Anda di halaman 1dari 12

Jurnal

Ilmiah Teknik Sipil No.1 Vol. 1, Juli 2013

OPTIMALISASI PELAKSANAAN PROYEK


DENGAN METODE JARINGAN KERJA PDM
(Studi kasus Pembangunan Gedung Pusat Layanan Administrasi Terpadu
Universitas Negeri Gorontalo)

Syafri Antu
Arfan Utiarahman, Darwis Hinelo
Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Negeri Gorontalo

INTISARI : Gedung Pusat Layanan Administrasi Terpadu (PLAT) dibangun dengan tujuan untuk
meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di Universitas Negeri Gorontalo. Pembangunan
gedung tersebut dilaksanakan selama 160 HK dengan anggaran sebesar Rp. 24.383.873.918.
Proyek ini akan dioptimalisasi dari segi waktu dan biaya pelaksanaan guna memperoleh hasil yang
optimal. Sehingga diperlukan suatu metode yang dapat mengoptimalkan waktu dan biaya
pelaksanaan tanpa mengurangi kualitas hasil proyek itu sendiri.
Metode PDM (Precedence Diagram Method) dapat digunakan untuk melakukan
penjadwalan waktu pelaksanaan proyek dengan pertimbangan bahwa metode ini lebih efektif dan
efisien. Optimalisasi waktu dan biaya diperoleh dari Crash Program dengan sistem Network
Planning metode PDM dengan cara penambahan jumlah tenaga kerja pada masing-masing
pekerjaan yang dipercepat. Percepatan tersebut dilakukan pada pekerjaan yang ada dilintasan kritis
terpilih diantaranya pekerjaan pembesian, pekerjaan pasangan bata, dan pekerjaan pasangan
plafond.
Hasil penelitian menunjukkan durasi optimal pelaksanaan proyek dari 160 HK menjadi 146
HK, dengan total biaya proyek optimal dari Rp. 24.383.873.918 menjadi Rp. 24.377.958.918.
Sehingga terjadi optimalisasi waktu sebesar 14 hari dengan biaya 0,024%.

Kata Kunci : Optimalisasi, Metode PDM, Crash Program.

ABSTRACT : Integrated administrasion service centre building develops with the aim is to increase
the high quality education in State University of Gorontalo. Developing of the build is realization
during 160 days with calculation in the amount Rp. 24.383.873.918. This projects will will
optimize by the aspect of fine and cost to get the best result. Therefore it needs a method that will
make the best of time and cost implementation without decrease the result of quality project it self.
PDM (Precedence Diagram Method) can used to make time schedule of the project
implementation with consideration that the method is more effective and efficient. The
optimalization of time and cost is get from Crash Program with system of Network Planning PDM
method with add the workers in each work that crashed. The acceleration was doing in work that
have selected critical line that is reinforcement bor work, setting brick and ceiling work.
The results showed the optimal duration of project implementation work 160 days to 146
days of work, the optimal total cost of the project from Rp. 24.383.873.918 to Rp. 24.377.958.918.
Resulting in the optimization of time of 14 days at a cost of 0,024%.

Keys: Optimalization, PDM Method, Crash Program.


Jurnal Ilmiah Teknik Sipil No.1 Vol. 1, Juli 2013


PENDAHULUAN mekanikal elektrikal. PT Adhi Karya
Latar Belakang merupakan perusahaan kontraktor
Perencanaan kegiatan-kegiatan pelaksana yang mengerjakan proyek
proyek merupakan masalah yang pembangunan gedung PLAT. Pihak
sangat penting karena perencanaan kontraktor sering mengalami
kegiatan merupakan dasar untuk masalah dalam menentukan waktu
proyek bisa berjalan dan agar proyek penyelesaian proyek dengan biaya
yang dilaksanakan dapat selesai yang optimal. Sehingga pihak
dengan waktu yang optimal. Pada kontraktor akan mengeluarkan biaya
tahapan perencanaan proyek, yang lebih banyak dengan tidak
diperlukan adanya estimasi durasi tepatnya waktu penyelesaian proyek.
waktu pelaksanaan proyek. Dalam Metode PDM (Precedence
mengestimasi waktu dan biaya Diagram Method) dapat memberikan
disebuah proyek maka diperlukan solusi didalam perencanaan
optimalisasi. Optimalisasi biasanya penjadualan proyek konstruksi.
dilakukan untuk mengoptimalkan Metode ini menggunakan diagram
sumber daya yang ada serta yang menunjukkan hubungan
meminimalkan resiko namun tetap ketergantungan antar kegiatan
mendapatkan hasil yang optimal. dengan memungkinkan terjadinya
Kampus Universitas Negeri kegiatan dilakukan pararel terhadap
Gorontalo dalam usahanya untuk kegiatan lainnya selama Resources
meningkatkan kualitas pendidikan tersedia. PDM memberikan jalan
dan layanan administrasi akademik yang lebih mudah untuk
membangun beberapa gedung baru, menunjukkan logika kegiatan
salah satunya adalah gedung Pusat hubungan yang kompleks diantara
Layanan Administrasi Terpadu aktivitas-aktivitasnya terutama jika
(PLAT). Proyek ini terdiri dari empat terdapat sebagian aktivitas yang
aktivitas besar yaitu pekerjaan berjalan bersamaan dan tumpang
persiapan, pekerjaan struktur, tindih. Diagram PDM tidak
pekerjaan arsitektur, dan pekerjaan memerlukan aktivitas Dummy dan
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil No. Vol.1, Juli 2013

bagian tambahan untuk menunjukkan Batasan Masalah


Overlap. PDM sangat bermanfaat Batasan masalah penelitian ini
untuk mewakili aktivitas-aktivitas adalah:
yang dilakukan berulangkali, seperti 1. Penelitian dilakukan pada proyek
dalam pembuatan gedung bertingkat pembangunan gedung Pusat
dan lain-lain. Hubungan tambahan Layanan Administrasi Terpadu
yang tersedia dalam PDM dapat (PLAT) Universitas Negeri
membantu untuk mengambil asumsi Gorontalo.
bahwa hasil penjadualan sudah 2. Analisis penjadualan proyek
lengkap dan tepat. menggunakan metode PDM.
Rumusan Masalah 3. Mengabaikan kondisi eksternal
Berdasarkan uraian diatas, penyebab keterlambatan sebuah
maka pokok permasalahan penelitian proyek seperti hujan, macetnya
ini dapat dirumuskan sebagai peralatan, dan keterlambatan
berikut: material.
1. Bagaimana bentuk jaringan kerja 4. Anggaran biaya dan jadual
atau Network Planning dengan pekerjaan diambil sesuai dengan
metode PDM pada proyek data yang ada pada Rencana
pembangunan gedung Pusat Anggaran Biaya.
Layanan Administrasi Terpadu Tujuan Penelitian
(PLAT)? Tujuan dari penelitian ini
2. Berapa durasi optimal proyek adalah:
pembangunan gedung Pusat 1. Menentukan jaringan kerja atau
Layanan Administrasi Terpadu Network Planning dengan metode
(PLAT)? PDM pada proyek pembangunan
3. Berapa total biaya pelaksanaan gedung Pusat Layanan
proyek pembangunan gedung Administrasi Terpadu (PLAT).
Pusat Layanan Administrasi 2. Menganalisis durasi yang optimal
Terpadu (PLAT) dengan durasi untuk menyelesaikan proyek
proyek optimal? pembangunan gedung Pusat
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil No. Vol.1, Juli 2013

Layanan Administrasi Terpadu instansi yang terlibat dalam proyek


(PLAT). pekerjaan konstruksi agar
3. Menganalisis perkiraan biaya menghasilkan produk konstruksi
akibat percepatan waktu yang tepat waktu dalam pengerjaan,
pelaksanaan. tepat metode dan tepat biaya.
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat
memberikan masukan kepada
METODE PENELITIAN Terpadu. Pembangunan sarana dan
Gambaran Umum Wilayah Studi
prasarana ini merupakan fasilitas
Penelitian ini dilaksanakan di
yang dimaksudkan untuk
Kampus Universitas Negeri
meningkatkan kualitas pendidikan
Gorontalo tepatnya pada proyek
dan pelayanan administrasi
Pusat Layanan Administrasi
akademik.
Tahapan Penelitian 3. Pengumpulan data, adapun data
Adapun tahapan penelitian adalah yang dibutuhkan dalam penelitian
sebagai berikut: ini adalah Rencana Anggaran
1. Survey pendahuluan dilakukan Biaya (RAB), Kurva-S, Network
sebelum penelitian dengan tujuan Planning dan Biaya tidak
untuk mengetahui kondisi dan langsung. RAB adalah
karakteristik lokasi penelitian. perhitungan banyaknya biaya
Melalui survey pendahuluan yang diperlukan untuk bahan dan
diperoleh data-data yang berasal upah, serta biaya-biaya lain yang
dari sumber penelitian. berhubungan dengan pelaksanaan
2. Studi Pustaka yaitu dengan bangunan atau proyek. Kurva-S
mengumpulkan materi sebanyak adalah gambaran yang
mungkin sebagai bahan acuan menyatakan tingkat kumulatif
dalam melakukan pengambilan kebutuhan sumber daya tertentu
data dan analisis data yang telah mulai saat awal (proyek mulai)
dikumpulkan. sampai dengan saat tertentu pada
proyek. Network Planning adalah
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil No. Vol.1, Juli 2013

salah satu model yang digunakan 5. Perhitungan analisa biaya dan


dalam penyelenggaraan proyek waktu menggunakan metode
yang produknya adalah informasi Crash Program. Kondisi
mengenai kegiatan-kegiatan yang percepatan waktu pelaksanaan
ada network diagram proyek yang yang bersifat minimum dengan
bersangkutan. Biaya tidak biaya yang maksimum inilah yang
langsung adalah biaya yang disebut Crash Program. Jika
dikeluarkan tanpa bergantung efisiensi biaya dan waktu
pada volume pekerjaan. diperoleh lebih kecil dari
4. Analisis data, melakukan perencanaan normal, maka kita
perencanaan dengan dapat lanjutkan ke tahap
menggunakan metode jaringan selanjutnya yaitu tahap
kerja Precedence Diagram kesimpulan dan saran. Seperti
Method (PDM). Penjadualan yang ditunjukkan oleh anak panah
dengan metode PDM pada gambar bagan alir penelitian.
menggunakan aplikasi Microsoft 6. Kesimpulan dan saran diperoleh
Office Project 2007. setelah pengolahan dan analisis
data selesai dilakukan.
HASIL DAN PEMBAHASAN Tahapan-tahapan dalam
Analisis Optimalisasi Waktu dan mempercepat pelaksanaan proyek
Biaya
meliputi:
Usaha yang dilakukan dalam
1. Perhitungan jadual pelaksanaan
mempercepat waktu pelaksanaan
2. Analisis hubungan antar kegiatan
proyek yakni dengan menambah
3. Penyusunan jaringan kerja
sumber daya (biaya) , penambahan
(Network Planning)
ini berupa sumber daya manusia
4. Identifikasi jalur kritis dan total
maupun peralatan. Akibat dari
Float
percepatan waktu pelaksanaan
5. Perhitungan biaya langsung, biaya
proyek diperoleh pertambahan biaya
tidak langsung dan total biaya
(Cost Slope perhari) dari masing-
6. Analisis biaya dan waktu
masing pekerjaan yang dipercepat.
optimum
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil No. Vol.1, Juli 2013

Perhitungan Biaya Langsung salah satu contoh perhitungannya

Biaya langsung (Direct Cost) adalah sebagai berikut:

adalah biaya untuk segala sesuatu Pekerjaan Pembesian Balok


yang akan menjadi komponen Lantai 3 (FI)
permanen hasil akhir proyek. Total Kondisi Normal
dari biaya langsung sesuai dengan Durasi = 4 hari
data Rencana Anggaran Biaya Volume = 8746,63 Kg
(RAB) proyek pembangunan gedung Kapasitas tenaga kerja per 1 Kg besi
PLAT sebesar Rp. adalah:
24.299.873.917,98. Tukang Besi 0,0167 Org/hr @
Berdasarkan hasil perencanaan Rp. 60.000,00
Network Planning dengan metode Kepala Tukang 0,0083 Org/hr @
PDM seperti yang ditunjukkan pada Rp. 65.000,00
Lampiran A dan Lampiran B, Pekerja 0,0042 Org/hr @
diperoleh kegiatan-kegiatan kritis Rp. 40.000,00
seperti pada Tabel 4.2. Perhitungan biaya tenaga kerja
Kegiatan-kegiatan kritis yang adalah:
ada pada Tabel 4.2 diatas selanjutnya 1
Kapasitas tukang besi = 0,0167
=
dilakukan analisa untuk
59,88 = 60 Kg/orang.hari
menentukkan kegiatan-kegiatan yang 8746,63
Jumlah tukang besi = =
akan dipercepat durasinya. Analisa 60 x 4 hari

percepatan kegiatan tersebut 36,44 = 36 orang

didasarkan pada kegiatan-kegiatan Jadi upah tukang besi = 36 orang

kritis yang pada dasarnya tidak akan x Rp. 60.000,00 = Rp. 2.160.000,00

merubah jalur kritis yang ada. perhari

Kegiatan-kegiatan kritis yang


akan dipercepat dihitung berdasarkan Kapasitas kepala tukang =
1
data biaya langsung pekerjaan = 0,49 = 0,5
0,0167 / 0,0083
sehingga diperoleh pertambahan Kg/orang.hari
biaya (Cost Slope) pekerjaan, adapun
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil No. Vol.1, Juli 2013

Jumlah kepala tukang = 0,5 x 36 8746,63


Jumlah tukang besi = =
60 x 2 hari
orang = 18 orang
72,88 = 73 orang
Jadi upah kepala tukang = 18 orang
Jadi upah tukang besi = 73 orang
x Rp. 65.000,00 = Rp. 1.170.000,00
x Rp. 60.000,00 = Rp. 4.380.000,00
perhari
perhari
1
Kapasitas pekerja = =
0,0042

238,09 = 238 Kg/orang.hari Kapasitas kepala tukang =


8746,63 1
Jumlah pekerja = = 0,49 = 0,5
238 x 4 hari 0,0167 / 0,0083

= 9,18 = 9 orang Kg/orang.hari


Jadi upah pekerja = 9 orang x Jumlah kepala tukang = 0,5 x 73
Rp. 40.000,00 = Rp. 360.000,00 orang = 36,5 = 37 orang
perhari Jadi upah kepala tukang = 37 orang
x Rp. 65.000,00 = Rp. 2.405.000,00
Jadi upah tenaga kerja selama 4 hari perhari
durasi normal pekerjaan adalah:
(Rp. 2.160.000 + Rp. 1.170.000 + 1
Kapasitas pekerja = 0,0042
=
Rp. 360.000) x 4 hari = Rp.
238,09 = 238 Kg/orang.hari
14.760.000,00 8746,63
Jumlah pekerja =
Pekerjaan ini akan dipercepat 238 x 2 hari

dengan durasi percepatan 2 hari, = 18,37 = 18 orang

adapun perhitungannya adalah Jadi upah pekerja = 18 orang

sebagai berikut: x Rp. 40.000,00 = Rp. 720.000,00

Kondisi Percepatan perhari

Durasi = 2 hari
Volume = 8746,63 Kg Jadi upah tenaga kerja selama 2 hari

Perhitungan biaya tenaga kerja durasi pekerjaan dipercepat adalah:

adalah: (Rp. 4.380.000 + Rp. 2.405.000 +


1 Rp. 720.000) x 2 hari = Rp.
Kapasitas tukang besi = 0,0167
=
15.010.000,00
59,88 = 60 Kg/orang.hari
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil No. Vol.1, Juli 2013

Slope biaya akibat percepatan Selanjutnya perhitungan


adalah: percepatan durasi pekerjaan
Slope biaya = berdasarkan kegiatan kritis terpilih
Biaya dipersingkat Biaya normal
serta perhitungan Slope biaya
Waktu normal-Waktu dipersingkat
pekerjaan disajikan dalam Tabel 4.3
=
dan Tabel 4.4.
Rp. 15.010.000,00 - Rp. 14.760.000,00
4-2
= Rp.

125.000,00 perhari

Tabel 4.3. Hasil Analisis Percepatan Durasi Kegiatan Terpilih


Kode Jenis Durasi Percepatan Durasi
Pekerjaan Pekerjaan Normal Durasi Percepatan
FI Pembesian Balok Lt 2 4 hari 2 hari 2 hari

JY Pek. Pasangan Bata Lt 4 10 hari 3 hari 7 hari

JZ Pek. Plesteran Lt 4 7 hari 2 hari 5 hari

KA Pek. Acian Lt 4 6 hari 2 hari 4 hari

KB Pek. Timbunan Pasir Lt 4 7 hari 2 hari 5 hari

KC Pek. Pasangan Lantai Lt 4 9 hari 3 hari 6 hari

KF Pek. Plafond Lantai 4 9 hari 1 hari 8 hari


Sumber: Hasil Analisis

Tabel 4.4. Slope Biaya Pekerjaan Akibat Percepatan


Normal Dipercepat Slope biaya
Kode
Jenis Pekerjaan
Pek Durasi Biaya Durasi Biaya perhari

FI Pembesian Balok Lt 2 4 hr Rp. 14.760.000 2 hr Rp. 15.010.000 Rp. 125.000

JY Pek. Pasangan Bata Lt 4 10 hr Rp. 24.050.000 7 hr Rp. 24.500.000 Rp. 150.000

JZ Pek. Plesteran Lt 4 7 hr Rp. 63.035.000 5 hr Rp. 63.300.000 Rp. 132.500

KA Pek. Acian Lt 4 6 hri Rp. 27.150.000 4 hr Rp. 27.460.000 Rp. 155.000

KB Pek. Timbunan Pasir Lt 4 7 hr Rp. 1.750.000 5 hr Rp. 1.850.000 Rp. 50.000

KC Pek. Pasangan Lantai Lt 4 9 hr Rp. 28.890.000 6 hr Rp. 28.950.000 Rp. 20.000

KF Pek. Plafond Lantai 4 9 hr Rp. 26.370.000 8 hr Rp. 27.000.000 Rp . 630.000


Jurnal Ilmiah Teknik Sipil No.1 Vol. 1, Juli 2013

Setelah diperoleh kenaikan biaya langsung pekerjaan.


pertambahan biaya (Cost Slope) Adapun kenaikan biaya langsung
masing-masing pekerjaan, pekerjaan dapat dilihat pada Tabel
selanjutnya dilakukan perhitungan 4.5.

Tabel 4.5. Daftar Kenaikan Biaya Langsung


Kode Durasi Akumulasi Durasi Slope biaya Biaya
Jenis Pekerjaan
Pek Percepatan Percepatan Proyek perhari Langsung
Normal - - 160 hari - Rp. 24.299.873.918

FI Pembesian Balok Lt 2 2 hari 2 hari 158 hari Rp. 125.000 Rp. 24.300.123.918

JY Pek. Pasangan Bata Lt 4 3 hari 5 hari 155 hari Rp. 150.000 Rp. 24.300.573.918

JZ Pek. Plesteran Lt 4 2 hari 7 hari 153 hari Rp. 132.500 Rp. 24.300.838.918

KA Pek. Acian Lt 4 2 hari 9 hari 151 hari Rp. 155.000 Rp. 24.301.148.918

KB Pek. Timbunan Pasir Lt 4 2 hari 11 hari 149 hari Rp. 50.000 Rp. 24.301.248.918

KC Pek. Pasangan Lantai Lt 4 3 hari 14 hari 146 hari Rp. 20.000 Rp. 24.301.308.918

KF Pek. Plafond Lantai 4 1 hari 15 hari 145 hari Rp . 630.000 Rp. 24.301.938.918

Sumber: Hasil Analisis

Perhitungan Biaya Tidak sehingga total biaya tidak langsung


Langsung yang akan dikeluarkan selama 160
Biaya tidak langsung (Indirect hari kerja sesuai perencanaan normal
Cost) meliputi biaya-biaya yang pekerjaan adalah Rp. 84.000.000,00.
dikeluarkan tanpa bergantung pada Adapun perhitungannya sebagai
volume pekerjaan yang dilaksanakan berikut:
tetapi bergantung pada lamanya
waktu pelaksanaan pekerjaan. Total Biaya Tidak Langsung =
Adapun rincian biaya tidak langsung Total Gaji perbulan
x 160
dapat dilihat pada Tabel 4.6. 30 hari (jml hr dalam 1 bln)
HK
Berdasarkan Tabel 4.6 diatas Total Biaya Langsung =
biaya tidak langsung yang diperlukan Rp. 15.750.000,00
x 160 HK
30
sebesar Rp. 15.750.000,00 perbulan,
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil No. Vol.1, Juli 2013

Total Biaya Langsung = Rp. 84.000.000,00

Tabel 4.7. Perhitungan Biaya Tidak Langsung


Durasi Durasi Total Biaya Total
Biaya Gaji Perhari
Proyek Percepatan Gaji Biaya tidak Langsung
160 HK Rp. 525.000 - Rp. 84.000.000

158 HK Rp. 525.000 2 hari Rp. 1.050.000 Rp. 82.950.000

155 HK Rp. 525.000 5 hari Rp. 2.625.000 Rp. 81.375.000

153 HK Rp. 525.000 7 hari Rp. 3.675.000 Rp. 80.325.000

151 HK Rp. 525.000 9 hari Rp. 4.725.000 Rp. 79.275.000

149 HK Rp. 525.000 11 hari Rp. 5.775.000 Rp. 78.225.000

146 HK Rp. 525.000 14 hari Rp. 7.350.000 Rp.76.650.000

145 HK Rp. 525.000 15 hari Rp. 7.875.000 Rp.76.125.000

Sumber: Hasil Analisis


dengan biaya tidak langsung. Kedua-
Perhitungan Total Biaya Proyek duanya berubah sesuai dengan waktu

Total biaya proyek adalah dan kemajuan proyek seperti pada

jumlah dari biaya langsung ditambah Tabel 4.8.

Tabel 4.8. Total Biaya Proyek Berdasarkan Waktu Percepatan


Umur Biaya proyek Total Biaya
Proyek Biaya Langsung Biaya Tidak Langsung Proyek
160 HK Rp. 24.299.873.918 Rp. 84.000.000 Rp. 24.383.873.918
158 HK Rp. 24.300.123.918 Rp. 82.950.000 Rp. 24.383.073.918
155 HK Rp. 24.300.573.918 Rp. 81.375.000 Rp. 24.381.948.918
153 HK Rp. 24.300.838.918 Rp. 80.325.000 Rp. 24.381.163.918
151 HK Rp. 24.301.148.918 Rp. 79.275.000 Rp. 24.380.423.918
149 HK Rp. 24.301.248.918 Rp. 78.225.000 Rp. 24.379.473.918
146 HK Rp. 24.301.308.918 Rp.76.650.000 Rp. 24.377.958.918
145 HK Rp. 24.301.938.918 Rp.76.125.000 Rp. 24.378.063.918
Sumber: Hasil Analisis
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil No.1 Vol. 1, Juli 2013

Berdasarkan Tabel 4.8 diatas 1. Efisiensi waktu proyek


diperoleh total biaya proyek dengan 160 HK 146 HK = 14 hari
durasi atau umur proyek yang 160 - 146
Atau x 100% = 8,75 %
optimal yakni pada durasi 146 hari 160
kerja dengan total biaya proyek yang 2. Efisiensi biaya proyek
optimum sebesar Rp. Rp. 24.383.873.918 - Rp.
24.377.958.918. Adapun persentase 24.377.958.918 = Rp.
efisiensi biaya dan waktu proyek 5.915.000,00
adalah sebagai berikut: Atau
Berdasarkan Tabel 4.8 diatas Rp. 24.383.873.918 Rp. 24.377.958.918
diperoleh total biaya proyek dengan Rp. 24.383.873.918

durasi atau umur proyek yang x 100% = 0,024%


optimal yakni pada durasi 146 hari
kerja dengan total biaya proyek yang
optimum sebesar Rp.
24.377.958.918. Adapun persentase
efisiensi biaya dan waktu proyek
adalah sebagai berikut:
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil No. Vol.1, Juli 2013

DAFTAR PUSTAKA

Ali Haedar, Tubagus. 1989. Prinsip-Prinsip Network Planning. Jakarta: PT


Gramedia.
Husen, Abrar. 2009. Perencanaan Penjadwalan Dan Pengendalian Proyek.
Yogyakarta: CV. Andi Offset.
Koolma, A dan Van de Schoot, C.J.M. 1988. Manajemen Proyek. Jakarta:
Universitas Indonesia.
Luthan, P.L.A. dan Syafriandi. 2006. Aplikasi Microsoft Project. Yogyakarta:
CV. Andi Offset.
Soeharto, Iman. 1999. Manajemen Proyek Dari Konseptual Sampai
Operasional. Edisi Kedua, Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai