kepala pemerintahan. Perdana menteri dipilih oleh parlemen. Sedangkan anggota
kabinet—yang juga dikenal sebagai menteri—diangkat oleh presiden atas saran dari perdana
menteri. Kabinet di Singapura secara kolektif memutuskan kebijakan pemerintah dan memiliki
pengaruh atas pembuatan hukum dengan mengajukan rancangan.

Menteri di Singapura adalah politisi dengan bayaran tertinggi di dunia. Pada tahun 2007 telah
menerima kenaikan gaji sebesar 60%. Gaji Perdana Menteri Lee Hsien Loong melonjak menjadi
S$ 3.100.000, lima kali dari gaji yang diterima Presiden Barrack Obama yakni US$ 400.000.
Meskipun ada kemarahan publik mengenai gaji yang tinggi dibandingkan dengan ukuran negara
yang diatur, ini adalah sikap tegas pemerintah bahwa kenaikan ini diperlukan untuk menjamin
efisiensi lanjutan dan status bebas korupsi dari pemerintahan “kelas dunia” Singapura. Pada
tanggal 21 Mei 2011 setelah pemilihan umum 2011, Perdana Menteri mengumumkan bahwa
sebuah komite akan dibentuk untuk meninjau remunerasi politisi, dan gaji yang telah direvisi
akan berlaku sejak tanggal tersebut.

4. Legislatif
4.1. Parlemen Singapura

Parlemen Singapura adalah penguasa legislatif di Singapura dengan presiden sebagai kepala.
Sebelum merdeka pada tahun 1965 disebut sebagai Majelis Legislatif. Saat ini parlemen terdiri
dari 87 anggota parlemen dengan masa jabatan 5 tahun. Setelah itu pemilihan umum harus
diselenggarakan dalam waktu tiga bulan sebelum pembubaran parlemen.

4.2. Proses Legislatif

Sebelum undang-undang disahkan, pertama kali diperkenalkan di parlemen sebagai draft


(rancangan). Rancangan biasanya diperkenalkan oleh seorang menteri atas nama kabinet, yang
dikenal sebagai rancangan pemerintah. Namun, setiap anggota parlemen dapat memperkenalkan
rancangan. Semua rancangan harus melalui tiga bacaan di parlemen dan menerima persetujuan
presiden untuk menjadi Undang-Undang Parlemen.

Setiap rancangan berjalan melalui beberapa tahap sebelum menjadi undang-undang. Tahap
pertama adalah sebagai formalitas yang dikenal bacaan pertama, dimana ia diperkenalkan tanpa
perdebatan. Hal ini diikuti oleh pembacaan kedua, dimana anggota dari parlemen berdebat pada
prinsip-prinsip umum rancangan. Jika parlemen menentang rancangan ini, mungkin rancangan
ini akan ditolak.

Jika rencana berjalan melalui pembacaan kedua, tagihan akan diperiksa setiap klausul dalam
rancangan. Anggota parlemen yang mendukung rancangan itu tetapi tidak setuju dengan klausul
tertentu dapat mengusulkan amandemen ketentuan tersebut pada tahap ini. Setelah laporannya
kembali ke parlemen, rancangan ini akan melalui pembacaan ketiga dimana hanya terdapat
perubahan kecil sebelum dilewatkan.

Sebagian besar rancangan disahkan oleh parlemen yang diteliti oleh Dewan Kepresidenan untuk
Hak Minoritas yang membuat laporan kepada Ketua Parlemen yang menyatakan apakah ada
klausul dalam rancangan yang mempengaruhi setiap masyarakat berbagai ras atau agama. Jika
disetujui oleh dewan, racangan akan disajikan untuk persetujuan presiden.

Tahap terakhir melibatkan pemberian persetujuan oleh presiden, sebelum rancangan resmi
menjadi undang-undang.

4.3. Konstitusi Singapura

Konstitusi Singapura adalah hukum tertinggi Singapura. Konstitusi tidak dapat diubah tanpa
dukungan dari lebih dari 2/3 dari anggota parlemen pada pembacaan kedua dan ketiga. Presiden
dapat meminta pendapat tentang isu-isu konstitusional dari pengadilan yang terdiri tidak kurang
dari tiga hakim Pengadilan Agung.

Bagian IV konstitusi menjamin:

1. Kebebasan seseorang (terbatas)


2. Pelarangan perbudakan dan kerja paksa
3. Perlindungan yang sama
4. Larangan pembuangan dan kebebasan bergerak
5. Kebebasan berbicara, berkumpul, dan berserikat (terbatas)
6. Kebebasan beragama (terbatas)
7. Hak atas pendidikan

Bagian XII konstitusi memungkinkan Parlemen Singapura untuk memberlakukan undang-


undang yang dirancang untuk menghentikan atau mencegah subversi. Undang-undang tersebut
berlaku bahkan jika itu tidak sesuai dengan bagian IV konstitusi. Internal Security Act (ISA)
adalah undang-undang di bawah ketentuan tersebut. Pada tahun 1966, Chia Thye Poh ditahan di
bawah ISA dan dipenjara selama 23 tahun tanpa pengadilan. Setelah itu, ia ditempatkan dalam
kondisi tahanan rumah selama sembilan tahun.

4.4. Presiden Singapura

Sebelum tahun 1991, presiden adalah kepala negara yang ditunjuk oleh parlemen. Sebagai hasil
dari perubahan konstitusi pada tahun 1991, presiden sekarang dipilih langsung oleh suara rakyat
dengan masa jabatan 6 tahun. Syarat-syarat untuk menjadi calon Presiden Singapura adalah:

1. Merupakan warga negara Singapura


2. Berusia 45 tahun ke atas pada hari nominasi
3. Terdaftar sebagai pemilih terdaftar saat pemilihan
4. Merupakan penduduk Singapura pada hari nominasi dan telah menjadi penduduk
Singapura selama tidak kurang dari 10 tahun
5. Tidak memenuhi salah satu diskualifikasi dalam pasal 45 Undang-Undang Dasar
Republik Singapura
6. Bukan anggota salah satu partai politik pada tanggal pencalonannya untuk pemilihan
7. Telah menjabat untuk jangka waktu tidak kurang dari 3 tahun di posisi senioritas dan
tanggung jawab di sektor publik atau swasta seperti: Hakim Agung, Pembicara, Jaksa
Agung, Ketua Komisi Pelayanan Publik, Auditor Umum, Akuntan Jenderal, atau
Sekretaris Tetap;

sebagai ketua atau kepala eksekutif dari dewan resmi negara seperti yang tercantum pada pasal
22A Konstitusi Republik Singapura, sebagai ketua dewan direksi atau CEO sebuah perusahaan
yang didirikan atau didaftarkan berdasarkan Companies Act (Pasal 50) dengan modal disetor
minimal $100 juta atau setara dengan uang asing, atau dalam posisi senioritas lainnya yang sama
atau sebanding. Hal tersebut dianggap telah memberi pengalaman dan kemampuan dalam
mengatur dan mengelola urusan keuangan untuk memungkinkan dia untuk melaksanakan secara
efektif fungsi dan tugas dari Presiden.

5. Yudikatif
Kekuasaan Yudikatif di Singapura dipegang oleh Mahkamah Agung serta pengadilan bawahan
Konstitusi Singapura. Mahkamah agung terdiri dari Pengadilan Banding dan Pengadilan Tinggi.
Pengadilan Banding mengurus banding pidana dan perdata, sedangkan Pengadilan Tinggi
mengurus pidana dan yurisdiksi sipil. Ketua hakim, hakim banding, komisaris yudisial, dan
hakim pengadilan tinggi ditunjuk oleh presiden dari calon yang direkomendasikan oleh perdana
menteri. Perdana menteri harus berkonsultasi dengan ketua mahkamah agung sebelum
merekomendasikan hakim.

6. Pemilihan dan Partai Politik di Singapura


Pemilihan umum diwajibkan di Singapura sejak 1959. Usia pemilih yang sah adalah 21 tahun.
Departemen Pemilihan Singapura bertanggung jawab atas perencanaan, persiapan, dan
pelaksanan pemilihan baik pemilihan presiden, parlemen, dan setiap referendum nasional di
Singapura. Departemen ini berada di bawah Perdana Menteri.

Sumber;

Judul Alamat
1. sistem http://bocahmelas.blogspot.com/2012/03/sistem-singapura.html
pemerintahan
singapura
2.Sistem http://carapedia.com/sistem_pemerintahan_singapura_info2320.html
Pemerintahan
Singapura
3. Ada yg tau http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20080807054115AADSJ2y
scara rinci
tentang
sistem
pemerintahan
Malaysia;
Singapura;
Thailand;
Filiphina;
Vietnam;
Birma???
4. Politics of http://en.wikipedia.org/wiki/Politics_of_Singapore
Singapore
5. Sepintas http://www.anneahira.com/sistem-politik-singapura.htm
Tentang
Sistem
Politik
Singapura
6. Judicial http://en.wikipedia.org/wiki/Judicial_system_of_Singapore
system of
Singapore

Anda mungkin juga menyukai