Anda di halaman 1dari 7

Prosiding NCIET Vol.

2 (2021) A104-A110
2nd National Conference of Industry, Engineering and Technology 2021,
Semarang, Indonesia.

RANCANG BANGUN PEMBUATAN JIG FRAME SEPEDA LIPAT

Ampala Khoryanton *, Nanang Budi Sriyanto, Ali Sai’in

Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Semarang, Jl Prof. H. Soedarto, S.H.Tembalang,


Semarang, 50275
*E-mail: ampala.khoryanton@polines.ac.id

Abstrak

Penggunaan Jig frame yang digunakan pada industri sepeda lipat dilaporkan mengalami masalah
pengeluaran produk dengan melihat pengaruh-pengaruh yang menyebabkan kualitas dan produksi yang
kurang optimal. Banyaknya pesanan membuat perusahaan mengalami lossing produksi/jam pada
rangkaian jig frame. Permasalahan tersebut berakibat pada tidak tercapainya target produksi perusahaan.
Hal ini disebabkan karena penggunaan jig pada setiap bagian terpisah. Oleh sebab itu, rancang bangun
pembuatan frame sepeda lipat menjadi solusi untuk pemecahan masalah yang ada pada industri. Untuk
dimensi jig frame adalah 1400 x 895 x 300 [mm]. Dengan penggunaan jig frame sepeda lipat yang
dibuat dapat mempermudah dan mempercepat proses pengelasan pada frame sepeda lipat. Hal ini
disebabkan dalam satu jig terdapat 3 bagian untuk pengelasan frame sepeda lipat.

Kata Kunci: Jig frame; sepeda lipat; pengelasan.

PENDAHULUAN
Dalam suatu proses produksi massal dari sustu produk, keberadaan jig sangat penting
peranannya terutama dalam menjaga konsisitensi kualitas dari tiap-tiap produk yang
dihasilkan. Jig merupakan sebuah komponen yang berfungsi untuk memegang serta
mengorientasikan benda kerja ke arah yang sesuai untuk dilakukan proses pengerjaan
berikutnya dan memastikan benda tersebut tidak mengalami pergerakan ketika dikerjakan
(Ferry hartanto, 2010). Berdasarkan fungsinya tersebut, kepresisian dimensi dari jig itu
sendiri sangatlah penting dalam menghasilkan benda kerja yang diinginkan karena dengan

A. 104
Ampala Khoryanton, dkk. / NCIET Vol. 2 (2021) A104-A110

adanya kesalahan dimensi pada jig, maka otomatis dimensi benda kerja juga akan ikut
menyimpang dari yang direncanakan.
Pada penelitian ini dibahas mengenai proses perancangan serta pembuatan dan
pengujian jig untuk menahan gaya pengelasan pada proses pengelasan sepeda lipat di
bagian batang depan, batang tengah,dan engselnya. Untuk masing- masing proses tersebut
dapat menunjukkan kehandalan jig tersebut dalam menahan gaya yang terjadi ataupun
mengindikasikan adanya faktor lain yang menyebabkan terjadinya penyimpa ngan
tersebut seperti adanya pengaruh gaya pengerutan yang terus terjadi selama beberapa saat
setelah benda dilepaskan dari jignya.
Perkembangan industri yang sangat pesat membuat persaingan di dunia industr i
menuntut adanya alat yang bisa membantu proses produksi agar bisa lebih cepat dan
mampu menghasilkan produk dengan jumlah yang banyak dalam waktu yang singkat serta
mengurangi biaya produksi,salah satu cara untuk meningkatkan kualitas dan produksi
diperlukan perindustrian sepeda agar lebih efisien, dan tidak terjadi kesalahan dalam proses
pembuatan jig maka dilakukan pengambilan data.

Gambar 1. 1 Jig Frame


Penggunaan Jig frame yang digunakan pada industri sepeda dilaporkan mengala mi
masalah pengeluaran produk dengan melihat pengaruh-pengaruh yang menyebabkan
kualitas dan produksi yang kurang optimal, Hasil dari kinerja produksi frame sepeda pada
umumnya mengunakan pengelasan dengan jig yang terpisah menjadi 3 bagian disini dapat
kita simpulkan bahwa penyebab terjadinya lossing produksi/jam pada rangkaian jig frame.
Permasalahan tersebut berakibat pada tidak tercapainya target produksi perusahaan.

A. 105
Ampala Khoryanton, dkk. / NCIET Vol. 2 (2021) A104-A110

Gambar 1. 2 Penangganan Jig

Selain itu dengan penanganan penggelasan frame yang dilakukan dengan bagian yang
terpisah oleh operator. masih memiliki kelemahan salah satu diantaranya keterlambatan jam
produksi yang kurang maksimal dan banyak nya oprator yang mengisi job pengelasan frame
, dan menurut penulis hal tersebut dapatmenimbulkan kerugian 40% dalam pengisian job
kerja pengelasan frame Berdasarkan masalah tersebut muncul kebutuhan akan suatu alat
untuk membantu proses penanganan pada sistem produksi Jig frame dengan
menggunakan “RANCANG BANGUN PEMBUATAN J I G FRAME SEPEDA LIPAT”.

METODE PENELITIAN
Pemilihan Desain
Perancangan rancang bangun pembuatan jig frame sepeda lipat dilakukan beberapa
tahapan agar dapat tercapai fungsi dan beberapa kriteria yang dikehendaki.
Sistem finishing pengelasan pabrik sepeda pada umumnya masih menggunakan alat Jig
manual, dan menggunakan posisi pengelasan pipa 2G atau material tegak, pengelasannya
horizontal, dimana untuk pipa atau material tidak dapat diputar. Sehingga operator las harus
berputar untuk mengelas mengelilingi, melepaskan pengunci dan membalikan frame
tersebut, hal ini sanggat bermasalah pada borosnya waktu saat finishing pengelasan,
sehingga hasil yang dicapai kurang memenuhi harapan seperti kapasitas pengelasan yang
kurang maksimal, faktor kerapian yang masih sangat kurang, dan keamanan serta
kenyamanan operator dalam bekerja.
Hal ini yang mendasari dan melatar belakangi penelitian ini, maka dibuatlah suatu alat
Rancang Bangun Pembuatan Jig Frame Sepeda Lipat yang mampu digunakan dalam
pengelasan yang dapat menghasilkan kapasitas produksi lebih cepat dari biasanya dalam satu
waktu alat ini akan meninggkatkan tingkat kecepatan waktu dan kenyamanan bagi operator
pengelasan dan tentunya meningkatkan hasil produksi pada perindustrian sepeda.

A. 106
Ampala Khoryanton, dkk. / NCIET Vol. 2 (2021) A104-A110

Perancangan Proses
Proses perancangan dimulai dengan mengidentifikasi kebutuhan akan suatu produk, yang
nantinya akan terpenuhi atau terpecahkan jika diciptakannya suatu alat baru atau modifikas i
alat yang telah ada.
Mekanisme Alternatif Pemilihan Desain
Sebagai Solusi atas Masalah dan latar belakang perancangan ini, alternative desain
rancang bangun pembuatan frame sepeda lipat yang kemudian akan dipertimbangkan dan
dilakukan pemilihan alternative desain terbaik.
Mekanisme Analisa Pemilihan Desain
Pada pemilihan desain Rancang Bangun Pembuatan Frame Sepeda Lipat, ini
menggunakan metode Weighted Objectives dari buku Engineering Design Method karya
Nigel Cross sehingga didapat desain yang paling baik dan sesuai dengan yang diinginkan.
Kesimpulan Desain yang Dipilih
Dari alternatif desain yang ditawarkan dengan membandingkan kelebihan serta
kekurangan dari masing- masing desain maka dipilih desain terbaik sebagia rancangan yang
akan digunakan.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Perhitungan Manual Rangka Sepeda
Gaya reaksi tumpuan gaya reaksi pada sepeda terjadi akibat adanya gaya berat dan
pengendara. Namun dalam perhitungan, gaya berat rangka diabaikan karena hanya memilik i
pengaruh yang kecil, sehingga diasumsikan gaya yang berpengaruh disebabkan oleh gaya
berat pengendara saja. Gaya reaksi tumpuan terjadi pada head tube dan rear frame.
Gaya berat pengendara diasumsikan 100 kg dengan distribusi 1/3 beratnya pada head
tube dan 2/3 pada seat tube. Rangka menggunakan bahan steel S15C dengan yield strength
( Kekuatan hasil ) 240 MPa dan Ultimate strength ( Kekuatan tertinggi ) 400 MPa
Bagian – bagian Frame sepeda beserta geometrinya.
W1 = m1 x g W2 = m2 x g
= ( 1/3X 100 kg ) x 9,81 m/s2
= (2/3 X 100 kg ) x 9,81 m/s2
= 327 N
= 654

A. 107
Gambar 3.1 Frame Sepeda
Keterangan :
1. Stang ( steer )
2. Head tube ( tabung kepala )
3. Top tube ( tabung atas )
4. Seat tube ( tabung kursi )
5. Rear frame ( rangka belakang )
6. Middle support tube ( tabung tengah )
Geometri :
A. 130 [mm] F. 910 [mm] K. R 285
B. 60 [mm] G.525 [mm] L. ∅15

C. 15,5[mm] H.385 [mm] M. R 385,00

D. R 2770 I. ∅40
E. 585 [mm] J. 270 [mm]

Proses Pengerjaan
Proses pengerjaan adalah urutan langkah pembuatan dari bahan baku sampai terbentuk
benda kerja yang dikehendaki sesuai dengan ukuran yang telah direncanakan dengan
memperhatikan efisiensi waktu, kemudahan pengerjaan dan faktor perakitan. Penulisan
proses pengerjaan ini berfungsi sebagai petunjuk bagi operator dalam membuat suatu
komponen.
Rencana pengerjaan mempunyai arti penting yaitu sebagai acuan untuk menentuka n
waktu pemesinan sehingga pada akhirnya dapat diketahui besar biaya yang diperlukan.
Selain itu juga dapat diketahui tahap-tahap dalam proses pengerjaan di bengkel serta mesin
yang digunakan. Dari tahap-tahap pengerjaan ini didapat waktu dan biaya pengerjaan. Proses
pengerjaan ini disusun secara berurutan dan bertahap dari awal sampai terbentuknya benda
dengan didasarkan pada pengalaman dan teori yang telah didapatkan. Berikut ini adalah
rencana pengerjaan tiap-tiap bagian pada proses pembuatan jig.

A. 108
Ampala Khoryanton, dkk. / NCIET Vol. 2 (2021) A1-A10

Proses Perakitan
Setelah proses pembuatan komponen selesai proses selanjutnya adalah proses perakit an
atau penyatuan komponen-komponen jig. Adapun tahapan proses perakitan dari jig dapat
dilihat pada Tabel 3.1 Langkah perakitan mesin.
Tabel 3.1 Langkah perakitan
No Uraian Gambar
1 Menyiapkan rangka jig

2 Memasang penyangga / kaki jig pada


rangka dan memasang poros (as) pengunci
pada bagian samping kanan dan kiri

3 Memasang plat dudukan dan poros (as)


pada rangka jig

4 Memasang rangka frame sepeda yang


akan dilas

A. 109
Ampala Khoryanton, dkk. / NCIET Vol. 2 (2021) A1-A10

KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari semua proses pembuatan mulai dari perancangan
sampai pengujian rancang bangun pembuatan frame sepeda lipat adalah
1. Menghasilkan jig welding yang dapat digunakan untuk semua pembuatan frame sepeda
dengan ukuran standar dengan dimensi jig panjang 1400 [mm] lebar 895 [mm] tinggi
300 [mm] yang dapat diputar 360°.
2. Pengujian hasil rancang bangun pembuatan frame sepeda lipat menghasilkan jig
welding yang dapat mempermudah dan mempercepat proses pengelasan pada frame
sepeda lipat

DAFTAR PUSTAKA
Alfred Jensen., 1991, Buku kekuatan bahan terapan, Jakarta.
Batan, I. M. L., dkk, 2010, Rancang Bangun Rangka Fleksibel Dalam Upaya Optimasi
Geometri Rangka Sepeda, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya.
Copenhagenize; 2013. Bycycle friendly cities. Tersedia Pada:
http://copenhagenize.eu/index/ (Diakses Pada: 8 Mei 2014)
Depnaker., 1995, Buku perancangan Jig & Fixture, Jakarta.
Nasution, APU. 2008 Manajemen Transportasi, Edisi Ketiga. Penerbit Ghalia Indonesia
Smallman E.R & Bishop J.R.Buku Metalurgi Fisik Modern & Rekayasa.
Https://id.wikipedia.org/wiki/Sepeda (Diakses Pada: 1 Februari 2021)
Sularso, Kiyokatsu Suga. 1997. Dasar Perencanaan dan Pemilihan Mesin. Jakarta: Pradnya
Paramita.

A. 110

Anda mungkin juga menyukai