Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang
Peningkatan jumlah penduduk Indonesia yang berusia produktif, saat ini terus
mengalami kenaikan yang signifikan, dan diprediksi pada tahun 2045 Indonesia
mendapatkan bonus demografi. Kuantitas SDM usia produktif yang melimpah
tersebut, haruslah dibarengi dengan kualitas SDM-nya, agar bonus demografi
tersebut dapat berdampak baik bagi bangsa Indonesia dan mensejahterakan
masyarakatnya. Upaya untuk meningkatkan kualitas SDM, dapat melalui bidang
pendidikan. Salah satu bidang keilmuan inti, untuk menunjang perkembangan suatu
bangsa yaitu bidang teknologi dan manufaktur, seperti bidang kejuruan teknik. Hal
lain yang juga penting dalam rangka memaksimalkan bonus demografi Indonesia
yaitu dengan memperbanyaknya industri-industri dalam negeri serta karya-karya
anak bangsa sehingga nantinya Indonesia menjadi negara yang dapat memenuhi
kebutuhan dalam negerinya sendiri bahkan menjadi negara eksportir.
Berdasarkan data dari Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK),
kebutuhan mesin latih CNC Milling Trainer yaitu 4.491 unit, kemudian ditambah
juga dengan adanya peluang pasar dari industri skala kecil dan menengah akan
kebutuhan mesin CNC Milling dengan harga yang relatif lebih rendah dibanding
dengan merk ternama, namun diharapkan memiliki kualitas mesin yang mendekati
kulaitas merk ternama tersebut. Maka, untuk menangkap peluang tersebut,
POLMAN Bandung memproduksi mesin CNC Milling 3 Axis.
Progres tahapan produksi mesin CNC Milling 3 Axis POLMAN telah
mencapai Tingkat Kesiapterapan Teknologi (TKT) level 6 yaitu demonstrasi mesin
atau prototipe mesin sudah selesai dibangun. Selanjutnya, diperlukannya penelitian
lanjutan untuk meningkatkan level TKT menjadi level 7 yaitu pengujian
pengoperasian mesin dan level 8 yaitu penyempurnaan spesifikasi mesin.
Salah satu aspek terpenting pada kualitas Mesin CNC yaitu kualitas produk
yang dihasilkan. Berbicara mengenai kualitas produk manufaktur, erat kaitannya
dengan dimensi dan geometri dari produk yang dihasilkan tersebut. Menurut
(Prakosa et al., 2010), agar mampu menghasilkan produk yang sesuai dengan
spesifikasi, maka mesin perkakas harus memenuhi persyaratan kualitas yang lebih
tinggi dibandingkan dengan spesifikasi produk yang akan diproduksi pada mesin
tersebut. Namun pada dasarnya, dalam proses pemesinan terdapat penyimpangan
atau kesalahan yang bersumber dari mesin perkakas itu sendiri, seperti kesalahan
geometri, kesalahan servo, defleksi akibat beban statis & dinamis dan kesalahan
termal.
Kesalahan geometri menjadi penyebab terbesar pada keakurasian dan
kepresisian mesin perkakas, yang akhirnya secara langsung akan berpengaruh
secara signifikan terhadap ketelitian geometri benda kerja yang dihasilkan
(Setiawan et al., 2015). Kesalahan geometri mesin perkakas yang terjadi dapat
dikurangi dengan dua cara (i) desain dan pembuatan mesin perkakas yang presisi,
serta (ii) mengatur parameter kompensasi error.
Untuk mengetahui nilai dari penyimpangan geometri pada suatu mesin
perkakas, maka perlu dilakukan kegiatan pengujian ketelitian geometri. Pengujian
ketelitian geometri dapat dilakukan dalam keaadaan tidak dibebani (non-cutting),
seperti proses pengujian geometri mesin dengan menggunakan alat ukur ballbar
dan laser interferometer. Kemudian pengujian pemotongan (cutting) dilakukan
untuk mengkaji nilai penyimpangan akibat defleksi spindle yang terjadi selama
proses pemotongan, terhadap penyimpangan geometri mesin perkakas tersebut.
Kajian defleksi spindel dilakukan melalui metode simulasi dengan elemen
hingga/finite element method (FEM), dan uji eksperimen melalui pemotongan
benda uji (circle diamond square test) sesuai standar ISO 10791-7. Hasil
penyimpangan tersebut dibandingkan dengan status penyimpangan geometri mesin
berdasarkan standar ISO 10791-2:2001 dan ISO 10791-4:1998.
Dari konsep tersebut, penulis akan melakukan penelitian untuk Tugas Akhir
yang berjudul, “Perbaikan Kualitas Produk Yang Dihasilkan Oleh Mesin CNC
Vertikal Milling 3 Axis Produksi POLMAN Berdasarkan Penyimpangan Geometri
Mesin dan Defleksi Spindel”. Metode pengurangan kesalahan geometri mesin akan
dilakukan dengan metode pengaturan parameter kompensasi error pada controller
mesin. Kajian data penyimpangan akan dianalisa untuk mengetahui hipotesis faktor
penyebab penyimpangan tersebut serta rekomendasi tindakan perbaikan dan
perawatan yang dapat diambil untuk mengurangi faktor penyebab.
Dengan dilaksanakannya kegiatan penelitian tugas akhir ini, dapat dilakukan
identifikasi besarnya nilai penyimpangan machining work pada pemesinan mesin
CNC Vertikal Milling 3 Axis Produksi POLMAN akibat dari penyimpangan
geometri mesin dan defleksi pada spindle yang terjadi, serta langkah solutif untuk
meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan melalui metode meng-input nilai
kompensasi penyimpangan machining work berdasarkan akumulasi nilai
penyimpangan geometri mesin dan defleksi pada spindle. Yang mana hal tersebut
sejalan dalam rangka meningkatkan level TKT mesin CNC Milling produksi
POLMAN menjadi level 7 yaitu pengujian pengoperasian mesin dan level 8 yaitu
penyempurnaan spesifikassi mesin.

1. 2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diterangkan diatas, maka yang menjadi
rumusan masalah pada penelitian tugas akhir ini di antaranya adalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana proses untuk mengidentifikasi penyimpangan geometri mesin pada
mesin perkakas CNC Vertikal Milling 3 Axis Produksi POLMAN dalam
kondisi tanpa beban (non-cutting)?
2. Bagaimana proses untuk mengidentifikasi penyimpangan geometri mesin
akibat dari defleksi spindle yang terjadi saat proses pemesinan (cutting) pada
mesin perkakas CNC Vertikal Milling 3 Axis Produksi POLMAN?
3. Bagaimana hasil identifikasi dan status dari hasil pengukuran penyimpangan
geometri mesin dan defleksi spindle pada mesin perkakas CNC Vertikal
Milling 3 Axis Produksi POLMAN berdasarkan standar ISO?
4. Berapa nilai parameter kompensasi geometri error yang harus dimasukan pada
controller mesin berdasarkan akumulasi dari nilai penyimpangan geometri
mesin dan defleksi pada spindle untuk menstandarkan geometri error mesin
sesuai standar ISO?
5. Bagaimana hasil identifikasi dan status dari hasil pengukuran ulang
penyimpangan geometri mesin perkakas CNC Vertikal Milling 3 Axis
Produksi POLMAN setelah dimasukan nilai kompensasi error pada controller
mesin?
6. Apa saja rekomendasi langkah-langkah perbaikan dan perawatan yang harus
ditempuh berdasarkan nilai penyimpangan geometri mesin yang diuji?

1. 3 Ruang Lingkup dan Batasan Masalah


Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijabarkan, maka dibuat ruang
lingkup untuk membatasi pembahasan masalah meliputi:
1. Objek mesin perkakas yang diukur yaitu Mesin CNC Vertikal Milling 3 Axis
Produksi POLMAN di workshop Jurusan Teknik Manufaktur POLMAN
Bandung.
2. Metode pengukuran ketelitian geometri yang digunakan adalah pengukuran
yang dilaksanakan dalam keadaan tanpa beban pemotongan dan dengan beban
pemotongan.
3. Alat yang digunakan dalam pengujian tanpa beban yaitu ballbar dan laser
interferometer yang telah dikalibrasi.
4. Pengujian dengan menggunakan ball bar, pada bidang XY, XZ, dan YZ
dilakukan di 15 titik dengan pergerakan 360 ̊ atau 180 ̊ yang menyesuaikan
dengan travel pergerakan mesin dengan panjang ball bar yang dipilih yaitu 100
mm.
5. Untuk pengujian penyimpangan geometri mesin akibat dari defleksi spindle
yang terjadi saat proses pemesinan (cutting) dilakukan melalui metode simulasi
dengan elemen hingga/finite element method (FEM), dan uji eksperimen
melalui pemotongan benda uji (circle diamond square test) sesuai standar ISO
10791-7.
6. Kondisi penyimpangan geometri mesin perkakas CNC yang diukur dan
dianalisis berupa ketelitian interpolasi lingkaran, pemosisian sumbu linear,
kelurusan horizontal dan vertikal, angular pitch dan angular yaw, dan
ketegaklurusan antar sumbu.
7. Perbaikan kualitas produk yang dihasilkan mesin perkakas CNC Vertikal
Milling 3 Axis Produksi POLMAN dilakukan dengan metode memasukan nilai
kompensasi error pada controller mesin berdasarkan akumulasi nilai
penyimpangan geometri mesin dan defleksi spindle.
8. Analisis data hasil pengukuran yang dilakukan hanya untuk menstandarkan
penyimpangan geometri yang terjadi pada mesin perkakas CNC yang dijadikan
objek uji

1. 4 Tujuan
adapun tujuan dari penulisan karya tulis ilmiah ini adalah :
1. Mengidentifikasi kondisi dan status penyimpangan geometri yang terjadi pada
Mesin CNC Vertikal Milling 3 Axis Produksi POLMAN berdasarkan standar
ISO.
2. Menstandarkan penyimpangan geometri dan meningkatkan kualitas produk
yang dihasilkan oleh mesin perkakas CNC Vertical Milling yang dijadikan
objek mesin uji melalui metode memasukan parameter nilai kompensasi error
geometri pada controller mesin.
3. Mengetahui dan memberikan saran atau rekomendasi mengenai langkah-
langkah perbaikan dan perawatan lebih lanjut berdasarkan data hasil
pengukuran geometri yang dilakukan.

1. 5 Manfaat
Manfaat yang diharapkan penulis dari hasil penelitian ini antara lain :
1. Dengan adanya penelitian ini, penulis dapat memiliki pemahaman yang
mendalam mengenai analisa pengujian penyimpangan geometri dengan
metode tanpa beban menggunakan ball bar dan laser interferometer serta
pengujian defleksi spindle melalui metode simulasi dengan elemen
hingga/finite element method (FEM), dan uji eksperimen melalui pemotongan
benda uji (circle diamond square test) sesuai standar ISO 10791-7.
2. Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi dalam proses penelitian yang
berkaitan dengan penyimpangan geometri.
3. Dengan dilakukanya penelitian ini, kualitas produk yang dihasilakan dan
penyimpangan geometri pada Mesin CNC Vertikal Milling 3 Axis Produksi
POLMAN dapat distandarkan sesuai standar ISO, melalui metode memasukan
parameter nilai kompensasi error pada controller mesin.
4. Dari hasil penelitian ini penulis dapat mengetahui dan merekomendasikan
langkah langkah perbaikan dan perawatan yang harus dilakukan berdasarkan
hasil penyimpangan geometri Mesin CNC Vertikal Milling 3 Axis Produksi
POLMAN.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3. 1 Diagram Alir

Mulai

Identifikasi masalah

Studi literatur
B

Perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan


penelitian, dan metodologi penelitian

Pengukuran penyimpangan Pengukuran penyimpangan


geometri dalam keadaan geometri akibat defleksi
non-cutting dengan alat spindel selama proses
ukur ball bar dan laser pemotongan (cutting)
interferometer

Apakah data Tidak


pengukuran sudah
mencukupi?

Ya

Analisa dan pengolahan


data hasil pengukuran
cutting dan non-cutting

A
A

Akumulasi nilai geometry


error machining work yang
terjadi

Membandingkan nilai
geometry error machining
work yang terjadi dengan
standar ISO B

Sesuai dengan Tidak Entry compentation


standar? geometry error pada
controller mesin

Ya

Rekomndasi kegiatan
perbaikan dan perawatan

Kesimpulan

Selesai

3. 2 Jenis Pendekatan Penelitian


Jenis pendekatan penelitian yang dilakukan pada tugas akhir ini merupakan
jenis pendekatan secara kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang
menggunakan proses data-data yang dilakukan dengan kajian pemikiran yang
sifatnya ilmiah berupa angka sebagai alat menganalisis dan melakukan kajian
penelitian terutama mengenai apa yang sudah diteliti (Kasiram, 2010). Data yang
diperoleh nantinya akan dianalisis untuk mendapatkan angka penyimpangan
geometri yang terjadi pada mesin CNC Vertikal Milling 3 Axis Produksi POLMAN
untuk selanjutnya di input pada controller mesin untuk mengurangi kesalahan
penyimpangan geometri yang terjadi.
3. 3 Objek dan Alat Penelitian
Objek penelitian yang akan digunakan dalam Tugas Akhir ini adalah mesin
CNC Vertikal Milling 3 Axis Produksi POLMAN. Adapun alat ukur yang akan
digunakan untuk pengujian tanpa beban (non-cutting) adalah laser interferometer
dan ballbar. Kemudian untuk pengujian dengan beban (cutting) melalui
pemotongan benda uji (circle diamond square test) dengan alat, bahan, dan
parameter pemotongan yang sesuai dengan standar ISO 10791-7.

3. 4 Tempat Penelitian
Pelaksanaan tugas akhir ini, baik kegiatan pengukuran dan analisis data hasil
pengukuran akan dilaksanakan di workshop Jurusan Teknik Manufaktur, Politeknik
Manufaktur Bandung.

3. 5 Jenis Data dan Sumber Data Penelitian


Jenis data yang digunakan penulis dalam menyusun tugas akhir ini adalah data
kuantitatif. Data kuantitatif merupakan jenis data yang dapat diukur atau dihitung
secara langsung, yang berupa informasi atau penjelasan yang dinyatakan dengan
bilangan atau bentuk angka (Sugiyono, 2010). Dalam tugas akhir ini, data
kuantitatif diperlukan untuk menganalisis penyimpangan yang terjadi pada mesin
CNC yang sedang diuji.

1. Sumber Data Primer


Sumber data primer yaitu data yang dikumpulkan oleh peneliti dari sumber
pertama. Adapun yang menjadi sumber data primer dalam penelitian tugas akhir ini
adalah data atau nilai penyimpangan geometri hasil pengukuran dalam keadaan
tanpa beban (non-cutting) dengan menggunakan laser interferometer dan ballbar,
dan penyimpangan geometri akibat defleksi spindel melalui simulasi dengan
elemen hingga/finite element method (FEM) dan uji pemotongan (cutting) dengan
pemotongan benda uji (circle diamond square test) sesuai dengan standar ISO
10791-7.
2. Sumber Data Sekunder
Sumber data sekunder yaitu data yang dikumpulkan oleh peneliti dari sumber
kedua. Adapun yang menjadi sumber data sekunder dalam penelitian tugas akhir
ini adalah penelitian sebelumnya dan jurnal-jurnal yang relevan dengan pemelitian
ini.

3. 6 Teknik pengumpulan data


Dalam menyelesaikan tugas akhir ini, peneliti melakukan beberapa jenis teknik
pengumpulan data sebagai berikut :

1. Studi Literatur
Studi literatur dilakukan untuk mendapatkan referensi agar dapat memahami
tinjauan pustaka berdasarkan buku – buku, modul pembelajaran, artikel, jurnal
penelitian nasional maupun internasional, dan hasil pengukuran yang sudah
dilakukan oleh peneliti terdahulu mengenai penelitian serupa yang dapat
menunjang pembahasan dan penyelesaian masalah.

2. Diskusi
Diskusi dilakukan dengan pembimbing serta pihak yang berkaitan secara
langsung dalam penyusunan tugas akhir dan pelaksanaan penelitian
pengukuran untuk membantu menunjang pembahasan dan penyelesaian
masalah.

3. Observasi
Observasi dilakukan untuk mendapatkan data pengukuran penyimpangan
geometri pada mesin CNC Vertikal Milling 3 Axis Produksi POLMAN .

3. 7 Teknis Analisa Data


Untuk memperoleh pembahasan yang tepat dan sistematis terkait dengan topik
yang dibahas, maka dari data-data yang sudah terkumpul tersebut diperlukan suatu
teknik analisisa yang tepat dan terarah, sehingga kesimpulan akhir sebagai jawaban
atas rumusan permasalahan yang ada dapat tercapai. Analisis data penelitian
bertujuan untuk menyederhanakan dan membatasi temuan – temuan hingga
menjadi suatu data yang teratur dan tersusun. Berikut langkah – langkah yang dapat
ditempuh dalam proses pelaksanaan analisisa data dalam penyusunan tugas akhir :
1. Pengumpulan data yang dilakukan dengan kegiatan pengukuran penyimpangan
geometri dalam kondisi non-cutting dengan menggunakan alat ukur laser
interferometer dan ballbar. Kemudian, pengukuran penyimpangan geometri
akibat defleksi spindle dilakuan melalui simulasi dengan elemen hingga/finite
element method (FEM) dan uji pemotongan (cutting) dengan pemotongan
benda uji (circle diamond square test) sesuai dengan standar ISO 10791-7.

2. Langkah reduksi data dengan membuat ringkasan dan menelusuri data hasil
pengukuran dengan maksud menyisihkan data atau informasi yang tidak
relevan.

3. Penyajian data dengan mendeskripsikan sekumpulan informasi nilai


penyimpangan geometri hasil pengukuran secara tersusun yang
memungkinkan adanya penarikan kesimpulan akhir dan pengambilan tindakan.
Penyajian data dilakukan dalam bentu tabel sesuai dengan kelompok
pengukuran dan penyimpangan yang sudah ditentukan pada batasan masalah.

4. Data dari nilai penyimpangan yang sudah dikumpulkan, dan disajikan,


selanjutnya dibandingkan dengan standar ISO yang sudah ditentukan sesuai
dengan alat ukur yang digunakan dan dianalisis berdasarkan hasil pengukuran
dan plot interpretation yang terlampir pada software yang digunakan.

5. Hasil data dari penyimpangan geometri mesin dan penyimpangan akibat


defleksi spindel, dikumulatifkan untuk mendapatkan nilai compentation
geometry error yang akan dimasukan pada controller mesin untuk mengurangi
kesalahan geometri yang terjadi dan memperbaiki kualitas produk yang
dihasilkan mesin tersebut.

6. Mendeskripsikan data yang diperoleh sesuai dengan fakta yang terdapat


dilapangan untuk menjawab pertanyaan rumusan masalah penelitian dan
mencapai tujuan penelitian yang sudah ditentukan sebelumnya. Penarikan
kesimpulan dilakukan dengan kegiatan menemukan makna dari data yang telah
disajikan dan dianalisis sehingga memberikan saran atau rekomendasi yang
dapat diberikan pada mesin mesin CNC Vertikal Milling 3 Axis Produksi
POLMAN.

3. 8 Sistematika Penulisan
Dalam penulisan karya tulis ilmiah ini penulis menggunakan sistematika
penulisana adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN, berisi mengenai latar belakang, rumusan masalah, ruang
lingkup, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi, dan
sistematika penulisan.
BAB II KAJIAN PUSTAKA, berisi mengenai teori yang mendukung dan berkaitan
dalam proses pengukuran, analisa, dan perbaikan penyimpangan geometri mesin
CNC Milling 3 Axis.
BAB III PERENCANAAN KEGIATAN, berisi mengenai rancangan dari seluruh
kegiatan pengukuran, analisa, dan perbaikan penyimpangan geometri mesin CNC
Milling 3 Axis.
BAB IV PELAKSANAAN DAN EVALUASI HASIL PERBAIKAN, berisi
mengenai hasil pengukuran, hasil analisa penyimpangan, dan hasil perbaikan
penyimpangan geometri mesin CNC Milling 3 Axis.
BAB V PENUTUP, berisi kesimpulan dan saran yang didapat dari hasil seluruh
kegiatan dari proses analisis penyimpangan geometri pada mesin CNC Milling 3
Axis.
3. 9 Jadwal Kegiatan
3. 10 Rencana Anggaran Biaya

Anda mungkin juga menyukai