Anda di halaman 1dari 13

Contoh 1.

1
Tentukan diameter sebuah poros silinder untuk meneruskan daya 10 kW pada 1450 rpm. Disamping
beban puntir, diperkirakan pula akan dikenakannya beban lentur.
Sebuah alur pasak perlu dibuat, dan dalam sehari akan bekerja selama 8 jam dengan tumbukan
ringan. Bahandiambil baja batang difinis dingin S30C.

Soal

Tentukan diameter sebuah poros silinder untuk meneruskan daya 15 kW pada 1300 rpm. Disamping
beban puntir , diperkirakan tidak akan dikenakan beban lentur. Bahan poros S30C , serta daya rat rata
permukaan sedang . Sebuah alur pasak perlu dibuat dan dalam sehari akan bekerja selama 10 jam
dengan tumbukan sedang. Bahan pasak S40C
PERENCANAAN POROS

1. Daya
P= 15 kW

2. Bekerja 8 jam sehari, tumbukan ringan -> normal


fc = 1.5 (tabel 1.6)

3. Daya Rencana
Pd = 22.5 kW (1.1)

4. Torsi yang mungkin terjadi


n= 1300 rpm
T= 16857.692 kgf.mm (1.3)

5. Material S30C (lihat tabel)


σB = 48 kgf/mm2

6. Tegangan geser izin


Sf1 = 6.0 40% batas kelelahan tarik kira-kira 45% batas kekuatan tarik
Sf2 = 2.2 Kekasaran permukaan, 1,3 - 3,0
τa = 3.636 kgf/mm2 (1.5)

7. Faktor Kereksi kondisi momen


Kt = 1.5 Halus =1, sedikit tumbukan = 1.0 - 1.5, tumbukan besar= 1.5 - 3.0
Cb = 1.0 Momen bengkok: tidak ada =1, ada = 1.2- 2.3

8. Diameter poros
ds = 32.855 mm (1.6)
ds = 38 mm (Tabel 1.7)
ar= 1.5 - 3.0
PERENCANAAN PASAK
Hasil terakhir poros (tanpa pasak)
ds = 38 mm dari perhitungan pasak sebelumnya

9. Poros dibuat bertangga untuk dipasang bantalan dan pasak


D= 40 mm Diameter Bantalan
r= 1 mm Jari-jari fillet

10. Konsentrasi tegangan pada poros bertangga, β (gambar 1.2)


D/ds = 1.053
r/ds = 0.026
β= 1.5

Konsentrasi tegangan pada Alur Pasak, α (gambar 1.1)


r= 0.400 mm (Tabel 1.8, hal 10)
r/ds = 0.011
α= 3.1
α atau β = 3.1 Nilai konsentrasi tegangan yang dipakai (yg lebih besar antara α dan β)

11. Tegangan geser yang terjadi


τ= 1.567 kgf/mm2 (1.4)

12. Periksa kelayakan poros melalui formula tegangan izin >= tegangan yg terjadi

Syarat
2.581 >= 2.350 -> Terpenuhi !!
PERENCANAAN PASAK
Naikkan diameter poros (Tabel 1.7, hal 9) 38
ds = 40 mm

9. Poros dibuat bertangga untuk dipasang bantalan dan pasak


D= 42 mm Diameter Bantalan
r= 1 mm Jari-jari fillet

10. Konsentrasi tegangan pada poros bertangga, β (gambar 1.2)


D/ds = 1.050
r/ds = 0.025
β= 1.45

Konsentrasi tegangan pada Alur Pasak, α (gambar 1.1)


r= 0.400 mm (Tabel 1.8, hal 10)
r/ds = 0.010
α= 3.2
α atau β = 3.2 Nilai konsentrasi tegangan yang dipakai (yg lebih besar antara α dan β)

11. Tegangan geser yang terjadi


τ= 1.343 kgf/mm2 (1.4)

12. Periksa kelayakan poros melalui formula tegangan izin >= tegangan yg terjadi

Syarat
2.500 >= 2.015 -> Terpenuhi !!!
Perhitungan Pasak (Panjang pasak benam tidak boleh lebih dari 1.3 x diameter poros)
(Contoh 1.5, halaman 27)

8. Diameter poros
ds = 40 mm

9. Gaya tangensial (yg bekerja terhadap pasak)


T = 16857.69 kgf.mm
F = 842.885 kgf (1.27)

10. Penampang pasak (untuk diameter 40 mm), lihat tabel 1.8, hal 10
B= 12 mm
H= 8 mm
t1 = 5 mm
t2 = 3.3 mm

11. Material pasak


Material S40C
σB= 55 kgf/mm2
Sfk1 = 6.0 40% batas kelelahan tarik kira-kira 45% batas kekuatan tarik, umum diambil 6 (hal 25)
Sfk2 = 3.0 Jenis beban, perlahan :1-1.5, hentakan ringan: 1.5-3.0, hentakan kasar; 2-5

12. Tegangan geser izin


τka = 3.056 kgf/mm2 (1.5)
Tegangan permukaan izin
pa = 8 kgf/mm2

13. Panjang minimal pasak


L1 = 23.0 mm (1.28)

tmin = 3.3 mm
L2 = 31.9 mm (1.30)

L min = 31.9 mm

14. Panjang pasak jadi


Lk = 32.0 mm <-

15. Periksa kelayakan pasak


b/ds = 0.300 0.25 0.300 0.35 OK
Lk/ds = 0.800 0.75 0.800 1.5 OK

16. Ukuran Pasak dipilih


Lk = 32.0 mm
mum diambil 6 (hal 25)

Anda mungkin juga menyukai