29 Juni 2022
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A RYA
DIREKTORAT BINA TEKNIK PERMUKIMAN DAN PERUMAHAN
B A L A I BAHAN DAN STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG
BIMBINGAN TEKNIS BBSBG
2
OUTLINE
Pendahuluan
Spesifikasi beton untuk konstruksi bangunan
gedung
Spesifikasi baja untuk konstruksi bangunan
gedung
Spesifikasi kayu struktural untuk konstruksi
bangunan gedung
3
Pendahuluan
4
Regulasi Bangunan Gedung di Indonesia
Undang-Undang Republik Indonesia Pasal 7
1) Setiap bangunan gedung harus memenuhi persyaratan administratif dan persyaratan teknis
No. 28 Tahun 2002 sesuai dengan fungsi bangunan gedung.
2) Persyaratan administratif bangunan gedung sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) meliputi
tentang Bangunan Gedung persyaratan status hak atas tanah, status kepemilikan bangunan gedung, dan izin mendirikan
bangunan.
3) Persyaratan teknis bangunan gedung sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) meliputi persyaratan
tata bangunan dan persyaratan keandalan bangunan gedung.
Pasal 3
Setiap Bangunan Gedung Negara harus memenuhi BAB III
persyaratan: PERSYARATAN KONSTRUKSI BERKELANJUTAN
a. administratif; dan
Pasal 5
b. teknis.
(1) Penerapan prinsip Konstruksi Berkelanjutan
Pasal 12
(1) Persyaratan teknis sebagaimana dimaksud dalam sesuai siklus hidup bangunan gedung dan/atau
Pasal 3 huruf b meliputi: bangunan sipil dan tahapan Penyelenggaraan
a. tata bangunan; dan Usaha Jasa Konstruksi Berkelanjutan mengacu
b. keandalan bangunan. pada:
… a. persyaratan administratif;
(3) Persyaratan teknis sebagaimana dimaksud pada ayat b. persyaratan teknis; dan
(1) harus memenuhi ketentuan spesifikasi komponen c. persyaratan teknis Konstruksi Berkelanjutan.
bangunan gedung. (2) ….
… (3) Persyaratan teknis sebagaimana dimaksud pada
(5) Spesifikasi komponen bangunan Gedung sebagai-
ayat (1) huruf b merupakan persyaratan teknis
mana dimaksud pada ayat (3) mempertimbangkan:
a. persyaratan arsitektur bangunan; keandalan bangunan sesuai peraturan
b. persyaratan struktur bangunan; dan perundang-undangan.
c. persyaratan utilitas bangunan.
6
Acuan Persyaratan Teknis
SNI 1726:2019 Tata cara perencanaan ketahanan gempa SNI 8900:2020 Panduan desain sederhana untuk bangunan
untuk struktur bangunan gedung dan nongedung 1 6 beton bertulang (ACI 314R-16, MOD)
SNI 1727:2020 Beban desain minimum dan kriteria SNI 1729:2020 Spesifikasi untuk bangunan gedung
terkait untuk bangunan gedung dan struktur lain 2 7 baja struktural (ANSI/AISC 360-16, IDT)
SNI 8460:2017 Persyaratan perancangan SNI 7860:2020 Ketentuan seismik untuk bangunan
geoteknis 3 8 gedung baja struktural (ANSI/AISC 341-16, IDT)
7
Acuan Persyaratan Teknis
Pasal 3.2. (hal. 55):
Standar rujukan:
3.2.1. American SNI 8900:2020 Panduan
Highwaydesain sederhana untuk bangunan
6 Association
beton
of State
bertulang (ACI
and Transportation
314R-16,
3.2.2. American Concrete Institute (ACI) Codes MOD)
Officials (AASHTO) Codes
8
Spesifikasi Beton
untuk Komponen Struktural
Bangunan Gedung
9
SNI Beton
SNI 2847:2019
SNI 2847:2013
ISTILAH f’c
Benda uji silinder
10
SNI 2847:2019
PASAL MATERI PASAL MATERI
Kekuatan tekan beton yang digunakan dalam desain dan dievaluasi sesuai dengan SNI
2847:2019, dinyatakan dalam megapascal (MPa)
Batasan nilai f’c (Tabel 19.2.1.1. hal. 433)
fc’ (MPa)
Kegunaan Jenis beton
minimum maksimum
Umum Berat normal dan berat ringan 17 Tidak ada
Sistem rangka pemikul momen khusus dan Berat normal 21 Tidak ada
dinding struktural khusus Berat ringan 21 35
f’c harus digunakan untuk menentukan proporsi campuran beton dan untuk pengujian dan
penerimaan beton.
12
Kekuatan tekan yang disyaratkan, fc’
13
Kekuatan tekan yang disyaratkan, fc’
Why?
perkembangan
teknologi material
fc’
silinder
perkembangan
teknologi
konstruksi
28 hari
14
Kekuatan tekan yang disyaratkan, fc’
S0 T/A 17 Tanpa batasan tipe Tanpa batasan tipe Tanpa batasan tipe Tanpa batasan
S1 0,50 28 II Tipe IP(MS), IS(MS) atau IT(MS) MS Tanpa batasan
S2 0,45 31 V IP(HS), IS(HS) atau IT(HS) HS Tidak diizinkan
S3 0,45 31 V + pozzolan atau slag IP(HS), IS(HS) atau IT(HS) dan HS + pozzolan atau slag Tidak diizinkan
plus pozzolan atau slag
15
Kekuatan tekan yang disyaratkan, fc’
W0 Beton kering kondisi layan (beton kontak dengan air dan permeabilitas rendah tidak disyaratkan)
Kontak dengan air (W)
W1 Beton kontak dengan air dan permeabilitas rendah disyaratkan
Proteksi korosi tulangan (C) C1 Beton terpapar terhadap kelembapan tetapi tidak terhadap sumber klorida luar
Beton terpapar terhadap kelembapan dan sumber klorida eksternal dari bahan kimia, garam, air asin, air
C2 payau, atau percikan dari sumber-sumber ini
16
Kekuatan tekan yang disyaratkan, fc’
C0 kondisi paparan tidak mensyaratkan perlindungan tambahan terhadap munculnya korosi tulangan.
Proteksi korosi tulangan (C) C1 beton terpapar terhadap kelembapan tetapi tidak terhadap sumber klorida luar
beton terpapar terhadap kelembapan dan sumber klorida eksternal dari bahan kimia, garam, air asin, air
C2 payau, atau percikan dari sumber-sumber ini
17
Beton untuk Bangunan Air Minum dan Sanitasi
Acuan : ACI 350-20 Code Requirements for
Environmental Engineering Concrete Structures (ACI
350-20) and Commentary (ACI 350R-20)
Memenuhi persyaratan fc’ minimum dan rasio air-
material sementisius (wcm ratio) maksimum
18
Beton untuk Perkerasan Jalan Lingkungan
Acuan : SNI 8457:2017 Rancangan tebal jalan beton untuk lalu lintas rendah
Memenuhi persyaratan tebal minimum dan kuat lentur minimum
(Tabel 2)
19
Bahan Penyusun Beton: Material Sementisius
Spesifikasi material sementisius Tabel 26.4.1.1.1(a) (hal. 620) :
Material Sementisius Spesifikasi
Semen hidrolik campuran ASTM C595M, tidak termasuk Tipe IS (≥ 70) dan Tipe IT (S ≥ 70) atau SNI 7064:2014 atau SNI
0302:2014 atau SNI 8363:2017
20
Bahan Penyusun Beton: Agregat
21
Bahan Penyusun Beton: Agregat
Agregat yang disiapkan dengan pengembangan, dibentuk menjadi pellet, atau produk sintering
Agregat yang disiapkan melalui pemrosesan bahan-bahan alami
22
Bahan Penyusun Beton: Air Pencampur
Acuan: SNI 7974:2013 Spesifikasi air pencampur yang digunakan dalam produksi beton
semen hidraulis (ASTM C1602-06, IDT)
Meliputi air untuk pengadukan (air yang ditimbang atau diukur di batching plant), es, air
yang ditambahkan oleh operator truk, air bebas pada agregat-agregat, dan air yang
masuk dalam bentuk bahan-bahan tambahan, apabila air ini dapat meningkatkan rasio
air semen lebih dari 0,01
Air minum (potable water): dapat langsung digunakan tanpa melihat ketentuan SNI ini
Air yang tidak dapat diminum (nonpotable water): harus memenuhi persyaratan densitas,
konsentrasi maksimum untuk klorida (Cl- ), sulfat (SO4), alkali (Na2O + 0,658 K2O), dan
massa bahan padat total
23
Bahan Penyusun Beton: Bahan Tambahan untuk Beton
E mengurangi jumlah air campuran, mempercepat waktu pengikatan, serta menambah kekuatan awal beton
G mengurangi jumlah air campuran sebesar 12% atau lebih, dan juga untuk memperlambat waktu pengikatan beton
24
Spesifikasi Baja untuk
Konstruksi Bangunan Gedung
Baja tulangan beton
Baja struktural (baja profil)
Baja ringan
25
Baja Tulangan Beton
Tulangan dan kawat nonprategang harus berulir, kecuali untuk batang atau kawat polos diperbolehkan
digunakan sebagai tulangan spiral (SNI 2847:2019 pasal 20.2.1.1. hal. 444)
Memenuhi persyaratan kimia, fisik dan mekanis sesuai SNI 2052:2017
Bahan baku baja tulangan: BjTS BjTP
ASTM A615M /
Baja karbon
SNI 9307:2016
Dapat menggunakan tulangan ulir berkepala, yang harus memenuhi ASTM A970M
26
Baja Tulangan Polos (BjTP)
Karakteristik Fisis
CATATAN:
Diameter nominal Luas penampang Berat nominal per meter*
Penamaan 2 1. Berat nominal hanya digunakan sebagai referensi
(mm) nominal (mm ) (kg/m)
2. Kuat tarik dihitung menggunakan luas penampang nominal
P6 6 28 0,222
P8 8 50 0,395
P 10 10 79 0,617
P 12 12 113 0,888
P 14 14 154 1,208 Diameter (mm) Toleransi (mm)
Penyimpangan
kebundaran maks. (mm)
P 16 16 201 1,578
6 ± 0,3 0,42
P 19 19 284 2,226
8 ≤ d ≤ 14 ± 0,4 0,56
P 22 22 380 2,984
16 ≤ d ≤ 25 ± 0,5 0,70
P 25 25 491 3,853
28 ≤ d ≤ 34 ± 0,6 0,84
P 28 28 616 4,834
d ≥ 36 ± 0,8 1,12
P 32 32 804 6,313
Toleransi = d – daktual
P 36 36 1.018 7,990 Penyimpangan kebundaran = dmaks - dmin
P 40 40 1.257 9,865
P 50 50 1.964 15,413
27
Baja Tulangan Sirip (BjTS)
Karakteristik Fisis
CATATAN:
Tinggi sirip (H)
Diameter nominal Luas penam- pang Jarak sirip melintang Lebar sirip Berat nominal per
(d) nominal (A) (P) Maks membujur (T) Maks meter
1. Diameter nominal hanya dipergunakan
Penamaan min maks
2
untuk perhitungan parameter nominal
mm mm mm mm mm m kg/m
lainnya dan tidak perlu diukur
S6 6 28 0,3 0,6 4,2 4,7 0,222
2. Toleransi berat per m’ panjang:
S8 8 50 0,4 0,8 5,6 6,3 0,395
S 10 10 79 0,5 1,0 7,0 7,9 0,617
S 13 13 133 0,7 1,3 9,1 10,2 1,042
Diameter
Toleransi berat (%)
S 16 16 201 0,8 1,6 11,2 12,6 1,578 nominal (mm)
S 19 19 284 1,0 1,9 13,3 14,9 2,226
6≤d≤8 ±7
S 22 22 380 1,1 2,2 15,4 17,3 2,984
S 25 25 491 1,3 2,5 17,5 19,7 3,853 10 ≤ d ≤ 14 ±6
Pemeriksaan Kualitas:
1. Uji tarik dan uji lengkung
2. Syarat penandaan (SNI 2052:2017 Pasal 10 hal. 12):
a. Tanda timbul (emboss marking) merek pabrik pembuat dan diameter nominal
b. Tanda warna
c. Label:
i. Nama dan merek dari pabrik pembuat
ii. Ukuran (diameter dan panjang)
iii. Kelas baja
iv. Nomor leburan (No. Heat)
v. Tanggal, bulan dan tahun produksi
30
Baja Tulangan Beton
31
Baja Tulangan Beton
32
Baja Tulangan Beton
Baja tulangan harus dilindungi dari korosi dan ekspos terhadap lingkungan luar dengan cara:
1. Selimut beton (SNI 2847 2019 Tabel 20.6.1.3.1. , Tabel 20.6.1.3.2)
Jenis Ketebalan
Paparan Komponen struktur Tulangan
komponen selimut, mm
Dicor dan secara permanen kontak
komponen struktur beton
nonprategang yang dicor
Semua Semua 75
dengan tanah
Semua
tanah Batang D16, kawat Ø13 atau D13 dan yang lebih kecil 40
dengan tanah
tanah
Lainnya Semua 40
Pelat, pelat berusuk dan
Semua 20
dinding
Tidak terpapar cuaca atau kontak
dengan tanah Balok, kolom, pedestal dan Tulangan utama 40
batang tarik Sengkang, sengkang ikat, spiral dan sengkang pengekang 25
33
Baja Tulangan Beton
Baja tulangan harus dilindungi dari korosi dan ekspos terhadap lingkungan luar dengan cara:
1. Selimut beton (SNI 2847:2019 Tabel 20.6.1.3.3)
Jenis Ketebalan
Paparan Komponen struktur Tulangan
komponen selimut, mm
beton pracetak nonprategang dan prategang yang diproduksi
35
Baja Struktural
(a) Profil struktur gilas-panas
ASTM A36/A36M
SNI 6764:2016 Baja gilas panas:
ASTM A529/A529M ASTM A913/A913M Jenis baja yang dibentuk melalui proses penggilasan (rolling)
ASTM A572/A572M
SNI 8306:2016 ASTM A992/ A992M
SNI 8493:2019
ASTM A588/A588M gilas panas pada temperatur rekristalisasinya (± 730 °C)
36
Baja Struktural
Kuat leleh min. Kuat tarik min. Elongasi
Mutu Ry Rt
(MPa) (MPa) min. (%)
ASTM A36/A36M
250 400 20 1,3 - 1,5 1,2
(SNI 6764:2016)
37
Baja Ringan untuk Struktur Rangka
ACUAN : SNI 8399:2017 Profil rangka baja ringan
DEFINISI : baja batangan yang memiliki bentuk-bentuk penampang profil yang kompak dan seragam sepanjang
batang dan pada permukaannya dapat diberikan lekukan atau tidak, digunakan untuk rangka atap, rangka
dinding, dan rangka lantai yang memiliki tebal nominal antara 0,4 mm s/d 1,10 mm
BAHAN BAKU:
Kuat Leleh min. Kuat Tarik min.
Bahan Baku Acuan Spesifikasi Regangan min. (%) Benda uji
(MPa) (MPa)
Baja lembaran lapis seng SNI 2053:2019 Bj. LS D570 560 570 tidak dipersyaratkan searah pencanaian
BASE METAL THICKNESS (BMT) : tebal nominal logam dasar induk sebelum lapisan tahan karat. Tebal
nominal (BMT) untuk rangka atap, rangka dinding, dan rangka lantai adalah 0,70 mm
38
Baja Ringan untuk Struktur Rangka
BENTUK PROFIL :
1 CBM Truss-01 80,0 21,45 0,75 6.477,59 6.833,93 16,09 402,58 424,73
2 CBM Truss-02 80,0 20,02 0,75 7.273,04 7.343,05 15,02 484,30 488,97
3 CBM Truss-03 80,0 20,44 0,75 7.037,45 7.362,02 15,33 458,99 480,16
40
Ketentuan Penandaan Profil Baja Ringan
SNI 8399:2017 Pasal 10 (hal. 11)
Setiap batang produk profil rangka baja ringan yang telah lulus uji harus diberi tanda yang tidak mudah hilang dengan
mencantumkan minimal:
a. Merek
b. Jenis dan ukuran nominal profil
c. Tebal nominal (BMT) dan panjang
d. Spesifikasi bahan (kelas baja dan jenis lapisan)
e. Penamaan semua jenis profil dicantumkan spesifikasi tinggi (A) (contoh: Penamaan profil top hat TH30 A31, artinya
tipe profil TH30 dengan tinggi nominal profil (A) = 31 mm)
41
Spesifikasi Kayu dan
Bambu untuk Konstruksi
Bangunan Gedung
42
Kayu Struktural
ACUAN PERENCANAAN
SNI 7973:2013 Spesifikasi desain untuk konstruksi kayu
JENIS
• Kayu gergajian
• Kayu glulam struktural
• Tiang pancang kayu bundar
• I-joist kayu prepabrikasi
• Kayu komposit struktural (kayu venir laminasi (LVL), kayu
selumbar paralel)
• Panel kayu struktural (kayu lapis, papan selumbar
terorientasi, panel komposit)
43
Kayu Struktural
Klasifikasi kayu:
Berdasarkan mutu dan nama komersial
Berdasarkan level nilai desain
No. Nama perdagangan Nama botanis Berat jenis kayu No. Nama perdagangan Nama botanis Berat jenis kayu
1 Akasia Acacia mangium 0.52 (0.47-0.58) 16 Balobo Diplodiscus sp 0.73 (0.67-0.73)
2 Bungur Lagerstroemia speciosa 0.69 (0.58-0.81) 17 Puspa Schima wallichii 0.62 (0.45-0.72)
3 Damar Agathis alba 0.48 (0.43-0.54) 18 Rasamala Altingia excelsa 0.81 (0.61-0.90)
4 Durian Durio zibethinus 0.57 (0.42-0.69) 19 Saninten Catanopsis argentea 0.73 (0.55-0.85)
5 Jabon Anthocephalus cadamba 0.42 (0.29-0.56) 20 Sengon Paraserianthes falcataria 0.33 (0.24-0.49)
6 Jati Tectona grandis 0.67 (0.62-0.75) 21 Sengon buto Enterolobium cyclocarpum 0.49 (0.39-0.57)
7 Karet Hevea brasiliensis 0.59 (0.47-0.73) 22 Sonokeling Dalbergia latifolia 0.83 (0.77-0.86)
8 Kayu afrika Maesopsis eminii 0.41 (0.34-0.48) 23 Sonokembang Pterocarpus indicus 0.65 (0.49-0.84)
9 Kayu manis Cinnamomum purrectum 0.63 (0.40-0.86) 24 Sukun Artocarpus altilis 0.33 (0.24-0.54)
10 Laban Vitex pubescens 0.81 (0.72-0.87) 25 Sungkai Peronema canescens 0.63 (0.52-0.73)
11 Mahoni Swietenia macrophylla 0.61 (0.53-0.67) 26 Suren Toona sureni 0.39 (0.27-0.67)
12 Matoa Pometia pinnata 0.77 (0.50-0.99) 27 Tusam Pinus merkusii 0.55 (0.40-0.75)
13 Meranti Shorea sp 0.63 (0.47-0.83) 28 Waru Hibiscus tiliaceus 0.54 (0.36-0.64)
14 Mindi Melia excelsa 0.53 (0.48-0.57) 29 Waru gunung Hibiscus macrophyllus 0.40 (0.36-0.56)
15 Pasang Quercus lineata 0.96 (0.90-1.10) 30 Nyamplung Calophyllum inophyllum 0.69 (0.56-0.79)
44
Kayu Struktural
Ketentuan kadar air
45
Bambu Konstruksi
JENIS
• Bambu Buluh (SNI 8020:2014 Kegunaan Bambu)
• Bambu Lamina (SNI 7944:2014 Bambu lamina penggunaan umum)
46
Bambu Konstruksi
BAMBU LAMINA
• Tidak dapat digunakan untuk komponen struktural
• Lamina kelas 1: untuk penggunaan komponen interior dengan kelembapan relatif ≤ 65%
• Lamina kelas 2: untuk penggunaan komponen interior dengan kelembapan relatif 65 – 85%
• Lamina kelas 3: untuk penggunaan pada kelembapan relatif > 85% atau terekspos dengan cuaca
47
Bambu Lamina
Syarat mutu penampilan
Mutu
Karakteristik
A B C
Cacat alami
Buku bambu tidak sehat (jumlah yang tidak diperkenankan 1 buah tidak dibatasi
tampak)
Lubang gerek tidak diperkenankan maks Ø 1,5 mm; tidak berkelompok didempul dan diampelas rata
dan panjang 16 mm
Keseragaman warna seragam 75% seragam tidak dibatasi
Cacat teknis
Retak dan pecah tidak diperkenankan didempul tidak dibatasi
Celah antar bilah tidak diperkenankan lebar ≤ 1,5 mm, didempul lebar ≤ 3 mm, didempul
Tergores tidak diperkenankan didempul dan diampelas rata tidak dibatasi
Permukaan kasar tidak diperkenankan diperkenankan asal didempul rata tidak dibatasi
Cacat ampelas tidak diperkenankan halus dan rata tidak dibatasi
Cacat kempa tidak diperkenankan sejajar serat 3 mm x 20mm, 1 buah sejajar serat 8 mm x 20mm, 2 buah
per papan, didempul dan diampelas per papan, didempul dan diampelas
rata rata
Noda perekat tidak diperkenankan diperkenankan asal rata
Noda minyak/ oli tidak diperkenankan tidak dibatasi
Membusur tidak diperkenankan ≤ 0,7% panjang ≤ 1,0% panjang
48
ekstra:
a. bata ringan untuk pasangan dinding
b. mortar siap pakai
c. panel komposit aluminium
49
Bata Ringan
ACUAN
KETENTUAN
TOLERANSI UKURAN
Ukuran (mm)
keramik keramik
bata bata dinding bata plesteran
dinding dan untuk area
ringan beton ringan plus lantai basah
ACUAN
SNI 6882:2014 Spesifikasi mortar untuk pekerjaan unit pasangan (ASTM C270 – 10, IDT)
SNI 8837-1:2019 Mortar siap pakai – Bagian 1: Perekat ubin keramik dan batu alam
BS EN 998-1:2016 Specification for mortar for masonry (Part 1: Rendering and plastering mortar)
BS EN 998-2:2016 Specification for mortar for masonry (Part 2: Masonry mortar)
52
Mortar Siap Pakai/ Mortar Premiks
Persyaratan mutu mortar perekat keramik dan batu alam:
Klasifikasi K1 K2 K3 K4
Parameter
Kuat rekat setelah open time 15 menit (N/mm2) ≥ 0,5 ≥ 0,5 ≥ 0,5
53
Mortar Siap Pakai/ Mortar Premiks
Persyaratan* untuk mortar perekat bata (thinbed):
Kekuatan tekan rata-rata min. Kadar udara maks. Rasio agregat (diukur dalam kondisi
Tipe Retensi air, min. (%)
pada umur 28 hari (MPa) (%) lembap, lepas)
M 17,2 75 12
S 12,4 75 12 Tidak kurang dari 2¼ dan tidak lebih dari
3½ jumlah dari volume terpisah dari
N 5,2 75 14** material sementisius
O 2,4 75 14**
Dinding parapet N
Eksterior, pada atau di bawah tanah Dinding fondasi, dinding penahan (turap), manhole, saluran, S
perkerasan jalan, trotoar, dan teras
55
Bahan Bangunan untuk Komponen Nonstruktural
Bata merah SNI 15-2094-2000 Kuat tekan, sifat tampak dan ukuran, densitas, kadar garam, dan penyerapan air
Bata beton pejal SNI 03-0348-1989 Kuat tekan, sifat tampak dan ukuran, dan penyerapan air
Bata beton berlubang SNI 03-0349-1989 Kuat tekan, sifat tampak dan ukuran, dan penyerapan air
Paving block SNI 03-0691-1996 Tebal, kuat tekan, penyerapan air, dan ketahanan aus
Genting keramik SNI 03-2095-1998 Kuat lentur, sifat tampak dan ukuran, dan penyerapan air
Genting keramik berglasir SNI 03-2134-1996 Kuat lentur, sifat tampak dan ukuran, penyerapan air, dan ketahanan panas
Genting beton SNI 0096:2007 Kuat lentur, sifat tampak dan ukuran, penyerapan air, dan permeabilitas
Penutup atap zincalum SNI 4096:2019 Kuat tarik logam, tebal BMT, tebal lapisan coating
Ubin keramik SNI ISO 130006:2018 Kuat lentur, penyerapan air, dimensi dan kerataan, dan ketahanan aus
Papan kayu komposit SNI 8154:2015 Kuat lentur (MOR), kuat tekan, densitas, dan penyerapan air
Papan semen rata SNI 8299:2017 Kuat lentur, densitas, muai akibat penyerapan, kadar air, tingkat ketahanan api
(Ralat 1:2018)
56
TERIMA KASIH
cipt akarya.pu.go.id/ sat upint u/ bal aibsbg dit bt pp.bbsbg@pu .go.id 081111114310
57