Anda di halaman 1dari 49

LAPORAN KERJA PRAKTEK

SISTEM PELUMASAN GENERATOR SET MERK MTU


SERIE 10V 1600 G20F DI PT. KERETA API INDONESIA
(PERSERO)
Laporan ini Disusun Berdasarkan Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek di PT. Kereta Api
(Persero) Depo Jakarta-Manggarai

OLEH

NAMA : ACHMAD FUADI


NIM : 173112700150064
PEMINATAN : KONVERSI ENERGI

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK DAN SAINS
UNIVERSITAS NASIONAL
JAKARTA
2020
LEMBAR PENGESAHAN KERJA PRAKTEK

SISTEM PELUMASAN GENERATOR SET MERK MTU


SERIE 10V 1600 G20F DI PT. KERETA API INDONESIA
(PERSERO)

Oleh

NAMA : ACHMAD FUADI


NIM : 173112700150064
PEMINATAN : KONVERSI ENERGI

Jakarta, 2020
Menyetujui,

Kepala Depo Kereta Pembimbing Lapangan

Sinin Saputra Heryanto Budi, S.T


NIP. 43898 NIP. 64265

Mengesahkan,
Kepala Program Studi Teknik Mesin

Basori, S.T., M.T


NID. 0102130822
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan

rahmat, taufik serta karunia-Nya sehingga penulis dapat melaksanakan Kerja Praktek

dan dapat menyelesaikan Laporan dengan tepat waktu dan tanpa adanya halangan.

Laporan Kerja Praktek ini disusun berdasarkan apa yang telah penulis lakukan

selama Kerja Praktek di PT.Kereta Api (Persero) Depo Jakarta-Manggarai (Jakri). Kerja

Praktek ini dilakukan penulis dimulai dari 02 September sampai dengan 31 Oktober

2019. Laporan Kerja Praktek ini dibuat guna memenuhi persyaratan untuk mengambil

Tugas Akhir pada Fakultas Teknik dan Sains Universitas Nasional.

Dalam laporan ini penulis mengambil judul “SISTEM PELUMASAN

GENERATOR SET MERK MTU SERIE 10V 1600 G20F DI PT. KERETA API

INDONESIA (PERSERO)” Dengan selesainya laporan Kerja Praktek ini, penulis

mendapatkan banyak bantuan, bimbingan dan arahan dari semua pihak, oleh karena itu

penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Novi Azman, S.T., M.T. selaku Dekan Fakultas Teknik dan Sains

Universitas Nasional.

2. Bapak Basori, S.T., M.T. selaku Ketua Program Studi Teknik Mesin Fakultas

Teknik dan Sains Universitas Nasional dan selaku Dosen pembimbing dalam

penulisan laporan kerja praktek.

3. Bapak Ahmad Zayadi, S.T., M.T. selaku Sekretariat Program Studi Teknik

Mesin Fakultas Teknik dan Sains Universitas Nasional.

4. Bapak Sinin Sputra (Encang Sinin) selaku Kepala Depo Kereta beserta seluru

staff PT. Kereta Api (Persero) Depo Jakarta-Manggarai (Jakri).

i
5. Bapak Agus Dwiyanto selaku Kepala Ruas Elektrik.

6. Heryanto Budi, S.T selaku pembimbing lapangan yang telah banyak

memberikan arahahan, informasi yang berhubungan dengan (Ruas Elektrik, Cara

Kerja, Informasi Depo).

7. Zuherman dan Herni, selaku kedua orang tua penulis. Terimakasih telah

memberikan do’a, motivasi serta semangat yang tiada henti kepada penulis

sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek.

8. Eva Yuningsih selaku penyemangat dan motivator Terimakasih telah

memberikan motivasi,doa dan semangat kepada penulis.

Penulis berharap semoga apa yang telah dikerjakan dalam Laporan Kerja

Praktek ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca. Penulis menyadari bahwa dalam

penyusunan Laporan Kerja Praktek ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari

sempurna baik dalam kemampuan akademik maupun teknik penulisan. Oleh karena itu

penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dalam Laporan Kerja Praktek

ini.

Jakarta, 27 Desember 2020


Penulis

ACHMAD FUADI

DAFTAR ISI
ii
Halaman
KATA PENGANTAR I
DAFTAR ISI Iii
DAFTAR GAMBAR V
DAFTAR TABEL Vi
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Tujuan Dan Manfaat Kerja Praktek 2
1.3 Metode Penulisan 2
1.4 Batasan Masalah 3
1.5 Sistematika Penulisan 3
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5
2.1 Profil Perusahaan 5
2.2 Sejarah PT. Kereta Api Indonesia (Persero) 5
2.3 Visi dan Misi PT. Kereta Api Indonesia (Persero) 9
2.4 Tujuan Perusahaan 9
2.5 Budaya Perusahaan 10
2.6 Logo 11
2.7 Slogan Perusahaan 12
2.8 Struktur Organisasi Dipo Kereta Jakarta Manggarai 12
2.9 Tugas Pokok 13
2.10 Lingkup Pekerja Kerja Praktek 14
2.11 Jadwal Pelaksanaan Kerja Praktek 14

BAB III LANDASAN TEORI 14


3.1 Pengertian Umum Pelumasan 15
3.1.1 Jenis-Jenis Pelumasan Dan Pengertianya 15

iii
3.1.2 Cara Kerja Sistem Pelumasan 19
3.1.3 Komponen Sistem Pelumasan 21
3.2 Pemeliharaan (Maintenance) 24
3.2.1 Tujuan Pemeliharaan (Maintenance) 25
3.2.2 Jenis-Jenis Maintenance 26
3.2.3 Tugas Dan Pelaksanaan Kegiatan Maintenance 29
3.2.4 Perawatan Generator Set Merk MTU 30

3.2.5 Cara Memeriksa Minyak Pelumas Generator 32


Set MTU
BAB IV PENGUMPULAN DATA KERJA PRAKTEK 33
4.1 Uraian Kegiatan Kerja Praktek di PT. Kereta Api 33
Indonesia (persero)
BAB V SARAN DAN KESIMPULAN 36
5.1 Kesimpulan 36
5.2 Saran 37
DAFTAR PUSTAKA 38
LAMPIRAN 39

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1 Nilai Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) 10
Gambar 2.2 Logo PT Kereta Api Indonesia (Persero) 11
Gambar 2.3 Struktur Organisasi 12

iv
Gambar 3.1 Sistem Pelumasan Percik 16
Gambar 3.2 Sistem Pelumasan Kombinasi Percik & Tekan 17
Gambar 3.3 Sistem Pelumasan Campur 18
Gambar 3.4 Sistem Pelumasan Tekan 19
Gambar 3.5 Cara Kerja Sistem Pelumasan 20
Gambar 3.6 Oil Pan 21
Gambar 3.7 Oil Pump 21
Gambar 3.8 Oil Strainer 22
Gambar 3.9 Oil Filter 22
Gambar 3.10 Oil Pressure Sensor 23
Gambar 3.11 Deep Stick 23
Gambar 3.12 Ganti Filter Oli 30
Gambar 3.13 Ganti Minyak Pelumas 31
Gambar 3.14 Cara Memeriksa Minyak Pelumas 32

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 2.1 Ringkasan Sejarah Perusahaan Perkeretaapian Indonesia 7
Tabel 4.1 Uraian Kegiatan Kerja Praktek di PT. Kereta Api Indonesia 33
(persero)

v
vi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

PT. Kereta Api Indonesia (Persero) merupakan satu perusahaan milik

pemerintah (BUMN) yang beriorientasi pada pelayanan jasa transportasi. Dalam

perjalanan sejarahnya, angkutan kereta api di tanah air kita membuktikan

peranannya yang berarti pada sektor perhubungan dalam menunjang

pertumbuhan ekonomi dan pembangunan nasional. Sebagai perusahaan besar

tentunya PT. Kereta Api Indonesia (Persero) dituntut untuk lebih transparan

dalam menginformasikan setiap peristiwa dan pernyataan yang berisikan fakta

material yang dapat mempengaruhi sahamnya di pasar modal kepada masyarakat

umum maupun otoritas pasar modal. PT. Kereta Api Indonesia (Persero)

memiliki Humas yang tergabung dalam Corporate Communications yang

berpusat di Bandung.

PT. Kereta Api Indonesia (Persero ) Bandung merupakan salah satu

perusahaan besar yang menguasai seluruh jasa angkutan kereta api yang berada

di Indonesia, perusahaan cabangnya tersebar di Indonesia yang di kenal dengan

Daop (Daerah Operasi) yang mewakili kantor pusat dan bertangggung jawab

melaksanakan seluruh kebijakan kantor pusat. PT. Kereta Api Indonesia

(persero) memiliki cabang yang tersebar di Indonesia diantaranya di Daerah atau

divisi Pulau Jawa yang disebut dengan Daerah Operasi (DAOP) yang memiliki 9

DAOP mulai dari Jawa barat, Jawa Tengah, DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta)

sampai dengan Jawa Timur. PT. Kereta Api Indoensia (persero) Daerah operasi

1
1 Jakarta adalah bagian yang dipercaya sebagai penjembatan antara perusahaan

dengan karyawannya.

Pada kesempatan ini penulis melaksanakan Kerja Praktek di Depo Kereta

Jakarta-Manggarai (Jakri) tepatnya yaitu pada Perawatan Ruas Elektrik,dimana

pada bidang tersebut bertanggung jawab dalam masalah penanganan elektrikal

kereta. Bidang tersebut salah satunya mempelajari dan mengetahui tentang

Sistem Pelumasaan Generator Set Merk MTU Serie 10V 1600 G20F Di PT.

Kereta Api Indonesia (Persero)

1.2 Tujuan dan Manfaat Kerja Praktek

Adapun tujuan dalam pelaksanaan Kerja Praktek ini adalah sebagai berikut

1. Mendapat ilmu pengetahuan dan umpan balik yaitu membandingkan teori yang

telah di dapat di bangku kuliah dengan lingkungan kerja yang sebenarnya guna

mengembangkan pendidikan

2. Untuk menperdalam ilmu yang di telah di dapat pada bangku kuliah agar dapat

menerapkan pada praktek yang sebenarnya.

3. Untuk mengetahui perawatan dan perbaikan pada sistem pelumas kereta.

4. Mahasiswa dapat membaur dan bekerja sama dengan orang lain yang setiap

harinya dituntut untuk bekerja sesuai dengan target yang telah di tentukan.

5. Meningkatkan disiplin, terampil, tanggung jawab dan sikap professional yang

mandiri dalam memasuki dunia kerja

1.3 Metode Penulisan

Metode yang penulis lakukan adalah dengan observasi ke lapangan langsung

untuk mengetahui dan mempelajari Sistem Pelumasaan Generator Set Merk

MTU Serie 10V 1600 G20F Di PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Depo

Jakarta- Manggarai.

2
1.4 Batasan Masalah

Batasan masalah ini dapat disimpulkan:


a. Tempat Kerja Praktek Depo Jakarta – Manggarai

b. Sistem pelumasan generator set merk MTU di Depo Jakarta – Manggarai

c. Cara Kerja pelumas pada mesin kereta merk MTU di Depo Jakarta – Manggarai

d. Perawatan sistem pelumasan pada mesin kereta tipe MTU di Depo Jakarta-

Manggarai

e. Metode Perawatan pada laporan ini yakni per 3 bulan,6 bulan dan 12 bulan

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam laporan kerja praktek ini adalah sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan

Pada bab ini berisikan tentang latar belakang, tujuan dan manfaat kerja

praktek, perumusan masalah, batasan masalah, dan sistematika penulisan.

Bab II Gambaran Umum Perusahaan

Pada bab ini menguraikan tentang profil atau data umum Perusahaan atau

Industri, Sejarah singkat PT. Kereta Api Indonesia (Persero),Visi, misi dan

tujuan Perusahaan, Budaya Perusahaan,Slogan perusahaan, Struktur

Organisasi Depo Kereta Jakarta-Manggarai tugas pokok,lingkup pekerja

praktek kerja lapangan dan jadwal pelaksanaan kerja praktek

Bab III Landasan Teori

Pada bab ini berisikan tentang landasan teori dari Pengertian sistem

pelumasan, jenis – jenis pelumasan, cara kerja sistem pelumasan,

komponen sistem pelumasan, pemeliharaan , tujuan pemeliharaaan, jenis

3
- jenis pemeliharaan, tugas dan pelaksanaan kegiatan pemliharaan,

perawatan generator set MTU, dan cara memeriksa minyak pelumas

generator set MTU

Bab IV Pengumpulan dan Pengolahan Data

Pada bab ini berisikan tentang data perbaikan dan perawatan kereta di

PT. Kereta Api Indonesia (persero)

Bab V Kesimpulan dan Saran

Pada bab ini berisikan kesimpulan dan saran dari data yang diperoleh dan

pembahasan dari penulis tentang studi kasus yang diambil pada saat

Kerja Praktek di PT. Kereta Api Indonesia (Persero).

4
BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Profil Perusahaan

PT. Kereta Api Indonesia (Persero) atau disingkat PT. KAI adalah Badan Usaha

Milik Negara Indonesia yang menyelenggarakan jasa angkutan kereta api. Layanan PT.

KAI meliputi angkutan penumpang dan barang baik dalam kota maupun luar kota.

2.2 Sejarah PT. Kereta Api Indonesia (Persero)

Sejarah perkeretaapian di Indonesia dimulai ketika pencangkulan pertama jalur

kereta api Semarang-Vorstenlanden (Solo-Yogyakarta) di Desa Kemijen oleh Gubernur

Jendral Hindia Belanda Mr. L.A.J Baron Sloet van de Beele tanggal 17 Juni 1864.

Pembangunan dilaksanakan oleh perusahaan swasta Naamlooze Venootschap

Nederlansch Indische Spoorweg Maatschappij (NV. NISM) menggunakan lebar sepur

1435 mm.

Sementara itu, pemerintah Hindia Belanda membangun jalur kereta api negara

melalui Staatssporwegen (SS) pada tanggal 8 April 1875. Rute pertama SS meliputi

Surabaya-Pasuruan-Malang. Keberhasilan NISM dan SS mendorong investor swasta

membangun jalur kereta api seperti Semarang Joana Stoomtram Maatschappij (SJS),

Semarang Cheribon Stoomtram Maatschappij (SCS), Serajoedal Stoomtram

Maatschappij (SDS), Oost Java Stoomtram Maatschappij (OJS), Pasoeroean Stoomtram

Maatschappij (Ps.SM), Kediri Stoomtram Maatschappij (KSM), Probolinggo

Stoomtram Maatschappij (Pb.SM), Modjokerto Stoomtram Maatschappij (MSM),

Malang Stoomtram Maatschappij (MS), Madoera Stoomtram Maatschappij (Mad.SM),

Deli Spoorweg Maatschappij (DSM).selain di Jawa, pembangunan jalur kereta api

5
dilaksanakan di Aceh (1876), Sumatera Utara (1889), Sumatera Barat (1891), Sumatera

Selatan (1914), dan Sulawesi (1922). Sementara itu di Kalimantan, Bali, dan Lombok

hanya dilakukan studi mengenai kemungkinan pemasangan jalan rel, belum sampai

tahap pembangunan. Sampai akhir tahun 1928, panjang jalan kereta api dan trem di

Indonesia mencapai 7.464 km dengan perincian rel milik pemerintah sepanjang 4.089

km dan swasta sepanjang 3.375 Km.

Pada tahun 1942 Pemerintah Hindia Belanda menyerah tanpa syarat kepada

Jepang. Semenjak itu, perkeretaapian Indonesia diambil alih Jepang dan berubah nama

menjadi Rikuyu Sokyuku (Dinas Kereta Api). Selama penguasaan Jepang, operasional

kereta api hanya diutamakan untuk kepentingan perang. Salah satu pembangunan di era

Jepang adalah lintas Saketi-Bayah dan Muaro-Pekanbaru untuk pengangkutan hasil

tambang batu bara guna menjalankan mesin-mesin perang mereka. Namun, Jepang juga

melakukan pembongkaran rel sepanjang 473 Km yang diangkut ke Burma untuk

pembangunan kereta api disana.

Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 September

1945, beberapa hari kemudian dilakukan pengambilalihan stasiun dan kantor pusat

kereta api yang dikuasai Jepang. Puncaknya adalah pengambil alihan Kantor Pusat

Kereta Api Bandung tanggal 28 September 1945 (kini diperingati sebagai Hari Kereta

Api Indonesia). Hal ini sekaligus menandai berdirinya Djawatan Kereta Api Indonesia

Republik Indonesia (DKARI). Ketika Belanda kembali ke Indonesia tahun 1946,

Belanda membentuk kembali perkeretaapian di Indonesia bernama

Staatssporwegen/Verenigde Spoorwegbedrif (SS/VS), gabungan SS dan seluruh

perusahaan kereta api swasta (kecuali DSM).

Berdasarkan perjanjian damai Konfrensi Meja Bundar (KMB) Desember 1949,

dilaksanakan pengambilalihan aset-aset milik pemerintah Hindia Belanda. Pengalihan

6
dalam bentuk penggabungan antara DKARI dan SS/VS menjadi Djawatan Kereta Api

(DKA) tahun 1950. Pada tanggal 25 Mei DKA berganti menjadi Perusahaan Negara

Kereta Api (PNKA). Pada tahun tersebut mulai diperkenalkan juga lambang Wahana

Daya Pertiwi yang mencerminkan transformasi Perkeretaapian Indonesia sebagai sarana

transportasi andalan guna mewujudkan kesejahteraan bangsa tanah air. Selanjutnya

pemerintah mengubah struktur PNKA menjadi Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA)

tahun 1971. Dalam rangka meningkatkan pelayanan jasa angkutan, PJKA berubah

bentuk menjadi Perusahaan Umum Kereta Api (Perumka) tahun 1991. Perumka berubah

menjadi Perseroan Terbatas, PT. Kereta Api Indonesia (Persero) pada tahun 1998. Saat

ini, PT Kereta Api Indonesia (Persero) memiliki tujuh anak perusahaan/grup usaha

yakni:

1. PT Reska Multi Usaha (2003).

2. PT Railink (2006).

3. PT Kereta Commuter Indonesia (2008).

4. PT Kereta Api Pariwisata (2009).

5. PT Kereta Api Logistik (2009).

6. PT Kereta Api Properti Manajemen (2009).

7. PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (2015)

Tabel 2.1 Ringkasan Sejarah Perusahaan Perkeretaapian Indonesia

Periode Perusahaan Dasar Hukum


1864 – 1864 Nederlansch Indische Spoorweg -
Maatschappij (NISM)
1864 – 1864 Staatssporwegen (SS) -
1864 – 1864 SemarangJoanaStoomtram -
Maatschappij (SJS)
1864 – 1864 SemarangCheribonStoomtram -
Maatschappij (SCS)
1864 – 1864 MadoeraStoomtramMaatschappij -

7
Periode Perusahaan Dasar Hukum
(Mad.SM)
1864 – 1864 MalangStoomtramMaatschappij -
(MS)
1864 – 1864 ModjokertoStoomtramMaatschappij -
(MSM)
1864 – 1864 ProbolinggoStoomtramMaatschappi -
j (Pb.SM)

1864 – 1864 KediriStoomtramMaatschappij -


(KSM)
1864 – 1864 PasoeroeanStoomtram Maatschappij -
(Ps.SM)
1864 – 1864 Oost Java Stoomtram Maatschappij -
(OJS)
1864 – 1864 Serajoedal Stoomtram Maatschappij -
(SDS)
1864 – 1942 Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) -
1942 – 1945 Rikuyu Sokyoku (Dinas Kereta Api) -
Maklumat Kementerian
Djawatan Kereta Api Republik
1945 – 1950 Perhubungan No. 1/KA
Indonesia (DKARI)
Tahun 1946
Keputusan Menteri
Perhubungan Tenaga dan
1950 – 1963 Djawatan Kereta Api (DKA)
Pekerjaan Umum RI No.
2 Tahun 1950
1963 – 1971 Perusahaan Nasional Kereta Api Peraturan Pemerintah RI
(PNKA) No. 22 Tahun 1963
1971 – 1991 Perusahaan Jawatan Kereta Api Peraturan Pemerintah RI
(PJKA) No. 61 Tahun 1971
1991 – 1998 Perusahaan Umum Kereta Api Peraturan Pemerintah RI
(PERUMKA) No. 57 Tahun 1990
1998 - PT Kereta Api Indonesia (Persero) Peraturan Pemerintah RI
sekarang No. 19 Tahun 1998
Sumber : PT. Kereta Api Indonesia (Persero)

8
2.3 Visi dan Misi PT. Kereta Api Indonesia (Persero)

VISI

Menjadi solusi ekosistem transportasi terbaik untuk Indonesia

MISI

1. Untuk menyediakan sistem transportasi yang aman, efisien, berbasis digital,

dan berkembang pesat untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.

2. Untuk mengembangkan solusi transportasi massal yang terintegrasi melalui

investasi dalam sumber daya manusia, infrastruktur, dan teknologi.

3. Untuk memajukan pembangunan nasional melalui kemitraan dengan para

pemangku kepentingan, termasuk memprakarsai dan melaksanakan

pengembangan infrastruktur-infrastruktur penting terkait transportasi.

2.4 Tujuan Perusahaan

Melaksanakan dan mendukung kebijakan dan program pemerintah di bidang

ekonomi dan pembangunan nasional, khususnya di bidang transportasi, dengan

menyediakan barang-jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat untuk dapat

melakukan ekspansi baik di pasar domestik maupun internasional di bidang

perkeretaapian, yang meliputi usaha pengangkutan orang dan barang dengan Kereta Api

(KA), kegiatan perawatan dan perusahaan prasarana perkeretaapian, pengusahaan bisnis

property secara profesional, serta pengusahaan bisnis penunjang prasarana dan sarana

KA secara efektif untuk kemanfaatan umum

9
2.4 Budaya Perusahaan

Gambar 2.1 Nilai Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero)


Sumber : PT. Kereta Api Indonesia (Persero)

AMANAH

Memegang teguh kepercayaan yang diberikan.

KOMPETEN

Terus belajar dan mengembangkan kapabilitas.

HARMONIS

Saling peduli dan menghargai perbedaan.

LOYAL

Berdedikasi dan mengutamakan kepentingan Bangsa dan Negara.

ADAPTIF

Terus berinovasi dan antusias dalam menggerakkan ataupun menghadapi perubahan.

KOLABORATIF

Membangun kerja sama yang sinergis.

10
2.6 Logo

Gambar 2.2 Logo PT Kereta Api Indonesia (Persero)


Sumber : PT. Kereta Api Indonesia (Persero)

Bentuk:

Terinspirasi dari bentuk REL KERETA yang digambarkan dengan garis

menyambung ke atas pada huruf A, KAI diharapkan terus maju dan menjadi solusi

ekosistem transportasi terbaik yang terintegrasi, terpercaya, bersinergi, dan kelak dapat

menghubungkan Indonesia dari Sabang sampai Merauke.

Dengan menggunakan typeface italic yang dinamis dan di modifikasi pada huruf

A menggambarkan karakter KAI yaitu progresif, berfikiran terbuka, dan terpecaya.

Grafik yang tegas namun ramah dengan perbedaan warna pada huruf diharapkan

dapat mencerminkan hubungan yang harmonis dan kompeten antara KAI dan seluruh

pemangku kepentingan.

Warna:

Perpaduan antara warna biru tua yang menunjujang stabilitas, profesionalisme,

amanah dan kepercayaan diri, yang ditambah dengan aksen warna oranye, yang

menunjukan antusiasme, kreativitas, tekad, kesuksesan dan kebahagiaan.

11
2.7 Slogan Perusahaan

“Anda Adalah Prioritas Kami”

Makna slogan PT Kereta Api Indonesia (Persero) diatas bahwa, Anda adalah

pelanggan yang terdiri dari pelanggan internal didalam lingkungan PT Kereta Api

Indonesia (Persero) dan pelanggan eksternal di luar lingkungan PT Kereta Api

Indonesia (Persero). Pelanggan harus menjadi prioritas dalam pencapaian pelayanan.

Untuk mencapai pelayanan diperlukan kerjasama antar individu dan bagian.

2.8 Struktur Organisasi Dipo Kereta Jakarta Manggarai

Gambar 2.3 Struktur Organisasi

12
2.9 Tugas Pokok

DEPO Kereta Jakarta Manggarai memiliki 6 tugas pokok, yakni :

a. Menyusun rencana dan memprogramkan perawatan secara berkala dan periodik.

b. Menyusun rencana Program pemeliharaan berkala (P1, P3, P6, P12).

c. Menyusun rencana Program perawatan balaiyasa (P24, P48, Over Houl

Bearing).

d. Menyusun rencana Program pemeliharaan mesin diesel kereta pembangkit

bulanan (P300, P600, P1200, P1800, P2400, P3000, P3600).

e. Menyusun Rencana Anggaran Biaya (RAB) Fasilitas kerja dan Suku Cadang

Kereta.

f. Mengolah Suku Cadang Mekanik, Elektrik, BBM, Pelumas, dan data teknik.

Terdapat 2 golongan pekerjaan/bengkel dalam dipo kereta Jakarta Manggarai yaitu

bagian mekanik dan bagian elektrik/listrik.

1. Bagian Mekanik

Bagian mekanik adalah golongan kerja yang berkaitan pada

perbaikan/pemeliharaan rangka bawah, interior dan eksterior kereta. Rangka

bawah yang meliputi pemeliharaan/perbaikan berkala pada bogie. Interior dan

eksterior kereta meliputi kursi, jendela, pintu bodi kereta, dll. Di dalam bagian

mekanik terdapat beberapa macam pemeliharaan yang meliputi: P1 (pemeliharan

1 bulanan), P3 (pemeliharaan 3 bulanan), P6 (pemeliharaan 6 bulanan), P12

(pemeliharaan 12 bulanan).

2. Bagian Listrik/Elektrik

Bagian Elektrik adalah golongan kerja yang berkaitan pada

perbaikan/pemeliharaan instalasi listrik dan genset. Di dalam bagian ini terdapat

13
beberapa macam perawatan genset yaitu perawatan per 300 jam,per 600 jam,

1200 jam, dan 2400 jam. Selain itu bagian elektrik juga berkaitan dengan

instalasi listrik seperti: panel, sistem penerangan, dan sistem pendingin (AC).

2.10 Lingkup Pekerja Kerja Praktek

Lingkup pekerja Kerja Praktek untuk tingkat mahasiswa selain ikut bekerja

membantu para pekerja yang ada di tempat Kerja Praktek namun juga menganalisa

dengan lebih spesifik pekerjaan diperusahaan tersebut. Kerja Praktek (KP), merupakan

kegiatan yang harus ditempuh oleh mahasiswa Teknik Mesin Universitas Nasional

sebagai syarat kelulusan.

Kerja Praktek dilaksanakan diluar kampus yakni pada perusahaan yang sesuai

dengan program studi yang ada di Fakultas Teknik dan Sains Universitas Nasional.

Perusahaan yang dapat dijadikan tempat Kerja Praktek, antara lain perusahaan yang

telah memiliki sistem administrasi yang tertib dan baik.

2.11 Jadwal Pelaksanaan Kerja Praktek

Hari kerja yang diberlakukan di PT Kereta Api (Persero) Depo Kereta Jakarta

Manggarai adalah lima hari dalam seminggu mengikuti jadwal dari Depo Kereta Jakarta

Manggarai. Adapun waktunya ialah sebagai berikut :

Jam Kerja : Jam 09.00 – 16.00

Istirahat : Jam 12.00-13.00 (kecuali hari Jumat jam 11.30-13.30)

14
BAB III

LANDASAN TEORI

3.1 Pengertian Umum Pelumasan

Pelumasan adalah suatu cara untuk mengurangi gesekan antara dua

permukaan benda yang saling bergesekan dengan menambahkan suatu zat

pelumas diantara permukaan tersebut. Maksud dari gesekan itu sendiri adalah

suatu bentuk gaya yang berlawanan dengan arah gerak benda yang besarnya

tergantung pada kondisi atau kekasaran permukaan dan beban normal. Adanya

gesekan (friction) akan mengakibatkan kehilangan energi dan mempercepat

keausan benda.

Pelumasan hampir dipakai di segala jenis mesin, baik mesin kendaraan

maupun mesin pabrik. Pelumasan berfungsi melicinkan permukaan benda yang

dikenainya sehingga mengurangi gesekan antar permukaan yang bergerak.

Selain itu, pelumasan juga dipakai untuk mendinginkan bagian-bagian mesin,

mencegah korosi, oksidasi, serta melindungi logam dari keletihan.

3.1.1 Jenis-jenis Pelumasan dan Pengertiannya

 Sistem Pelumasan Percik (Circulating Splash System) 


 Sistem Pelumasan Kombinasi Percik & Tekan (Internal Force Feed And Splash
System)
 Sistem Pelumasan Campur (Mixing System)
 Sistem Pelumasan Tekanan Penuh (Full Internal Force Feed System)

15
a. Sistem Pelumasan Percik (Circulating Splash System)

Sistem pelumasan percik adalah sistem pelumasan dengan

memanfaatkan gerakan dari bagian yang bergerak untuk memercikan minyak

pelumas ke bagian-bagian yang memerlukan pelumasan. Oli yang terpercik akan

melumasi bagian-bagian yang bergerak di sekitarnya. Bagian lainnya dilumasi

oleh percikan oli yang terkumpul dan dengan gaya beratnya mengalir melalui

saluran-saluran oli.Bagian atas silinder, piston dan pena piston lebih banyak

dilumasi oleh kabut dari percikan itu sendiri. Kabut-kabut ini ditimbulkan oleh

putaran dari batang piston / stang seher

Cara Kerja Sistem Pelumasan Percik

Saat mesin hidup, poros engkol berputar, bagian poros engkol yang

menyerupai sendok membawa minyak pelumas dan akhirnya minyak pelumas

memercik ke atas melumasi dinding silinder.

Gambar 3.1 Sistem Pelumasan Percik


Sumber : (otosigna99)

16
b. Sistem Pelumasan Kombinasi Percik & Tekan (Internal Force Feed and

Splash System)

Sistem ini pompa oli langsung mensuplai oli ke saluran utama dalam

blok mesin. Dari saluran utama, oli ditekan melalui saluran-saluran ke

bantalan-bantalan utama (main bearings), bantalan batang piston (connecting

rod bearings), bantalan poros kem (cam shaft bearings) poros lengan penekan

(rocker arm shaft), saringan (filter) dan unit pengindera (oil sending unit).

Cara kerja Sistem Pelumasan Kombinasi Percik & Tekan

Saat mesin hidup handle gas ditarik, maka bensin mengalir ke

karburator. Seiring dengan tarikan handle gas pompa oli berputar yang

menyebabkan oli samping / campur ditangki terhisap dan ditekan menuju

ruang engkol melalui saluran dibelakang karburator.

Gambar 3.2 Sistem Pelumasan Kombinasi Percik & Tekan


Sumber : (otosigna99)

c. Sistem Pelumasan Campur (Mixing System)

Sistem pelumasan campur adalah salah satu sistem pelumasan mesin

dengan cara mencampur langsung minyak pelumas (oli campur/samping)

dengan bahan bakar (bensin) sehingga antara minyak pelumas dan bahan bakar

17
bercampur di tangki bahan bakar. Sistem ini dapat ditemukan terbatas pada

kendaraan sepeda motor 2 langkah jenis scooter.

Cara Kerja Sistem Pelumasan Campur

Pada saat kran bensin dibuka, maka campuran bensin dan oli samping

akan mengalir menuju karburator di karburator bensin. Oli samping dan udara

bercampur membentuk campuran yang homogen dan masuk kedalam ruang

engkol. Selanjutnya campuran baensin dan oli samping akan melumasi bagian

mesin yang berada di ruang engkol dan didinding silinder.

Gambar 3.3 Sistem Pelumasan Campur


Sumber : (otosigna99)

d. Sistem Pelumasan Tekanan Penuh (Internal Force Feed System) 

Sistem ini selangkah lebih maju dari sistem terdahulu. Sistem

pelumasan ini sangat cocok untuk melumasi bagian-bagian mesin yang sangat

presisi. Aliran minyak pelumas tergantung pada jumlah putaran mesin, hal ini

dikarenakan pompa oli diputarkan oleh mesin. Sistem pelumasan ini digunakan

pada mesin 4 tak dan memiliki kelebihan pelumasan merata dan teratur.

Minyak pelumas yang telah melumasi bagian-bagian mesin akan kembali ke

karter kembali.

18
Cara Kerja Sistem Pelumasan Tekan

Minyak pelumas di karter dihisap dan ditekan oleh pompa oli melalui

strainer dan dipompakan menuju bagian-bagian yang dilumasi yang

sebelumnya disaring oleh filter oli. Oli tidak saja ditekan saja ke crankshat

bearing, rocker arm shaft, filter dan sending unit, tetapi oli dialirkan juga oleh

pompa ke bantalan pena piston. Bantalan pena piston dilumasi melalui saluran

dalam batang penggerak piston. 

Dinding silinder dan piston dilumasi oleh pengeluaran oli dari bantalan

pena piston atau bantalan batang penggerak piston. Minyak pelumas yang telah

melumasi bagian-bagian yang dilumasi akan kembali ke karter.

Gambar 3.4 Sistem Pelumasan Tekan


Sumber : (otosigna99)

3.1. 2 Cara Kerja Sistem Pelumasan

Dalam mesin, ada salah satu sistem yang sangat penting untuk diperhatikan.

Sistem tersebut bernama sistem pelumasan. Sistem ini tidak akan berpengaruh pada

kinerja mesin kendaraan secara langsung seperti sistem yang lainnya. Akan tetapi, tetap

saja keberadaan sistem ini memang peranan penting. Mengapa demikian? Hal itu

disebabkan karena ada banyak sekali komponen dalam mesin yang mengalami

19
pergesekan. Komponen-komponen tersebut biasanya terbuat dari logam sehingga panas

menjadi lebih cepat timbul. Jika terus dibiarkan, panas akan membuat mesin menjadi

over heat. Jika dibiarkan lebih lama lagi, hal yang terjadi adalah mesin bisa menjadi aus.

Dengan mengetahui betapa pentingnya sistem pelumasan, maka kamu perlu

mengetahui apa saja fungsi yang dimiliki oleh sistem tersebut. Beberapa fungsi tersebut

adalah:

1. Secara langsung bisa dipakai untuk mendinginkan mesin

2. Kotoran yang menempel di mesin bisa dibilas menggunakan sistem tersebut

3. Memberi pelumas pada mesin-mesin yang mengalami gesekan

4. Mencegah adanya aus yang dimiliki oleh mesin

Secara umum, sistem pelumasan memiliki komponen utama, yaitu oli. Oli

dipakai sebagai media untuk menjalankan sistem. Oli yang dipakai dibuat dengan cara

yang sintetis atau natural. Oli yang dibuat dengan cara natural akan dicampur dengan

bahan addictive agar bisa masuk ke mesin. Lapisan tersebut disebut dengan oil film.

Lapisan tersebut menempel pada mesin sehingga mencegah gesekan langsung yang

terjadi antara dua komponen mesin.

Gambar 3.5 Cara Kerja Sistem Pelumasan


Sumber : (otosigna99)

20
3.1.3 Komponen Sistem Pelumasan

Komponen sistem pelumasan mesin dan fungsinya

a. Oil pan/Carter

Oil pan atau biasa juga dosebut carter adalah komponen berbentuk bak yang

diletakan dibagian bawah mesin tepat pada ruang engkol. Fungsi oil pan adalah

untuk menyimpan oli mesin. Kasih gambar dan sumber

Gambar 3.6 Oil Pan / Carter


Sumber : (alixpress.com)

b. Oil pump

Oil pump atau pompa pelumas berfungsi untuk memompa (memberikan

tekanan) minyak pelumas agar dapat bersirkulasi pada sistem pelumasan.

Gambar 3.7 Oil Pump


Sumber : (alixpress.com)

21
c. Oil strainer

Oil strainer atau saringan oli kasar berfungsi untuk menyaring minyak

pelumas dari partikel-partikel kasar yang dibawanya agar nantinya tidak

masuk ke dalam pompa oli. Jika kotoran yang berukuran besar masuk ke

dalam pompa oli, maka dapat merusak komponen pompa oli ini.

Gambar 3.8 Oil Strainer


Sumber : (gridoto.com)

d. Oil filter

Oil filer atau saringan minyak pelumas berfungsi untuk menyaring kotoran-

kotoran yang terbawa oleh minyak pelumas yang berukuran halus. Filter oli

ini harus diganti dalam jarak kilometer tertentu guna mengoptimalkan kinerja

dari pelumasan.

Gambar 3.9 Oil Filter


Sumber : (indotrading.com)
22
e. Oil Pressure Sensor

Oil pressure sensor atau sensor tekanan pelumas berfungsi untuk

mendeteksi tekanan minyak pelumas yang keluar dari pompa pelumas yang

nantinya akan digunakan untuk memberi tahu pengendara apakah kondisi

tekanan minyak pelumas kurang. Jika kondisi tekanan minyak melumas

kurang maka lampu indikator akan menyala.

Gambar 3.10 Oil Pressure Sensor


Sumber : (indotrading.com)

F. Deep Stick

Deep stick atau petunjuk level oli berfungsi untuk menunjukkan jumlah

minyak pelumas yang ada di dalam mesin. Pada deep stick oil ini terdapat

tanda yang menunjukkan bila jumlah minyak pelumas kuran atau terlalu

banyak yaitu dengan tanda low level dan full level.

Gambar 3.11 Deep Stick


Sumber : (teknikotomotif.com)

23
3.2 Pemeliharaan (Maintenance)

Pengertian Pemeliharaan (Maintenance) Secara alamiah tidak ada barang yang

di buat oleh manusia yang tidak dapat rusak, tetapi usia kegunaannya dapat di

perpanjang dengan melakukan perbaikan berkala dengan suatu aktivitas yang di kenal

sebagai pemeliharaan. Pemeliharaan adalah suatu kombinasi dari berbagai tindakan

yang di lakukan untuk menjaga suatu barang, atau memperbaikinya sampai mencapai

suatu kondisi yang bisa di terima, tetapi istilah pemeliharaan pada kenyataanya

menunjuk kepada fungsi pemeliharaan secara keseluruhan yang bisa di bayangkan dan

sebagai hasilnya, kata tersebut dengan mudah di gunakan dalam industri untuk

menunjuk setiap pekerjaan yang di kerjakan oleh pekerja bagian pemeliharaan.

Pemeliharaan juga merupakan suatu fungsi dalam suatu perusahaan pabrik yang

sama pentingnya dengan fungsi-fungsi lain seperti produksi, hal ini terjadi apabila

seseorang mempunyai peralatan atau fasilitas maka biasanya akan selalu berusaha untuk

tetap mempergunakan peralatan atau fasilitas tersebut, demikian pula halnya dengan

perusahaan pabrik, di mana pimpinan perusahaan pabrik tersebut akan selalu berusaha

agar fasilitas maupun peralatan produksinya dapat di pergunakan sehingga kegiatan

produksinya berjalan lancar. (corder,1992).

Dalam usaha untuk dapat terus menggunakan fasilitas tersebut agar kualitas

produksi dapat terjamin, maka di butuhkan kegiatan-kegiatan pemeliharaan dan

perawatan yang meliputi kegiatan pemeriksaan, pelumasan (Lubrication), dan perbaikan

atau reparasi atas kerusakan-kerusakan yang ada, serta penyesuaian atau penggantian

spare part atau komponen yang terdapat pada fasilitas tersebut. Seluruh kegiatan ini

sebenarnya tugas bagian pemeliharaan, peranan ini tidak hanya untuk menjaga agar

pabrik dapat tetap bekerja dan produk dapat di produksi dan di serahkan kepada

pelanggan tepat pada waktunya, akan tetapi untuk menjaga agar pabrik dapat bekerja

24
secara efisien dengan menekan atau mengurangi kemacetan produksi sekecil mungkin,

jadi bagian perawatan mempunyai peranan yang sangat menentukan dalam kegiatan

produksi suatu perusahaan pabrik yang menyangkut kelancaran atau kemacetan

produksi, kelambatan, volume produksi serta efisiensi berproduksi.

Dalam masalah pemeliharaan ini perlu di perhatikan bahwa sering terlihat dalam

suatu perusahaan bahwa kurang di perhatikannya bidang pemeliharan atau maintenance

ini, sehingga terjadilah kegiatan pemeliharaan yang tidak teratur. Peranan yang penting

dari kegiatan baru di perhatikan setelah mesin-mesin tersebut rusak dan tidak dapat

berjalan sama sekali, kegiatan harus dapat menjamin bahwa selama proses produksi

berlangsung tidak akan terjadi kemacetan-kemacetan yang di sebabkan oleh mesin

maupun fasilitas produksi.

Maintenance dapat di artikan sebagai kegiatan untuk memelihara atau menjaga

fasilitas maupun peralatan pabrik dan mengadakan perbaikan atau penyesuaian maupun

penggantian yang di perlukan agar di peroleh suatu keadaan operasi produksi yang

memuaskan sesuai apa yang telah di rencanakan, jadi dengan adanya kegiatan

maintenance ini fasilitas maupun peralatan pabrik dapat di gunakan untuk produksi

sesuai dengan rencana dan tidak mengalami kerusakan selama fasilitas atau peralatan

tersebut di pergunakan untuk proses produksi atau sebelum jangka waktu tertentu yang

di rencanakan tercapai sehingga dapatlah di harapkan proses produksi berjalan lancar

dan terjamin karena kemungkinan-kemungkinan kemacetan yang di sebabkan tidak

berjalannya fasilitas atau perlatan produksi telah di hilangkan atau di kurangi.

3.2.1 Tujuan Pemeliharaaan (Maintenance)

Pemeliharaan merupakan kegiatan pendukung bagi kegiatan komersil, maka

seperti kegiatan lainnya, pemeliharaan harus efektif, efisien dan berbiaya rendah,

25
dengan adanya kegiatan pemeliharan ini, maka mesin atau peralatan produksi dapat di

gunakan sesuai dengan rencana dan tidak mengalami kerusakan selama jangka waktu

tertentu yang telah di rencanakan tercapai

Beberapa tujuan pemeliharaan yang utama antara lain:

a. Kemampuan berproduksi dapat memenuhi kebutuhan dengan rencana produksi.

b. Menjaga kualitas pada tingkat yang tepat untuk memenuhi apa yang di butuhkan

oleh produk itu sendiri dan kegiatan produksi yang tidak terganggu.

c. Untuk membantu mengurangi pemakain dan penyimpangan yang di luar batas

dan menjaga modal yang di investasikan dalam perusahaan selama waktu yang

di tentukan sesuai dengan kebijakan perusahaan mengenai investasi tersebut.

d. Untuk mencapai tingkat biaya maintenance secara efektif dan efisien

keseluruhannya.

e. Untuk menjamin keselamatan orang yang mengunakan keselamatan tersebut

f. Memaksimumkan ketersediaan semua peralatan sistem produksi (mengurangi

downtime)

g. Untuk memperpanjang umur mesin atau peralatan.

3.2.2 Jenis- jenis Maintenance

Ada enam jenis-jenis Maintance yaitu:

a. Pemeliharaan terencana (Planned Maintenance)

Planned maintenance adalah yang terorganisir dan di lakukan dengan pemikiran

ke masa depan, pengendalian dan pencatatan sesuai dengan rencana yang telah

di tentukan sebelumnya, oleh karena itu program maintenance yang akan di

lakukan harus dinamis dan memerlukan pengawasan dan pemeliharaan secara

26
aktif bagian maintenance melalui informasi dari catatan riwayat mesin atau

peralatan, konsep planned maintenance di tunjukan untuk dapat mengatasi

masalah yang di hadapi manajer dengan pelaksanaan kegiatan maintenance.

Komunikasi dapat di perbaiki dengan informasi yang dapat memberi data yang

lengkap untuk mengambil keputusan, adapun data yang penting dalam kegiatan

maintenance antara lain laporan permintaan pemeliharaan, laporan pemeriksaan,

laporan perbaikan, dan lain-lain.

b. Pemeliharaan pencegahan (Preventive Maintenance)

Preventive Maintenace adalah kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang di

lakukan untuk mencegah timbulnya kerusakan kerusakan yang tidak terduga dan

menemukan kondisi atau keadaan yang dapat menyebabkan fasilitas produksi

mengalami kerusakan pada waktu di gunakan dalam proses produksi, dengan

demikian semua fasilitas produksi yang di berikan preventive maintenance akan

terjamin kelancaranya dan selalu di usahakan dalam kondisi atau kedaan yang

siap di pergunakan untuk setiap operasi atau proses produksi pada setiap saat

sehingga dapatlah di mungkinkan pembuatan suatau rencana, jadwal

pemeliharaan, perawatan yang sangat cermat dan rencana produksi yang lebih

tepat.

c. Pemeliharaan perbaikan (Corrective Maintenance)

Corrective Maintenance adalah suatu kegiatan maintenance yang di lakukan

setelah terjadinya kerusakan atau kelainan pada mesin atau peralatan sehingga

tidak dapat berfungsi dengan baik.

27
d. Pemeliharaan yang telah di prediksi (Predictive Maintenance)

Predictive Maintenance adalah tindakan-tindakan maintenance yang di lakukan

pada tanggal yang di tetapkan berdasarkan prediksi hasil analisa dan evaluasi

data operasi yang di ambil untuk melakukan predictive maintenance itu dapat

berupa data getaran, temperature, vibrasi, flow rate, dan lain-lainnya,

perencanaan predictive maintenance dapat di lakukan berdasarkan data dari

operator di lapangan yang di ajukan melalui work order ke department

maintenance untuk di lakukan tindakan tepat sehingga tidak akan merugikan

perusahaan.

e. Pemeliharaan tak terencana (Unplanned Maintenance)

Unplanned Maintenance biasanya berupa breakdown atau emergency

maintenance. Breakdown atau emergency maintenance (pemeliharaan darurat)

adalah tindakan maintenance yang di lakukan pada mesin atau peralatan yang

masih dapat beroperasi, sampai mesin atau peralatan tersebut rusak dan tidak

dapat berfungsi lagi, melalui bentuk pelaksanaan pemeliharaan tak terencana ini

di harapkan penerapan pemeliharaan tersebut akan dapat memperpanjang umur

dari mesin atau peralatan, dan dapat memperkecil frekuensi kerusakan.

f. Pemeliharaan mandiri (Autonomous Maintenance)

Autonomous Maintenance atau pemeliharaan mandiri merupakan suatu kegiatan

untuk dapat meningkatakan produktivitas dan efesiensi mesin atau peralatan

melalui kegiatan yang di laksanakan oleh operator untuk memelihara mesin atau

peralatan yang mereka tangani sendiri.

28
3.2.3 Tugas Dan Pelaksanaan Kegiatan Maintenance

Semua tugas-tugas atau kegiatan pada maintenance dapat di golongkan menjadi

4 tugas pokok yaitu:

a. Inspeksi (Inspections)

Kegiatan inpeksi meliputi kegiatan pengecekan dan pemeriksaan secara berkala

(routine scedule check) terhadap mesin atau peralatan sesuai denagn rencana

yang bertujuan untuk mengetahui apakah perusahaan selalu mempunyai fasilitas

mesin atau peralatan yang baik untuk menjamin kelancaran proses produksi.

b. Kegiatan Teknik (Engineering)

Kegiatan teknik meliputi kegiatan percobaan atas peralatan yang baru di beli,

dan kegiatan pengembangan komponen-komponen atau peralatan yang perlu di

ganti, serta melakukan penelitian penelitian terhadap kemungkinan

pengembangan komponen atau peralatan, juga berusaha mencegah terjadinya

kerusakan.

c. Kegiatan Produksi

Kegiatan produksi merupakan kegiatan pemeliharaan dengan cara memperbaiki

seluruh mesin atau peralatan produksi, hal yang di rekam saat operasi hingga

dapat di lakukannya perawatan.

d. Kegiatan Adminitrasi

Kegiatan adminitrasi merupakan kegiatan yang berhubungan dengan pencatatan

mengenai biaya-biaya yang terjadi dalam melakukan kegiatan pemeliharaan,

29
penyusunan planning dan sceduling, yaitu rencana kapan kegiatan suatu mesin

atau peralatan tersebut harus di periksa, di service dan di perbaiki

3.2.4 Perawatan Generator Set Merk MTU

Pada proses pemeliharaan sistem Pelumasan di PT. Kereta Api Indonesia

(Persero) Depo Kereta Jakarta-Manggarai terdapat tiga proses pemeliharaan, yaitu

pemeliharaan 600 jam, pemeliharaan 1200 jam, dan pemeliharaan 2400 jam. Dalam

pemeliharaan ada beberapa tahap yang harus dilaksanakan mulai dari kereta datang

masuk ke depo sampai tes engine hingga kereta bisa beroperasi kembali.

Proses perawatan pada sistem pelumasan yaitu meliputi :

 Ganti filter oli (Oil Filter)

Selain oli mesin yang harus di ganti secara berkala, namun filter oli juga perlu

di ganti secara berkala, hal ini bertujuan mencegah masuknya kotoran ke celah

mesin. Endapan yang tersisa pada filter juga membuat usia dan perfoma oli

menjadi kurang maksimal.

Gambar 3.12 Ganti Filter Oli


Sumber : (teknikotomotif.com)

30
 Ganti minyak pelumas

Dalam merawat suatu alat transportasi yang pengunaannya sangat signifikan

seperti kereta api antar provinsi, harus dilakukan secara rutin atau berkala.

Pelumas mesin ini harus di ganti jika sudah masanya agar kondisi mesin tetap

prima. Sealain itu fungsi yang terpenting dalam pergantian minyak pelumas

adalah untuk melindungi bagian mesin agar tidak terjadi gesekan langsung.

Pada genset MTU yang digunakan di kereta api pergantian minyak pelumas

sebanyak 55Liter dan disesuaikan dengan kapasitas genset.

Gambar 3.13 Ganti Minyak Pelumas


Sumber : (teknikotomotif.com)

 Periksa bocoran miyak pelumas

Pada tahap ini dilakukan pemeriksaan komponen yang berindikasi terjadinya

bocoran meliputi pemeriksaan pada Cup Oil Filter, Oil Pan, dan Oil Pressure

Switch

 Periksa fleksibel atau selang pelumas

Dalam perawatan sistem pelumasan perlu dilakukan pemeriksaan pada Oil

Fleksible untung memastikan tidak ada kebocoran dan dalam kondisi baik.

31
 Periksa tekanan mintak pelumas

Dilakukan permeriksaan tekanan minyak pelumas sesuai pada Oil Pressure

Meter dengan menggunakan standar minimal 3 bar dan maksimal 8 bar.

3.2.5 Cara Memeriksa Minyak Pelumas Generator Set MTU

Pelumasan pada Generator set berfungsi melicinkan permukaan benda yang

dikenainya sehingga mengurangi gesekan antar permukaan yang bergerak, maka perlu

adanya pemeriksaan secara berkala.

Cara memeriksa minyak pelumas pada Generator Set MTU :

1. Dipstick atau gagang pengukur di tarik, kemudian bersihkan ujung Dipstick pada

daerah yang terendam minyak dengan lap bersih.

2. Dipstick di masukan kembali untuk beberapa saat di cabut kembali, dan

yakinkan bahwa pelumas berada di level maksimum, sesuai garis maksimum dan

minimum pada dipstic.

Gambar 3.14 Cara Memeriksa Minyak Pelumas


Sumber : (teknikotomotif.com)

32
BAB IV

PENGUMPULAN DATA KERJA PRAKTEK

4.1 Uraian Kegiatan Kerja Praktek di PT. Kereta Api Indonesia (Persero)

Tabel 4.1 Uraian kegiatan kerja praktek

No Hari, Tanggal Kegiatan Harian


 Ganti Filter HSD,Filter oil, Rakor
Rabu,  Bersihkan RMD MD dan Radiator
1
14 Oktober 2020  Ganti oli 55 liter
 Test engine
Kamis,
2 -
15 Oktober2020
Jumat,
3 -
16 Oktober 2020
sabtu,
4 Libur
17 Oktober 2020
Minggu,
5 Libur
18 Oktober 2020
Senin,
6 -
19 Oktober 2020
 Ganti filter HSD, rakor, dan oli
Selasa,  Ganti oli 55 liter
7
20 Oktober 2020  Membersihkan generator,panel,dan junction box
 Test engine
Rabu,
8 -.
21 Oktober 2020
Kamis,  Cek engine
9
22 Oktober 2020  Cek kelistrikan Generator Set
 Ganti filter HSD, rakor, dan oli
 Ganti oli 60 liter
Jumat,
10  Bersihkan filter udara
23 Oktober 2020
 Bersihkan Junction box dan Panel
 Test engine
Sabtu,
11 Libur
24 Oktober 2020
Minggu,
12 Libur
25 Oktober 2020
Senin,
13 -
26 Oktober 2020
Selasa,
14 -
27 Oktober 2020

33
No Hari, Tanggal Kegiatan Harian
 Ganti filter HSD, rakor, dan olli
 Ganti oli 60 Liter
Rabu,
15  Bersihkan filter udara
28 Oktober 2020
 Bersihkan junction box dan panel generator set
 Test engine
Kamis,
-
29 Oktober 2020
16
 PB line Control Engine Start
 Bersihkan alternator menggunakan contact
Jumat,
17 cleaner
30 Oktober 2020
 Test engine
 Check oil pump
Sabtu,
18 Libur
31 Oktober 2020
Minggu,
19 Libur
1 November 2020
Senin,
20 -
2 November 2020
 Ganti filter HSD, rakor, dan oli
 Ganti oli 60 liter
Selasa,
21  Bersihkan filter udara
3 November 2020
 Bersihkan Junction box dan Panel
Test engine
 Ganti oli 55 Liter
 Ganti filter oli
Rabu,
22  Ganti filter water separator
4 November 2020
 Membersihkan filter udara
 Test engine
Kamis,
23 -
5 November 2020
 Ganti filter HSD, rakor, dan olli
 Ganti oli 60 Liter
Jumat,
24  Bersihkan filter udara
6 November 2020
 Bersihkan junction box dan panel generator set
Test engine
Sabtu,
25 Libur
7 November 2020
Minggu,
26 Libur
8 November 2020
Senin,
27 -
9 November 2020
Selasa,
28 -
10 November 2020
Rabu,
29 -
11 November 2020
30 Kamis,  Ganti filter HSD, rakor, dan olli

34
No Hari, Tanggal Kegiatan Harian
 Ganti oli 55 Liter
 Bersihkan filter udara
12 November 2020
 Bersihkan junction box dan panel generator set
Test engine
Jumat,
31 13 November -
2020
Sabtu,
32 14 November -
2020

Table diatas menunjukan uraian kegiatan kerja praktek penulis menjelaskan

tentang perbaikan dan perawatan sistem pelumasan dan apa saja yang dilakukan pada

kegiatan di PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Depo Kereta Jakarta –Manggarai.

35
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pelaksanaan Kerja Praktek (KP) yang telah penulis lakukan selama

satu bulan di PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Depo Kereta Jakarta-Manggarai

(Jakri), maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut:

1. Sistem pelumasan merupakan sistem pendukung yang sangat penting bagi suatu

engine agar bisa bekerja optimal dan memiliki daya tahan yang bagus. Di dalam

komponen engine banyak sekali persinggungan dua logam yang saling bergesekan

oleh karena itu dibutuhkan pelumasan yang bagus untuk mendukung kinerjanya.

Fungsi lain sistem pelumasan antara lain, oli harus membentuk lapisan antara dua

logam untuk mencegah kontak secara langsung antara dua pernukaan logam

sehingga bisa mengurangi kehausan dan panas yang berlebihan. Oli mendinginkan

bagian engine lain,sebagai sebagai seal antara piston dan lubang dinding silinder

mengeluarkan kotoran-kotoran dari bagian engine, dan mencegah karat pada

bagian engine. Komponen-komponen yang ada pada sistem pelumasan engine

MTU adalah sebagai berikut: oil pan, oil strainer, oil pump, dip stick, oil pressure

switch, dan oil filter

2. Pada proses pemeliharaan sistem Pelumasan di PT. Kereta Api Indonesia

(Persero) Depo Kereta Jakarta-Manggarai terdapat tiga proses pemeliharaan, yaitu

pemeliharaan 600 jam, pemeliharaan 1200 jam, dan pemeliharaan 2400 jam.

Proses perawatan sistem pelumasan antara lain meliputi : Ganti Filter oli, ganti

36
minyak pelumas, periksa bocoran minyak pelumas, periksa fleksibel atau selang

pelumas, periksa tekanan minyak pelumas.

5.2 Saran

1. Perawatan sistem pelumasan sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya

kerusakan pada engine. Karena apabila sistem ini tidak diperhatikan secara

serius, maka segala kerusakan pun akan terjadi.

2. Minyak pelumas memiliki peranan yang penting, oleh karena itu gunakan

minyak pelumas sesuai dengan spesifikasi oli yang benar, karena penggunaan

minyak yang tidak benar dapat menimbulkan kerusakan pada komponen engine.

3. Lakukan perawatan pada sistem pelumasan agar komponen-komponen engine

lebih awet.

4. Lakukan pemeriksaan dan pergantian komponen sistem pelumasan apabila

terjadi kerusakan pada sistem pelumasan.

5. Dalam melakukan pengecekan atau pergantian komponen sistem pelumasan

harap diperhatikan lagi mengennai K3 perusahaan.

37
DAFTAR PUSTAKA

ASHARE Handbook of Fundamental,1992 Milstar Electronic Publish Group, Inc Budi

Harjo,Nasarudin1997,”TeknikPendingin”,FakultasTeknik Universitas Indonesia,Depok.

bimatekniksurabaya.blogspot.com/2016/01/perawatan-ac.html

sahabatac.com/artikel/cara-kerja-ac-split-beserta-komponen-di-dalamnya/

jbptunikompp-gdl-sarahnuraf-35190-1-unikom_4-i.pdf

modul sistem kelistrikan kereta 438/2018/ PT. INKA

modul materi training kelistrikan AC

38
LAMPIRAN

39
s

40
41

Anda mungkin juga menyukai