Anda di halaman 1dari 7

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/316878343

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebetahan di Kafe: Perbedaan Preferensi


Gender dan Motivasi

Conference Paper · October 2015

CITATION READS

1 2,820

2 authors:

Nisa Farasa Hanson E. Kusuma


Bandung Institute of Technology Bandung Institute of Technology
4 PUBLICATIONS   3 CITATIONS    51 PUBLICATIONS   24 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Building Performance Simulation for Hot-Humid Climate View project

Karakteristik fisik-sosial dan kriteria kamar yang membuat betah View project

All content following this page was uploaded by Hanson E. Kusuma on 12 May 2017.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


TEMU ILMIAH IPLBI 2015

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebetahan di Kafe:


Perbedaan Preferensi Gender dan Motivasi
Nisa Farasa(1), Hanson E. Kusuma(2)

(1)
Program Studi Magister Arsitektur, Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK), ITB.
(2)
Kelompok Keilmuan Perancangan Arsitektur, Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK), ITB.

Abstrak

Di Indonesia kafe tidak lagi hanya menjadi tempat untuk menjual makanan dan minuman saja. Kafe
telah berkembang menjadi gaya hidup masyarakat modern. Kafe menjadi salah satu tujuan melepas
penat setelah seharian bekerja atau sekedar berinteraksi dengan teman.Seseorang dapat merasa
betah berada di sebuah kafe hanya untuk menikmati secangkir kopi dalam waktu berjam-
jam.Tentunya kondisi fisik, lingkungan, dan interaksi sosial yang terjadi didalam kafe ini dapat
menjadi faktor yang mempengaruhi kebetahan seseorang ditinjau dari gender. Artikel penelitian ini
bertujuan mengungkap faktor-faktor apa yang dapat mempengaruhi kebetahan seseorang untuk
berada di sebuah kafe bila gender berbeda. Masyarakat umum akan dipilih menjadi subjek penelitian.
Pengumpulan data dilakukan melalui metode survei kuesioneronline yang dibagikan secara bebas
(non-random sampling). Data yang terkumpul selanjutnya dianalisis secara kualitatif dan
kuantitatif.Hasil analisis mengungkapkan daya tarik desain bangunan merupakan faktor dominan
yang me-nyebabkan kebetahan seseorang berada di kafe.

Kata-kunci : kafe, kebetahan, daya tarik, gaya hidup,kondisi fisik.

Pengantar hingga pengunjung merasa betah.Dapat dilihat


dari segi daya tarik bangunan, variasi makanan,
Saat ini kebiasaan untuk pergi ke kafe menjadi ataupun fasilitas yang memadai pada sebuah
salah satu fenomena yang sedang terjadi di ka- kafe.
langan remaja ataupun orang dewasa.Kafe yang
dahulu hanya sebuah tempat untuk menjual Pada artikel sebelumnya yang di tulis oleh
makanan kecil dan minuman sekarang menjadi Rachman & Kusuma (2014) dinyatakanbahwa
tempat paling diminati masyarakat untuk meng- kebetahan merupakan kondisi psikologis dimana
habiskan waktu luang. Seseorang betah selama manusia merasa nyaman dan puas pada suatu
berjam-jam berada di sebuah kafe. Berbagai tempat sehingga senang untuk tinggal berlama-
aktifitas seperti membaca buku, menonton bola lama pada tempat tersebut.Nyaman dalam hal
bersama, atau hanya sekedar berinteraksi de- ini terkait faktor fisik dan non-fisik tempat. Pada
ngan teman dapat dilakukan di sebuah kafe. Indra (2001) saat melakukan evaluasi paska-
Ditambah maraknya kegiatan foto-grafi dan huni pada rumah susun sederhana Kota Bandar
sosial media yang akhir-akhir ini men-jadi minat Baru Kemayoran digambarkan kebetahan seba-
masyarakat. Masyarakat dapat mengunduh de- gai perasaan senang manusia yang meng-huni
ngan mudah foto bangunan yang me-reka suatu tempat yang dalam hal ini adalah rumah
datangi atau sekedar berbagi moment. Tak susun dan dili-hat dari waktu yang di-habiskan
jarang kini banyak terdapat kafe dengan konsep pada suatu tempat, lama tinggal, dan tidak
yang sedikit berbeda, demi alasan kepuasan adanya keinginan untuk pindah. Berbeda lagi
konsumen yang datang, dan tentu menyediakan dengan Purwantini (1988) mengenai kebetahan
spot-spot menarik bagi pengunjung untuk ber- pada rumah susun, ia mendefinisikan kebetahan
foto. Banyak hal yang dilakukan pemilik kafe un- yakni perbuatan sebagai pencermin-an dari
tuk membuat suasana kafe menjadi nyaman se- kondisi psikologis penghuni, karena sudah
Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2015 | E 029
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebetahan di Kafe : Perbedaan Preferensi Gender dan Motivasi

merasa senang di suatu tempat yang


dicerminkan melalui lama tinggal, rencana peng-
hunian, dan kepuasan penghunian. Sehingga
dapat ditarik kesimpulan bahwa kebetahan sese-
orang berada di sebuah kafe merupakan suatu
kondisi psikologis seseorang karena merasa
nyaman, senang, dan puas dengan segala
suasana dan fasilitas yang ada sehingga sese-
orang tanpa sadar telah menghabiskan waktu- Diagram 1. Histogram Karakteristik Jenis Kelamin
nya lama di kafe tersebut. Responden

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menge- Sampel dipilih dengan metode non-random
tahui faktor terbesar seseorang merasa betah sampling yaitu menggunakan accidental sam-
berada di dalam sebuah kafe.Diharapkan hasil pling (Kumar, 2005). Pengumpulan dengan
penelitian ini dapat memberikan manfaat seba- menggunakan kuesioner online ini dilakukan
gai dasar pemilik kafe dalam mempertimbang- karena pertimbangan bahwa yang akan menjadi
kan elemen-elemen pendukung kafe yang mem- responden adalah kalangan remaja sampai
pengaruhi kebetahan pengunjung yang datang. dewasa yang fasih mengakses internet. Selan-
jutnya responden diminta untuk menjawab
Metode pertanyaan-pertanyaan terbuka mengenai moti-
vasi mereka pergi ke kafe hingga opini mereka
Penelitian ini menggunakan metode penelitian mengenai faktor fisik maupun non-fisik dari
kualitatif (Creswell, 2008) dengan kategori sifat sebuah kafe yang membuat mereka betah.
penelitian eksploratif (Groat & Wang, 2002) Dengan begitu responden dapat menjawab lebih
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeks- bebas dan tepat sesuai dengan kondisi yang
plorasi faktor-faktor penting yang mempengaru- mereka rasakan masing-masing.
hi kebetahan seseorang berada di sebuah kafe.
Metode Analisis Data
Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini terdapat 3 tahapan analisis
Metode yang di gunakan adalah melalui pende- yaituopen coding, axial coding dan selective co-
katan Grounded Theory (Creswell, 1998). ding (Creswell, 1998). Berikut 3 tahapan ter-
Datadikumpulkan melalui kuesioneronlineyang sebut :
berisi pertanyaan-pertanyaan bersifat terbuka
(open ended) yang disusun dengan tujuan - Tahap open coding, yaitu merupakan tahap
untuk menggali lebih dalam apa yang dirasakan mengidentifikasikan kata kunci yang didapat dari
dan dipikirkan oleh responden tentang kebe- jawaban para responden mengenai faktor kebe-
tahan (Creswell,2008). tahan di kafe.

Pengambilan data melalui kuesioner online, - Tahap axial coding, yaitu membuat kategori-
disebarkan pada hari Kamis, 17 September 2015 kategori dari kata kunci yang didapat dari taha-
dan berakhir pada hari Minggu, 27 September pan sebelumnya. Untuk mengurangi kemungkin-
2015. Data yang didapat 85 responden, 36 res- an bias dalam pengategorian, pengategorian
ponden laki-laki dan 49 responden perempuan dapat dilakukan bersama-sama dengan orang
(Lihat pada diagram 1). Rentang umur yang di lain misalnya dengan teman (lihat gambar 1).
dapat 97,6% berumur 20-30 tahun, sisanya <20
tahun.

E 030 | Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2015


Nisa Farasa

Dari kata kunci tersebut telah teridentifikasi


kata-kata/frasaapasaja yang diwakili oleh kata
kunci tersebut.Kata kunci berinteraksi dengan
teman yaitu kata kunci dengan frekuensi paling
banyak mewakili kata-kata/frasaseperti me-
ngobrol, nongkrong, hang-out, meet-up dengan
teman, bercengkrama, termasuk di dalamnya
bertemu dengan pacar (lihat pada table 1)

Tabel 1. Representasi dari Kata Kunci Motivasi Pergi


ke Kafe dengan Jumlah Terbanyak

Gambar 1. Proses Analisis Axial Coding yang dilaku- Kata Kunci Kalimat yang diwakili
kan bersama-sama dalam workshop. - Mengobrol
- Nongkrong
- Tahap selective coding, yaitu mendeskripsikan Berinteraksi - Hang out
hubungan antar kategori yang memiliki kedeka- dengan teman - Meet up dengan teman
tan. Hubungan antar kategori ini dilakukan de- - Bercengkrama
ngan analisis korespondensi. - Bertemu pacar
- Makan
Makan dan Minum
Analisis dan Interpretasi - Minum
- Mengerjakan tugas
Motivasi Pergi ke Kafe Belajar - Baca buku
- Berdiskusi
Dari hasil dari open coding mengenai motivasi
seseorang pergi ke kafe dapat diketahui bahwa Dari hasil mengidentifikasi kata kunci, berdasar-
terdapat 11 kata kunci yang teridentifikasi kan hasil sebelumnya, kata kunci tersebut dapat
dengan total frekuensi 177(diagram 2). Kata dikategorikan kembali.Pengategorian kata kunci
kunci yang paling banyak muncul adalah berin- ini disebut tahap analisis axial coding. Pengate-
teraksi dengan teman (71 kata kunci) dan moti- gorian ini mengacu pada kedekatan makna yang
vasi untuk makan dan minum (24 kata kunci).
sama.
Selain itu terdapat beberapa kata kunci yang
sering muncul yaitu belajar (20 kata kunci),
refreshing (13 kata kunci), mengerjakan Faktor Penyebab Betah
pekerjaan (12 kata kunci), dan pertemuan (12
kata kunci). Selanjutnya, dari hasil analisis alasan penyebab
betah, faktor apa yang membuat seseorang
merasa betah berada di sebuah kafe diketahui
terdapat 67 kata kunci dari 13 kategori. Kategori
Menggunakan Internet 10
yang teridentifikasi paling banyak adalah
Kegiatan Hiburan 4
kenyamanan (51 responden) kemudian pemilih-
Eksperimen 4
an menu (39 responden), daya tarik desain (36
Refreshing 13 responden), adanya fasilitas tambahan (30
Makan dan Minum 24 responden) dan fasilitas hiburan (23
Berfoto 3 responden). (lihat pada diagram 3)
Pertemuan 12
Belajar 20 Responden 18 : “Tidak terlalu bising, ruang-
Mengerjakan Pekerjaan 12 an yang nyaman atau view yang bagus, ma-
Berinteraksi dengan Keluarga 4
kanan yang enak dan murah, adanya fasilitas
toilet atau mushola, koneksi internet gratis”.
Berinteraksi dengan Teman 71

0 50 100 Responden 54 : “Konsep unik dan nyaman


serta makanan yg enak”.
Diagram 2. Frekuensi Kata Kunci Motivasi Responden
Pergi ke Kafe
Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2015 | E 031
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebetahan di Kafe : Perbedaan Preferensi Gender dan Motivasi

Responden 69 : “Ada live musik, support - Desain bisa buat selfie


wifi, apalagi kalo ada terminal listrik untuk - Tema desain unik
sekedar ngecharge hp/laptop, tempat nyaman, - Desain tidak aneh-aneh
bersih, selebihnya soal service”. - Desain minimalis
- Pemilihan warna cat yang
Daya Tarik
soft
Desain
- Interior menarik
Keberadaan Orang Lain 3 - Tata ruang yang bagus dan
Kualitas Pelayanan 19 simple namun elegan
- Menggunakan ornamen
Fasilitas Hiburan 23
kayu
Pemilihan Menu 39
Skala Akrab 3 Tahap berikutnya adalah tahap selective coding
Fasilitas Ruang 7 pada tahap ini dapat diketahui hubungan antar
Fasilitas Tambahan 30 kategori yang didapat dari analisis sebelumnya.
Privasi 16
Selective coding dilakukan menggunakan ana-
lisis korespondensi untuk mengetahui kategori
Kenyamanan 51
kunci mana saja yang sering disebutkan secara
Aksesbilitas 9
bersamaan.Hasil analisis ini dapat di lihat pada
Unsur Alam 12
diagram 4.
Desain Perabot 14
Daya Tarik Desain Bangunan 36 Pada diagram tersebut dibandingkan antara
0 10 20 30 40 50 60 kategori faktor motivasi menurut perbedaan
gender. Dari analisis tersebut dapat diketahui
bahwa terdapat kata kunci-kata yang sering
Diagram 3. Frekuensi Kategori Faktor yang Mem-
disebutkan oleh responden laki-laki dan
pengaruhi Kebetahan di Kafe
perempuan memiliki perbedaan yang cukup
Kategori kenyamanan adalah kategori dengan signifikan.
frekuensi paling banyak mewakili kalimat-
kalimat responden yang menginginkan kafe ber- Motivasi pergi ke kafe menurut responden pe-
sih, nyaman, penghawaan yang baik, penca- rempuan cenderung berdekatan dengan mela-
hayaan yang cukup, tidak panas, suhu ruang-an kukan kegiatan belajar.Kata kunci dari belajar
sejuk, dan cozy (lihat pada table 2). meliputi kegiatan seperti mengerjakan tugas,
membaca buku, dan berdiskusi.Kemudian diiku-
Tabel 2. Representasi dari Kategori Faktor yang
Mempengaruhi Kebetahan di Kafe Jumlah Terbanyak ti dengan berfoto, bereksperimen, makan dan
minum. Sedangkan motivasi pergi ke kafe dari
sudut pandang responden laki-laki kata kunci
Kategori Kata Kunci
yang paling berdekatan adalah pertemuan,
- Kafe bersih dimana kata kunci pertemuan adalah kata kunci
- Nyaman yang mewakili kegiatan sepertirapat, bertemu
- Penghawaan baik
klien, bertemu dengan rekan kerja, dan janjian.
Kenyamanan - Pencahayaan cukup
- Kafe tidak panas
- Suhu ruangan kafe sejuk Dapat diinterpretasikan bahwa responden pe-
- Cozy rempuan memiliki kecenderungan bersifat te-
- Makanan enak kun menghabiskan waktu untuk belajarnya di
- Harga yang terjangkau tempat lain selain di rumah. Hal ini dimungkin
- Ada kopi
Pemilihan - Menu variatif terjadi jika seseorang merasa nyaman dengan
Menu - Inovasi baru untuk makan situasi beberapa kafe yang kondusif untuk be-
dan minuman lajar.Sedangkan pada responden laki-lakiyang
- Menu tidak umum dapat memiliki sifat profesionalitas dalam bekerja,
ditemui di kafe lain
mereka cenderung memilih tempat yang santai
dan rilekssaat bertemu dengan klien atau rekan
E 032 | Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2015
Nisa Farasa
kerja dikarenakan seseorang lebih mudah berko- kafe pada laki-laki (dapat dilihat pada diagram
munikasi dengan baik dengan adanya suasana 5).
yang mendukung.
Aksesibilitas (9)
Belajar (20) Desain Perabot (14)
Perempuan Perempuan
Bereksperimen (4) Daya Tarik Desain Bangunan (36)
Privasi (16)
Makan dan Minum (24)
Berfoto (3) Fasilitas Hiburan (23)
Mengerjakan Pekerjaan (12) Kenyamanan (51)
Berinteraksi dengan Teman (71) Kualitas Pelayanan (19)
Berinteraksi dengan Keluarga (4) Fasilitas Tambahan (30)
Menggunakan Internet (10) Pemilihan Menu (39)
Kegiatan hiburan (4) Fasilitas Ruang (7)
Pertemuan (12) Laki-laki
Laki-laki Skala Akrab (3)
Refreshing (13) Unsur Alam (12)
Keberadaan Orang Lain (3)

Diagram 4. Dendogram Faktor Motivasi pergi ke Kafe


dengan Gender
Diagram 5. Dendogram Faktor yang Mempengaruhi
Kebetahan di Kafe dengan Gender
Sedangkan pada kategori faktor yang me-
nyebabkan kebetahan di kafe, pada responden Jika ditinjau dari gender, segi motivasi pergi ke
perempuan kategori paling dekat adalah desain kafe, dan faktor yang mempengaruhi kebetahan
perabot dan aksebilitas.Desain perabot mewa- di kafe digabungkan maka kedekatan pada
kili kata kunci furniture yang bagus, sofa yang ketiga variable tersebut dapat dilihat pada
nyaman, tempat duduk bukan dari bahan keras, diagram 6 di bawah ini.
dan jarak tempat duduk dengan meja yang se-
suai.Kecenderungan ini bisa dikarenakan pe- Pada responden perempuan kedekatan pada
rempuan memiliki minat lebih pada pemilihan variable kegiatan belajar dan berfoto sedangkan
perabotan, sehingga mereka gemar berbenah faktor yang mempengaruhi kebetahan bagi
diri agar dalam melakukan kegiatan mereka perempuan adalah daya tarik desain bangunan
merasa nyaman. dan privasi.Dari analisis yang terjadi sangat ma-
suk akal jika perempuan menjadikan motivasi
Kategori pada responden laki-laki faktor ke- pergi ke kafe untuk belajar dan berfoto.
betahan pada kafe yang mendekati adalah fasi-
litas ruang, skala akrab, unsur alam, dan kebe- Responden laki-laki cenderung menjadikan ke-
radaan orang lain. Fasilitas ruang mewakili kata giatan pertemuandan refreshing sebagai moti-
kunci ada smoking area, ada mushola, WC ber- vasi mereka pergi ke kafe.Sedangkan faktor
sih dan wangi, dan ruang kafe buka 24 jam. Hal yang mempengaruhi kebetahan dapat ditinjau
yang menarik terdapat pada kedekatan variable dari kategori fasilitas ruangan, unsur alam, dan
pada responden laki-laki dengan kategori kebe- skala akrab. Sedangkan kata kunci kegiatan hi-
radaan orang lain. Pada kategori ini, keberadaan buran yang mewakili kegiatan menonton bola
orang lain mewakili kata kunci bisa cuci mata, bersama dan live accoustic cenderung di pe-
pengunjungnya ramai, banyak cewek bening. ngaruhi keberadaan orang lain menjadi faktor
Kecenderungan laki-laki terhadap lawan jenisnya utama kebetahan responden laki-laki berada
diungkapkan lebih terbuka dibanding perem- pada sebuah kafe (lihat pada diagram 6).
puan.Mereka mampu menyampaikan bahwa hal
ini salah satu yang menjadi faktor kebetahan di

Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2015 | E 033


Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebetahan di Kafe : Perbedaan Preferensi Gender dan Motivasi

Aksesibilitas (9)
validitas dan relibilitas yang baik.Karena data
Fasilitas Ruang (7) yang diambil dalam penelitian masih secara non-
Pemilihan Menu (39) random sampling alangkah baiknya jika pene-
Kualitas Pelayanan (19)
litian selanjutnya digunakan metode pengum-
Berinteraksi dengan Teman (71)
Kenyamanan (51)
pulan data secara random sampling, sehingga
Fasilitas Tambahan (30) ada batasan yang jelas misalnya responden
Belajar (20) yang diambil pada pengunjung kafe tipologi
Bereksperimen (4)
tertentu.
Berinteraksi dengan Keluarga (4)
Berfoto (3)
Mengerjakan Pekerjaan (12) Daftar Pustaka
Daya Tarik Desain Bangunan (36)
Menggunakan Internet (10) Creswell, J.W. 1998. Qualitative Inquiry and Research
Privasi (16) Design: Choosing Among Five Tradition. California:
Perempuan SAGE Publication, Inc.
Desain Perabot (14) Creswell, J.W. (2008). Research Design: Qualitative,
Makan dan Minum (24) Quantitative, and Mixed Methods Approaches .
Fasilitas Hiburan (23) California: Sage Publications, Inc.
Pertemuan (12)
Groat, L. & Wang, D. (2002).Architectural Research
Laki-laki
Refreshing (13)
Methods. New York: John Wiley & Sons. Inc.
Unsur Alam (12) Indra C, R.D. 2001. Evaluasi Pasca Huni Rumah Susun
Skala Akrab (3) Sederhana Kota Baru Bandar Kemayoran (Ditinjau
Keberadaan Orang Lain (3) dari Aspek Arsitektur, Lingkungan dan Perilaku).
Kegiatan hiburan (4) Tesis Magister Sains Ilmu Lingkungan (Tidak
dipublikasi). Jakarta: Universitas Indonesia
Kumar, Ranjit. 2005. Research Metodology, A Step by
Step Guide for Beginner. London: Sage Publications.
Diagram 6. Dendogram Faktor Motivasi Pergi ke Purwantini, Julianti. 1988. Faktor-faktor yang
Kafe, Faktor yang Mempengaruhi Kebetahan di Kafe, Mempengaruhi Kebetahan Penghuni Rumah Sususn
dan Gender Sewa Harian. Tesis Magister Sains Ilmu Lingkungan
(Tidak dipublikasi). Jakarta: Fakultas Paskasarjana
Kesimpulan Universitas Indonesia.
Rachman, R.A. & Kusuma, H.E. (2014). Definisi
Dari penelitian yang dilakukan maka disimpulkan Kebetahan dalam Ranah Arsitektur dan Lingkungan-
bahwa kebetahan seseorang berada di sebuah Perilaku.Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2014, Program
Studi Teknik Arsitektur, Universitas Sriwi-jaya, Nov.
kafe merupakan suatu kondisi psikologis sese-
2014.
orang karena merasa nyaman, senang, dan
puas dengan segala suasana dan fasilitas yang
ada sehingga seseorang tanpa sadar telah
menghabiskan waktunya lama di kafe tersebut.

Gendermemiliki korespondensi dengan kategori


faktor kebetahan dan motivasi pergi ke
kafe.Masing-masing memiliki motivasi berbeda
yang dipengaruhi oleh faktor kebetahan yang
berbeda juga.Perempuan cenderung menjadikan
kafe sebagai tempat motivasi mereka belajar
dan mengekspresikan diri dalam foto. Sedang-
kan laki-laki cenderung lebih terbuka dengan
faktor kebetahan di kafe yaitu unsur alam,
fasilitas ruangan,keberadaan orang lain dan
skala akrab.

Penelitian yang dilakukan adalah penelitian


sederhana yang masih membutuhkan tingkat

E 034 | Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2015

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai